Senin, 04 September 2017

Bagian Ketiga IPS VIII Revisi 2017




Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII Edisi Revisi 2017:
BAB III
Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang Pengaruhnya terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya di Indonesia dan Asean
A.     Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang serta Peran Pelaku Ekonomi dalam Suatu Perekonomian
1.    Keunggulan dan Keterbatasan dalam Permintaan, Penawaran, dan Teknologi
2.    Pengertian Pelaku Ekonomi
3.    Peran Pelaku Ekonomi
B.     Perdagangan Antar Daerah atau Antar Pulau dan Perdagangan Internasional
1.    Perdagangan dan Perdagangan Antar Daerah/Antar Pulau
2.    Perdagangan Antar Negara
C.     Penguatan Ekonomi dan Agrikultur di Indonesia
1.    Penguatan Ekonomi Maritim
2.    Penguatan Agrikultur di Indonesia
3.    Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia
D.     Pendistribusian Kembali (Redistribusi) Pendapatan Nasional
1.    Pengertian Redistribusi Pendapatan
2.    Program Redistribusi untuk Pemerataan Distribusi Pendapatan di Indonesia
3.    Beberapa Alternatif Praktik Redistribusi Pendapatan di Indonesia


Bab III
Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dan Pengaruhnya terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial, Budaya di Indonesia dan Asean

Prawacana
Bangsa Indonesia harus selalu bersyukur karena telah dikaruniai oleh Tuhan sumber daya yang cukup banyak dan beragam di setiap daerah. Akan tetapi, tidak ada daerah yang sanggup memenuhi semua kebutuhannya dari daerahnya sendiri. Seringkali, produk-produk tertentu didatangkan dari daerah lain. Hal itu disebabkan, keragaman sumber daya antardaerah. Ada daerah yang kelebihan produk tertentu, ada juga daerah yang kekurangan. Hal ini akan menimbulkan terjadinya permintaan dan penawaran akan suatu barang tertentu, tergantung pada kebutuhan masing-masing daerahnya. Dengan demikian, terjadilah perdagangan antardaerah dan antarpulau di Indonesia. Aktivitas perdagangan akan terjadi, jika ada produk yang diperdagangkan. Untuk menghasilkan produk, perlu dilakukan kegiatan produksi, yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi akan berjalan jika ada pelaku-pelaku yang menjalan kegiatan ekonomi, yang meliputi: rumah tangga keluarga; rumah tangga perusahaan; rumah tangga pemerintah; dan rumah tangga luar negeri. Selain itu, kegiatan ekonomi akan terjadi jika didukung teknologi yang memadai. Dengan teknologi yang memadai, hasil produksi akan meningkat, yang berdampak pada timbulnya penawaran. Dengan demikian, perbedaan teknologi yang dimiliki suatu daerah akan menimbulkan keunggulan dan keterbatasan suatu daerah akan suatu produk. Dengan keunggulan dan keterbatasan suatu daerah yang disebabkan karena potensi daerah, akan menimbulkan permintaan dan penawaran serta perdagangan.
Untuk pengembangan perdagangan, diperlukan penguatan produk unggulan dari suatu daerah atau negara, seperti: penguatan ekonomi maritim dan agrikultur untuk Indonesia. Pengembangan di 2 sektor tersebut, akan meningkatkan pendapatan nasional. Pendapatan yang diperoleh suatu negara, akan didistribusikan kembali untuk kepentingan masyarakat, baik dibidang ekonomi; sosial; maupun budaya, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari uraian materi pada bab ini, kalian diharapkan mampu:
a.       Menjelaskan keunggulan dan keterbatasan antarruang serta peran pelaku ekonomi dalam suatu perekonomian.
b.      Mendeskripsikan perdagangan antarpulau.
c.       Mendeskripsikan perdagangan antarnegara.
d.      Menganalisis model penguatan ekonomi maritim dan agrikultur.
e.       Menganalisis pendistribusian kembali pendapatan.

Pada Bab 2 kalian telah mempelajari tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang terhadap kehidupan sosial budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan, yang meliputi: mobilitas sosial; konflik dan integrasi; serta pluralisme. Pada bab ini kalian akan mempelajari tentang keunggulan dan keterbatasan antarruang dalam permintaan; penawaran; teknologi; dan pelaku ekonomi, dan pengaruhnya terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan ekonomi; sosial; budaya di Indonesia dan Asean.
Uraian materi bab ini, meliputi: keunggulan dan keterbatasan antarruang; peran pelaku ekonomi; perdagangan antarpulau dan perdagangan antarnegara; peningkatan ekonomi maritim dan agrikultur; serta pendistribusian kembali pendapatan nasional. Untuk memahami materi tersebut, ikuti uraian materi berikut.

