Senin, 28 Juli 2014

Lanjutan Tema III




A.  Keunggulan Sumber Daya Alam untuk Pembangunan Nasional
Sebelum kamu mempelajari tentang keunggulan sumber daya alam untuk pembangunan nasional, cermati peta konsep di bawah ini.
1.    Keunggulan Potensi Sumber Daya Alam antar-Region
Negara Indonesia yang kita tinggali ini, ternyata memiliki potensi sumber daya yang sangat melimpah dan tidak pernah habis serta akan tetap ada sepanjang usia alam itu sendiri, yakni: manusia, sinar matahari, tanah, hutan, dan laut. Manusia dengan akal dan budaya lokal daerah yang beraneka ragam, akan menghasilkan beragam teknologi budidaya yang unggul spesifik lokasi. Luas lautan di Indonesia, menghasilkan sumber daya perikanan dan kelautan yang dapat menopang perekonomian Indonesia.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.
2.    Setiap kelompok mengidentifikasi komoditas unggulan daerah, 1 provinsi yang ada di Indonesia (misal: bahan tambang, ternak, hasil hutan, sumber daya laut, dan sebagainya)
3.    Bila memadai, carilah buku di perpustakaan atau sumber lain (internet).
4.    Diskusikan dan kemukakan penjelasan tiap komoditas yang ada.
5.    Tuangkan hasil diskusi dan pencarian ke dalam tabel berikut.
Provinsi …………
Komoditas
Lokasi
Penjelasan












6.    Kumpulkan hasil temuan kelompokmu dan presentasikan hasil diskusimu di depan kelas.

Kamu sudah mempelajari jenis-jenis SDA dan persebaran potensinya di Indonesia di subtema sebelumnya.
Keunggulan komparatif bila dilihat dari segi politik, bisa jadi positif atau bahkan menjadi negatif. Misalnya: produk olahan makanan yang ada di Jawa Timur, membajiri hasil produksinya secara nasional. Industri olahan makanan yang ada di provinsi lain, akan menjadi lesu karena kalah bersaing dengan harga yang ditawarkan.

a.    Sumber Daya Alam Hayati antar-Region
Masih ingatkah kamu, apa saja yang termasuk SDA hayati ? Di bawah ini akan dijelaskan, bagimana keunggulan potensi SDA hayati region/wilayah di Indonesia.
1)   Pertanian
Indonesia adalah negara agraris yang terkenal sejak dulu. Hortikultura, tanaman yang awalnya dibudidayakan di kebun atau pekarangan, berasal dari bahasa Latin: “hortus” (tanaman kebun, dan “cultura/colere” (budidaya). Contohnya: tanaman sayur, buah, obat, dan bunga.
Buah durian yang termasuk dalam familia Bombaceae, berasal dari daerah tropis di Asia (Malaysia) kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan berbagai belahan dunia.
Pesaing Indonesia sebagai penghasil buah durian, adalah: Thailand dan Malaysia. Sentra produksi durian di Indonesia, adalah: Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat. Varietas yang direkomendasikan untuk dibudidayakan, adalah: sunan, sukun, petruk, sitokong, mas, kane, matahari, dan hepe.
Tabel 3.5 Data Sentra Produksi Durian Utama Tahun 2000
No.
Provinsi
Kabupaten
Luas (Ha)
Produksi (Ton)
Bulan Panen
1.
Sumut
Tapsel
247,75
1.836
9-1
Asahan
253,01
1.303
8-12
2.
Riau
Indragiri
519,17
6.427
11-1
Hulu
212,36
983
12-1
Kepri
334,72
3.342

3.
Jambi
Bungo Tebo
320,70
2.723
12-2
4.
Jawa Barat
Bogor
421,27
4.814
13-3
Kuningan
265,50
1.039
5.
Jawa Tengah
Jepara
240,18
3.303
10-3
6.
DI Yogyakarta
Kulonprogo
213,21
1.686
10-3
7.
Jawa Timur
Malang
247,75
3.342
1-2
Probolinggo
234,40
2.983
Pasuruan
213,52
8.465
8.
Kalimantan Barat
Sangau
309,70
4.795
1-6
Sintang
406,10
5.796

Temukan potensi tanaman hortikultura di Indonesia, melalui tugas berikut.

Aktivitas Kelompok
1.    Lakukan kegiatan berikut secara individu.
2.    Coba cermati berbagai produk hortikultura di Indonesia.
3.    Identifikasi berbagai produksi jenis tanaman tersebut, meliputi: jenis tanaman, sentra produksi yang terkenal di Indonesia, dan varietas unggulannya.
4.    Identifikasi berdasarkan: tanaman buah, sayur, obat, dan bunga/hias.
5.    Kumpulkan tugas tersebut pada guru dalam waktu 1 minggu.
Jenis Tanaman
Sentra Produksi
Varietas Unggul
Buah


Sayur


Obat


Bunga/hias



Pemerintah kolonial Belanda pada masa lalu bahkan menyadari potensi Indonesia sebagai negara swasembada pangan, dengan membangun irigasi-irigasi untuk mengairi sawah. Tanaman padi merupakan salah satu tanaman pangan yang paling populer, karena jumlah konsumsinya paling banyak diminati, bahkan sampai impor dari negara tetangga. Perlu kamu ketahui, bahwa ada juga yang diekspor, misalnya: beras organik dari Sragen.
Tanaman pangan tidak hanya bergantung pada padi, di Indonesia tentu kalian kenal makanan pokok orang Indonesia itu beragam. Contoh tanaman pangan, adalah: padi, jagung, kacang, kedelai, kentang, ubu, dan lain-lain. Di Kabupaten Gunung Kidul, DIY, dikarenakan tanahnya kurang sesuai untuk ditanami padi, orang Gunung Kidul mengembangkan ubi untuk diolah menjadi: tiwul, gaplek, dan gatot, untuk memenuhi kebutuhannya.
Tabel 3.6 Produksi Ubi Kayu Seluruh Provinsi di Indonesia Tahun 2013
Provinsi
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Aceh
2.762
35.202
Sumatera Utara
46.765
1.491.108
Sumatera Barat
5.580
232.335
Riau
4.137
106.195
Jambi
2.336
33.556
Sumatera Selatan
9.406
147.913
Bengkulu
3.929
50.656
Lampung
367.866
9.633.560
Bangka Belitung
860
15.243
Kepulauan Riau
708
8.296
DKI Jakarta
0
0
Jawa Barat
99.635
2.194.525
Jawa Tengah
163.330
3.771.334
DI Yogyakarta
58.330
1.004.607
Jawa Timur
176.102
4.030.474
Banten
6.078
90.377
Bali
8.609
148.263
Nusa Tenggara Barat
4.116
59.115
Nusa Tenggara Timur
85.280
862.879
Kalimantan Barat
10.642
170.495
Kalimantan Tengah
3.716
44.482
Kalimantan Selatan
5.254
92.343
Kalimantan Timur
5.155
91.480
Sulawesi Utara
4.716
61.413
Sulawesi Tengah
3.923
79.522
Sulawesi Selatan
24.457
474.542
Sulawesi Tenggara
12.371
245.171
Gorontalo
348
4.343
Sulawesi Barat
2.286
49.687
Maluku
4.672
94.224
Maluku Utara
9.666
122.061
Papua Barat
1.046
11.625
Papua
3.029
37.481
Total
1.137.210
25.494.507

