Senin, 28 Juli 2014

Tema IV



Tema IV
Keragaman Sosial Budaya sebagai Modal Dasar Pembangunan Nasional
Kamu tentu masih ingat tentang keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia, yang kamu pelajari pada saat kelas VII. Bangsa Indonesia memiliki khazanah budaya berbeda-beda, seperti dalam: bahasa, adat istiadat, pakaian, teknologi, dan sebagainya. Perbedaan tersebut, harus dimanfaatkan dengan baik, sehingga mendukung proses pembangunan nasional.
Keragaman sosial budaya, merupakan modal penting dalam pembangunan nasional. Kekayaan sumber daya alam, tidak akan menjamin kesejahteraan masyarakat, apabila masyarakat tidak mampu mengelola sumber daya alam tersebut dengan baik. Keragaman sosial budaya, sering disebut: Modal Sosial atau Modal Masyarakat. Masyarakat Indonesia memiliki berbagai budaya positif, yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan nasional.
Optimalisasi fungsi dan peran keberagaman sosial budaya dalam pembangunan nasional, akan kamu pelajari dalam tema ini. Uraian pada tema ini dibagi menjadi 4 subtema, yang meliputi: 1) sifat dan bentuk interaksi sosial budaya dalam pembangunan, 2) fungsi dan peran keberagaman sosial budaya dalam pembangunan, 3) fungsi dan peran kelembagaan dalam mengelola keberagaman sosial budaya, dan 4) kemerdekaan sebagai modal pembangunan.

Tujuan:
Setelah mempelajari uraian pada tema ini, diharapkan kamu mampu:
1.    Mengidentifikasi bentuk dan sifat interaksi sosial budaya dalam pembangunan.
2.    Menjelaskan fungsi dan peran keragaman sosial dan budaya.
3.    Mendeskripsikan fungsi dan peran kelembagaan sosial budaya.
4.    Mendeskripsikan kemerdekaan sebagai modal pembangunan.

A.  Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan
Sebelum kamu mempelajari tentang bentuk dan sifat interaksi sosial budaya dalam pembangunan, cermatilah peta konsep di bawah ini.
Masyarakat Indonesia yang bertempat tinggal menyebar diberbagai wilayah Indonesia, memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam aspek seni, budaya, politik, dan sebagainya. Secara kodrat, manusia selalu membutuhkan manusia lain. Untuk membantu memahami berbagai sifat dan bentuk interaksi sosial budaya dalam pembangunan, kamu dapat mempelajari uraian berikut.

1.    Sifat-sifat Interaksi Sosial Budaya dalam Kehidupan Masyarakat
Manusia tidak lepas dari kebutuhan akan interaksi sosial, sejak ia lahir. Interaksi terjadi, baik antar-individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Ayah yang sedang menasehati anaknya, merupakan contoh interaksi individu dengan individu. Guru yang sedang mengajar murid-muridnya, merupakan contoh interaksi individu dengan kelompok. Diskusi antar-kelompok di dalam kelas, merupakan contoh interaksi kelompok dengan kelompok. Mengapa manusia, memerlukan interaksi dengan manusia lain ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kerjakan aktivitas kelompok berikut.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.    Masing-masing anggota dalam kelompok, mengidentifikasi dua aktivitas rutin yang dilakukan setiap hari. Kemudian menuliskan jenis aktivitas dan siapa yang membantu untuk melakukan aktivitas tersebut.
3.    Hasil dari identifikasi masing-masing anggota, disatukan. Kemudian didiskusikan dalam kelompok untuk memperoleh jawaban: siapa saja yang membantu melakukan aktivitas tersebut.
4.    Dari hasil diskusi, tuliskan kesimpulanmu tentang perlunya melakukan interaksi dengan orang lain.
5.    Presentasikan hasil simpulanmu di depan kelasmu.
6.    Tuliskan simpulan hasil diskusi kelas

Mengenal Tokoh
Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada 1 Ramadan 1332, dikenal sebagai sejarawan dan Bapak Sosiologi Islam yang hafal Al-Qur’an sejak muda. Menurut ibnu Khaldun, manusia diciptakan sebagai makhluk politik atau sosial, yaitu makhluk yang selalu membutuhkan orang lain dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupan manusia dengan masyarakat dan organisasi sosial, merupakan keharusan.