A.     Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang serta Peran Pelaku Ekonomi dalam Suatu Perekonomian
1.      Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang dalam Permintaan, Penawaran, dan Teknologi
Di kelas VII kalian telah mempelajari tentang kebutuhan manusia. Kalian tentu memahami bahwa kebutuhan manusia itu bermacam-macam dan selalu bertambah, baik jumlah maupun kualitasnya. Coba kalian hitung berapa macam jumlah barang yang kalian gunakan setiap hari? Kalian mungkin akan terkejut, bahwa dalam satu hari kalian menggunakan puluhan barang untuk dikonsumsi. Tentunya barang yang kalian konsumsi, berbeda dengan barang yang dikonsumsi orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, berbeda-beda dan beraneka macam. Namun perlu kalian ketahui, bahwa faktor ruang akan menentukan tindakan seseorang sebagai konsumen. Masyarakat kota memiliki perilaku konsumsi yang berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat desa; masyarakat pegunungan; atau masyarakat pesisir pantai. Demikian pula tindakan atau perilakunya dalam mengalokasikan sumber daya yang ada. Dilihat dari fungsinya sebagai konsumen, masyarakat kota lebih banyak membeli barang dan jasa karena ditunjang pendapatan yang tinggi dan munculnya pasar-pasar modern, seperti: supermarket dan hypermarket. Berbeda dengan perilaku masyarakat di daerah perdesaan atau pegunungan, yang pendapatannya rendah, akses jalannya kurang baik, yang membuat pendistribusian barang atau jasa menjadi kurang lancar. Akibatnya, masyarakat desa atau pegunungan lebih sedikit membeli barang dan jasa.
Barang dan jasa yang dibutuhkan manusia, sebagian besar dihasilkan oleh manusia, dan hanya sebagian kecil yang disediakan langsung oleh alam. Oleh karena itu, manusia harus melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang biasa disebut dengan istilah: produksi. Produksi merupakan salah satu dari kegiatan ekonomi yang sudah kalian pelajari di kelas VII.
Di kelas VII, kalian juga telah mempelajari tentang konsep ruang dan interaksi antarruang. Salah satu yang menjadi alasan adanya interaksi antarruang, adalah: perbedaan potensi dan SDA yang dimiliki. SDA memiliki fungsi dan peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia hidup dengan memanfaatkan SDA yang ada disekitarnya. Tanpa tersedianya berbagai macam SDA di bumi ini, manusia akan kesulitan memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas, Indonesia memiliki kekayaan alam yang cukup banyak. Di daratan, suhu dan curah hujan yang tinggi memungkinkan penduduk menanam berbagai macam barang pertanian dan perkebunan. Curah hujan yang tinggi juga, menjamin tersedianya air untuk kepentingan budidaya perikanan darat. Indonesia juga memiliki laut yang luas dan garis pantai yang sangat panjang. Potensi ikan di Indonesia, cukup banyak. Disamping itu, ditemukan pula berbagai jenis bahan tambang di dasar laut. Di sepanjang pesisir, juga terdapat kekayaan alam berupa: terumbu karang; rumput laut; dan tentu saja keindahan alam, yang dapat dikembangkan untuk kepentingan pariwisata. Indonesia memiliki terumbu karang terluas di dunia. Terumbu karang Indonesia tidak hanya luas, tetapi juga beraneka ragam dalam hal sumber daya hayatinya.
Selain kekayaan laut; tanah; dan air, Indonesia juga memiliki banyak sumber daya mineral dan hasil hutan. Seberapa besarkah potensi bahan tambang di Indonesia? Dimana sajakah lokasi pertambangan di Indonesia? Untuk lebih memahami tentang SDA di Indonesia, isilah tabel di bawah ini dengan teman sebangkumu.

Aktivitas Kelompok
No
Nama
Daerah Penghasil
Pemanfaatan
1
Hutan


2
Minyak Bumi


3
Batu Bara


4
Gas Alam


5
Emas


6
Nikel


7
Timah


8
Tembaga


9
Marmer


Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan SDA. SDA yang tersebar di Indonesia, memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Itu semua merupakan keunggulan yang dimiliki Indonesia, yang mengakibatkan munculnya penawaran beberapa produk hasil produksi Indonesia, serta munculnya permintaan negara lain atas produk Indonesia. Adanya penawaran dan permintaan akan produk, mengakibatkan munculnya aktivitas perdagangan. Untuk lebih memperkaya pemahaman kalian tentang materi ini, amati keadaan sekitar tempat tinggal kalian masing-masing. Potensi SDA apa saja yang ada di sekitar tempat tinggalmu? Setelah itu, lihatlah tabel di halaman berikut dengan jenis-jenis SDA dan potensi yang tersebar di wilayah Indonesia.


Tabel Sumber Daya Alam dan Persebarannya di Wilayah Indonesia
Pulau
Provinsi
Sumber Daya Alam
Sumatera
Aceh
Semen Andalas, Pupuk AAF, Minyak Bumi, Emas, dan Perak
Sumatera Utara
Minyak Bumi, Kertas, Tekstil, dan Ban Mobil
Sumatera Barat
Semen, Tenun, Timah, Batubara, dan Granit
Riau
Minyak Bumi, Emas, Perak, Bauksit, dan Kertas
Kepulauan Riau
Batubara
Jambi
Batubara, Emas, Minyak Bumi, dan Karet
Sumatera Selatan
Minyak Bumi, Batubara, Karet, dan Pupuk Polipropilen
Bangka Belitung
Timah
Bengkulu
Emas, Perak, dan Batubara
Lampung
Emas, Pupuk, Kopi, dan Sapi Potong
Jawa
Jakarta
Pupuk TSP, Tekstil, Kayu Lapis, Susu, Logam, dan Benang
Jawa Barat
Minyak, Teh, Susu, Sutera Alam, Baterai, Kertas, Semen, Beras, dan Pupuk
Banten
Minyak, Baja, Pipa, dan Semen
Jawa Tengah
Semen, Pupuk, Kertas, kayu Lapis, dan Perkapalan
DI Yogyakarta
Batik, Rokok, Cerutu, Emas, Perak, dan Kosmetik
Jawa Timur
Semen, Perkapalan, Kertas, Pupuk, Baterai, Kaca, Alkohol, Kayu lapis, Kereta Api, Garam, Tembakau, Cengkih, dan Rokok
Bali
Bali
Tenun
Nusa Tenggara
NTT
Semen Kupang, Mangan, dan Minyak Cendana
NTB
Emas, Perak, dan Mangan
Kalimantan
Kalimantan Barat
Bauksit, Intan, Minyak Kelapa, Rotan, dan Karet
Kaliman Tengah
Minyak Kelapa, Minyak Bumi, Intan, Karet, dan Rotan
Kalimantan Selatan
Batubara, Intan, Bijih Besi, dan Rotan
Kalimantan Timur
Kayu Lapis, Gas Alam Cair, Minyak Bumi, Tenun, Kristal, dan Timah
Kalimantan Utara
Minyak, Gas, Kelautan, dan Tambang
Sulawesi
Sulawesi Utara
Minyak Kelapa, Emas, Marmer, Mangan, Gips, dan Kayu
Sulawesi Tengah
Emas, Bijih Besi, Nikel, dan Mika
Sulawesi Tenggara
Nikel, Minyak Kelapa, Aspal, dan Kapur
Gorontalo
Emas, Tembaga, Tekstil, dan Kayu
Maluku
Maluku
Emas, Minyak Bumi, dan Minyak Kayu Putih
Maluku Utara
Minyak Bumi, Nikel, Minyak Kayu Putih, dan Asbes
Papua
Papua Barat
Minyak Bumi, Kayu Gelondong, Kayu Lapis, Emas, Perak, Aluminium, Asbes, dan Tembaga
Papua
Tembaga, Minyak Bumi, Kayu Lapis, Marmer, Aluminium, Asbes, dan Kayu gelondong
Berdasarkan tabel, terlihat bahwa persebaran SDA antara satu daerah dengan daerah lain, berbeda-beda. Suatu daerah dapat dikenal sebagai penghasil barang tambang, akan tetapi daerah lain juga dapat dikenal sebagai penghasil hasil hutan atau pertanian. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan keadaan geografis masing-masing daerah. Setiap daerah di Indonesia, memiliki SDA yang beraneka ragam. Ada yang memiliki kepala sawit, ada juga yang memiliki emas. Perbedaan potensi inilah yang dapat mengakibatkan terjadinya permintaan dan penawaran, yang menimbulkan aktivitas perdagangan.
Perbedaan potensi daerah ini juga menyebabkan perbedaan keunggulan masing-masing daerah. Perbedaan potensi daerah bisa terjadi karena perbedaan teknologi. Setiap daerah memiliki keunggulan komparatif tersendiri. Sebagai contoh: Lampung memproduksi kopi, sedangkan Jawa Barat memproduksi beras. Lampung dapat memproduksi kopi secara efisien dan murah. Demikian pula Jawa Barat, dapat memproduksi beras secara efisien. Dengan demikian, Lampung memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi, dan Jawa Barat memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi beras. Dalam ilmu ekonomi, perdagangan ke-2 daerah akan saling menguntungkan jika bersedia bertukar kopi dan beras. Keuntungan dari pertukaran sumber daya inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi dalam dan antarruang berupa kegiatan perdagangan. Masing-masing daerah tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan, tetapi juga mendapat keuntungan dari produksi yang menjadi unggulan daerahnya. Untuk kepentingan tersebut, diperlukan kerjasama antardaerah, mengingat adanya perbedaan dan keterbatasan SDA yang ada disetiap daerah. Diharapkan, suatu daerah dapat menyokong daerah lain yang kekurangan. Hal ini juga dapat mempererat integrasi antardaerah di Indonesia, yang pada gilirannya akan menghasilkan persatuan dan kesatuan.

Renungkan
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tambang terbesar di dunia. Pengelolaan tambang-tambang tersebut masih didominasi pihak asing. Kondisi tersebut mengakibatkan tingginya pemasukan negara dari sektor pertambangan. Pengelolaan SDA membutuhkan SDM yang baik serta penguasaan teknologi yang unggul. Apakah saat ini Indonesia sudah memiliki ke-2 hal tersebut? Bagaimana upaya yang harus kita lakukan agar negara Indonesia mampu mengelola sumber daya secara mandiri? Diskusikan dengan teman kalian!

Pada uraian materi di atas, telah dipaparkan bahwa aktivitas perdagangan akan terjadi jika ada produk yang diperdagangkan. Untuk menghasilkan produk, perlu dilakukan kegiatan produksi, yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi akan berjalan, jika ada pelaku-pelaku yang menjalankan kegiatan ekonomi. Siapakah pelaku kegiatan ekonomi dalam suatu perekonomian? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, bacalah uraian materi berikut.

2.      Pengertian Pelaku Ekonomi
Dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentu tidak asing lagi melihat orang yang membajak sawah dan menanam padi. Padi yang telah diolah menjadi beras, dijual kepada agen. Dari agen inilah para ibu rumah tangga atau konsumen yang lain, bisa mendapatkan beras untuk memenuhi kebutuhan pangan. Petani yang menanam padi; agen; dan ibu rumah tangga, dapat dikatakan sebagai pelaku ekonomi. Jadi, apa yang dimaksud pelaku ekonomi? Untuk mengetahui siapa sajakah pelaku ekonomi, amati gambar berikut.
Kegiatan apa yang dilakukan oleh pelaku ekonomi pada gambar tersebut? Dari ke-4 gambar tersebut, apakah kalian pernah melakukan dari salah satu kegiatan tersebut? Tentu jawabnya: iya. Setelah kalian mencermati gambar pelaku ekonomi, untuk lebih memahami tentang pelaku ekonomi, kerjakan aktivitas kelompok di bawah ini dengan mengisi lembar aktivitas pada tabel.

Aktivitas Kelompok
a.       Bentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
b.      Amati Gambar 1, 2, 3, 4 pada gambar di atas dan diskusikan dengan teman satu kelompok: siapa saja pelaku ekonomi dalam setiap gambar itu, apa yang mereka lakukan, dan apa tujuan mereka melakukan kegiatan tersebut?
c.       Tuliskan hasil diskusimu pada lembar kerja yang telah disediakan di bawah ini.
Tabel Aktivitas Siswa
Gambar
Siapa Pelakunya?
Apa yang Dikerjakan?
Apa Tujuan Mereka Melakukan Aktivitas?
Gambar 1
Produsen Pupuk
Mengemasi pupuk yang hendak dijual
Menjual pupuk kepada konsumen
Gambar 2



Gambar 3



Gambar 4




Setelah kalian mengerjakan aktivitas kelompok pada tabel di atas, apakah kalian sudah memiliki gambaran tentang pengertian pelaku ekonomi dan siapa saja pelaku ekonomi itu? Pelaku ekonomi adalah orang/lembaga yang melakukan kegiatan ekonomi. Ada 4 pelaku ekonomi, yaitu: rumah tangga keluarga/konsumen; rumah tangga perusahaan/produsen; rumah tangga pemerintah; dan rumah tangga luar negeri. Ke-4 pelaku tersebut berperan penting dalam menggerakkan perekonomian negara sesuai dengan peran masing-masing. Kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri ataupun keluarga, dinamakan: Rumah Tangga Konsumen (RTK). Pihak yang melakukan kegiatan produksi, yaitu kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan orang lain, dinamakan: Rumah Tangga Produsen (RTP). Selain pihak yang menghasilkan dan mengonsumsi barang dan jasa, ada pihak yang bertugas untuk mengatur, mengendalikan, serta mengadakan kontrol terhadap jalannya roda perekonomian, yang disebut: Rumah Tangga Pemerintah.
Hasil produksi, sebagian disalurkan ke pembeli dalam negeri, sebagian lagi dijual ke masyarakat luar negeri. Hal ini menimbulkan arus barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri, yang disebut: ekspor. Selain kegiatan menjual barang dan jasa ke luar negeri, ada pula kegiatan membeli barang dan jasa dari negara-negara lain. Arus barang dan jasa yang masuk dari luar negeri ke dalam negeri, disebut: impor. Orang/lembaga yang melakukan kegiatan ekspor dan impor, disebut: Rumah Tangga Luar Negeri. Jadi, pelaku ekonomi terdiri atas: rumah tangga keluarga; rumah tangga perusahaan; rumah tangga pemerintah; dan rumah tangga luar negeri.
Setelah kalian memahami pelaku ekonomi, kalian dapat memahami peran dari masing-masing pelaku ekonomi. Untuk dapat memahami peran masing-masing pelaku ekonomi, ikuti secara seksama uraian materi berikut.

3.      Peran Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian
a.       Peran Rumah Tangga Keluarga/Rumah Tangga Konsumen (RTK)
Rumah tangga keluarga atau sering disebut rumah tangga konsumen, merupakan pelaku ekonomi yang menjalankan peran sangat penting didalam kegiatan ekonomi. RTK adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. RTK membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga perusahaan (RTP). Jadi, barang dan jasa yang dihasilkan RTP ditujukan untuk memenuhi kebutuhan RTK. RTK memiliki 2 peran, yaitu: sebagai konsumen dan sebagai penyedia faktor produksi, yang meliputi: penyediaan lahan; tenaga kerja; modal; dan keahlian. Ketika konsumen membeli barang dan jasa dari produsen, konsumen berkewajiban membayar barang dan jasa yang diterimanya. Oleh karena itu, RTK harus memiliki pendapatan. Pendapatan RTK, diperoleh dari penggunaan faktor produksi yang dimilikinya. Pendapatan RTK, terdiri atas:
1)      Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima RTK karena telah menyewakan tanahnya kepada perusahaan;
2)      Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima RTK karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi;
3)      Bunga (interest), yaitu balas jasa yang diterima RTK karena telah meminjamkan sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan dalam kegiatan produksi;
4)      Laba/Keuntungan (profit), yaitu balas jasa yang diterima RTK karena telah memberikan kontribusi berupa tenaga dan pikirannya dalam mengelola perusahaan sehingga perusahaan memperoleh laba.
Pendapatan yang diterima RTK, berupa: sewa; upah/gaji; bunga; dan keuntungan tersebut akan dibelanjakan kepada perusahaan melalui pembelian barang dan jasa yang mereka butuhkan. Pendapatan yang diterima RTP dari penjualan barang dan jasa, akan digunakan untuk membayar balas jasa RTK karena telah meminjamkan faktor produksi kepada RTP.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat disini bahwa ada interaksi antara RTK dan RTP yang menyebabkan terjadinya aliran arus uang dan arus barang/jasa. Dari kegiatan tersebut, dapat dilihat bahwa peran RTK, adalah sebagai:
a.       Pemakai barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari;
b.      Pemasok faktor produksi kepada rumah tangga perusahaan untuk melakukan proses produksi.
Untuk lebih memperjelas apa saja peran RTK, simak uraian berikut.
RTK menjalankan peran pertama, yaitu: sebagai konsumen, dengan cara mengonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh RTP. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen, dijual kepada konsumen. Konsumen membayar barang dan jasa tersebut dengan uang dari hasil penggunaan faktor produksi yang mereka pinjamkan ke RTP. Pertemuan permintaan barang dan jasa dari konsumen dengan penawaran barang dan jasa dari produsen, terjadi di pasar output atau pasar produk. Contoh pasar output/produk, adalah: pasar tradisional; minimarket; bengkel; lembaga bimbingan belajar. Gambar berikut adalah contoh pasar yang menunjukkan pertemuan antara produsen dan konsumen.
Peran ke-2 dari RTK, adalah: sebagai penyedia faktor produksi bagi RTP. Penawaran faktor produksi, terjadi di pasar input atau pasar faktor produksi. Salah satu contoh pasar input, adalah: pasar tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting bagi setiap perusahaan.
Untuk menciptakan barang dan jasa, dibutuhkan berbagai macam faktor produksi. Secara umum, faktor produksi dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu: alam (lahan); tenaga kerja; modal; dan kewirausahaan.
Untuk lebih memperjelas tentang faktor produksi, jawablah pertanyaan berikut. Apakah ada saudara atau tetangga kalian yang bekerja disebuah perusahaan atau pabrik? Jika ada, gaji atau upah yang mereka peroleh merupakan balas jasa atas penggunaan faktor produksi yang mereka berikan dalam bentuk penawaran faktor produksi tenaga kerja. Untuk mempermudah pemahaman kalian, faktor produksi akan diuraikan satu per satu, mulai dari: alam; tenaga kerja; modal; dan kewirausahaan. Untuk memahami faktor produksi yang pertama, yaitu: alam, amati gambar berikut.
Ke-2 gambar, menunjukkan contoh faktor produksi alam. Faktor produksi alam, adalah: segala sesuatu yang disediakan oleh alam untuk digunakan sebagai faktor pendukung produksi barang dan jasa. Pemilik lahan berperan sebagai pemasok faktor produksi alam kepada perusahaan. Sebagai imbalannya, ia akan mendapat balas jasa berupa sewa atas faktor produksi yang ditawarkan.
Faktor produksi yang ke-2, adalah: modal. Faktor produksi modal, tidak selalu berwujud uang. Faktor produksi modal, terdiri atas: barang modal dan uang. Barang modal, dapat berupa: mesin; gedung; serta alat-alat yang digunkan untuk kepentingan produksi. RTK yang meminjamkan faktor produksi modal dalam bentuk uang, akan memperoleh balas jasa berupa: bunga. Untuk mempermudah pemahaman kalian tentang faktor produksi modal, perhatikan gambar di bawah ini. Manakah 3 dari 4 gambar yang termasuk faktor produksi modal? Beri tanda centang pada gambar yang merupakan faktor produksi modal dan beri tanda silang untuk gambar yang tidak tergolong faktor produksi modal.
Faktor produksi yang ke-3, adalah: tenaga kerja. Faktor produksi tenaga kerja, adalah: faktor produksi yang berupa tenaga kerja manusia. RTK yang memiliki faktor produksi tenaga kerja, akan memperoleh balas jasa berupa: upah atau gaji. Siapa saja yang termasuk faktor produksi tenaga kerja? Coba amati 4 gambar yang ada pada gambar di bawah ini.
Gambar tersebut, adalah gambar: guru; dokter; teknisi; dan resepsionis sebuah bank. Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar. Dokter merupakan orang yang pekerjaannya mengobati orang sakit. Teknisi adalah orang yang bekerja dibidang teknik, sedangkan resepsionis adalah orang/karyawan yang tugasnya melayani para tamu atau calon konsumen dalam rangka menjajaki kerjasama tertentu dengan perusahaan. Ke-4 orang tersebut, tergolong faktor produksi tenaga kerja.
Faktor produksi yang ke-4, adalah: keahlian/kewirausahaan. Apakah pengertian kewirausahaan? Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan: mengatur; mengorganisasikan; serta mengambil risiko, dalam menjalankan suatu usaha. Keistimewaan dari kewirausahaan, terletak pada kreativitas dan inovasi. Pelaku kewirausahaan adalah seorang wirausahawan. RTK yang memiliki faktor produksi kewirausahaan, akan mendapat balas jasa berupa: keuntungan/laba.

Wawasan
Semakin maju suatu negara, semakin banyak penduduk yang bekerja sebagai pengusaha. Hal ini terkait dengan faktor produksi kewirausahaan. Negara kita saat ini masih banyak membutuhkan wirausaha-wirausaha muda yang tangguh. Apakah kalian tertarik untuk menjadi wirausaha?

b.      Peran Rumah Tangga Perusahaan/Rumah Tangga Produsen (RTP)
RTP merupakan pelaku ekonomi yang berperan sebagai penyedia barang dan jasa bagi konsumen. Perusahaan mengorganisasikan berbagai faktor produksi yang disediakan konsumen, kemudian melakukan proses produksi untuk menghasilkan barang. Hasil produksi ini kemudian dijual atau ditawarkan di pasar. RTP di Indonesia dikelompokkan menjadi: Badan Usaha Milik Negara (BUMN); Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. Dalam perekonomian, RTP berperan sebagai produsen sekaligus pengguna faktor produksi. Adapun penjelasan dari masing-masing peran tersebut, akan dipaparkan dalam uraian di bawah ini.
Peran pertama dari RTP, adalah: memproduksi barang/jasa. Barang/jasa yang dihasilkan perusahaan kemudian ditawarkan kepada konsumen atau pembeli. Pada sub-bab sebelumnya, kalian sudah mengetahui salah satu peran RTK, yaitu: penyedia faktor produksi. Faktor produksi yang disediakan oleh RTK, digunakan oleh RTP. Ini merupakan peran RTP yang ke-2, yaitu: sebagai pengguna faktor produksi. Contoh: sebuah pabrik tekstil membutuhkan banyak tenaga kerja untuk menjahit produk mereka, maka, RTP menggunakan faktor produksi berupa tenaga kerja yang ditawarkan oleh RTK. Sebagai balas jasa atas faktor produksi ini, RTP memberikan upah atau gaji pada RTK. Selain faktor produksi tenaga kerja, RTP juga menggunakan faktor produksi lahan; modal; dan faktor produksi keterampilan/kewirausahaan yang dipinjamkan oleh RTK. Atas penggunaan faktor produksi tersebut, RTP memberikan balas jasa berupa: sewa; bunga; dan bagian dari keuntungan yang diperoleh RTP. Hubungan antara RTK dan RTP, dapat kalian amati pada gambar berikut.
Pada gambar tesebut, hubungan pelaku ekonomi 2 sektor, dapat kalian amati. Dua garis panah bagian atas, menjelaskan hubungan RTP dengan RTK di pasar output atau pasar barang. RTP memberikan barang/jasa kepada konsumen, kemudian sebagai imbalannya RTK memberikan sejumlah uang kepada RTP. Dua garis panah dibagian bawah, menunjukkan hubungan RTP dan RTK di pasar faktor produksi. RTK berperan sebagai penyedia faktor produksi, sedangkan RTP berperan sebagai pengguna faktor produksi. RTP memberikan imbalan atas faktor produksi yang diberikan oleh RTK. Imbalan ini, berupa: sewa; upah/gaji; bunga; dan keuntungan.

c.       Peran Rumah Tangga Pemerintah
Rumah tangga pemerintah, merupakan salah satu pelaku ekonomi. Pemerintah memiliki 3 peran penting, yaitu sebagai: regulator; konsumen; dan produsen.
1)      Pengatur atau Regulator dalam Perekonomian
Pemerintah berperan sebagai pengatur atau regulator dalam perekonomian suatu negara. Perekonomian harus diatur sehingga perekonomian dapat menyejahterakan masyarakat secara adil dan merata. Regulasi dan aturan yang dibuat pemerintah, antara lain berupa: pemberian subsidi pada perusahaan dalam negeri sehingga mampu bersaing dengan produk dari luar. Peran lain pemerintah, adalah: menentukan besarnya pajak. Dengan adanya aturan tentang pajak progresif, orang yang kaya dipungut pajak yang tinggi, sedangkan orang yang miskin dipungut pajak yang rendah, bahkan orang yang sangat miskin tidak dipungut pajak tetapi malah disubsidi. Selain itu, apakah disekitarmu terdapat toko swalayan atau minimarket? Kewenangan pemberian izin pendirian swalayan atau minimarket tersebut, ada pada pemerintah. Kewenangan pemberian izin tersebut mencerminkan peran pemerintah sebagai: regulator/pengatur.
2)      Konsumen
Seperti halnya RTK, rumah tangga pemerintah juga memiliki peran sebagai konsumen. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pengatur, pemerintah membutuhkan sarana dan prasarana penunjang, yang dibeli dari RTP. Contohnya: kantor dinas pendididikan, untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari, membutuhkan: kertas; printer; dan tinta. Untuk itu, pemerintah harus membeli ke perusahaan atau produsen.
3)      Produsen
Selain sebagai konsumen, pemerintah juga berperan sebagai produsen. Dalam menjalankan perannya sebagai produsen, pemerintah memproduksi barang atau jasa. Pada sub-bab sebelumnya telah dijelaskan, bahwa RTP di negara kita, salah satunya, berbentuk: BUMN. BUMN adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah. Maka, pemerintah juga berperan sebagai RTP. Contoh BUMN, adalah: PT Kereta Api Indonesia (KAI); dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ke-2 nya dapat dilihat pada gambar berikut.

d.      Peran Rumah Tangga Luar Negeri
Pada era abad XXI ini, perekonomian yang tidak berhubungan dengan negara lain menjadi hal yang mustahil. Peran masyarakat luar negeri dalam perekonomian, terlihat nyata dalam perdagangan internasional. Contoh perdagangan internasional: Indonesia mengekspor produk tekstil ke negara Jepang, dan Jepang mengekspor kendaraan bermotor ke Indonesia. Dengan transaksi tersebut, terbentuklah kerjasama antara Indonesia dan masyarakat Jepang (masyarakat luar negeri). Apakah didaerahmu terdapat perusahaan yang sudah melaksanakan ekspor atau impor? Untuk dapat memahami lebih mendalam bagaimana masyarakat luar negeri dan perusahaan dalam negeri bekerja sama, kalian dapat mewawancarai pemilik perusahaan dilingkungan tempat tinggal kalian yang sudah melakukan ekspor hasil produksinya. Tanyakan tentang proses pelaksanaan ekspor. Hasilnya dipresentasikan di depan kelas. Untuk melihat gambaran tentang pengiriman barang yang akan diekspor, kalian dapat mengamati gambar sebuah pelabuhan yang melakukan aktivitas perdagangan internasional, sebagaimana diperlihatkan pada gambar berikut.
Apakah kalian pernah ke pelabuhan? Gambar di atas merupakan gambar barang-barang yang hendak dikirim ke luar negeri (ekspor). Proses ekspor biasanya berawal dari kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Setelah bersepakat, barang yang diperdagangkan dikirim dengan angkutan laut/udara.
Setelah kalian memahami tentang peran pelaku ekonomi dan bagan hubungan antara pelaku ekonomi, selanjutnya kalian perlu mempelajari tentang perdagangan antardaerah atau antarpulau. Hal tersebut perlu dilakukan karena kalian harus memahami bahwa produksi tidak akan berjalan lancar jika tidak ada aktivitas distribusi atau perdagangan. Perdagangan antardaerah/pulau dan perdagangan internasional, dapat kalian ikuti pada uraian berikut.

B.     Perdagangan Antardaerah atau Antarpulau dan Perdagangan Internasional
Pada sub-bab di atas, kalian telah mempelajari tentang keunggulan dan keterbatasan antarruang dalam permintaan; penawaran; teknologi; serta pelaku ekonomi. Keunggulan masing-masing daerah disebabkan karena perbedaan potensi daerah yang satu dengan potensi daerah yang lain. Perbedaan potensi daerah juga bisa terjadi karena perbedaan teknologi. Setiap daerah memiliki keunggulan komparatif tersendiri. Contoh: Lampung memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi, dan Jawa Barat memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi beras. Dalam ilmu ekonomi, ke-2 daerah akan saling menguntungkan jika bersedia bertukar kopi dan beras. Keuntungan dari pertukaran sumber daya inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi antarruang terhadap kegiatan: ekonomi; sosial; budaya; dan perdagangan di Indonesia dan Asean. Perdagangan antardaerah atau antarnegara akan terjadi jika ada produk yang diperdagangkan. Untuk menghasilkan produk, diperlukan kegiatan ekonomi berupa aktivitas produksi. Aktivitas produksi akan menghasilkan produk. Produk apa yang dihasilkan, bergantung pada sumber daya yang dimiliki oleh suatu daerah. Jawa Barat memproduksi: minyak; teh; susu; sutera alam; baterai; kertas; semen; beras; dan pupuk. Kalimantan Timur memproduksi: kayu lapis; gas alam cair; minyak bumi; tenun; kristal; dan timah. Jawa Barat menawarkan beras; susu; teh ke Kalimantan Timur. Begitu juga sebaliknya, Kalimantan Timur menawarkan minyak bumi; tenun; kayu lapis ke Jawa Barat, sehingga muncul penawaran dan permintaan dari ke-2 daerah tersebut. Dengan demikian, antara Jawa Barat dan Kalimantan Timur terjadi interaksi ekonomi.
Dalam sub-bab ini, kalian akan mempelajari tentang perdagangan antardaerah atau antarpulau serta perdagangan internasional. Apakah kalian telah memahami pengertian perdagangan? Untuk memahami pengertian perdagangan dan perdagangan antarpulau serta perdagangan internasional, simak uraian materi berikut.
1.      Perdagangan dan Perdagangan Antardaerah/Antarpulau
a.       Pengertian Perdagangan dan Perdagangan Antarpulau
Perdagangan atau perniagaan merupakan kegiatan tukar menukar barang atau jasa berdasarkan kesepakatan bersama tanpa ada unsur pemaksaan.
Perdagangan antardaerah atau antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau dengan penduduk/lembaga daerah lain dalam satu batas wilayah negara atas dasar kesepakan bersama. Kalian tentu memahami bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari 13.000. Lalu, bagaimana proses terjadinya perdagangan antarpulau? Apa manfaat dari perdagangan antarpulau? Coba amati gambar berikut.

Setelah kalian mengamati gambar bongkar muat pengangkutan barang dagangan dari pulau lain, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini.

Aktivitas Individu
a.       Perhatikan gambar di atas dengan seksama.
b.      Jawablah beberapa pertanyaan di tabel dan tuliskan jawabanmu pada lembar yang telah disediakan.
Lembar Aktivitas Siswa
No
Pertanyaan
Jawaban
1
Kegiatan apakah yang dilakukan oleh orang-orang pada gambar tersebut?

2
Ceritakan proses terjadinya perdagangan antarpulau/daerah

3
Apa tujuan mereka melakukan kegiatan perdagangan antardaerah/ antarpulau?

4
Apa manfaat melakukan perdagangan antarpulau/daerah?


Apakah kalian sudah mengerjakan aktivitas individu pada tabel di atas? Jika sudah, untuk mengetahui kebenaran jawaban kalian, simak uraian materi berikut.

b.      Tujuan Perdagangan Antarpulau
Pada saat ini, perdagangan antardaerah atau antarpulau tidak lagi dengan cara tradisional, walaupun masih ada beberapa wilayah yang masih mempertahankan cara tradisional. Jual beli online telah memudahkan masyarakat untuk melakukan perdagangan lintas daerah, bahkan lintas negara. Dengan bantuan: alat komunikasi; jasa kirim; serta internet, jarak bukan lagi masalah. Perdagangan antarpulau dilakukan oleh beberapa pelaku ekonomi dengan beberapa tujuan. Tujuan adanya perdagangan antarpulau antara lain adalah sebagai berikut.
1)      Memperoleh Keuntungan
Tujuan utama dilakukan perdagangan antarpulau adalah untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan, diperoleh dari selisih antara harga beli dengan harga jual. Jika barang yang diproduksi sendiri, maka keuntungan, diperoleh dari selisih antara harga jual dan biaya produksi.
2)      Memperluas Jangkauan Pasar
Perdagangan sampai ke luar daerah atau luar pulau, dapat memperluas jangkauan pasar. Jangkauan pasar yang dimaksud adalah jumlah konsumen yang mengonsumsi barang tersebut semakin banyak dan tersebar diberbagai daerah. Contohnya: produk minyak gosok tradisional dari daerah X dijual ke daerah Y. Maka, sekarang pengguna minyak gosok tersebut bukan hanya penduduk daerah X, tetapi juga penduduk daerah Y. Semakin lama, minyak gosok semakin dikenal banyak orang, sehingga pengguna minyak gosok tradisional di daerah Y pun juga meningkat.

c.       Faktor Pendorong dan Manfaat Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
1)      Faktor Pendorong Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
a)      Perbedaan Faktor Produksi yang Dimiliki
Faktor pendorong perdagangan antardaerah, antara lain: perbedaan faktor produksi yang dimiliki, terutama faktor produksi alam. Daerah Kabupaten Wonosobo Jateng, dengan tanah yang subur lebih mungkin memproduksi sayur mayur lebih banyak dan menjualnya sampai ke luar daerah dibandingkan, misalnya, daerah Gunung Kidul Yogyakarta.
b)      Perbedaan Tingkat Harga Antardaerah
Selain perbedaan kekayaan alam, perbedaan tingkat harga antardaerah juga mendorong terciptanya perdagangan antardaerah. Contoh: di daerah yang kaya akan buah durian, harga durian pasti lebih murah dari daerah lain yang hanya sedikit memiliki pohon penghasil durian. Hal ini juga akan mendorong adanya perdagangan antardaerah.
2)      Manfaat Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
Manfaat dari perdagangan antarpulau/antardaerah, antara lain adalah:
a)      Menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen
Manfaat dari perdagangan antardaerah atau antarpulau, antara lain: menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen. Perbedaan kandungan alam serta perbedaan produk antardaerah, akan menyebabkan barang hasil produknya pun berbeda. Dengan adanya perdagangan antardaerah atau antarpulau, konsumen dapat menikmati produk yang tidak diproduksi di tempat tinggalnya.
b)      Meningkatkan produktivitas
Pemasaran produk yang makin meluas, akan menyebabkan permintaan atau pemesanan terhadap produk menjadi meningkat. Hal ini akan mendorong produsen untuk meningkatkan produksi sehingga meningkatkan produktivitas.
c)      Memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat
Peningkatan jumlah barang yang diproduksi dalam jumlah besar, akan menyebabkan produsen butuh tenaga kerja tambahan, sehingga akan ada lowongan kerja tambahan. Selain itu, perdagangan lintas daerah juga akan memunculkan unit-unit usaha baru, seperti: jasa kirim; perluasan transportasi; dan sebagainya.

Wawasan
Perdagangan antardaerah atau antarpulau sudah dimulai sejak zaman nenek moyang kita. Di Pulau Jawa telah berkembang beberapa pusat perdagangan. Selain itu, di Indonesia bagian tengah maupun timur juga berkembang kerajaan dan pusat-pusat perdagangan. Perdagangan yang dilakukan, telah meluas ke seluruh penjuru Nusantara.

***

3 komentar:

  1. Kalau rangkumannya ada tidak soalnya susah kalau mau mempelajari yang seperti itu

    BalasHapus
  2. Kalau rangkumannya ada tidak soalnya susah kalau mau mempelajari yang seperti itu

    BalasHapus