Dari hasil tabel tersebut, Indonesia mampu memproduksi 25.494.507 Ton dengan luas panen 1.137.210 Hektar. Sungguh menjanjikan, bukan. Coba kalian petakan, provinsi mana saja produsen besar tanaman ini, dan provinsi yang berprospek pengembangan tanaman, dilihat dari luas wilayah yang belum dikembangkan.

2)   Kehutanan
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki lebih dari 17.000 pulau yang terdiri dari 193 juta ha daratan dan 500 juta ha lautan. Selain itu, Indonesia juga menguasai 10% tumbuhan, 12% mamalia, 16% reptil/amphibi, 17% burung, dan lebih dari 25% ikan di dunia. Secara faktual, kekayaan hutan Indonesia merupakan hutan tropis terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Di samping itu, hutan Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia yang berfungsi sebagai filter dalam mengurangi pemanasan global secara signifikan.
Tabel 3.7 Luas Kawasan Hutan dan Perairan menurut Provinsi (ribu ha)
Provinsi
Tahun SK
Hutan Lindung
Suaka Alam dan Pelestarian Alam
Hutan Produksi Terbatas
Hutan Produksi Tetap
Hutan Produksi yang dapat Dikonversi
Jumlah Luas Hutan dan Perairan
Aceh
2000
1.845
1.067
37
601
-
3.550
Sumatera Utara
2005
1.297
477
879
1.036
53
3.742
Sumatera Barat
2012
792
809
233
360
188
2.383
Riau
1986
397
451
1.972
1.866
4.770
9.456
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
-
-
Jambi
1999
191
676
341
971
-
2.179
Sumatera Selatan
2001
761
714
217
2.293
431
4.417
Kep Bangka Belitung
2004
157
35
-
466
-
658
Bengkulu
2011
251
462
173
26
12
924
Lampung
2000
318
462
33
192
-
1.005
DKI Jakarta
2000

108
-

-
108
Jawa Barat
2003
291
132
190
203
-
817
Banten
1999
12
164
49
27
-
253
Jawa Tengah
2004
84
127
184
362
-
757
DI Yogyakarta
2000
2
1
-
14
-
17
Jawa Timur
2011
345
234
-
783
-
1.361
Bali
1999
96
26
7
2
-
131
NTB
2009
430
179
287
151
-
1.047
NTT
1999
731
350
197
428
102
1.809
Kalimantan Barat
2000
2.307
1.646
2.446
2.266
514
9.179
Kalimantan Tengah
2011
1.330
1.624
3.856
3.325
2.541
12.675
Kalimantan Selatan
2009
526
213
127
762
151
1.780
Kalimantan Timur
2001
2.752
2.165
4.613
5.122
-
14.652
Sulawesi Utara
1999
181
334
218
67
15
815
Gorontalo
2010
205
197
251
90
82
825
Sulawesi Tengah
1999
1.490
676
1.476
501
252
4.395
Sulawesi Selatan
2009
1.233
851
495
124
23
2.726
Sulawesi Barat
1999
678
10
362
65
80
1.194
Sulawesi Tenggara
2011
1.081
1.787
467
402
94
3.831
Maluku
1999
1.810
443
1.654
1.053
2.305
7.265
Maluku Utara
-
-
-
-
-
-
-
Papua
1999
10.619
9.704
2.054
10.585
9.262
42.225
Papua Barat
-
-
-
-
-
-
-
Indonesia
32.212
26.127
22.818
34.142
20.875
136.174


Aktivitas Individu
1.    Lakukan kegiatan berikut secara individu.
2.    Cermati tabel Luas Kawasan Hutan dan Perairan menurut provinsi di atas.
3.    Hal apa saja yang dapat kalian simpulkan mengenai tabel 3.7. dengan luas total hutan dan perairan di Indonesia dengan angka 136.176 ribu hektar, alangkah beruntungnya kita mempunyai Negara yang kaya akan hutan. Mulai dari keunggulan besarnya hutan lindung, hutan suaka alam, hutan produksi, dan sebagainya. Mana saja wilayah provinsi yang mempunyai keunggulan komparatif dalam table di atas. Pulau Kalimantan adalah unggul diproduksi hutannya dengan 11.475 ribu hektar yang dapat dimanfaatkan sebagai hutan produksi tetap. Lalu apa saja hasil hutannya yang dapat dimanfaatkan.
4.    Buatlah dalam laporan secara tertulis.