Apakah kamu sudah mengerjakan aktivitas kelompok tersebut ? Simpulan yang diperoleh, orang melakukan interaksi dengan orang lain, karena manusia tidak dapat mencukupi semua kebutuhan hidupnya. Contoh: saat kalian makan, dari mana kalian memperoleh nasi, siapa yang menanam padi, siapa yang menggiling padi, dan siapa yang mengantar beras sampai di rumahmu hingga ibu kalian memasaknya ? Contoh tersebut, merupakan hal sederhana yang kalian hadapi setiap hari. Inilah salah satu bukti, pentingnya interaksi dengan sesama.
Makan bersama, merupakan media berinteraksi dalam keluarga. Interaksi juga merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan bersama. Contoh: ayah, ibu, dan anak-anak, memiliki tujuan mencapai keluarga bahagia dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan tersebut, semua anggota keluarga tentu harus berinteraksi dengan baik, sehingga masing-masing saling memahami dan membantu. Interaksi di sekolahmu juga merupakan contoh lain interaksi antarmanusia, untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya, interaksi antara pengurus kelas yang membicarakan tentang aktivitas sosial yang akan dilakukan selama satu tahun.
Dalam berinteraksi, tidak semua mengarah pada kebersamaan atau persatuan. Kamu mungkin menemukan sifat interaksi yang mengarah kepada perpecahan, seperti: pertengkaran antarorang disekitar tempat tinggalmu, tawuran pelajar, perang antara Indonesia dan Belanda pada masa lalu, dan sebagainya.
Interaksi yang mengarah kepada persatuan, sering disebut interaksi yang bersifat asosiatif. Sedangkan interaksi manusia yang terjadi mengarah kepada perpecahan, disebut interaksi disosiatif.
Kehidupan manusia, berlangsung berubah-ubah atau dinamis. Interaksi yang positif pada saat ini, diwaktu lain dapat berubah menjadi interaksi negatif.
Perselisihan antarteman juga terjadi antar-kelompok, bahkan antarbangsa. Contoh: Jepang merupakan salah satu sahabat perdagangan Indonesia, sebelum menjajah Indonesia. Berbagai produk Jepang, telah masuk ke Indonesia sebelum Perang Dunia II. Pada masa pendudukan Jepang, mereka menjadi musuh bangsa Indonesia. Kebencian dan perlawanan, dilakukan bangsa Indonesia. Konflik terbuka, terjadi diberbagai daerah.
Bagaimana setelah Indonesia merdeka ? Bangsa Jepang berusaha membina hubungan baik dengan Indonesia. Saat ini, Jepang menjadi salah satu sahabat penting Indonesia. Jepang sangat membutuhkan Indonesia, dan Indonesia sangat membutuhkan Jepang. Kedua bangsa, berusaha menjaga hubungan baik yang menguntungkan.
Setelah kamu mempelajari uraian di atas, untuk lebih memperjelas pemahamanmu tentang interaksi yang bersifat asosiatif dan disosiatif, kerjakan aktivitas di bawah ini.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.    Lakukan pengamatan disekitar tempat tinggalmu, seperti: pasar, terminal, sekolah, dan sebagainya.
3.    Identifikasilah sifat-sifat interaksi sosial disekitar tempat tinggalmu.
No.
Interaksi Asosiatif
Interaksi Disosiatif
1.


2.


3.


4.


5.


4.    Presentasikan hasil diskusi di depan kelasmu.
5.    Tuliskan simpulan hasil diskusi kelas.

Setelah mengerjakan aktivitas kelompok, tentu kamu dapat menemukan interaksi yang bersifat asosiatif dan disosiatif. Selanjutnya kamu akan mempelajari bentuk-bentuk interaksi sosial pada uraian berikut ini.

