Selasa, 01 Juli 2014

dari Buck hingga Dollar Amerika



Uang berbicara dalam sebuah bahasa yang dimengerti semua bangsa. Namun, lebih gampang menulis tentang uang, daripada mendapatkannya. Meskipun, yang membedakan manusia dari binatang, adalah: uang.

Buck
Kulit dan bulu binatang, tentulah amat bernilai bagi manusia pada peradaban masa lalu. Orang Kanada menggunakan kulit bulu berang-berang tebal nan mewah yang dihasilkan oleh negeri mereka serta begitu populer di kalangan pedagang topi dan sandang Eropa. Lebih jauh ke Selatan lagi –di daerah jajahan Inggris, para pemukim memanfaatkan kulit rusa Amerika Utara yang sangat penting artinya dalam perdagangan. Tiap-tiap kulit rusa, dikenal sebagai: Bucksebuah kata yang terus hidup sebagai istilah slang untuk Dolar. Hingga kini, kata “buck” umumnya digunakan oleh orang Amerika untuk merujuk kepada “satu dolar” AS dalam percakapan sehari-hari –informal. Selain itu, nickname atau bahasa slang untuk dolar pun seringkali disebut sebagai: Greenback. Greenback berasal dari lembaran kertas Dollar Amerika yang berwarna hijau. Merupakan istilah pertama yang digunakan untuk menyebut uang kertas Amerika pada periode Agustus 1861 hingga April 1862 (saat perang saudara di Amerika/Civil War).
Kulit Rusa "Buck" Amerika
Di sepanjang sejarah, adakalanya komoditas dan benda-benda berharga menciptakan sebuah sistem ekonomi –yang sedikit menyerupai sebuah sistem uang. Tetapi sistem tersebut sangat terbatas cakupan dan manfaatnya. Uang primitif berfungsi optimal dalam suatu komunitas suku atau dalam suatu pasar, dengan regulasi yang sangat ketat. Komoditas-komoditas tahan lama –seperti: kulit kerang dan batu, menawarkan penyimpanan nilai jangka panjang. Tetapi karena merupakan produk alam, maka ukuran; tekstur; warna; dan kualitas mereka, tentu beragam. Sebuah kulit kerang, tidak akan bernilai sama persis dengan kulit kerang lainnya –sehingga sukar menggunakan sembarang kulit kerang dalam suatu sistem perdagangan. Beberapa kulit kerang boleh jadi sedemikian melimpah di daerah pantai, sehingga terlalu umum untuk dipakai sebagai uang.
Sesudah makanan, tampaknya manusia menghargai logam sebagai komoditas paling populer dalam pertukaran. Logam mempunyai lebih banyak manfaat praktis dan nilainya berumur lebih panjang serta lebih luas jangkauannya. Karena awet, ia bisa menjadi tempat penyimpanan nilai yang bagus. Selain itu, logam bisa dibuat menjadi kepingan yang lebih kecil dan lebih besar. Dari Skandinavia hingga Afrika, orang menggunakan benda-benda dari besi yang dibakukan secara khusus sebagai uang. Di Afrika Barat, orang menggunakan cincin tembaga –yang disebut: Manilla sebagai mata uang khas.
Seiring berkembangnya teknologi, jenis objek yang dikehendaki menjadi makin canggih –dengan penemuan bermacam-macam jenis logam. Dari logam-logam yang ada, emas-lah yang paling luas dihargai. Emas memang Cuma mempunyai sedikit manfaat praktis –di luar perhiasan dan beberapa aplikasi teknologi canggih modern, tetapi orang di seluruh dunia tertarik kepadanya. Sekalipun tidak ada kegunaannya, bukti empiris menampakkan bahwa: “di mana pun orang ingin menyentuhnya; mengenakannya; bermain-main dengannya; dan memilikinya”. Ditambah lagi, emas tetap murni dan tidak berubah. Berbeda dengan tembaga –yang berubah menjadi hijau; besi –yang berkarat; dan perak –yang memudar. Pada penghujung milenium ketiga Sebelum Masehi, bangsa Mesopotamia sudah menggunakan batangan logam mulia untuk ditukar dengan barang. Tablet lempung Mesopotamia –bertuliskan huruf Paku tahun 2.500 SM menyebutkan: penggunaan perak sebagai sebuah bentuk pembayaran. Orang-orang menyebut bobot seragam emas dan perak tersebut, sebagai: mina; shekel; atau talent.
Penduduk bumi, mengaitkan emas dengan magi dan ketuhanan. Orang di seluruh dunia mengagumi kemiripan warnanya dengan matahari. Bangsa Mesir kuno, meyakini emas adalah benda keramat kepunyaan Radewa matahari. Orang-orang India kuno, menganggap emas adalah “sperma keramat Agni, sang dewa api”. Di kalangan kaum Inca Amerika Selatan, emas dan perak merepresentasikan “keringat matahari dan bulan” –mereka pun memenuhi dinding kuil-kuil mereka dengan logam-logam mulia itu. Bangsa Maya di Yukatan, mempersembahkan barang-barang dari emas kepada dewa-dewa dalam cenote keramat mereka. Suku Indian Chibcha –komunitas penghuni dataran tinggi Kolombia, menyelenggarakan ritual tahunan berupa: “menaburi pemimpin mereka dengan debu emas”. Ketika sang pemimpin menyelam di danau keramat, airnya meluruhkan emas yang menjadi persembahan bagi paradewa. Di kalangan orang-orang Spanyol, pemimpin itu dikenal dengan sebutan: El Doradosang keemasan.

Dolar
Sejarah Desa Jachymov di Ceko, terdengar seperti sebuah naskah Hollywood murahan. Tetapi sungguh, dari kota kecil itulah dolar tumbuh dan berkembang menjadi mata uang unggulan dunia. Jachymov merupakan sebuah desa Bohemia berpenduduk 2.700 jiwa, terletak di atas lembah curam di Krusnehory Pegunungan Ore –di bagian Barat negeri yang sekarang menjadi Republik Ceko. Awalnya adalah Count Stephan Schlik –seorang bangsawan Bohemia menemukan lapisan perak melimpah di dekat rumah leluhurnya: Kastil Kebahagiaan. Dari perak itu, diam-diam ia mencetak koinnya sendiri –yang menjadi dolar-dolar pertama dunia. Koin perak yang dinamai: Groschen tersebut dicetak di kastilnya sendiri pada tahun 1519. Karena desa itu terletak cuma beberapa kilometer dari negara bagian Jerman Saxony, pengaruh bahasa Jerman menjadi sangat kuat. Nama lembah Jachymov pun lebih dikenal dengan sebutan Joachimstahl –thal dalam bahasa Jerman, bermakna: lembah. Koin-koin pertama “groschen” tersebut kemudian disebut: Joachimstahalergroschen atau Joachimstalergulden –nama yang kelewat panjang untuk penyebutan sehari-hari. Koin-koin itu akhirnya dikenal luas sebagai: Talergroschen –dan kemudian cuma: Taler atau Thaler. Dan menyebar luas ke Spanyol, juga mempengaruhi nama-nama banyak koin Eropa yang berlainan.
Pada mulanya, Taler adalah koin perak besar senilai tiga Mark Jerman. Tapi pada akhirnya, Taler memberikan namanya untuk semua koin perak besar di Eropa. Ke bahasa Italia –sebagai: Tallero; dalam bahasa Belanda –sebagai Daalder; ke bahasa Swedia dan Denmark –sebagai Daler; dalam bahasa Inggris –sebagai Dollar. Taler menjadi sebuah “nama umum” untuk mata uang –karena begitu banyak negara bagian dari kota praja Jerman yang menggunakannya.
Koin Thaler Groschen
Taler yang paling terkenal dan paling luas beredar, adalah Taler Maria Theresa –dicetak di Percetakan Gunzburg tahun 1773 untuk menghormati Maharani Austria. Maria Theresa –putri dari Kaisar Charles VI, menjadi archduchess Austria dan ratu Hongaria serta Bohemia. Ia dipersunting oleh duke Lorraine –yang menjadi Kaisar Romawi Suci Francis I. Pada tahun 1805, ketika Napoleon Bonaparte membubarkan Kerajaan Romawi Suci, percetakan koin di Gunzbur ditutup.
Koin Thaler Maria Theresa
Nama dollar menembus bahasa Inggris, lewat bahasa Skotlandia. Antara tahun 1567 – 1571, Raja James VI menerbitkan kepingan tiga puluh Shilling, yang disebut orang Skotlandia sebagai: “dolar pedang” –karena desain pada bagian belakangnya. Orang-orang Skotlandia menggunakan “dollar” untuk membedakan mata uang mereka secara lebih tegas dari tetangga-tetangga Inggris mereka yang dominan di Selatan. Jadi, penggunaan kata dollar sudah menyandang bias tertentu, yakni: anti-Inggris. Imigrasi bangsa Skotlandia di koloni-koloni Inggris seluruh dunia –termasuk benua Amerika, lebih mempopulerkan kata dollar. Walaupun penggunaan dolar atau taler sudah menyebar sejak abad ke-16, namun tidak ada satu pun negara besar yang mengadopsinya sebagai: “mata uang resmi”.
Satu Dolar Amerika
Para kolonis Amerika, menjadi sangat terbiasa menggunakan dolar sebagai unit moneter utama mereka. Pada tanggal 6 Juli 1785 –sesudah Kemerdekaan Amerika, Kongres mengumumkan bahwa “unit uang Amerika Serikat adalah satu dolar”. Pada 2 April 1792, Kongres mengesahkan undang-undang untuk menciptakan sebuah percetakan uang Amerika. Dan baru tahun 1794, Amerika Serikat mulai mencetak dolar-dolar perak pertamanya. Dengan demikian, Amerika Serikat akhirnya yang mengadopsi dolar sebagai “mata uang resmi” negaranya.
Evolusi lambang dolar
Cikal bakal simbol "$" dalam dolar menurut U.S. Bureau of Engraving and Printing (Biro Pahatan dan Cetakan AS), adalah bahwa itu merupakan hasil dari evolusi Bahasa Meksiko atau Spanyol "Ps" untuk peso, atau piastres, atau keping delapan (juga ada teori terpisah bahwa lambang dolar bercabang dari angka 8). Teori ini dari pembelajaran naskah kuno yang menjelaskan bahwa "S" mengambang, lambat laun menjadi dituliskan di atas "P," mengembangkan ekivalen di bagian atas seperti tanda berbeda "$". Selanjutnya, torehan menurun di tengah pada tempatnya di huruf "P" menjadi hanya satu-satunya yang penting dalam bentuk penulisannya. Lambang ini telah banyak digunakan sebelum pengadopsian dolar Amerika Serikat tahun 1785.

Catatan:
Mata uang dalam bahasa slang:
USD – United States Dollar (Dollar Amerika Serikat) seringkali disebut Buck atau Greenback.
Euro – (Mata Uang Eropa Bersatu) muncul dengan sebutan Fiber/Fibre, karena uang kertas Euro terbuat 100% dari cotton fibre asli, yang mana bertujuan agar uang kertas lebih tahan lama.
AUD – Australlian Dollar (Dollar Australia) seringkali disebut Aussie, bahasa slang yang sering digunakan untuk menyebut orang-orang Australia.
NZD – New Zealand Dollar (Dollar Selandia Baru) seringkali disebut Kiwi, diambil dari ikon kebanggaan New Zealand, yaitu: burung kiwi. Simbol Kiwi pertama kali muncul di abad 19, dalam salah satu lencana militer di New Zealand. Selanjutnya, Kiwi pun menjadi lambang nasional dan menjadi salah satu gambar pada mata uang koin di sana.
CAD – Canadian Dollar (Dollar Kanada) seringkali disebut Loonie, karena koin mata uang Kanada yang bergambarkan burung Loon (spesies yang banyak terdapat di Amerika bagian Utara).
GBP – Great British Poundsterling (Poundsterling Inggris Raya) seringkali disebut Sterling (kependekan dari Poundsterling), atau Cable. Hal ini dilatarbelakangi nilai tukar GBP/USD yang seringkali ditransmisikan via jaringan kabel di tahun 1800-an, di mana broker waktu itu juga disebut Cable Dealers.
CHF – Confoederatio Helvetica Franc (Swiss Franc) sering disebut Swissie/Swissy, sama halnya dengan Aussie, nama tersebut merujuk terhadap panggilan bagi orang-orang Swiss.
CNY – Chinese Yuan (Yuan China), sering disebut dengan: Renminbiuang rakyat.
IDR – Indonesia Rupiah, sering disebut: Perak. Rupiah berasal dari bahasa Sansekerta: Rupaya –yang berarti: Perak. Selain itu, dulunya, koin yang dicetak untuk membuat uang RI, terbuat dari Perak.

***

2 komentar:

  1. Artikelnya Keren Bang , Lanjutkan ..
    Saya baca ini pada tanggal 22 Maret 2017

    BalasHapus
  2. Terimakasih,ini sangat mendidik!

    BalasHapus