Produksi hasil hutan utama yang dihasilkan dari hutan Indonesia, adalah: kayu bulat. Kayu bulat adalah semua kayu bulat yang ditebang atau dipanen yang bisa dijadikan sebagai bahan baku produksi pengolahan kayu hulu (IPKH). Produksi kayu bulat ini dihasilkan dari: hutan alam, melalui kegiatan perusahaan Hak Penguasaan Hutan (HPH) dan kegiatan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) dalam rangka pembukaan wilayah hutan, dan dari hutan tanaman melalui kegiatan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI), dan terakhir, dari kegiatan hutan rakyat.
Kalimantan yang mempunyai kayu yang sangat membanggakan, namanya: Kayu Ulin. Kayu ulin dalam bahasa Inggrisnya: Iron Wood, mempunyai kekuatan seperti besi, dan kalau direndam di air maka akan semakin mengokohkan kekuatan kayu tersebut. Memakai kayu ulin, menjadi sarana perumahan yang paling cocok untuk daerah rawa atau basah di pedalaman Kalimantan.
Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohonnya besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m, berdaun besar yang luruh di musim kemarau. Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris), dan Kabupaten Blora dikenal sebagai daerah penghasil kayu jati terbaik di dunia.
Kayu jati menjadi komoditas penti di Blora, sebab 49,66% luas Kabupaten Blora merupakan hutan yang terbagi atas tiga kesatuan administrasi Pemangku Hutan, yaitu: KPH Randublatung, KPH Cepu, dan KPH Blora.
Komoditi ini kemudian banyak diolah menjadi berbagai kerajinan khas daerah yang tersebar diseluruh wilayah Blora.
Tabel 3.8 Produksi Kayu Bulat oleh Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan Menurut Jenis Kayu
Jenis Kayu
Produksi Kayu (M3)
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Agathis
32.134
29.888
1,612
12.754
18.121
6.034
5.853
6.380
4.707
Bakau
290.475
213.291
155.582
188.224
55.558
110.205
160.989
0
25.007
Bangkirai
48.776
64.733
66.136
72.178
77.127
77.818
82.063
99.244
112.141
Benuang
14.861
8.029
6.655
7.066
39.945
36.450
36.109
0
5.122
Damar
2.777
3.543
1.625
2.615
2.409
1.491
525
0
0
Duabanga
32.393
0
0
0
0
0
0
0
30
Indah
72.980
57.799
45.209
24.457
85.434
59.699
45.307
48.094
41.466
Jelutung
22.226
1.201
18.580
38.734
24.813
17.431
21.340
0
16
Kapur
307.602
323.635
390.958
496.354
281.591
268.621
250.500
209.827
233.432
Kruing
242.706
372.573
308.901
238.990
372.044
369.933
342.897
168.467
255.099
Meranti
4.135.592
5.049.694
4.377.991
4.876.171
4.362.297
4.062.671
4.385.510
4.091.990
3.160.592
Mersawa
20.103
14.957
12.675
14.610
106.304
105.334
100.886
3.657
6.675
Nyatoh
31.434
26.345
23.587
25.760
41.595
39.141
35.449
22.337
18.460
Palapi
17.598
15.176
20.522
22.197
35.767
15.756
7.222
0
802
Ramin
81.127
65.393
81.587
65.788
92.425
67.707
31.583
35.256
28.400
Resak
3.703
6.045
4.548
3.566
7.458
6.756
4.822
246
2.197
Lainnya
1.117.565
945.863
909.309
925.403
908.950
904.864
960.546
948.357
824.766
Rimba Campuran
1.684.351
1.571.497
1.475.917
1.499.361
1.546.896
1.249.338
869.666
739.554
623.201
Indonesia
8.158.403
8.769.662
7.901.394
8.514.228
8.058.734
7.399.249
7.341.267
6.373.409
5.342.112

Aktivitas Individu
1.    Lakukan kegiatan berikut secara individu.
2.    Coba cermati aneka produksi kayu bulat di daerahmu.
3.    Identifikasi berbagai produksi aneka produksi kayu bulat di daerahmu. Apa fungsi dan wilayah produksinya.
4.    Kamu bisa melakukan pengamatan di daerahmu, atau cari diberbagai literatur (internet atau buku).
5.    Presentasikan di depan kelas.
Jenis Tanaman
Fungsi
Wilayah Produksi
Agathis












Indonesia boleh berbangga sebagai negara yang kaya atas sumber bahan baku kayu. Organisasi Perkayuan Tropis Internasional (International Tropical Timber Organization/ITTO), memperkirakan produksi kayu bulat Indonesia per tahun mencapai 30 juta meter kubik. Jika ditumpuk di kapal tongkang setinggi 10 meter, diperkirakan akan dibutuhkan lebih kurang 10.000 kapal tongkang.
Disamping industri kayu, juga terdapat perdagangan hasil hutan lainnya, seperti: rotan, getah, tumbuhan obat, dan bambu, yang secara umum lebih dikenal sebagai hasil hutan non kayu. Bambu yang dikumpulkan dari tumbuhan liar dan digunakan secara luas di Indonesia untuk: bahan bangunan, penyangga bangunan, tempat air dan pipa saluran, tabung masak, keranjang, tikar, senjata, penangkap ikan, alat musik, dan sebagai salah satu sumber bahan baku bubur kayu dan kertas. Sementara itu, rebung mudanya dapat dimasak sebagai sayur yang sangat berguna untuk kesehatan. Produk getah-getahan yang dihasilkan beberapa jenis tanaman, sangat berpotensi untuk dijadikan sumber pendapatan negara, seperti: resin, terpentin, dan latex.
Hasil hutan non kayu ini bisa dibilang sangat menguntungkan, karena dari satu jenis saja, kita bisa memanfaatkan bagian-bagian dari suatu jenis tumbuhan tersebut. Apakah: daunnya, akarnya, maupun buahnya. Penggunaannya: sebagai pemenuhan kebutuhan, sebagai barang-barang penghias, bahkan sebagai obat-obatan. Berikut ini adalah beberapa contoh hasil hutan non kayu beserta potensi yang dimiliki.
o  Potensi Rotan
Luas kawasan hutan di Papua yang mempunyai habitat alam rotan sebesar 2.215.625 ha. Berdasarkan hasil orientasi/cruising, sebarannya di Kabupaten Nabire, Jayapura, Manokwari, dan Merauke.
o  Sagu
Hutan sagu di Provinsi Papua, luasnya sekitar 4.769.548 ha (diperkirakan telah dimanfaatkan secara tradisional sekitar 14.000 ha). Sebarannya, di wilayah Kabupaten Sorong, Manokwari, Jayapura, Merauke, dan Yapen Waropen. Sebagian besar tegakan sagu tumbuh pada daerah gambut pantai.
o  Nipah
Nipah berpotensi sebagai sumber pangan alternatif. Kandungan gizi gula nipah cukup baik, yaitu: kabohidrat (89,61%), protein (5,95%), kadar Ca (44,58 mg/kg), dan kalori (3.172 cal/gr). Tepung nipah mengandung serat tinggi dengan kandungan lemak dan kalori rendah, yang berpotensi untuk dijadikan makanan bagi orang yang melakukan diet. Pemanfaatan nipah masih berupa pemanfaatan daun dan buah, pemanfaatan untuk skala industri masih terbuka.

3)   Perikanan
Mengingat Indonesia mempunyai luas wilayah laut yang lebih besar dari jumlah luas daratan, apakah kamu berpikir, sebenarnya hal apa yang harus dikembangkan secara rasional di Indonesia? Sektor kelautan dan perikanan Indonesia, mempunyai potensi yang sangat besar dan dapat diandalkan menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Potensi ekonomi kelautan dan perikanan Indonesia, diperkirakan mencapai 1,2 triliun dollar AS per tahun. namun demikian, potensi yang baru dimanfaatkan diperkirakan masih kurang 10%. Bahkan menurut studi McKinsey Global Institute, diproyeksikan ekonomi Indonesia akan menjadi yang ke-7 dunia pada tahun 2030 dengan 4 besar setor yang akan menjadi penopang utamanya, yakni: sumber daya alam, pertanian, perikanan, dan jasa.
a)    Laut
Salah satu komoditi bidang perikanan laut Indonesia, adalah: ikan tuna. Ikan ini hampir terdapat disemua kawasan perairan Indonesia. Ikan tuna yang besar, dapat dijumpai dikawasan yang memiliki laut dalam. Beberapa perairan yang menjadi pusat ikan tuna di Indonesia, adalah: Laut Bali, Laut Flores, Laut Sewu, Laut Arafuru, dan Laut Banda. Daerah yang terkenal sebagai kawasan fishing ground ikan tuna, banyak terdapat di perairan Selatan dan Barat Sumatera. Selain itu, bisa ditemukan juga di Selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Laut Maluku, dan Laut Banda, ini menunjukkan bahwa hampir semua perairan Indonesia, kita mendapatkan ikan tersebut. Perlu diketahui, Bali merupakan pemasok terbesar ikan tuna segar di dunia dengan tujuan utama ke Jepang.
b)   Tawar
Peluang bisnis dari budidaya ikan air tawar masih sangat tinggi, pada tahun 2012 konsumsi ikan per kapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg per tahun. meski sebagian besar konsumsi ikan saat ini dipasok oleh hasil perikanan tangkap atau ikan laut, namun diramalkan pada tahun 2018 produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan tangkap. Mengapa demikian ? Karena perikanan tangkap yang ada saat ini sudah overfishing, sehingga ikan di laut semakin sulit didapatkan. Bahkan, parapeneliti meramalkan pada tahun 2048, taka da lagi ikan untuk ditangkap.
Tahukah kamu, Indonesia memiliki danau penghasil ikan air tawar terbesar di dunia ? Di Wajo Sulawesi Selatan, Danau Tempe menjadi penghasil ikan air tawar paling besar di dunia.
Ikan gurame, merupakan spesies ikan konsumsi air tawar yang paling populer. Ikan ini, adalah ikan air tawar asli Indonesia. Di Tasikmalaya yang terkenal sebagai daerah pemasok gurame, harga gurame bisa saja lebih murah dibanding daerah lain. Jawa Barat memang serius mengembangkan budidaya ikan tawar tersebut, karena kondisi geografisnya yang mendukung untuk budidaya ini. Tidak hanya gurame, Jawa Barat juga terkenal dengan pengembangan bibit ikan mas yang berkualitas.
Ikan arwana, botia, serta cupang, merupakan jenis ikan hias air tawar asal Indonesia yang menjadi favorit di luar negeri. Arwana dan botia, merupakan dua jenis ikan asli habitat Indonesia. Ada tiga jenis arwana, yakni: arwana jardini dari Papua, arwana super-red dan hijau dari Kalimantan, serta arwana golden-red dari Sumatera, Riau, Jambi, dan Kalimantan. Sentra pengembangan ekspor ikan hias terbesar di Indonesia, berada di Cibinong (Cibinong Raiser), yang diresmikan oleh mantan Presiden Megawati pada Maret 2004. Raiser sangat strategis, karena aspek budidaya ikan hias air tawar terkonsentrasi di Jawa Barat serta Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Selain itu, telah dibangun sub-Raiser di Blitar Jawa Timur dan Yogyakarta untuk pengembangan dan peningkatan produksi ikan hias.
c)    Payau
Saat ini budidaya air payau, khususnya tambak dengan komoditas udang dan bandeng, masih menjadi unggulan di Indonesia. Ikan bandeng adalah salah satu jenis ikan yang dapat dibudidayakan di laut maupun di tambak. Ikan yang dikenal dengan nama Inggrisnya “milk fish” ini, banyak ditemui hasil pembudidayaannya di Pulau Jawa, seperti: Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Bandeng juga menjadi komoditas unggulan di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Di Pulau Sumatera, produksi bandeng tertinggi ada di Aceh dan Lampung.
Komoditi paling berprospek kedua, adalah: udang windu. Merupakan jenis udang yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Udang yang memiliki nama ilmiah “penaeus monodon” ini sempat ambruk akibat serangan hama penyakit, tetapi saat ini mulai bangkit dan berkembang sangat baik diberbagai daerah Indonesia. Sentra budidaya udang windu sendiri, terletak di Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
Berikutnya, ikan belanak. Tidak banyak orang yang mengetahui ikan belanank ini, padahal sudah dapat dibudidayakan di Pulau Jawa dan sebagian Pulau Kalimantan.
Kepiting juga sudah dapat dibudidayakan, meski belum begitu pesat karena memang komoditas jenis ini masih belum dikenal luas. Padahal, pasar keeping masih sangat luas dan nilai jualnya sangat tinggi. Kepiting merupakan salah satu makanan favorit pada restoran-restoran seafood. Sentra budidaya kepting terdapat di Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

4)   Peternakan
Indonesia sebagai Negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, merupakan pasar yang potensial untuk sector pangan dan ternak. Jumlah umat Islam 207.176.162 dari total penduduk Indonesia sekitar 259 juta jiwa, bila 10% saja melaksanakan kewajiban kurban, maka dibutuhkan 20,7 juta lebih ternak. Sungguh, merupakan pasar yang besar. Ironisnya, ketergantungan Indonesia sangat besar terhadap impor dari negara asing. Importir beralasan, bahwa: “populasi dan produksi ternak dalam negeri, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional”. Sehingga, kebutuhan impor bisa menjadi solusi. Terlepas dari pro dan kontra, maka perhatian terhadap peternakan sekali lagi sangat penting.
Pada kajian ternak ini, kamu diminta bersama dengan kelompokmu, untuk mengidentifikasi jenis hewan ternak yang potensial dikembangkan di Indonesia. Adapun jenis-jenis ternak, diantaranya: ternak besar (sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi), ternak kecil (kelinci, ayam, dan lebah madu)