2.    Bentuk-bentuk Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Dalam pertandingan sepak bola, terjadi interaksi yang mengarah kepada kerjasama dan persaingan. Parapemain dalam satu kesebelasan, saling bekerja sama untuk memenangkan pertandingan. Hubungan antar-pemain dalam satu kesebelasan, merupakan bentuk interaksi: kerjasama. Sedangkan, hubungan antara dua kesebelasan yang saling ingin memenangkan pertandingan, merupakan bentuk interaksi: persaingan. Keinginan untk mengalahkan lawan, kadang dapat menjurus pada interaksi yang mengarah kepada perpecahan. Perselisihan antara pendukung tim sepak bola, merupakan contoh interaksi yang mengarah kepada perpecahan.
Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan sosial, ada yang berbentuk asosiatif dan disosiatif. Bentuk interaksi asosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah dalam bentuk kerjasama sebagai sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerjasama timbal balik antara orang perorangan atau kelompok satu dengan lainnya, dimana proses ini menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama. Bentuk-bentuk interaksi asosiatif, yaitu:
a.    Kerjasama (cooperation)
Kerjasama yaitu bentuk utama dari proses interaksi sosial, karena pada dasarnya, interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama. Contoh: dalam kegiatan ekonomi, kamu dapat mengamati berbagai kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Koperasi Sekolah, PT, dan CV, merupakan contoh kerjasama dalam interaksi asosiatif.
b.    Akomodasi (accommodation)
Akomodasi yaitu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antar-individu dan antar-kelompok, untuk meredakan pertentangan. Contoh: romusha, merupakan contoh pemaksaan. Apakah rakyat Indonesia, rela melakukan kerja paksa tersebut ? Tentu saja mereka merasa keberatan, dengan pelaksanaan kerja paksa. Mereka bersedia melakukan kerja paksa, karena merupakan pilihan paling aman untuk kehidupan mereka. Seandainya mereka menolak, penjajah tidak segan-segan untuk melakukan kekerasan terhadap keluarganya. Sebagai bentuk akomodasi, pemaksaan kehendak oleh individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain, disebut: akomodasi pemaksaan. Dampak akomodasi pemaksaan, sangat merugikan bagi individu atau kelompok yang lebih lemah. Perbudakan pada masa lalu, juga merupakan contoh akomodasi pemaksaan. Perbudakan, memberikan kesempatan tindakan semena-mena oleh majikan. Sebagai insan yang berperikemanusiaan, maka kamu perlu memperhatikan nilai-nilai keadilan saat menjadi orang atau kelompok yang memiliki kekuasaan dan kekuatan yang dominan.
Kamu masih ingat, bagaimana sengketa Indonesia dan Malaysia dalam masalah Pulau Sipadan dan Ligitan. Kedua negara, sama-sama mengklaim kedua pulau tersebut sebagai wilayahnya. Pada akhirnya, Indonesia dan Malaysia sepakat menyelesaikan konflik melalui meja pengadilan internasional. Konflik selesai, setelah pengadilan internasional menyatakan Sipadan dan Ligitan merupakan hak Malaysia. Indonesia menghormati hukum internasional, dan ikhlas melepas kedua pulau tersebut. Penyelesaian konflik melalui pengadilan tersebut, merupakan jenis: akomodasi ajudikasi. Meski hasil pengadilan tidak selalu membuat puas kedua belah pihak, sebagai masyarakat taat hukum sepantasnya kita selalu menghormati keputusan pengadilan.
c.    Asimilasi (assimilation)
Asimilasi yaitu proses ke arah peleburan kebudayaan, sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal milik bersama. Asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat antara beberapa orang atau kelompok. Misalnya: perkawinan antara orang dari suku Jawa dan suku Minangkabau. Masyarakat Minangkabau memiliki tradisi warisan melalui garis ibu, sedangkan masyarakat jawa memiliki tradisi warisan keluarga berdasarkan garis ayah. Perkawinan yang berlangsung antara kedua orang yang berbeda budaya, merupakan salah satu bentuk asimilasi.
d.   Akulturasi (acculturation)
Akulturasi yaitu proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri. Contoh: bakpao merupakan makanan tradisional khas masyarakat bangsa Tionghoa. Bakpao, banyak dijumpai di Indonesia yang memiliki isi berbeda dengan bakpao di Tionghoa. Di negara asalnya, bakpao lazimnya berisi daging babi, tetapi di Indonesia berisi bahan lainnya, seperti: daging ayam, sayuran, selai kacang, kacang azuki, kacang hijau, dan sebagainya, sesuai selera. Bakpao, merupakan contoh bentuk akulturasi dalam kehidupan masyarakat kita dalam hal makanan.
Penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru, dalam akulturasi, antara lain terjadi dengan mudah apabila dalam bentuk peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasakan manfaatnya secara langsung. Contoh: perubahan cara membajak sawah dari menggunakan tenaga binatang (kerbau) menjadi tenaga mesin (traktor). Bangunan menara Masjid Kudus di Jawa Tengah, mirip bangunan candi atau bangunan Bale Kulkul yang terdapat di Pura Taman Ayun Bali. Bangunan menara masjid tersebut membuktikan kepada generasi masa sekarang, bahwa nenek moyang Indonesia sangat menyukai toleransi. Sunan Kudus mengajarkan agama Islam, dengan tetap menghargai budaya Hindu Buddha yang berkembang pada masa itu.

Renungkan
Dalam pembangunan nasional, sangat membutuhkan terjadinya interaksi yang mengarah pada persatuan dan kerjasama (asosiatif). Kamu harus selalu menjaga interaksi yang mendukung pembangunan nasional, dengan selalu melakukan hubungan baik dengan sesama. Perbedaan adalah kodrat dari Tuhan YME, sehingga kita harus mengelola perbedaan tersebut menjadi kekuatan.

Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan sosial, yaitu: disosiatif. Disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah ke bentuk perpecahan atau merenggangkan solidaritas. Beberapa proses disosiatif, yaitu: persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
e.    Persaingan (competition)
Persaingan merupakan bentuk interaksi disosiatif, yang banyak kita temukan di lingkungan kehidupan kita. Persaingan merupakan perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik. Contoh: pedagang di sentra industri kulit yang menjajakan barang dagangan sejenis, yakni: kerajinan dari kulit. Pedagang yang ada di sentra industri kulit tersebut, jumlahnya banyak dan pembelinya juga banyak. Dilihat dari teori ekonomi, sentra industri kulit termasuk contoh pasar. Dalam arti sempit, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan jual beli barang/jasa. Dengan adanya kemajuan dalam bidang pengetahuan dan teknologi, pertemuan antara penjual dan pembeli dapat dilakukan tidak hanya di pasar, tetapi dapat terjadi: di jalan, di kantor, di rumah, dan juga dapat melalui media lain, seperti: telepon. Berdasarkan uraian di atas, pengertian pasar lebih luas lagi, bukan sekedar tempat bertemunya pembeli dan penjual, melainkan: terjadinya transaksi jual beli antara penjual dan pembeli.
f.     Kontravensi
Kontravensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah proses persaingan yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang. Kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang berada diantara: persaingan dan pertentangan atau konflik.
g.    Konflik
Perebutan wilayah oleh tentara Belanda pada saat agresi II, dapat dikategorikan dalam konflik. Konflik dapat berupa tindakan yang berupaya mengalahkan lawan, secara memaksa. Contoh: konflik fisik antara kelompok masyarakat dan antarnegara, yang dapat menjadi perang terbuka.

Wawasan
Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan budaya, dapat dilihat dari pola interaksinya, yaitu: intern dan ekstern. Bentuk interaksi intern, merupakan bentuk interaksi yang terjadi karena adanya proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Interaksi ini meliputi beberapa proses, yaitu: internalisasi (internalization), sosialisasi (socialization), dan enkulturasi (enculturation). Jadi, proses ini hanya dapat terjadi apabila nilai-nilai suatu kebudataan sudah diakui dan dijadikan sebagai milik diri dari suatu masyarakat.
Bentuk interaksi ekstern, yaitu: interaksi budaya antara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lain yang memiliki nilai-nilai kebudayaan yang berbeda. Beberapa proses interaksi ekstern, yaitu: akulturasi (acculturation) dan asimilasi (assimilation), yang timbul dari adanya proses penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan masyarakat dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Proses penyebaran budaya ini, disebut sebagai: difusi (diffution). Gambaran lebih lanjut dari masing-masing proses, dapat kamu baca pada pembahasan berikutnya.
Interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi, berbentuk pola kegiatan ekonomi masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan hidup ini, sangat terkait dengan konsep penerimaan dan penawaran yang didasari oleh nilai keuntungan dan kerugian yang diperoleh oleh manusia. Misalnya, terkait mata pencaharian penduduk. Mata pencaharian penduduk, merupakan suatu kegiatan sehari-hari penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, penduduk berusaha mencari lapangan kerja yang sesuai dengan kemampuannya. Mata pencaharian, dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan: berdasarkan tempat (desa dan kota) dan berdasarkan jenis pekerjaan (pertanian dan bukan pertanian).

Renungkan
Dapatkah kamu menemukan beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif yang menganggu keselarasan kehidupan masyarakat ? Bagaimana mencegah terjadinya konflik yang merugikan masyarakat ? Kamu dapat berpartisipasi mencegah interaksi disosiatif yang merugikan, dengan menghindari diri dari kegiatan persaingan yang tidak sportif.

Apakah kamu telah memahami interaksi asosiatif dan disosiatif ? Untuk memperdalam pemahamanmu tentang materi tersebut, kerjakan aktivitas kelompok di bawah ini.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.    Lakukan pengamatan terhadap berbagai bentuk interaksi sosial yang terjadi di lingkungan tempat tinggalmu.
3.    Identifikasilah berbagai interaksi sosial tersebut, lalu masukkan ke dalam tabel di bawah ini.
4.    Pajanglah hasil karyamu di majalah dinding kelas.
5.    Berikan komentar positif terhadap pajangan kelompok lain.
Bentuk Interaksi
Contoh Kejadian
Latar Belakang
Dampak
Kerjasama



Akomodasi



Asimilasi



Akulturasi



Persaingan



Kontravensi



Konflik




Apakah kamu telah memahami bagaimana sifat dan bentuk interaksi sosial budaya dalam pembangunan ? Untuk mengetahui bagaimana pemahamanmu tentang keunggulan lokasi Indonesia, kamu dapat melakukan latihan berikut ini.

Latihan
Tingkatan
Soal
Menjelaskan
Jelaskan pengertian interaksi asosiatif dan disosiatif.
Menerapkan
Sebutkan dan tuliskan, contoh bentuk-bentuk kegiatan yang termasuk interaksi asosiatif dalam mendukung pembangunan nsional.
Menganalisis
Bagaimana dampak interaksi disosiatif berupa tawuran antarkelompok, bagi pembangunan nasional.
Mengevaluasi
Menurut pendapatmu, apa keuntungan terjadinya kompetisi dalam perdagangan di pasar.
Mengkreasi
Sebagai pelajar, kegiatan apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menghindari terjadinya tawuran pelajar.

Setelah kamu mempelajari sifat dan bentuk interaksi sosial budaya dalam pembangunan, selanjutnya kamu perlu memahami fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan. Materi tersebut dapat kamu pelajari, dalam uraian berikut.

B.  Fungsi dan Peran Keragaman Sosial Budaya dalam Pembangunan
Pakaian batik yang telah menjadi warisan budaya bangsa Indonesia, memiliki corak yang beraneka ragam dari berbagai daerah. Warisan budaya tersebut telah diakui dunia, dan menjadi salah satu promosi pariwisata Indonesia. Batik menjadi kebanggaan Indonesia, mengangkat derajat bangsa Indonesia, dan menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat Indonesia.
Apakah kamu dapat menumukan keragaman lain yang dimiliki bangsa Indonesia ? Pada saat kelas VII, kamu telah mempelajari berbagai keragaman sosial budaya bangsa Indonesia, seperti: keragaman suku bangsa, bahasa, budaya, dan religi. Apakah semua keragaman tersebut memiliki fungsi dan peran dalam pembangunan nasional ? Uraian berikut ini akan membantumu memahami bagaimana fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional.
1.    Fungsi dan Peran Keragaman Suku Bangsa
Setiap suku bangsa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Contoh: suku bangsa yang tinggal di Pulau Jawa, rata-rata pandai dalam bidang pertanian. Suku bangsa di daerah kepulauan, pandai dalam bidang pelayaran. Keragaman suku bangsa, akan menyebabkan keragaman budaya, teknologi, bahasa, dan sebagainya. Dengan demikian, sesungguhnya keragaman suku bangsa di Indonesia merupakan potensi pembangunan bangsa Indonesia.
Setiap suku bangsa memiliki keahlian, teknologi, dan kebudayaan bawaan yang diturunkan oleh nenek moyang. Dapatkah kamu mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan yang banyak dikerjakan oleh masyarakat dari berbagai suku bangsa tersebut ?
Untuk membantu kamu lebih memahami berbagai keunggulan yang dimiliki setiap suku bangsa di Indonesia, kamu kerjakan aktivitas kelompok berikut ini.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.    Amatilah jenis pekerjaan yang biasa dilakukan penduduk dari berbagai macam etnis.
3.    Diskusikan keunggulan keahlian penduduk tersebut dalam kegiatan ekonomi.
4.    Tuliskan hasilnya pada tabel di bawah ini.
No.
Suku Bangsa
Jenis pekerjaan yang dilakukan
1.
Minang
Berdagang dan berjualan nasi
2.
Jawa
Bertani, berjualan bakso, dan menjual jamu
3.
Sunda

4.
Madura

5.
Batak

dst
…….

5.    Presentasikan hasil pekerjaan kalian di depan kelas.

Setelah kamu melakukan aktivitas kelompok di atas, tentu kamu semakin memahami bahwa perbedaan suku bangsa yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan potensi. Setiap suku bangsa, memiliki keunggulan. Berbagai keunggulan tersebut, harus dikelola dengan baik. Setiap suku bangsa, saling mengisi dan melengkapi sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan hebat.

2.    Fungsi dan Peran Keragaman Bahasa
Pada saat ini, bangsa Indonesia telah memiliki bahasa nasional dan bahasa persatuan, yaitu: bahasa Indonesia. Bahasa daerah masih tetap dijunjung tinggi, karena merupakan salah satu hasil budaya bangsa yang bernilai sangat tinggi. Sejak lahir, manusia telah melakukan kontak dengan lingkungan di sekelilingnya. Kontak manusia dengan manusia, dilakukan dengan bahasa simbol dan lisan. Bahasa lisan, merupakan bahasa yang paling mudah dipelajari dan dipahami. Bagaimana peran dan fingsi bahasa bagi kehidupan manusia ?
a.    Bahasa sebagai alat komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan sesama manusia. Melalui bahasa, manusia dapat menyampaikan semua pesan yang ada didalam akal pikiran. Di sekolah, guru menyampaikan informasi pembelajaran kepada peserta didik, menggunakan bahasa.
b.    Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Apa yang terucap pada dirimu, apabila kamu: senang, sedih, geli, cemas, dan sebagainya. Bahasa yang terucap merupakan bentuk ekspresi untuk mengungkapkan perasaan manusia. Bahasa, merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Manusia mengungkapkan semua yang diingat, dipikirkan, dan diinginkan, melalui bahasa. Ingatan, pikiran, dan keinginan manusia, meliputi semua bidang kehidupan manusia. Untuk memahami suatu masyarakat, seseorang harus memahami bahasa yang digunakan masyarakat tersebut. Puisi yang sedang dibaca oleh seorang siswa, juga merupakan salah satu ekspresi diri seseorang.
c.    Bahasa sebagai alat kontrol sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif diterapkan pada individu atau masyarakat. Berbagai informasi dan pendidikan, disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku panduan, adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Kamu tentu sering menemukan berbagai tulisan yang bersifat himbauan atau larangan dalam berperilaku di tengah-tengah masyarakat.

Wawasan
Bangsa Indonesia memiliki aneka ragam bahasa yang digunakan disetiap masyarakat. Untuk menerapkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, sebagai sarana ekspresi diri, dan sebagai kontrol sosial, tentu memiliki banyak hambatan. Sesama masyarakat yang tinggal di satu pulau, kadang memiliki bahasa yang berbeda-beda. Sebagai contoh, masyarakat di Pulau Jawa memiliki bahasa Jawa dan bahasa Sunda.
Bagaimana menerapkan ketiga fungsi bahasa dalam perbedaan bahasa disetiap masyarakat Indonesia ? Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, merupakan kunci penting bangsa Indonesia mengatasi keragaman bahasa di Indonesia. Para-pemuda menerima perbedaan berbagai bahasa di Indonesia, tetapi mereka sepakat menjunjung tinggi bahasa nasional, yakni: bahasa Indonesia. Pada saat ini, bahasa Indonesia juga merupakan Bahasa Negara seperti tercantum dalam UUD 1945, Bab XV, Pasal 36. Dengan demikian, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan, baik sebagai bahasa nasional maupun bahasa negara.
Kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut, ialah sebagai: 1) lambang identitas nasional, 2) lambang kebanggaan nasional, 3) alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda, dan 4) alat perhubungan antarbudaya dan daerah.
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: 1) bahasa resmi negara, 2) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, 3) bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan 4) bahasa resmi didalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Setelah kamu mempelajari bagaimana peranan bahasa dalam kehidupan masyarakat, bagaimana pendapatmu dengan fungsi dan peran keragaman bahasa di Indonesia dalam pembangunan nasional ?
Keragaman bahasa adalah potensi besar bagi bangsa Indonesia. Potensi tersebut memiliki fungsi dan peran penting bagi pembangunan nasional. Beberapa fungsi dan peran keragaman bahasa dalam pembangunan nasional, adalah sebagai berikut.
a.    Keragaman bahasa sebagai wujud kekayaan budaya bangsa Indonesia
Bahasa adalah salah satu wujud kebudayaan. Keragaman bahasa, selayaknya selalu dibanggakan bangsa Indonesia, karena mencerminkan kehebatan nenek moyang bangsa Indonesia dalam melahirkan budaya berupa bahasa.
Kekayaan bahasa di Indonesia, memungkinkan terjadinya penyerapan unsur-unsur bahasa daerah menjadi bahasa nasional. Contoh: penyerapan berbagai kosa kata dari bahasa-bahasa daerah yang kemudian menjadi bahasa Indonesia. Apakah kamu dapat menemukan contoh kosa kata yang diserap dari bahasa daerah ? Untuk menemukan beberapa kosa kata yang merupakan serapan dari bahasa daerah, kamu lakukan aktivitas kelompok di bawah ini.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 2-3 orang.
2.    Carilah kosa kata bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa daerah.
3.    Tuliskan hasilnya pada tabel di bawah ini.
No.
Kosa Kata
Serapan dari Bahasa Daerah
1.


2.


3.


4.


5.


dst


4.    Presentasikan hasil pekerjaan kalian di depan kelas.

b.    Keragaman bahasa mengandung nilai-nilai penting budaya bangsa
Kamu telah mempelajari salah satu fungsi nbahasa sebagai sarana ekspresi diri. Ekspresi yang dilahirkan manusia, dapat berupa: pemikiran, kesenian, ajaran, dan sebagainya. Bahasa yang dimiliki masyarakat diberbagai daerah, bukan sekedar sebagai alat komunikasi belaka, tetapi didalamnya juga terkandung nilai-nilai budaya tinggi. Contoh: masyarakat Jawa memiliki bahasa Jawa yang sistemnya bertingkat: ngoko, kromo alus, dan kromo inggil. Menyebut kata ganti “kamu” untuk anak kecil, sangat berbeda dengan menyebut “kamu” untuk teman sebaya atau untuk orang yang lebih tua. Sikap menghormati masyarakat Jawa terhadap orangtua sangat tinggi, sehingga mereka membedakan bahasa untuk teman sebaya dan orang yang lebih tua. Artinya, bahasa bukan sekedar sebagai alat komunikasi, melainkan juga mencerminkan nilai-nilai kebudayaan yang sangat tinggi.
Kamu dapat menemukan berbagai karya sastra dilingkungan tempat tinggalmu, yang mengandung nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai tersebut, dapat berupa: peringatan, nasehat, hiburan, dan sebagainya. Nilai yang terkandung dalam berbagai karya seni dan sastra di berbagai daerah, menjadi pendorong semangat bangsa Indonesia untuk terus maju.
Perhatikan pantun berikut:
Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati
Pesan-pesan apa yang disampaikan dalam pantun di atas ? Untuk memperdalam pemahamanmu tentang fungsi dan peran bahasa dalam menumbuhkan semangat dalam pembangunan nasional, kerjakan aktivitas kelompok berikut ini.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.    Carilah karya seni dan sastra dari berbagai daerah yang mengandung pesan-pesan nilai kehidupan.
3.    Kalian dapat melakukan pencarian di internet dan perpustakaan sekolah.
4.    Diskusikan dalam kelompok, apa pesan nilai dalam karya seni dan sastra tersebut.
5.    Tuliskan hasilnya pada tabel di bawah ini.
No.
Karya Seni dan Sastra
Asal Daerah
Nilai-nilai yang terkandung
1.



2.



3.



4.



5.



dst



6.    Presentasikan hasil pekerjaan kalian di depan kelas.

Setelah kamu mengerjakan aktivitas kelompok di atas, tentu kamu semakin paham bagaimana peranan keragaman bahasa sebagai pendorong semangat masyarakat dalam pembangunan nasional.

c.    Bahasa sebagai media kontrol sosial
Bahasa daerah atau lebih dikenal sebagai bahasa ibu bagi masyarakat yang setiap hari menggunakannya, memiliki fungsi dan peran penting dalam melakukan kontrol sosial. Dalam bidang pendidikan, bahasa memiliki peran penting untuk melakukan transfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Tidak semua pesan, dapat diterjemahkan dalam bahasa nasional. Contoh: tidak semua bahasa daerah untuk upacara adat, dapat diganti dengan bahasa nasional.
Setelah mempelajari materi tersebut, kamu tentu dapat menyimpulkan bahwa bahasa daerah tetap berperan penting dalam pembangunan nasional. Bahasa daerah, tidak lebih rendah daripada bahasa nasional. Keduanya memiliki persamaan derajat, sehingga harus tetap terus dijaga keberadaannya.
3.    Fungsi dan Peran Keragaman Budaya
Indonesia memiliki lebih dari 100 tarian daerah yang tersebar di seluruh Nusantara. Kekayaan tersebut, menggambarkan keberagaman budaya Indonesia. Kekayaan kesenian berupa tarian daerah, menjadi salah satu daya pikat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Tarian daerah bukan hanya sekedar tarian untuk dilihat, tetapi didalamnya mengandung makna sangat penting bagi bangsa Indonesia. Tarian daerah merupakan ekspresi jiwa seniman Indonesia masa lalu, dan menggambarkan nilai-nilai penting yang dapat menjadi inspirasi dan teladan masyarakat masa sekarang. Seni tari Indonesia, tidak lepas dari pesan-pesan nilai moral dan keagamaan, sebagai ciri khas bangsa Indonesia.
Tarian hanya sebagian dari keragaman budaya bangsa Indonesia. Keragaman budaya daerah, dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain. Untuk memahami lebih dalam fungsi dan peran keragaman budaya dalam pembangunan nasional, kalian kerjakan aktivitas kelompok berikut.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.    Carilah sumber dari buku atau internet, tentang contoh fungsi dan peran keragaman budaya di Indonesia.
3.    Tuliskan kesimpulanmu.
4.    Presentasikan hasil simpulan di depan kelas.
5.    Tuliskan simpulan hasil diskusi kelas, dan bagikan ke seluruh siswa.

Sudahkah kalian selesai mengerjakan aktivitas kelompok ? Simpulan yang kalian peroleh terkait dengan fungsi dan peran keragaman budaya dalam pembangunan nasional, adalah sebagai berikut.
a.    Sebagai daya tarik bangsa asing
Indonesia adalah salah satu tujuan wisata dari berbagai negara. Salah satu daya tarik wisatawan mancanegara, adalah: kekayaan budaya bangsa Indonesia. Contoh: kebudayaan yang masih berkembang di Bali, merupakan salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke sana. Banyaknya wisatawan yang berkunjung, membantu kegiatan perekonomian masyarakat Bali. Berbagai barang dan jasa, diperjualkan di Pulau Dewata tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, biro perjalanan, produksi cindera mata, seni kerajinan, dan sebagainya, tumbuh subur di Bali.
b.    Mengembangkan kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional, adalah puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah, akan memperkaya kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional merupakan suatu kebudayaan yang didukung oleh sebagian besar warga suatu negara dan memiliki syarat mutlak bersifat khas dan dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap warga. Budaya nasional adalah budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut, sejak zaman dahulu hingga kini, sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan bangsa tersebut, dan memberi identitas warga serta menciptakan suatu jati diri bangsa yang kuat. Pakaian batik merupakan salah satu contoh budaya nasional. Semula, batik adalah hasil budaya lokal. Kemudian, beberapa daerah di Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas yang berbeda-beda. Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional. Dengan demikian, budaya lokal menjadi budaya nasional.

Wawasan
Batik Indonesia sebagai keseluruhan etnik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Menurut Soerjono Soekanto, terdapat 7 unsur budaya yang dianggap sebagai cultural universal, yaitu:
1)   Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya).
2)   Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).
3)   Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem perkawinan).
4)   Bahasa (lisan dan tertulis).
5)   Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
6)   Sistem pengetahuan.
7)   Religi (sistem kepercayaan).

Renungkan
Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang diakui dunia. Sebagai generasi penerus, sepantasnya bangsa Indonesia bangga dengan mahakarya bangsa Indonesia tersebut. Pakaian batik, bukan sekedar pakaian yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dan memperindah penampilan saja, tetapi juga mengandung makna nilai-nilai moral bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus bangga dan selalu mengembangkan serta menggunakan pakaian batik.

c.    Tertanamnya sikap toleransi
Kekayaan budaya bangsa Indonesia, memberikan pendidikan positif dalam menanamkan sikap toleransi masyarakat Indonesia. Setiap budaya, ingin dikembangkan. Karena itu, muncul sikap kebersamaan untuk saling memberi kesempatan kebudayaan lain untuk berkembang. Kebudayaan Indonesia, bukan milik satu suku bangsa tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.
d.   Saling melengkapi hasil budaya
Kebudayaan sebagai hasil pemikiran dan kreasi manusia, tidak pernah sempurna. Keanekaragaman budaya di Indonesia, justru memberikan kesempatan untuk saling mengisi antar-kebudayaan. Contoh: seni membatik pada masa lalu, lebih banyak dikembangkan oelh masyarakat suku Jawa, khususnya Jawa Tengah, dengan corak atau motif batik Jawa. Pada saat ini, masyarakat diberbagai daerah memiliki motif batik yang diambil dari motif karya seni di daerah tersebut.
e.    Mendorong inovasi kebudayaan
Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Contoh: kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah diwariskan nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki cara bercocok tanam yang kadang berbeda, perbedaan ini tentu didasari oleh berbagai penyebab. Dengan terjadinya komunikasi kebudayaan cara bertani, maka akan memperbaiki kebudayaan yang telah berkembang. Bentuk-bentuk inovasi kebudayaan dapat terjadi karena akulturasi dan asimilasi. Contoh: menara masjid Kudus dan Bale Kulkul Ayun Bali, merupakan akulturasi Hindu, Buddha, dan Islam. Hal tersebut membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia, sangat kreatif dan sangat terbuka. Interaksi budaya tersebut, menunjukkan sikap toleransi masyarakat pada masa lalu.

4.    Fungsi dan Peran Keragaman Agama
Agama merupakan pedoman hidup manusia dalam mencapai cita-cita hidup, di dunia dan di akhirat. Untuk memahami lebih dalam, fungsi dan peran keragaman agama dalam pembangunan nasional, kalian kerjakan aktivitas kelompok berikut.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.    Carilah sumber dari buku atau internet, tentang contoh fungsi dan peran keragaman agama dalam pembangunan.
3.    Tuliskan kesimpulanmu di dalam kertas.
4.    Presentasikan hasil simpulan di depan kelas.

Sudahkah kalian selesai mengerjakan aktivitas kelompok ? Jika sudah, tentu simpulan yang kalian peroleh terkait dengan fungsi dan peran keragaman agama dalam pembangunan nasional, antara lain adalah:
a.    Pendidikan
Fungsi dan peran agama berkaitan dengan pengajaran pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dimiliki manusia. Setiap agama, pasti mengajarkan berbagai pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan di dunia dan akhirat. Agama juga mengajarkan nilai-nilai atau sikap yang seharusnya dilakukan umat manusia dalam berhubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. Ajaran agama juga berkaitan dengan bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai alat pendidikan, agama dapat mewujudkan peranannya sebagai motivator dan inspirasi masyarakat untuk berkreasi.
b.    Penyelamat
Agama adalah sebagai petunjuk manusia untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat, karena itu, agama juga disebut sebagai penyelamat. Kitab suci adalah panduan yang selalu memberikan jalan hidup atau petunjuk bagaimana manusia dapat selamat dunia akhirat.
c.    Kontrol Sosial
Sebagai kontrol sosial, agama berfungsi mengatur bagaimana pranata hubungan sosial. Setiap agama memiliki norma-norma yang harus dipatuhi oleh para-penganutnya. Agama mengajarkan bagaimana menghormati orangtua, bersikap dengan orang lain, berhubungan didalam masyarakat, dan sebagainya. Dalam agama Islam, mengatur bagaimana norma berpakaian, bertingkah laku, dan sebagainya.
Setiap agama memiliki pranata dalam melakukan perkawinan antarmanusia. Hal tersebut menggambarkan, agama sebagai kontrol sosial, sangat kuat bagi kehidupan manusia. Terdapat berbagai perintah dan larangan, yang harus ditaati manusia.
Setelah kamu mempelajari bagaimana fungsi dan peran agama bagi kehidupan manusia, kamu perlu memahami bagaimana peran keberagaman agama di Indonesia dalam pembangunan nasional.
a.    Agama sebagai spirit pembangunan
Setiap agama, selalu mengajarkan kebaikan dan cita-cita mulia dan menekankan bagaimana manusia menyembah Tuhan serta selalu memperjuangkan kehidupan manusia. Semua amal usaha yang dilakukan, adalah untuk memperoleh pahala atau kebaikan dari Tuhan YME. Setiap agama yang dianut masyarakat Indonesia, selalu mengajarkan cara berhubungan dengan Tuhan dan berhubungan dengan sesama manusia. Walaupun masyarakat Indonesia memiliki agama yang berbeda, tetapi semua masyarakat memiliki cita-cita sama untuk membangun bangsa dan negara Indonesia. Keberagaman agama tersebut, tidak membuat perpecahan masyarakat, tetapi justru menjadi spirit masyarakat Indonesia untuk maju bersama.
Perhatikan Sumpah Presiden RI berikut ini.
Sumpah Presiden (Wakil Presiden):
Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa
Sumpah di atas menggambarkan bahwa seorang presiden di Indonesia, menjalankan tugasnya karena untuk beribadah kepada Tuhan YME. Dia akan takut melanggar hukum dan amanah, bukan karena takut kepada manusia tetapi takut kepada Tuhan.
b.    Kontrol masyarakat dalam berperilaku
Keragaman agama di Indonesia, memiliki persamaan dalam memandang perbuatan baik dan buruk. Setiap agama juga mengajarkan bagaimana manusia menghormati pemeluk agama lain, mengajak manusia lain berbuat baik, amanah pada tugas dan tanggung jawab, bersikap adil, saling menolong, dan sebagainya.
Setiap ajaran agama mengandung perintah dan larangan yang sangat sesuai dengan kebutuhan umat manusia. Contoh: seorang koruptor yang dijatuhi hukuman, karena melakukan pencurian uang negara. Tindakan koruptor tersebut, bukan hanya melanggar hukum negara, tetapi juga hukum agama apapun.

Renungkan
Tuhan menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya saling mengenal. Sesungguhnya, setiap manusia memiliki derajat yang sama di mata Tuhan YME. Karena itu, keberagaman sosial budaya pada masyarakat Indonesia merupakan karunia Tuhan YME. Bangsa Indonesia, harus bersyukur dan mengelola perbedaan tersebut sebagai modal pembangunan nasional.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar