Selasa, 29 Juli 2014

Lanjutan Tema II




A.  Fungsi dan Peran Penduduk dalam Pembangunan
Penduduk adalah modal penting dalam pembangunan nsional. Penduduk seperti apakah yang dapat berperan dan berfungsi dengan baik dalam pembangunan nasional ? Uraian berikut, akan membantumu memahaminya.
1.    Kualitas Penduduk
Apakah kamu mengetahui istilah kualitas penduduk ? Kualitas penduduk sangat terkait dengan kemampuan penduduk untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, guna memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraannya. Indikator kualitas atau mutu sumber daya manusia, dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti: pendapatan, tingkat pendidikan, dan tingkat kesehatan.
Indikator dari tingkat kesehatan penduduk, dapat dilihat dari: Angka Kematian dan Angka Harapan Hidup. Angka kematian yang tinggi, menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi, menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Tingkat kesehatan penduduk juga tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk, maka pengeluaran untuk memperoleh pelayanan kesehatan akan semakin tinggi pula.
Masalah kualitas penduduk juga dapat dilihat dari tingkat kemakmuran. Beberapa hal yang mempengaruhi kualitas penduduk Indonesia, adalah: tingkat pendidikan, kondisi kesehatan, dan tingkat pendapatan. Tingkat pendidikan, merupakan potensi sumber daya manusia yang unggul. Tingkat kesehatan, mencerminkan kesejahteraan suatu negara. Pendapatan yang tinggi, sangat mempengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat di suatu negara. Ketiga indikator tersebut, saling mempengaruhi satu sama lain.
Dalam bidang pendidikan, tinggi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat turut menentukan tinggi rendahnya kualitas sumber daya masyarakat.
Kesehatan yang baik, akan menyebabkan rakyat dapat bekerja secara optimal. Salah satu cara melihat tingkat kesehatan masyarakat, adalah: dengan melihat usia harapan hidup masyarakat. Semakin tinggi usia harapan hidup, berarti kesehatan suatu negara semakin baik.
Tingkat pendapatan juga merupakan ukuran tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin baik kesejahteraan masyarakat suatu negara. Semakin rendah angka kemiskinan suatu negara, semakin makmur kehidupan negara tersebut.

Renungkan
Kualitas penduduk adalah kunci keberhasilan pembangunan. Jumlah penduduk yang besar, belum tentu berhasil membawa kemajuan. Tetapi penduduk yang berkualitas, pasti akan mampu membawa kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu, kamu harus selalu berusaha untuk menjadi penduduk yang berkualitas. Bagaimana caranya ? Belajar giat di sekolah dan di luar sekolah, merupakan cara untuk meningkatkan kualitas diri. Belajar tidak hanya mata pelajaran di sekolah, tetapi juga: belajar berwirausaha, belajar kepemimpinan, belajar budaya masyarakatmu, dan sebagainya.

2.    Kualitas Penduduk dan Pergerakan Nasional
Kualitas penduduk, bukan hanya berpengaruh pada pembangunan nasional saat ini. Perjuangan untuk pembangunan bangsa Indonesia, sangat ditentukan oleh kualitas penduduk Indonesia. Penduduk yang berkualitas, akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas. Pemimpin yang berkualitas, akan mampu membawa bangsa dan negara dalam kejayaan.
Pentingnya kualitas penduduk dalam perjuangan bangsa Indonesia juga dapat dilihat pada masa pergerakan nasional. Tahukah kamu, bahwa salah satu pendorong lahirnya pergerakan nasional Indonesia adalah karena peningkatan kualitas penduduk di Indonesia. Mengapa demikian ? Kamu akan mempelajarinya pada uraian berikut.
Tahun
1931
1961
Jumlah Penduduk
59,1 juta
97,02 juta
Jumlah Penduduk Melek Huruf
4,4 juta
47,4 juta
Persentase Penduduk Melek Huruf
7,4 %
46,7 %

Berdasarkan indikator pendidikan, kualitas penduduk Indonesia pada masa penjajahan, sangat rendah. Tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang rendah, menyebabkan bangsa asing mudah mengelabui bangsa Indonesia.
Pada awal abad XX, terjadi perubahan penting pada kualitas penduduk Indonesia. Perubahan tersebut, terutama dalam bidang pendidikan. Semakin banyak sekolah berkembang di Indonesia, semakin banyak kaum terpelajar. Kelompok inilah yang berperan besar pada pergerakan nasional bangsa Indonesia. Meningkatnya kualitas penduduk di Indonesia, berpengaruh langsung pada pergerakan kebangsaan Indonesia. Bagaimana proses pergerakan nasional tersebut ? Kamu akan mempelajarinya melalui uraian berikut ini.
a.    Munculnya Nasionalisme Indonesia
Munculnya nasionalisme atau paham kebangsaan Indonesia, dilatarbelakangi oleh berbagai faktor. Faktor apa saja, yang mendorong lahirnya nasionalisme (pergerakan kebangsaan) Indonesia ? Uraian berikut, akan membantumu memahaminya.
1)   Perluasan Pendidikan
Pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan Politik Ethis tahun 1901, yaitu: irigasi/pengairan, emigrasi/transmigrasi, dan edukasi/pendidikan. Tiga kebijakan tersebut sebenarnya bertujuan untuk memperbaiki kondisi masyarakat yang semakin terpuruk. Namun pada pelaksanaannya, kebijakan Politik Ethis tetap lebih berpihak kepada penjajah. Dalam pelaksanaannya, banyak penyelewengan dalam politik ethis, seperti:
a)    Irigasi hanya untuk kepentingan perkebunan Belanda.
b)   Emigrasi/transmigrasi hanya untuk mengirim orang-orang Jawa ke luar Jawa guna dijadikan buruh perkebunan dengan upah murah.
c)    Pendidikan hanya sampai tingkat rendah yang bertujuan untuk memenuhi pegawai rendahan. Pendidikan tinggi hanya untuk orang Belanda dan sebagia anak pejabat.
Segi positif yang paling dirasakan bangsa Indonesia adalah pendidikan. Pengaruh pendidikan inilah yang melahirkan paratokoh pemimpin pergerakan nasional Indonesia.
Pendidikan adalah investasi peradaban. Melalui pendidikan, akan tertanamkan pengetahuan dan kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia.
Mulai abad XX, perkembangan pendidikan yang diselenggarakan swasta juga semakin banyak. Misionaris agama Kristen dan Katolik, mendirikan berbagai sekolah di pusat-pusat penyebaran agama Kristen. Di beberapa kota berkembang pendidikan berdasarkan keagamaan, seperti: Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan sebagainya. Sekolah kebangsaan juga tumbuh, seperti: Taman Siswa dan sekolah-sekolah yang didirikan organisasi pergerakan.
Pendidikan sangat besar peranannya dalam menumbuhkembangkan nasionalisme. Pendidikan menyebabkan terjadinya transformasi ide dan pemikiran yang mendorong semangat pembaharuan masyarakat. Pada masa sekarang, kamu harus senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pendidikan.

Renungkan
Pendidikan merupakan modal penting dalam masa pergerakan nasional dan pembangunan sekarang. Sampai saat ini, masih ada sekitar 8,5 juta penduduk Indonesia yang masih buta huruf. Kita tahu, Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SMP, baru 70%. Sedangkan APK untuk tingkat SMU, baru berkisar 60%. Angka partisipasi untuk Perguruan Tinggi, lebih rendah lagi, yakni: 18,7%. Jumlah mahasiswa di Indonesia, baru berkisar 4,8 juta orang. Padahal, jumlah anak usia belajar di perguruan tinggi berkisar 25 juta orang. Dengan demikian, ada puluhan juta pemuda Indonesia yang terpaksa menjadi tenaga kerja murah atau pengangguran. Kamu dapat berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dengan menuntut ilmu setinggi-tingginya. Kamu juga dapat berperan memberantas buta huruf dan memperluas kesempatan pendidikan, dengan menjadi guru di daerah-daerah terpencil

2)   Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah
Bangsa Indonesia sadar, berbagai penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu adalah: perlawanan yang bersifat kedaerahan.
Untuk memahami berbagai penyebab kegagalan rakyat Indonesia diberbagai daerah, dalam mengusir penjajah, lakukan aktivitas berikut.

Aktivitas Kelompok
Kamu telah mempelajari perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah, dalam menentang kolonialisme dan imperialisme.
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.
2.    Kalian diskusikan, apa saja penyebab kegagalan perlawanan diberbagai daerah tersebut, dalam mengusir penjajah.
3.    Tuliskan hasil diskusimu dalam format berikut.
No.
Penyebab Kegagalan
Penjelasan















4.    Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas.

Setelah melakukan aktivitas di atas, tentu kamu semakin memahami bagaimana kelemahan perjuangan secara kedaerahan. Memasuki abad XX, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah menuju perjuangan yang bersifat nasional. Paham kebangsaan atau nasionalisme, telah tumbuh dan menjelma menjadi sarana perjuangan yang sangat kuat. Corak perjuangan nasional bangsa Indonesia, ditandai dengan momentum penting, yaitu: diikrarkan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.

3)   Rasa Senasib Sepenanggungan
Perluasan kekuasaan Barat di Indonesia, telah mempengaruhi perubahan politik, ekonomi, dan sosial bangsa Indonesia. Tekanan pemerintah Hindia Belanda kepada bangsa Indonesia, telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa terjajah.

4)   Berkembangnya Berbagai Paham Baru
Paham-paham baru, seperti: pan-Islamisme, liberalisme, sosialisme, dan komunisme, menjadi salah satu pendorong pergerakan nasional Indonesia. Paham-paham tersebut mengajarkan bagaimana langkah-langkah memperbaiki kondisi kehidupan bangsa Indonesia.

5)   Perkembangan Organisasi Etnik, Kedaerahan, Keagamaan
Organisasi pergerakan nasional, tidak muncul begitu saja. Awalnya, yang berdiri di Indonesia adalah berbagai organisasi etnik, kedaerahan, dan keagamaan.
Organisasi etnik, banyak didirikan oleh pelajar perantau di kota-kota besar. Mereka membentuk perkumpulan berdasarkan latar belakang etnis, seperti: Serikat Pasundan dan Perkumpulan Kaum Betawi yang dipelopori oleh M. Husni Thamrin. Muncul juga organisasi kedaerahan, seperti: Tri Koro Dharmo (1915), Jong Java (1918), dan Jong Sumatranen Bond (1917).
Berbagai organisasi bernapaskan keagamaan pada awal abad XX, sangat mempengaruhi perkembangan kebangsaan Indonesia. Beberapa organisasi bernapaskan keagamaan yang muncul pada masa awal abad XX, misalnya: Jong Islamieten Bond, Muda Kristen Jawi, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS (Persatuan Umat Islam), dan Al-Jamiatul Washiyah.
Kaum wanita juga aktif berperan dalam berbagai organisasi, baik organisasi sosial maupun politik. Peran serta perempuan dalam memperjuangkan kemerdekaan, telah ada sejak dulu. Beberapa tokoh pejuang wanita zaman dulu, adalah: RA Kartini, Dewi Sartika, dan Maria Walanda Maramis. RA Kartini adalah putri Bupati Jepara Jawa Tengah, yang memperjuangkan emansipasi (persamaan derajat) antara laki-laki dan perempuan. Beliau mendirikan sekolah khusus untuk perempuan.
Untuk memperluas wawasanmu tentang perkembangan berbagai organisasi pada masa pergerakan nasional, kamu dapat melakukan aktivitas kelompok berikut ini.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.
2.    Berkunjunglah ke perpustakaan, kemudian carilah buku tentang perkembangan berbagai organisasi etnik kedaerahan dan keagamaan pada masa perkembangan pergerakan nasional.
3.    Diskusikan bagaimana perkembangan organisasi tersebut pada masa pergerakan nasional.
4.    Tuliskan rangkuman hasil diskusimu, lalu presentasikan di depan kelas.
Nama Organisasi
Sejarah Kelahiran
Tujuan
Bentuk Perjuangan
Jong Java



Tri Koro Darmo



Jong Islamieten Bond



Perkumpulan Pemuda Kristen (PPK)



Muhammadiyah



Nahdlatul Ulama



Taman Siswa



dst




Setelah melakukan aktivitas tersebut, tentu kamu menemukan banyak organisasi, berkembang pada masa pergerakan nasional. Setelah kamu memahami berbagai organisasi perintis pergerakan nasional, berikutnya kamu akan mempelajari bagaimana lahirnya organisasi pergerakan nasional Indonesia.

b.    Lahirnya Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Gambar 2.15 di atas adalah Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta, merupakan gedung bekas STOVIA yang sangat penting artinya bagi kebangkitan nasional Indonesia. Kebangkitan nasional yaitu masa kesadaran bangsa Indonesia untuk berjuang bersama-sama dalam mengusir penjajahan. Tentu kamu masih ingat, mengapa setiap tanggal 20 Mei selalu diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Tanggal 20 Mei 1908, merupakan hari lahir Boedi Oetomo (Budi Utomo), organisasi modernis pertama di Indonesia. Bagaimana sejarah lahirnya BU dan berbagai organisasi lainnya ? Kamu akan menelusuri, melalui uraian di bawah ini.
1)   Budi Utomo
Pada awal abad XX, sudah banyak mahasiswa di kota-kota besar terutama di Pulau Jawa. Sekolah kedokteran bernama STOVIA (School Opleideing van Inlandsche Aartsen) terdapat di Jakarta. Paratokoh mahasiswa kedokteran sepakat untuk memperjuangkan nasib rakyat Indonesia dengan memajukan pendidikan rakyat. Pada tanggal 20 Mei 1908, sebuah organisasi bernama Budi Utomo dibentuk di Jakarta. Ketuanya adalah dr. Sutomo, dengan tokoh lainnya: Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan RT. Ario Tirtokusumo.
2)   Sarekat Islam
Akibat dari persaingan yang tidak sehat antara pedagang pribumi dan pedagang Cina, pada tahun 1911 didirikan Serikat Dagang Islam (SDI) oleh KH. Samanhudi dan RM. Tirtoadisuryo di Solo. Tujuan utama pada awalnya adalah: melindungi kepentingan pedagang pribumi dari ancaman pedagang Cina.
Dalam kongres di Surabaya tanggal 30 September 1912, SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI). Perubahan nama dimaksudkan: agar organisasi lebih terbuka anggota dan kegiatannya. Tahun 1913, SI dipimpin oleh Haji umar Said Cokroaminoto.
Tahun 1923, SI berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI) yang bersifat nonkooperatif terhadap Belanda. Tahun 1927, PSI menetapkan tujuan pergerakan untuk: Indonesia Merdeka berasaskan Islam.

3)   Indische Partij
Indische Partij adalah partai politik pertama di Indonesia, dideklarasikan tanggal 25 Desember 1912. Paratokoh pendiri IP terkenal dengan sebutan: Tiga Serangkai, yaitu: EFE. Douwes Dekker (Danudirjo Setiabudi), dr. Tjipto Mangunkusumo, dan RM. Suwardi Suryaningrat. Tujuannya: mengembangkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Keanggotaannya pun terbuka bagi semua golongan, tanpa memandang: suku, agama, dan ras.

Wawasan
Pada tahun 1913, terdapat persiapan pelaksanaan perayaan 100 tahun pembebasan Belanda dari kekuasaan Perancis. Belanda meminta rakyat Indonesia untuk turut memperingati hari tersebut. Paratokoh Indische Partij menentang rencana tersebut. Suwardi Suryaningrat menulis artikel yang dimuat dalam harian De Expres, dengan judul: Als Ik een Nederlander was (Seandainya Aku Orang Belanda). Suwardi mengecam Belnda, bagaimana mungkin bangsa terjajah (Indonesia) disuruh merayakan kemerdekaan penjajahnya. Pemerintah Belanda marah, akhirnya Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat, ditangkap dan dibuang ke negeri Belanda.

4)   Perhimpunan Indonesia (PI)
Semula bernama Indische Vereniging, didirikan oleh orang-orang Indonesia di Belanda tahun 1908. Pada tahun 1922, IV berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging dan pada tahun 1922 berubah lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Nama majalahnya: Hindia Putra, berubah menjadi: Indonesia Merdeka.
Tujuan utamanya adalah: Indonesia Merdeka, memperoleh suatu pemerintahan Indonesia yang bertanggung jawab kepada seluruh rakyat. Tokoh-tokoh PI adalah: Mohammad Hatta, Iwa Kusumasumantri, Sastro Mulyono, Sartono, Gunawan Mangunkusumo, dan Nazir Datuk Pamuncak.
5)   Partai Nasional Indonesia (PNI)
Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung, dipimpin Ir. Sukarno. Tujuan PNI adalah: Indonesia Merdeka, dengan ideologi: Nasionalisme. Keikutsertaan Hatta dalam kegiatan politik Sukarno, semakin membuat PNI sangat kuat.
Kegiatan politik PNI dianggap mengancam pemerintah Belanda, sehingga tokoh PNI ditangkap dan diadili tahun 1929. Sukarno, Maskoen, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata, diadili Belanda. Dalam pembacaan pembelaannya, Sukarno memberi judul: Indonesia Menggugat. Sukarno dan kawan-kawan, kemudian dihukum penjara.
Tahun 1931, PNI dibubarkan. Satono kemudian membentuk Partindo, Hatta dan Sutan Syahrir mendirikan organisasi Pendidikan Nasional Indonesia. Paratokoh tersebut kemudian ditangkap Belanda, dan diasingkan ke Digul Papua.

Renungkan
Karena membela rakyat Indonesia, banyak tokoh dihukum dan dibuang pemerintah kolonial Belanda, seperti: Sukarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan sebagainya. Kaum perjuangan tidak gentar dengan hukuman yang dijatuhkan tersebut, keberanian mereka pantas ditiru oleh pemuda masa kini. Untuk membela kebenaran dan keadilan, kalian tidak perlu takut dengan berbagai hambatan dan tantangan.

Selain lima organisasi di atas, kamu dapat menemukan berbagai organisasi pada masa pergerakan nasional, seperti: Parindra (Partai Indonesia Raya) berdiri tahun 1935 dengan tokoh-tokoh: M. Husni Thamrin, R. Sukardjo, R. Panji Suroso, dan Mr. Susanto. Gerindo (Gerakan Indonesia) didirikan di Jakarta pada bulan April 1937, pemimpinnya mantan pimpinan Partindo yang dibubarkan tahun 1937, seperti: Amir Syarifuddin, Mr. M. Yamin, Mr. Sartono, dan Dr. AK. Gani.
Golongan nasionalis mencoba menggunakan Volksraad sebagai media perjuangan nasional, tujuannya untuk memperkuat wakil-wakil bangsa Indonesia. Pada tahun 1930, M. Husni Thamrin membentuk Fraksi Nasional. Pada tahun 1936, seorang anggota Volksraad bernama Sutarjo, mengajukan petisi yang menuntut kemerdekaan Indonesia berangsur-angsur dalam 10 tahun. petisi ini kemudian dikenal sebagai: Petisi Sutarjo. Petisi tersebut ditolak Belanda dengan alasan bangsa Indonesia belum siap untuk merdeka.
Parapejuang pergerakan nasional kecewa, dan harapan kepada Volksraad tidaklah besar. Pada tahun 1939, dibentuklah federasi/gabungan dari beberapa organisasi politik, yang disebut: Gabungan Politik Indonesia (GAPI), dengan semboyan: Indonesia Berparlemen.

Wawasan
Pada masa pergerakan nasional juga berkembang organisasi yang sangat berpengaruh, yaitu: Partai Komunis Indonesia (PKI). Cikal bakal PKI adalah Indische Social Demokratische Vereeniging (ISDV) yang didirikan oleh HJFM Sneevelt (orang Belanda), tahun 1914 di Semarang. PKI didirikan tanggal 23 Mei 1920, diketuai oleh Semaun. PKI melakukan pemberontakan pertama, dengan menggunakan kekuatan senjata tahun 1926. Pemberontokan tahun 1926 kurang konsolidasi, sehingga justru menyebabkan tokoh-tokohnya ditangkap dan diasingkan ke luar negeri. Pemberontakan ini juga merugikan pergerakan nasional lainnya. Akibat pemberontakan tersebut, Belanda semakin menekan aktivis pergerakan kebangsaan.

c.    Tekad Sumpah Pemuda
Teks sumpah pemuda diikrarkan parapemuda dari berbagai daerah, pada tanggal 20 Oktober 1928 di Jakarta. Ikrar tersebut merupakan tekad untuk memulai jalan baru, mengusir penjajah melalui pergerakan nasional. Bagaimana pengaruh sumpah pemuda terhadap pergerakan nasional bangsa Indonesia ? Uraian berikut ini, akan membantu kamu untuk menelusuri sejarah pergerakan nasional Indonesia.
Perjuangan parapemuda untuk mengikatkan diri dalam bingkai bangsa Indonesia, tidak terbendung. Pada tahun 1925, secara tegas Perhimpunan Indonesia mengeluarkan pernyataan yang berisi tentang: penegasan tekad untuk bersatu dalam mengusir penjajah. Pernyataan tahun 1925 tersebut, sering dikenal dengan: Manifesto Perhimpunan Indonesia, yang mendapat dukungan berbagai organisasi. Manifesto 1925, sangat menggugah kesadaran bangsa Indonesia dan mempengaruhi pola pergerakan nasional bangsa Indonesia. Gagasan Manifesto 1925 terealisasi, saat sumpah pemuda pada Kongres Pemuda II tahun 1928.
Kongres Pemuda II merupakan kelanjutan Kongres Pemuda I tahun 1926. Berdirinya berbagai organisasi pergerakan yang bersifat modern, telah mendorong keinginan untuk bekerja sama. Kongres menyadari akan persamaan banyak kepentingan. Berbagai dialog dilakukan antarpergerakan.
Kesadaran membentuk bingkai pergerakan kebangsaan, mulai tampak dengan berdirinya berbagai organisasi nasionalis yang bersifat terbuka. Mereka tidak lagi memandang latar belakang: etnis, daerah asal, maupun agama. Beberapa organisasi yang awalnya bersifat etnis dan kedaerahan pun kemudian berubah menjadi nasionalis. Komunikasi antartokoh pergerakan, semakin membuka pandangan nasionalisme yang lebih tegas. Langkah-langkah jelas untuk berjuang bersama-sama, dibuktikan dengan terselenggaranya kongres-kongres pemuda.

Wawasan
Panitia Kongres Pemuda II dibentuk pada tanggal 12 Agustus 1928, dengan ketuanya Sugondo Joyopuspito. Susunan panitia, mewakili wilayah di seluruh Indonesia. Beberapa tokoh panitia kongres, adalah: Sugondo (PPPI), Joko Marsaid (Jong Java), M Yamin (Jong Sumatranen Bond), Amir Syarifuddin (Jong Batak), Senduk (Jong Celebes), J Leimena (Jong Ambon), Johan Muh Cai (Jong Islamieten Bond(, dan tokoh-tokoh lainnya.

Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928, dihadiri perwakilan organisasi pemuda dari seluruh Indonesia. Dalam kongres ini, keinginan untuk membentuk Negara Indonesia Merdeka semakin tegas. Pada tanggal 28 Oktober 1928, dibacakan keputusan hasil Kongres Pemuda II yang berupa ikrar pemuda, yang terkenal dengan: Sumpah Pemuda.
Selain menghasilkan ikrar Sumpah pemuda, Kongres II juga menetapkan lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman, sebagai: Lagu Kebangsaan Indonesia, dan menetapkan Bendera Merah Putih sebagai Lambang Negara Indonesia. Selanjutnya, didirikanlah Indonesia Muda tahun 1930 berasaskan kebangsaan dan bertujuan: Indonesia Raya.
Berkat Sumpah Pemuda, persatuan bangsa Indonesia semakin kuat. Rakyat dari Sabang (Aceh) sampai Merauke (Papua), bertekad untuk mengusir penjajah bersama-sama.
Bagaimana sikap pemerintah Belanda terhadap Kongres Pemuda II ? Tentu saja sangat marah dan menekan rapat-rapat yang diselenggarakan paratokoh pemuda. Lagu Indonesia raya, dilarang. Dan penyebutan Indonesia Merdeka, tidak diperbolehkan.
Paratokoh pemuda mencari siasat lain. Pada Kongres III di Yogyakarta tahun 1938, tujuan kemerdekaan Nusa dan Bangsa diganti dengan: menjunjung tinggi martabat nusa dan bangsa. Sejak diikrarkan sumpah pemuda, maka persatuan Indonesia semakin kuat. Perjuangan dilakukan secara bersama-sama, terorganisir, dan tidak tergantung pada satu pemimpin. Perjuangan nasional tersebut akhirnya membuahkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Renungkan
Kemerdekaan yang dinikmati bangsa Indonesia pada masa sekarang, merupakan jerih payah perjuangan pada masa lalu. Kemerdekaan diperjuangkan melalui kerjasama dan semangat persatuan. Sudah sepantasnya bangsa Indonesia saat ini, selalu menjaga persatuan dan kesatuan agar selalu kuat menahan berbagai ancaman.

Perjuangan parapemuda untuk menunjukkan identitas Indonesia, benar-benar menghadapi kesulitan, tetapi parapemuda tidak pernah putus asa.
Untuk lebih memahami makna pergerakan nasional dan sumpah pemuda bagi kehidupan bangsa Indonesia pada masa sekarang, kerjakan aktivitas di bawah ini.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.
2.    Diskusikan makna pergerakan nasional dan Sumpah Pemuda bagi kehidupan bangsa Indonesia masa sekarang. Temukan nilai-nilai yang perlu diamalkan dari peristiwa Sumpah pemuda.
3.    Buatlah rencana kegiatan yang merupakan pengamalan nilai-nilai Sumpah pemuda.
4.    Tuliskan hasil diskusimu pada tabel berikut ini.
No.
Nilai Penting
Pengamatan pada masa sekarang
1.
Persatuan
o    Menjaga kerukunan masyarakat
o    Menghindari terjadinya perpecahan (tawuran pelajar, bentrok antarkelompok)
o    ……………………………………
2.


3.


4.


5.


5.    Presentasikan hasilnya di depan kelas.

3.    Penduduk dalam Pembangunan Nasional
a.    Penduduk sebagai Modal Dasar Pembangunan Nasional
Kamu tentu sering mendengar istilah penduduk dan pembangunan nasional. Apakah yang dimaksud dengan pembangunan nasional ?
Bagaimana untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional tersebut ? Syarat utama tentu bangsa Indonesia harus memiliki modal dasar. Modal dasar pembangunan nasional adalah segala sumber kekuatan nasional yang dimiliki dan didayagunakan bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional. Modal dasar pembangunan nasional Indonesia, antara lain: Kemerdekaan dan Kedaulatan, Jiwa dan Semangat Persatuan, Wilayah Nusantara, Kekayaan Alam Yang Beranekaragam, Penduduk, serta Adat Istiadat dan Budaya Bangsa.
Apabila semua potensi tersebut dimanfaatkan secara optimal, tentu keberhasilan pembangunan nasional akan tercapai.
Apakah kamu memahami peranan penduduk dalam pembangunan nasional ?
Tujuan dari pembangunan ekonomi adalah: meningkatkan kesejahteraan penduduk negara yang bersangkutan. Tingkat kesejahteraan penduduk, biasa diukur dengan kenaikan penghasilan riil per kapita. Penghasilan riil per kapita adalah sama dengan pendapatan nasional riil secara keseluruhan yang dihasilkan selama satu tahun, dibagi dengan seluruh jumlah penduduk. Dari pengertian di atas terlihat, bahwa: tingkat kesejahteraan penduduk akan tercapai jika pendapatan nasional riil meningkat lebih cepat dibandingkan pertumbuhan penduduk.
Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya pendapatan riil suatu negara. Kedua faktor tersebut adalah: penduduk dan tenaga kerja (human resources). Dilihat dari peranannya, penduduk memiliki dua peranan penting dalam meningkatkan hasil pembangunan ekonomi suatu negara.

Renungkan
Bagaimana peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi di Indonesia ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu perlu memahami kualitas penduduk di Indonesia. Jika kualitas penduduk di Indonesia tinggi, maka akan dapat menjadi modal dasar pembangunan. Jika tidak, akan menjadi beban/masalah dalam pembangunan ekonomi. Sekarang yang perlu kamu pikirkan adalah: bagaimana cara meningkatkan kualitas penduduk di Indonesia ? Tentu jawabnya, mulai sekarang kalian harus belajar dengan baik agar di masa depan, kamu dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga dapat menjadi modal dasar dalam pembangunan.

Dari segi permintaan, penduduk bertindak sebagai konsumen. Sedangkan dari segi penawaran, penduduk bertindak sebagai produsen. Oleh karena itu, perkembangan penduduk yang cepat, tidaklah selalu merupakan penghambat bagi jalannya pembangunan ekonomi, jika penduduk ini mempunyai kapasitas yang tinggi untuk menghasilkan dan menyerap hasil produksi yang dihasilkan.
Seperti telah dipaparkan di atas, pertambahan penduduk yang pesat, justru menyumbang terhadap kenaikan penghasilan riil per kapita, jika penduduk itu berkualitas. Hal ini disebabkan karena penduduk yang berkualitas, pada umumnya mempunyai tabungan yang siap untuk melayani kebutuhan investasi, sehingga tambahan penduduk yang berkualitas akan menambah potensi masyarakat sebagai konsumen potensial (captive market).
Bertambahnya penduduk, justru akan menciptakan/memperbesar permintaan secara keseluruhan, terutama untuk investasi. Pertambahan penduduk itu, tidak sekedar sebagai tambahan penduduk, melainkan juga sebagai suatu kenaikan dalam daya beli (purchasing power). Oleh karena itu, apabila terjadi penurunan jumlah penduduk, maka akan menyebabkan turunnya rangsangan untuk mengadakan investasi sehingga mengakibatkan permintaan juga akan turun.
Namun sebaliknya, jika penduduk tidak berkualitas, maka perkembangan penduduk yang cepat, justru akan menghambat perkembangan ekonomi.
Selain penduduk, ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan, yaitu: sosial budaya, wilayah, sumber daya alam, teknologi, modal, disiplin nasional, manajemen nasional, serta perkembangan regional dan global.
Setelah kamu mempelajari tentang penduduk sebagai modal dasar pembangunan, kamu perlu mengetahui indikator dari pembangunan. Salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan, adalah: menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Apakah IPM itu ? Untuk memahaminya, bacalah uraian berikut ini.

b.    Indeks Pembangunan Manusia dan Pembangunan Nasional
1)      Pengertian Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI), merupakan indeks pembangunan manusia yang digunakan untuk mengukur pencapaian hasil pembangunan dari suatu wilayah/daerah dalam tiga dimen dasar pembangunan, yaitu: Lamanya Hidup, Pengetahuan/Tingkat Pendidikan, dan Standar Hidup Layak.
IPM dikembangkan oleh ahli ekonomi dari India (Amartya Sen) dan Pakistan (Mahbub ul-Haq), dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics pada 1990. Sejak itu, indeks ini dipakai oleh Program Pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.
2)      Unsur Dasar IPM
Sesuai dengan pengertian di atas, untuk mengukur IPM, digunakan tiga unsur dasar pembangunan manusia, yaitu: Usia Harapan Hidup, Pengetahuan, dan Standar Hidup Layak.
a)      Usia Harapan Hidup
Usia harapan hidup mencerminkan usia maksimum yang diharapkan seseorang untuk bertahan hidup. Pembangunan manusia, harus lebih mengupayakan agar penduduk dapat mencapai usia harapan hidup yang panjang. Indikator Harapan Hidup, meliputi antara lain:
(1)    Angka Kematian Bayi.
(2)    Penduduk yang diperkirakan tidak mencapai usia 40 tahun.
(3)    Persentase penduduk dengan keluhan kesehatan.
(4)    Persentase penduduk yang sakit (morbilitas).
(5)    Rata-rata Lama Sakit.
(6)    Persentase penduduk yang melakukan pengobatan sendiri.
(7)    Persentasi kelahiran ditolong oleh tenaga medis.
(8)    Persentase balita kurang gizi.
(9)    Persentase rumah tangga yang mempunyai akses ke sumber air minum bersih.
(10)  Persentase rumah tangga yang menghuni rumah berlantai tanah.
(11)  Persentase penduduk tanpa akses terhadap fasilitas kesehatan.
(12)  Persentase rumah tangga tanpa akses terhadap sanitasi.
b)      Pengetahuan
Pengetahuan/tingkat pendidikan juga diakui secara luas sebagai unsur mendasar dari pembangunan manusia. Indikator pendidikan meliputu antara lain: Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah, Angka Partisipasi Sekolah, Angka Putus Sekolah (drop out/DO), dan lain-lain.
c)      Standar Hidup Layak
Unsur dasar pembangunan manusia yang ketiga adalah: standar hidup layak. Indicator standar hidup layak, dilihat dari daya beli, meliputi antara lain:
(1)   Jumlah yang bekerja.
(2)   Jumlah pengangguran terbuka.
(3)   Jumlah dan persentase penduduk miskin.
(4)   PDRB riil per kapita.
3)      Kegunaan IPM
Kegunaan IPM adalah untuk mengklasifikasikan, apakah sebuah negara adalah: Negara Maju, Negara Berkembang, atau Negara Terbelakang.
Rumus IPM secara sederhana menggunakan perhitungan: IPM = 1/3 (A+B+C)
Keterangan: A = Indeks Harapan Hidup, B = Indeks Pendidikan, C = Indeks Hidup Layak
4)      IPM Indonesia
IPM di Indonesia digunakan sebagai indikator keberhasilan upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk) yang dijadikan sebagai salah satu ukuran kinerja daerah.
Perhatikan tabel 2.3 IPM setiap provinsi tahun 2008-2012 berikut.
No.
Provinsi
2008
2009
2010
2011
2012
1.
Aceh
70.76
71.31
71.70
72.16
72.51
2.
Sumatera Utara
73.29
73.80
74.19
74.65
75.13
3.
Sumatera Barat
72.96
73.44
73.78
74.28
74.70
4.
Riau
75.09
75.60
76.07
76.53
76.90
5.
Jambi
71.99
72.45
72.74
73.3
73.78
6.
Sumatera Selatan
72.05
72.61
72.95
73.42
73.99
7.
Bengkulu
72.14
72.55
72.92
73.4
73.93
8.
Lampung
70.30
70.93
71.42
71.94
72.45
9.
Bangka Belitung
72.19
72.55
72.86
73.37
73.78
10.
Kepulauan Riau
74.18
74.54
75.07
75.78
76.20
11.
DKI Jakarta
77.03
77.36
77.60
77.97
78.33
12.
Jawa Barat
71.12
71.64
72.29
72.73
73.11
13.
Jawa Tengah
71.60
72.10
72.49
72.94
73.36
14.
DI Yogyakarta
74.88
75.23
75.77
76.32
76.75
15.
Jawa Timur
70.38
71.06
71.62
72.18
72.83
16.
Banten
69.70
70.06
70.48
70.95
71.49
17.
Bali
70.98
71.52
72.28
72.84
73.49
18.
Nusa Tenggara Barat
64.12
64.66
65.20
66.23
66.89
19.
Nusa Tenggara Timur
66.15
66.60
67.26
67.75
68.28
20.
Kalimantan Barat
68.17
68.79
69.15
69.66
70.31
21.
Kalimantan Tengah
73.88
74.36
74.64
75.06
75.46
22.
Kalimantan Selatan
68.72
69.30
69.92
70.44
71.08
23.
Kalimantan Timur
74.52
75.11
75.56
76.22
76.71
24.
Sulawesi Utara
75.16
75.68
76.09
76.54
76.95
25.
Sulawesi Tengah
70.09
70.70
71.14
71.62
72.14
26.
Sulawesi Selatan
70.22
70.94
71.62
72.14
72.70
27.
Sulawesi Tenggara
69.00
69.52
70.00
70.55
71.05
28.
Gorontalo
69.29
69.79
70.28
70.82
71.31
29.
Sulawesi Barat
68.55
69.18
69.64
70.11
70.73
30.
Maluku
70.38
70.96
71.42
71.87
72.42
31.
Maluku Utara
68.18
68.63
69.03
69.47
69.98
32.
Papua Barat
67.95
68.58
69.15
69.65
70.22
33.
Papua
64.00
64.53
64.94
65.36
65.86
Rata-rata
70.88
71.40
71.86
72.37
72.87

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, diketahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di berbagai daerah di Indonesia, cenderung membaik. Data tersebut seiring hasil evaluasi dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/ UNDP), Pemerintah indonesia, dan Badan Kerjasama Internasional Jerman (GIZ).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai salah satu indikator kesejahteraan masyarakat, ternyata semakin membaik selama dua dekade terakhir.

Mengenal Tokoh
Mahbub ul-Haq (1934-1998), merupakan tokoh Pakistan yang mengembangkan Indeks Pembangunan Manusia/Human Development Indeks, bersama Amartya San. IPM dipakai oleh Program Pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.

Untuk lebih memahami kondisi IPM di Indonesia, lakukan aktivitas kelompok berikut.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.    Berdasarkan tabel di atas, hitunglah rata-rata IPM tahun 2012 pada setiap kawasan wilayah di tabel berikut.
3.    Tuliskan hasil perhitunganmu dalam tabel berikut.
No.
Kawasan/Provinsi
Rata-rata IPM 2012
Perbandingan dengan Rata-rata Nasional
1.
Sumatera, Jawa, dan Bali.

Di atas Rata-rata Nasional
2.
Kalimantan dan Sulawesi


3.
Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.



Tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2011, IPM kawasan Sumatera, Jawa, dan Bali, pada umunya berada di atas rata-rata nasional.
Peningkatan IPM ini ditunjukkan oleh penurunan tingkat kemiskinan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2009, tingkat kemiskinan di pedesaan mencapai 17,35% dari jumlah penduduk di pedesaan, sedangkan di perkotaan sebesar 10,72%.
Peningkatan lainnya pada sektor pendidikan yang diprediksi pada tahun 2014, semua warga negara Indonesia usia sekolah dasar atau sederajat dan SMP atau sederajat, akan melampauinya.
Pemerintah Indonesia menyampaikan, bahwa: Hasil evaluasi awal pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2010-2014, menemukan kekuatan ekonomi baru (emerging economy), yakni: Sulawesi dan Kalimantan.
Perlu kamu ketahui juga, posisi IPM Indonesia relatif tertinggal dibanding dengan negara-negara tetangga.
Nilai IPM Indonesia pada 2012, meningkat menjadi 0,629. Menjadikannya naik tiga posisi ke peringkat 121 dari peringkat 124 pada 2011 (0,624) dari 187 negara. Menduduki peringkat yang sama dengan Indonesia, adalah: Afrika Selatan dan Kiribati. Antara tahun 1980 dan 2012, nilai IPM Indonesia meningkat dari 0,422 menjadi 0,629 (atau meningkat 49 persen), dikarenakan kenaikan angka harapan hidup pada periode yang sama, dari 57,6 tahun menjadi 69,8 tahun saat ini.
Tingkat harapan lamanya bersekolah, meningkat dari 8,3 tahun (pada 1980) menjadi 12,9 tahun (pada 2012), artinya: anak usia sekolah di Indonesia, memiliki harapan mengenyam bangku pendidikan selama 12,9 tahun atau mencapai tingkat pertama jenjang perguruan tinggi.
Meski naik tiga peringkat, IPM Indonesia masih dibawah rata-rata dunia 0,694 atau regional 0,683. Indonesia dikategorikan sebagai “Negara Pembangunan Menengah” bersama 45 negara lainnya.
Peringkat Indonesia masih jauh dibawah beberapa negara anggota ASEAN, termasuk: Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Singapura memiliki IPM tertinggi diantara negara-negara ASEAN dengan 0,895 dan peringkat 18 di seluruh dunia. Brunei memiliki IPM 0,855 dan berada diperingkat 30, sementara Malaysia memiliki IPM 0,769 dengan peringkat 64. Thailand dan Filipina, masing-masing ada diperingkat 103 dan 104 dengan IPM 0,690 dan 0,654. Negara ASEAN lain, seperti: Vietnam, Laos, dan Kamboja, ada di bawah Indonesia.
Negara yang menduduki peringkat pertama, adalah: Norwegia, diikuti oleh Australia dan Amerika Serikat. Sementara, IPM terendah dicatat oleh Republik Demokratik Kongo dan Nigeria.
IPM/HDI Indonesia pada tahun 2012, Indonesia berada pada urutan 124 dari 178 negara. Tahun 2013 naik peringkat, berada di urutan 121 dari 185 negara. Indonesia termasuk dalam kelompok negara-negara berkembang. Karena itu, bangsa Indonesia harus terus berjuang untuk mencapai peningkatan IPM/HDI.

Renungkan
IPM sangat dipengaruhi oleh: pendidikan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat. Meningkatnya pendapatan masyarakat, akan mengakibatkan meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat. Demikian juga, naiknya tingkat pendidikan masyarakat, akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena itu, kalian harus belajar giat dan menuntut ilmu setinggi-tingginya, agar dapat berpartisipasi dalam mengisi pembangunan nasional.

Latihan
Untuk melatih kemampuanmu dalam menguasai materi di atas, kerjakan latihan di bawah ini.
Tingkatan
Soal
Menjelaskan
Jelaskan indikator kualitas penduduk yang baik.
Menerapkan
Jelaskan alasan tingkat kesehatan penduduk, menjadi salah satu indikator kualitas penduduk di Indonesia.
Menganalisis
Bagaimana hubungan politik ethis terhadap munculnya golongan terpelajar dan pergerakan nasional Indonesia.
Mengevaluasi
Bagaimana kelebihan perjuangan pergerakan nasional dibandingkan perjuangan perlawanan rakyat diberbagai daerah dalam mengusir penjajah.
Mengkreasi
Susunlah salah satu kegiatan yang dapat kamu lakukan sebagai pelajar, untuk mendukung peningkatan kualitas penduduk dalam bidang pendidikan.

Setelah kamu memahami materi tema 2, untuk meningkatkan penguasaanmu tentang tema 2, kerjakan tugas proyek berikut ini.

Proyek
A.  Perhatikan perintah di bawah ini.
1.      Berdasarkan uraian yang telah kalian pelajari pada tema ini, buatlah proyek untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini.
2.      Lakukan pengamatan di kantor desa dan wawancara kepada perangkat desa di tempat tinggalmu, tentang: jumlah, persebaran, pertumbuhan, komposisi, dan migrasi.
3.      Lakukan analisis terhadap data yang kamu peroleh.
4.      Hasil analisis, kamu gunakan untuk menjawab pertanyaan di bawah ini.
a.       Jelaskan: jumlah, persebaran, dan pertumbuhan penduduk di desa/kelurahan tempat tinggal.
b.      Gambarkan komposisi penduduk di desa/kelurahan tempat tinggal.
c.       Deskripsikan tentang kejadian migrasi di desa/kelurahan tempat tinggal.
B.  Buatlah laporan hasil proyek kalian, sesuai petunjuk pada tabel di bawah ini.
Kegiatan
Aktivitas
Persiapan
Mempersiapkan bahan-bahan, alat-alat serta cara kerja alat atau bahan yang dibuat.
1.    Bahan yang disiapkan, antara lain:
o  Sumber data yang akan diminta informasi (orang atau sumber)
o  Penjelasan/definisi tentang: jumlah, persebaran dan pertumbuhan, komposisi dan migrasi.
2.    Alat-alat atau instrumen yang digunakan, antara lain:
Lembar observasi berupa tabel isian, tentang: jumlah, persebaran dan pertumbuhan, komposisi dan migrasi.
Tabel Jumlah Penduduk Desa/Kelurahan Tiga Tahun Terakhir
Aspek
Indikator
2012
2013
2014
Jumlah




Komposisi
Laki-laki




Perempuan




Muda




Dewasa




Tua




SD




SMP




SMA



Pertumbuhan




Migrasi
Nasional




Urbanisasi




3.    Cara kerja: dijelaskan cara mengisi instrumen dan sumber informasi
Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan
Pengumpulan data (bergiliran atau dibagi menjadi kelompok kecil)
Pengolahan Data
Melakukan tabulasi data yang diperoleh dari tabel sesuai dengan: jumlah, persebaran, pertumbuhan, dan komposisi serta migrasi.
Pelaporan Tertulis
Pelaporan ditulis dalam kertas ukuran… font… jenis huruf…
Urutan laporan: 1) pendahuluan (latar belakang dan pertanyaan penelitian), 2) kegiatan observasi, 3) hasil dan pembahasan, 4) kesimpulan.
Laporan dipresentasikan di depan kelas.
Waktu pengumpulan laporan, ditentukan oleh guru.

***