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.
2.    Setiap kelompok mengidentifikasi: peluang jenis hewan ternak besar dan kecil, yang cocok di Indonesia.
3.    Carilah buku di perpustakaan atau sumber lain, misal: internet.
4.    Diskusikan tiap komoditas yang ada.
5.    Tuangkan hasil diskusi ke dalam tabel berikut.
Jenis Ternak
Daerah yang cocok
Alasan Pengembangan












6.    Kumpulkan hasil temuan kelompokmu dan presentasikan hasil diskusi di depan kelas.

b.    Sumber Daya Hayati dan Non Hayati antar-Region
1)   Keunggulan Sumber Daya Energi Indonesia
Wilayah Indonesia yang demikian luas, terkandung sumber daya alam dan potensi energi yang melimpah, baik di dalam permukaan tanah maupun di atas permukaan tanah. Dalam perut bumi Indonesia, terkandung: mineral, batu bara, gas, dan minyak bumi, yang merupakan hasil proses fosil berjuta tahun yang lalu. Sumber daya tersebut merupakan campuran yang sangat kompleks dari senyawa-senyawa hidrokarbon dan unsur lain dalam jumlah kecil, seperti: belerang, nitrogen, oksigen, vanadium, nikel, besi, tembaga, air dan garam-garam. Sabuk gunung api Pasifik yang melintas Pulau Sumatera, Jawa, hingga ke Timur, merupakan potensi kekayaan lain dari bumi Indonesia. Dalam hal sumber daya energi, keadaan tersebut menyimpan potensi kandungan energi panas bumi yang melimpah.
Energi adalah modal dasar dalam melakukan pembangunan nasional. Setiap kegiatan di era modern ini, memerlukan energi untuk menggerakkannya. Ketersediaan sumber energi, mutlak diperlukan untuk menjalankan berbagai aktivitas dalam kehidupan kita.
Perhatikan, energi dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bentuk, seperti: bahan bakar minyak yang dipakai pada kendaraan bermotor, dan listrik yang dipakai untuk menghidupkan berbagai perangkat (mesin, komputer, lampu, dsb)
Kebutuhan energi di Indonesia semakin meningkat, dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan: pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat, pembangunan industri yang semakin pesat, dan pembangunan wilayah yang terus terjadi di Indonesia.
Potensi sumber daya energi di Indonesia cukup melimpah, mulai dari sumber daya energi tak terbarukan yang berasal dari fosil, seperti: minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Sumber daya energi terbarukan di Indonesia, memiliki potensi yang lebih, dibandingkan dengan sumber energi yang berasal dari fosil. Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat diperbarui lagi dan ketersediaannya melimpah di dalam seperti: sinar matahari, angin, air, dan panas bumi. Sumber energi terbarukan, tidak dapat langsung dipakai melainkan harus diolah terlebih dahulu menjadi bentuk yang lain agar dapat dimanfaatkan.
Mari kita cermati lebih mendalam tentang keunggulan Indonesia pada beberapa sumber energi terbarukan berikut.
a)    Sinar Matahari
Wilayah Indonesia terletak disepanjang garis khatulistiwa. Menurut paraahli, wilayah ini termasuk wilayah tropis yang memiliki keunggulan dalam hal penyinaran matahari. Sepanjang tahun, wilayah tropis selalu terkena oleh cahaya matahari selama kurang/lebih 10-12 jam per hari. Potensi sinar matahari di Indonesia ini sangat perlu dimanfaatkan, mengingat total intensitas rata-rata 4,5 kWh per meter persegi per hari. Pemanfaatan sumber energi dari sinar matahari, diwujudkan dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Di Indonesia, suda ada beberapa PLTS yang dibangun, seperti: PLTS di Daruba Morotai, dan PLTS Bali.
b)   Angin
Wilayah Indonesia yang berada disekitar daerah ekuator, merupakan pertemuan sirkulasi: Hadley, Walker, dan lokal. Kedua sirkulasi tersebut, berpengaruh terhadap pola pergerakan udara di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan angin dapat dimanfaatkan, menjadi salah satu alternatif sumber energi di Indonesia. Beberapa lokasi di Indonesia, merupakan ladang angin yang bisa digunakan untuk menghasilkan energi listrik hingga 900 megawatt. Namun demikian, sirkulasi Walker dapat berpengaruh terhadap kejadian El-Nino dan La-Nina. Sementara itu, sirkulasi Hadley berpengaruh terhadap kondisi iklim lokal di Indonesia.
Lokasi ladang angin tersebut, antara lain: dibagian Selatan Pulau Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur. Namun saat ini, baru dua pembangkit listrik tenaga angin, yaitu: di Papua dan Sulawesi Selatan.
c)    Panas Bumi (geothermal)
Indonesia mempunyai potensi geothermal yang sangat besar, karena terletak dikawasan cincin api (ring of fire) dunia. Kondisi ni mengakibatkan di wilayah Indonesia, tersebar rangkaian gunung api dari ujung Pulau Sumatera sampai dengan wilayah Timur Indonesia. Keberadaan banyak gunung api di Indonesia, mengakibatkan tingginya potensi sumber panas bumi. Indonesia secara geologis terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu: Lempeng Eropa-Asia, India-Australia, dan Pasifik, yang berperan dalam proses pembentukkan gunung api di Indonesia. Manifestasi panas bumi yang berjumlah tidak kurang dari 244 lokasi, tersebar di: Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Halmahera, Papua, dan Kepulauan Nusa Tenggara.

Wawasan
Indonesia memiliki total 40% potensi geothermal yang ada di dunia. Namun, potensi yang baru dikembangkan hanya sebesar 4% dari total potensi yang ada. Selandia Baru, negara dibagian Tenggara Indonesia, adalah salah satu negara yang sukses memanfaatkan sumber geothermal sebagai pembangkit listrik.

Panas bumi dapat dimanfaatkan menjadi salah satu alternatif sumber energi di Indonesia, melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) (PLTG). Pemanfaatan potensi panas bumi, memiliki beberapa keuntungan, yaitu: ramah lingkungan dan ketersediaannya sangat melimpah di Indonesia. Beberapa PLTG yang sudah beroperasi di Indonesia, antara lain: PLTG Sibayak, PLTG Dieng, dan PLTG Gunung Salak.
Selama ini, penggunaan energi tak terbarukan di Indonesia lebih dominan jika dibandingkan dengan penggunaan energi terbarukan. Coba kalian cermati penggunaan kendaraan dengan bahan bakar minyak dengan kendaraan berbahan bakar listrik. Penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak, jumlahnya jauh di atas penggunaan kendaraan berbahan bakar listrik.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, karaena sumber energi tak terbarukan ketersediaannya semakin menipis. Oleh karena itu, mulai dari sekarang kitak tidak boleh selalu tergantung dengan bahan bakar minyak yang tak terbarukan. Indonesia masih memiliki sumber energi terbarukan yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Kerjakan aktivitas berikut, agar kalian lebih memahami macam-macam pembangkit listrik yang ada di Indonesia.

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuk kelompok 3-4 orang.
2.    Carilah dari berbagai sumber, tentang pembangkit listrik di Indonesia.
3.    Identifikasi: nama pembangkit, tenaga pembangkit, dan lokasi pembangkit tersebut berada.
4.    Tuliskan hasil pekerjaan kalian seperti pada tabel di bawah.
5.    Presentasikan hasil kerja kalian di depan kelas.
Nama Pembangkit Listrik
Tenaga
Sifat
Lokasi
PLTA Gajah Mungkur
Air
Terbarukan
Wonogiri, Jawa Tengah













Renungkan
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, terutama sumber energi terbarukan. Sampai saat ini, Indonesia masih belum mengembangkan sumber daya energi terbarukan secara maksimal. Indonesia masih bergantung pada sumber energi yang berasal dari fosil. Akhir-akhir ini sering terjadi kenaikan sumber energi fosil, hal ini dikarenakan ketersediaannya semakin menipis. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan agar sumber energi terbarukan ini dapat dimaksimalkan oleh masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhannya ?

2)   Keunggulan Sumber Daya Perairan di Indonesia
Perairan di Indonesia, lebih luas dibandingkan dengan daratannya. Kondisi ini menyebabkan potensi sumber daya laut, sangat melimpah di Indonesia.
a)    Sungai
Pernahkah kamu mengamati sungai di daerahmu ? Indonesia memiliki sangat banyak sungai dan anak-anak sungai yang berpotensi untuk menyediakan sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat. Penyediaan air berkaitan erat dengan berapa sebenarnya potensi/ketersediaan sumber daya air yang tersedia pada suatu daerah. Perhatikan sungai-sungai di Indonesia dan panjang penggalan sungai yang dapat dilayari.
Tabel 3.9 Sungai di Indonesia, Panjang, Letak, dan Penggalannya yang dapat dilayari
No.
Nama Sungai
Panjang Sungai (km)
Letak (Pulau)
Penggal yang dapat dilayari (km)
1.
Kapuas
1.000
Kalimantan
700
2.
Musi
750
Sumatera
390
3.
Mahakam
720
Kalimantan
480
4.
Barito
700
Kalimantan
570
5.
Memberamo
680
Papua
70
6.
Batanghari
580
Sumatera
480
7.
Digul
540
Papua
50
8.
Brantas
530
Jawa
-
9.
Bengawan Solo
510
Jawa
-
10.
Katingan
500
Kalimantan
-

b)   Danau
Jumlah danau di Indonesia, mencapai ribuan. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup, diperkirakan sebanyak 840 danau besar dan 735 danau kecil atau situ. Dari total jumlah tersebut, danau di Indonesia mampu menampung hingga 500 km3 air, atau 72%  dari total persediaan air permukaan di Indonesia. Daya tamping air yang cukup besar tersebut, maka danau menjadi andalan persediaan air untuk: sektor pertanian, sumber air baku masyarakat, perikanan, PLTA, pariwisata, dan lain sebagainya.
Tabel 3.10 Danau di Indonesia, Lokasi dan Luasannya
No.
Nama Danau
Lokasi
Luas (km2)
1.
Toba
Sumatera Utara
1.146
2.
Towuti
Sulawesi Selatan
578
3.
Sentani
Irian jaya
282
4.
Poso
Sulawesi Tengah
281
5.
Semayang
Kalimantan Timur
236
6.
Jampang
Kalimantan Timur
225
7.
Matanu
Sulawesi Tengah
156
8.
Paniai
Papua
140
9.
Bilidoh
Kalimantan Barat
122
10.
Maninjau
Sumatera Barat
118
11.
Singkarak
Sumatera Barat
110
12.
Ranau
Sumatera Selatan
98
13.
Limboto
Sulawesi Utara
70
14.
Laut Tawar
Daerah Istimewa Aceh
55
15.
Tondano
Sulawesi Utara
46
16.
Kerinci
Sumatera Barat
44

Aktivitas Kelompok
1.    Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.
2.    Cermatilah tabel 3.10 potensi berbagai danau.
3.    Diskusikan apa saja manfaat danau-danau pada tabel 3.10. Jenis danau apa berdasarkan proses terbentuknya, dan keunggulan dibanding danau lain.
4.    Buatlah uraian dalam bentuk artikel pada kertas.
5.    Kumpulkan hasil diskusi pada guru.

c)    Air Tanah
Potensi air tanah tergantung pada faktor: geologi, geomorfologi, dan iklim. Di Indonesia, terutama di lereng-lereng pegunungan, wilayah cekungan, dan dataran aluvial, mempunyai potensi air tanah yang tinggi.

Renungkan
Wilayah Indonesia yang luas mengakibatkan pengamanan menjadi hal yang sulit dilakukan, teritama di daerah-daerah perbatasan. Coba kalian cermati, banyak sekali kasus pencurian sumber daya alam Indonesia yang dilakukan oleh negara lain, seperti: pencurian kayu, hasil hutan, dan pencurian ikan. Dampak dari pencurian sumber daya tersebut, sangatlah merugikan bagi Indonesia. Seharusnya sumber daya tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, akan tetapi hilang akibat dicuri oleh negara lain. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut ?

2.    Sumber Daya Alam Strategis sebagai Modal Dasar Pembangunan Nasional Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang giat melakukan pembangunan diberbagai sektor. Pembangunan yang dilakukan di Indonesia melibatkan berbagai komponen, salah satunya ialah: sumber daya alam. Keberadaan SDA ini dimanfaatkan sebagai komoditas unggulan Indonesia, juga dimanfaatkan sebagai penggerak pembangunan.
Sebagai modal dasar pembangunan ansional, SDA tentunya harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar dapat menyejahterakan seluruh penduduk Indonesia. Pemanfaatan SDA pun harus mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan, yakni: pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pada masa sekarang, tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya.
Sekarang, mari kita pelajari lebih mendalam mengenai pembangunan nasional, berbagai keunggulan sumber daya di Indonesia, dan pembangunan berkelanjutan.
a.    Hakikat Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Pembangunan nasional diwujudkan dalam berbagai kegiatan, salah satunya ialah: kegiatan industri. Kegiatan industri pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi.
b.    Sumber Daya Alam sebagai Modal Dasar Pembangunan
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian awal, sumber daya alam memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional. Sampai saat ini, Indonesia belum mampu memanfaatkan potensi SDA ini dengan baik. Perlu diketahui bahwa SDA yang melimpah, bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional. Faktor sumber daya manusia juga memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Jadi, potensi SDA yang melimpah, akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan peningkatan SDM Indonesia. Pada materi selanjutnya, akan dipelajari mengenai keunggulan potensi SDA yang strategis ada di Indonesia.
Selain sumber daya energi di atas, ternyata Indonesia juga mempunyai cadangan sumber daya energi non-renewable yang dieksplorasi sejak dahulu, diantaranya:

a)    Minyak Bumi
Eksplorasi dan pengeboran sumber-sumber minyak di Indonesia dilakukan, baik di daratan maupun di dasar laut. Usaha pertambangan minyak di daratan, terdapat di:
·      Perlak (Aceh)
·      Langkat (Sumatera Utara)
·      Riau dan Jambi
·      Sungai Gerong (Sumatera Selatan)
·      Cirebon (Jawa Barat)
·      Cepu (Jawa Tengah)
·      Laut Jawa (Jawa Timur)
·      Kalimantan Selatan
·      Balikpapan, Pulau Bunyu, Pulau Tarakan (Kalimantan Timur)
·      Sorong, Biak (Papua)
Pemboran minyak lepas pantai Indonesia, terdapat di:
·      Selat Malaka
·      Lau Jawa
·      Laut Cina Selatan
·      Selat Sunda
·      Selat Makassar
·      Laut Sulawesi
·      Selat Karimata (disekitar Kepulauan Natuna)
Tabel 3.12 Produksi Tambang Minyak Nasional Tahun 2005-2012
Tahun
Premium
Pertamax
Pertamax Plus
ADO (Automotive Diesel Oil)
IDO (Industrial Diesel Oil)
Kerosin
Dasar Pelumas
(barel)
(barel)
(barel)
(barel)
(barel)
(barel)
(barel)
2005
71.013.010
1.699.754
431.836
94.632.874
8.558.763
53.720.587
2.403.802
2006
71.822.000
1.631.764
414.563
88.892.000
3.867.000
54.424.000
2.734.000
2007
71.337.000
2.754.000
951.000
82.120.000
2.267.000
51.934.000
2.814.000
2008
72.404.000
1.523.000
387.000
92.812.000
2.036.000
53.040.000
2.836.000
2009
72.799.000
2.050.000
647.000
107.353.000
1.110.000
32.163.000
3.041.000
2010
66.820.000
3.301.000
668.000
107.351.000
1.376.000
18.985.000
2.027.000
2011
64.460.000
2.446.000
736.000
119.568.000
1.376.000
14.378.000
3.065.000
2012
67.684.000
2.487.000
514.000
122.099.000
1.261.000
10.808.000
2.988.000
Sampai tahun 2012 ini, Indonesia masih bisa mengeksploitasi minyak bumi sebesar 207.841.000 barel per tahun. pada tahun 2004, pernah mencapai harga minyak mentah lebih dari $ 50 per barel (1 barel = 119 liter). Beruntunglah negara kita punya tambang minyak bumi, sehingga harga minya di Indonesia tidak terlalu tinggi.
Minyak mentah dari tempat-tempat pengeboran, biasanya dialirkan melalui pipa-pipa minyak atau diangkut dengan kapal-kapal tangker ke tempat-tempat penyulingan untuk diproses menjadi minyak siap pakai. Penyulingan minyak di Indonesia, terdapat di:
·      Pangkalan Brandan (Sumatera Utara)
·      Dumai (Riau)
·      Plaju (Jambi)
·      Sungai Gerong (Sumatera Selatan)
·      Cilacap (Jawa Tengah)
·      Balikpapan (Kalimantan Timur)
b)   Gas Alam
Timbunan (deposit) gas alam, terpisah dengan timbunan minyak bumi. Untuk mendapatkan gas alam yang terjebak dalam perlapisan batuan, dilakukan pengeboran. Gas alam hasil pengeboran, biasanya dialirkan lebih dahulu ke kilang pencairan untuk dicairkan. Gas alam, disimpan dalam tangki-tangki penyimpanan. Gas alam cair, disebut LPG (Liquid Petroleum Gas) atau disebut oula LNG (Liquid Natural Gas). Proses pencairan gas alam, dihasilkan pula sejenis minyak ringan yang dapat dijadikan bahan baku untuk industri: plastik, pupuk, dan sebagainya.
Di Indonesia, sumber gas alam yang terbesar terdapat di Kepulauan Natuna. Tempat lainnya, adalah: Bontang (Kalimantan Timur) dan Arun (Nanggroe Aceh Darussalam). Selain diekspor, juga untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk Iskandar Muda dan pabrik pupuk Asean di Aceh.
c)    Batu Bara
Pertambangan batu bara yang pertama di Indonesia, dilakukan di Pengaron (Kalimantan Timur) pada tahun 1849. Berikutnya di Umbilin (Sumatera Barat) pada tahun 1892, dan Bukit Asam (Sumatera Selatan) pada tahun 1919. Di Bukit Asam, endapan batu bara berada didekat permukaan tanah. Batu bara yang dihasilkan di Bukit Asam, termasuk batu bara tua yang berkualitas tinggi, sedangkan batu bara di tempat lain di Indonesia termasuk batu bara muda. Indonesia penyumbang batu bara tertinggi ke-3 dunia.
Keunggulan Sumber Daya Mineral Indonesia
Pada subtema sebelumnya, kamu sudah mempelajari macam-macam sumber daya mineral. Sumber daya mineral atau tambang, merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia. 30 macam mineral utama, terdapat di Indonesia. Mineral tersebut, adalah: emas, perak, tembaga, nikel, timah putih, timah hitam, aluminium, besi, mangan, chromit, minyak bumi, gas bumi, batu bara, yodium, berbagai garam, berbagai mineral industri (asbes, bentonit, zeolit, belerang, fosfat, batu gamping), batu mulia termasuk intan, dan bahan bangunan.
Mineral tersebut dapat dijadikan sebagai bahan baku industri yang ketika diolah akan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Saat ini, ekspor bahan mineral mentah sudah mulai dikurangi. Hal ini dikarenakan mengekspor bahan mentah, hanya memiliki nilai tambah yang kecil apabila dibandingkan dengan mengekspor olahan dari mineral.

Wawasan
PT Freeport Indonesia merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia. Tambang emas ini terdapat di Pulau Papua. Pada tahun 2013, pendapatan PT Freeport Indonesia mencapai 38 triliun rupiah. Indonesia hanya memiliki sebagian kecil saham di PT Freeport Indonesia.

Berikut adalah sumber daya alam logam yang populer di Indonesia yang mempunyai komparasi dengan negara lain, yaitu:
a)    Bijih Besi
Bijih besi biasanya bercampur dengan pasir vulkanik, berwarna hitam mengkilat. Pertmbangan bijih besi: Sumbar, NTB, Kalsel, Jabar, Jateng, Irja, Sulteng, dan Sulsel.
b)   Nikel
Nikel merupakan logam yang biasa digunakan sebagai bahan campuran pada pembuatan berbagai barang dengan bahan baku logam, seperti: kuningan, perunggu, dan besi. Kegunaan nikel adalah untuk memperkeras logam campuran yang dihasilkan. Digunakan juga untuk melapisi logam lain agar tampak mengkilat dan tahan karat. Daerah penghasil nikel: Soroako (Sulsel), Pomala (Sultra), dan Irian Jaya. Di Soroako, penambangan nikel dilengkapi dengan pabrik peleburan dan pemurnian yang modern.
c)    Timah Putih
Timah putih merupakan logam berwarna putih yang tahan karat, biasa digunakan pada industry: mesin, kaleng, dan juga sebagai bahan patri. Penambangan timah terdapat di Pulau Belitung dan Singkep.
d)   Tembaga
Penambangan bijih tembaga yang terbesar di Indonesia, terdapat di Irian Jaya bagian Tengah. Di Kota Tebagapura dibangun pabrik peleburan bijih tembaga modern pada tahun 1972. Daerah penghasil lainnya, adalah: Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.
e)    Emas dan Perak
Emas termasuk golongan bahan vital. Emas dan perak biasanya ditemukan pada pertambangan tembaga, berbentuk uarat-urat emas didalam batuan kuarsa. Emas dan perak terdapat di Banten Selatan (Cikotok), Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Irian Jaya bagian Tengah.
f)    Bauksit
Bauksit merupakan bijih logam aluminium, yaitu sejenis logam yang ringan dan tidak mudah berkarat. Bauksit didapat dalam bentuk lumpur kemudian dilebur hingga diperoleh logam aliminium. Bauksit banyak terdapat di: Lubuk Linggau (Sumsel), Sanggau (Kalbar), dan Pulau Bintan (Kepri). Pabrik peleburan bauksit menjadi aluminium pertama di Indonesia dibangun di Asahan (Sumut).

Sedangkan sumber daya alam non logam yang populer di Indonesia yang mempunyai komparasi dengan negara lain, yaitu:
a)    Belerang
Belerang merupakan mineral vulkanis, yang banyak dihasilkan di kawah-kawah gunung berapi. Bahan ini banyak digunakan dalam industri-industri: bahan kimia, pupuk, korek api, bahan peledak, dan obat-obatan. Sebaran tambang belerang, antara lain: Gunung Ijen (Jatim), Gunung Telaga Bodas (Jabar), dan Gunung Welirang.
b)   Kaolin
Kata kaolin berasal dari Cina, yang berarti: gunung yang tinggi. Di gunung yang tinggi itulah terdapat tanah liat, yang apabila diproduksi akan menjadi keramik berkualitas sangat baik. Kaolin merupakan bahan dasar untuk pembuatan keramik. Pulau Bangka dan Belitung, merupakan daerah penghasil kaolin.
c)    Fosfat
Fosfat berasal dari persenyawaan antara pospor didalam kotoran dan sisa-sisa binatang yang hidup di gua-gua, dan batu gamping di dasar gua. Bahan tersebut, banyak ditemukan di daerah-daerah kapur. Fosfat merupakan salah satu komponen bahan baku yang cukup penting, dalam pembuatan pupuk untuk tanaman. Sebaran fosfat ada di daerah: Bogor, Kebumen, Grobogan, Pati (Jawa Tengah), Gresik dan Sampang (Madura).
d)   Marmer
Marmer atau batu pualam, merupakan hasil perubahan bentuk atau metamorfosis dari batu gamping. Marmer banyak dimanfaatkan sebagai ornamen bangunan, dan perabotan rumah tangga. Sebaran pertambangan marmer, terdapat di Tulungagung (Jawa Timur) dan Citatah (Jawa Barat).
e)    Aspal
Ketika kamu di jalan, pernahkah berpikir dari mana aspal di jalan raya berasal ? Tahukah kamu bahwa Pulau Buton di Sulawesi Tenggara, adalah penghasil aspal terbesar di Indonesia ?

Mengenal Tokoh
Al-Biruni, adalah seorang sarjana Persia yang lahir pada 973 di Khwarazm, daerah tersebut sekarang dikenal sebagai Karakalpakstan (Uzbekistan). Al-Biruni juga menghasilkan sejumlah sumbangan bagi pengembangan Ilmu Bumi. Atas perannya itulah, ia dinobatkan sebagai “Bapak Geodesi”. Ia juga memberi kontribusi signifikan dalam: kartografi, geografi, geologi, serta mineralogi. Al-Biruni juga telah menghasilkan karya dalam bidang geologi. Salah satunya, ia menulis tentang geologi India. Dalam kitabnya berjudul Kitab al-Jawahir atau Book of Precious Stones, Al-Biruni menjelaskan beragam mineral. Ia mengklasifikasi setiap mineral berdasarkan: warna, bau, kekerasan, kepadatan, serta beratnya.

Renungkan
Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, bukanlah jaminan bahwa sebuah negara dapat menjadi negara maju. Selain faktor sumber daya alam, juga diperlukan faktor sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengolah sumber daya tersebut. Sampai saat ini, sumber daya alam di Indonesia yang pengelolaannya dilakukan oleh pihak asing. Bagaimanakah tanggapan kalian terhadap fenomena tersebut ? Apa yang harus dilakukan pemerintah negara Indonesia, agar potensi sumber daya alam dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan penduduk Indonesia ?

***

2 komentar: