Selasa, 12 September 2017

Bagian Kesatu IPS VIII Revisi 2017



Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII Edisi Revisi 2017:
BAB I
Interaksi Keruangan Dalam Kehidupan Di Negara-negara ASEAN
A.     Mengenal Negara-negara Asean
1.      Letak Geografis Negara-negara Asean
2.      Letak Koordinat Asean
B.       Interaksi Antarnegara-negara Asean
1.      Pengertian, Faktor Pendorong dan Penghambat Kerjasama
2.      Bentuk-bentuk Kerjasama (Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan) dan Perkembangannya
3.      Pengaruh Kerjasama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya, dan Pendidikan terhadap Kehidupan di Asean
4.      Upaya-upaya Meningkatkan Kerjasama diantara Negara-negara Asean
C.     Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-negara Asean
1.      Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang akibat Faktor Alam
2.      Pengaruh Perkembangan IPTEK terhadap Perubahan Ruang
3.      Pengaruh Perubahan Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi
4.      Pengaruh Konvensi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang

Bab I
Interaksi Keruangan dalam Kehidupan di Negara-negara Asean

Peta Konsep
Pada bab ini, materi yang akan dipelajari sesuai dengan bagan peta konsep di bawah ini:

Prawacana
Pada bab ini, kalian akan mempelajari perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan negara-negara di Asean yang disebabkan kondisi alam dan kegiatan manusia.
Faktor kondisi alam meliputi: letak geografis, yakni letak suatu wilayah/negara menurut garis lintang dan bujur negara-negara Asean; sedangkan faktor kegiatan manusia, meliputi: teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan, dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan masyarakat di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Kondisi alam berbeda di setiap negara sehingga berpengaruh terhadap perubahan dan interaksi antarruang diantara negara-negara Asean. Iklim tropis menjadikan mayoritas negara di Asia Tenggara sebagai negara agraris, yang tercermin dari mata pencaharian dan komoditas penduduknya. Adapun kondisi manusia yang berbeda menjadikan suatu negara berbeda pula dalam hal penguasaan serta penggunaan teknologi dan komunikasi. Kegiatan ekonomi, yang meliputi: proses produksi; distribusi; dan konsumsi, menimbulkan perubahan ruang dan interaksi antarnegara karena ada perpindahan barang, baik ekspor maupun impor.
Tuntutan kebutuhan negara yang berbeda satu dengan lainnya, memengaruhi perubahan ruang dan interaksi antarnegara Asean. Hal ini melahirkan kerjasama di bidang ekonomi; sosial; hukum; dan budaya. Kerjasama yang dilakukan antarnegara Asean, berpengaruh pada kehidupan sosial; budaya; ekonomi; dan pendidikan masyarakat Asean. Seluruh masyarakat Asean harus siap menghadapi perubahan yang tidak pernah berhenti serta interaksi yang sifatnya dinamis.

Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu:
1.    Menjelaskan kondisi geografis dan karakteristik negara-negara anggota Asean;
2.    Menjelaskan makna kerjasama, bentuk kerjasama, dan upaya meningkatkan kerjasama antarnegara Asean;
3.    Menganalisis pengaruh perubahan ruang dan interaksi antarruang terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik, dan pendidikan.

A.     Mengenal Negara-negara Asean
ASEAN (Association of South East Asian Nations) merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara. Asean berdiri pada 8 Agustus 1967, di Bangkok Thailand. Asean diprakarsai 5 negara, yaitu: Indonesia; Malaysia; Filipina; Singapura; dan Thailand. Saat ini, Asean beranggotakan 10 negara, yaitu: Indonesia; Malaysia; Filipina; Singapura; Thailand; Brunei Darussalam; Vietnam; Laos; Myanmar; dan Kamboja. Letak geografis dan letak koordinat negara-negara Asean tersebut, ditunjukkan pada gambar berikut ini:

1.    Letak Geografis Negara-negara Asean
Letak geografis menunjukkan letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya di Bumi, dan dibandingkan dengan posisi daerah lain. Sekarang, amatilah gambar dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

Negara apa yang terletak paling utara? …………………..
Negara apa yang terletak paling selatan? …………………
Negara apa yang terletak paling barat? …………………..
Negara apa yang terletak paling timur? ………………….

Negara-negara Asean sebagian besar memiliki wilayah laut dengan luas sekitar 5.060.100 km2. Adapun luas wilayah daratannya sekitar 4.817.000 km2. Hasil laut memberikan sumbangan cukup besar bagi pendapatan masyarakat di negara-negara Asean. Diantara anggota-anggota Asean lainnya, hanya Laos yang tidak memiliki laut. Silahkan kalian identifikasi, negara mana saja yang berbatasan dengan Laos.
Berdasarkan letak geografis, Asean terletak diantara 2 samudera dan 2 benua. Dua samudera tersebut, yaitu: Hindia dan Pasifik. Sedangkan 2 benua, yaitu: Asia dan Australia. Perhatikan gambar di bawah ini, lalu tunjukkan letak kedua benua dan samudera tersebut.

Posisi samudera dan benua dari Indonesia:
1.    Timur laut dari Indonesia, Samudera…….
2.    …………. dari Indonesia, Samudera Hindia
3.    Tenggara dari Indonesia, Benua…………….
4.    …………. dari Indonesia, Benua Asia

Berdasarkan bentuk secara geografis, negara-negara Asean memiliki ciri sebagai berikut:
1.    Compact, berbentuk hampir seperti lingkaran (Kamboja);
2.    Fragmented, berbentuk kepulauan yang terpisah-pisah (Indonesia, Filipina, Malaysia);
3.    Elongated, berbentuk memanjang (Vietnam);
4.    Protruded, bentuknya lebih kompleks dan beragam dengan tangan memanjang (Thailand, Myanmar).

2.    Letak Koordinat Asean
Letak koordinat adalah titik yang berpedoman pada garis latitude (garis lintang) dan longitude (garis bujur) suatu daerah pada peta. Letak koordinat, sering disebut juga: letak astronomis. Amatilah gambar tentang titik koordinat paling utara; titik paling selatan; titik paling barat; dan titik paling timur dari negara-negara Asean, kemudian tuliskan hasilnya pada tabel berikut.
Lintang
Negara Paling Utara ………..
Negara Paling Selatan …….
Bujur
Negara Paling Barat ……..
Negara Paling Timur ……
Berdasarkan hasil isian tabel di atas, tuliskan letak koordinat negara-negara Asean berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
 …………0LU sampai ………..0LS
………….0BT sampai ………..0BT

Berdasarkan garis lintang pada peta, sebagian besar negara-negara Asean terletak di wilayah iklim tropis dan lainnya subtropis. Perbedaan iklim ini berpengaruh terhadap budaya dan interaksi manusia pada masing-masing negara, seperti: cara berpakaian; bentuk rumah; makanan; dan lain-lain.

Aktivitas Individu
1.      Perhatikan gambar dan Kegiatan 1 atau sumber yang lain, seperti: internet atau atlas.
2.      Identifikasikan letak astronomis masing-masing negara Asean.
3.      Identifikasikan iklim dari masing-masing negara Asean dan tuliskan pada tabel.
Negara
Letak Bujur
Letak Lintang
Iklim
Indonesia
950BT-1410BT
60LU-110LS
Tropis

























Selanjutnya kalian akan memahami karakteristik masing-masing negara anggota Asean secara umum.

Indonesia
1)      Identitas Negara:
Nama Resmi: Indonesia
Ibukota: Jakarta
Bentuk Pemerintahan: Republik
Kepala Negara: Presiden
Kepala Pemerintahan: Presiden
Bahasa Nasional: Bahasa Indonesia
Agama Resmi: Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu
Suku Bangsa: Dari hasil Sensus 2010, jumlah suku bangsa 1.128. Beberapa contoh suku bangsa: Jawa, Sunda, Batak, Bugis, Sasak, Ambon, Asmat, Madura, dan lain-lain
Penduduk: 255,7 juta jiwa (tahun 2015)
Mata Uang: Rupiah
Hari Kemerdekaan: 17 Agustus 1945
Lagu Kebangsaan: Indonesia Raya
Maskapai Penerbangan: Garuda Indonesia Airlines
Bandar Udara: Soekarno-Hatta; Ngurah Rai; Kualanamu.

Catatan:
1)   Mengalami penjajahan bangsa-bangsa Barat, seperti: Inggris, Potugis, Spanyol, dan Belanda. Belanda merupakan negara paling lama menjajah Indonesia. Jepang menjajah Indonesia tahun 1942-1945.
2)   Antara tahun 1942-1945, Indonesia dijajah Jepang sebelum memproklamasikan kemerdekaan.
3)   Sejak merdeka tahun 1945 hingga sekarang, mengalami beberapa kali perubahan konstitusi (hukum dasar), yaitu: UUD1945 (1945-1949); Konstitusi RIS1949 (1949-1950); UUDS 1950 (1950-1959); UUD1945 (Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga 1998); Amandemen I 1999; Amandemen II 2000; Amandemen III 2001; Amandemen IV 2002.
4)   Presiden pertama: Ir. Soekarno
5)   Presiden ketujuh (berdasarkan hasil pemilu tahun 2004): Ir Joko Widodo (Jokowi)
6)   Istana Kepresidenan: Istana Negara atau Istana Merdeka

2)      Keadaan Alam
Menurut Badan Informasi Geospasial, jumlah pulau Indonesia: 13.466; luas daratan: 1.922.570 km2; dan luas perairan: 3.257.483 km2.
a)      Letak dan Batas Negara
Indonesi terletak di 60LU-110LS dan 950BT-1410BT serta dipersilangan 2 benua dan 2 samudera. Secara geologis, Indonesia merupakan daerah pertemuan deretan pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Selain itu, Indonesia juga merupakan pertemuam antara lempeng Asia; Indo-Australia; dan lempeng dasar Samudera Pasifik. Akibatnya, Indonesia dikelompokkan sebagi daerah yang labil, memiliki banyak gunung berapi, dan sering terjadi gempa bumi, baik gempa tektonik maupun vulkanik.
b)      Iklim
Indonesia beriklim tropis karena terletak diantara 2 garis balik (23,50LU-23,50LS).
c)      Bentang Alam
Permukaan bumi memiliki perbedaan ketinggian secara vertikal yang disebut relief. Indonesia memiliki relief yang beraneka ragam bentuknya. Beberapa relief daratan Indonesia, antara lain:
(1)   Pegunungan
Indonesia memiliki 2 deretan pegunungan besar, yaitu: Sirkum Pasifik, melalui Sulawesi; Maluku; Irian; dan Halmahera. Sirkum Mediterania yang meliputi 2 jalur/busur, yaitu Busur Dalam yang bersifat vulkanis dan Busur Luar yang non-vulkanis. Busur Dalam, melalui Sumatera; Jawa; Bali; Lombok; Sumbawa; Flores; Solor; Alor; Weter; Damar; Nila; Serua; Manuk; Banda dan berakhir di Pulau Ambon.
Adapun Busur Luar, melalui pulau: Simelue; Nias; Batu; Mentawai; Enggano; tenggelam di selatan Pulau Jawa; Sawu; Roti; Timor; Kepulauan Leti; Sermata; Kepulauan Barbar; Kepulauan Tanimbar; Kepulauan Watubela; Kepulauan Laut Seram; Manipa; Baru; dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Kepulauan Maluku merupakan daerah yang labil, karena merupakan pertemuan 2 sirkum tersebut (Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania).
Puncak tertinggi dari keseluruhan relief di Indonesia ada di Puncak Cartenz (4.484 mdpal) di Gunung Jaya Wijaya Papua.
(2)   Dataran Tinggi
Beberapa dataran tinggi di Indonesia yang terkenal, antara lain: DT Dieng; Magelang; Malang; Bandung. Dataran Tinggi ini disebut juga Plato atau Plateau.
(3)   Dataran Rendah
Dataran Rendah adalah bagian permukaan bumi yang tanahnya hampir rata. Ketinggiannya 0-200 mdpal (meter di atas permukaan air laut). Dataran rendah juga banyak dijumpai di daerah aliran sungai. Contoh dataran rendah di Indonesia adalah dataran rendah di Sumatera bagian timur dan Jawa Barat bagian utara.
(4)   Peneplain
Daerah yang semula berelief kasar, namun karena adanya proses perombakan batuan/lapisan atas permukaan bumi oleh tenaga dari luar bumi (eksogen) yang berlangsung lama sehingga bentang alam sisanya (denudasi) berubah menjadi relief datar disebut Peneplain. Sisa-sisa permukaan bumi hasil erosi yang berbentuk batuan menonjol yang disebut Monadnock ditemukan di beberapa tempat, antara lain di: Pulau Bangka dan Belitung.
(5)   Depresi
Depresi adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan. Bentuk depresi yang memanjang, disebut: slenk. Sedangkan bentuk depresi yang membulat, disebut: basin. Contoh depresi di daratan Indonesia adalah depresi Serayu (memanjang dari Cilacap-Purwokerto-Wonosobo); dan depresi Lembah Semangkok (memanjang dari utara Pulau Sumatera hingga selatan Pulau Sumatera).
Beberapa contoh relief dasar laut di Indonesia, adalah sebagai berikut:
(a)    Palung Laut (Palung laut Kai dan Mindanau);
(b)   Lubuk Laut (Laut Sulu dan Laut Banda);
(c)    Punggung Laut (Sibolga dan Snelius);
(d)   Gunung Laut (Krakatau)
(e)    Ambang Laut (Laut Sulu, Gibraltar);
(f)    Dangkalan (Shelf): Laut Jawa dan Arafuru.
d)      Keadaan Perairan
Perairan merupakan bagian terbesar dari luas wilayah Indonesia, yang meliputi: laut; sungai; danau; dan air tanah. Laut Indonesia kaya dengan berbagai jenis ikan dan hasil laut lainnya. Berbagai jenis ikan tersebut, banyak dijumpai pada laut transgresi dengan kedalaman kurang dari 200 m. Letak laut transgresi ini, meliputi bagian barat (Paparan Sunda) Indonesia dan bagian timur (Paparan Sahul). Hasil laut seperti teripang dan mutiara, banyak dijumpai pada laut bagian tengah sebagai hasil proses ingresi.
Secara umum, sumber air sungai-sungai Indonesia berasal dari air hujan sehingga disebut sungai hujan atau sungai periodik. Pada beberapa sungai lain, sumber airnya berasal dari salju (gletser) dan air hujan, yang disebut hujan episodik, seperti: Sungai Memberamo dan Sungai Digul di Papua. Kedua jenis sungai di Indonesia tersebut, mempunyai tingkat kemungkinan erosi yang tinggi. Beberapa sungai di pulau-pulau besar, seperti Sumatera dan Kalimantan, dapat dilayari dengan alat transportasi air (perahu, speedboat, dan kapal). Contohnya: Sungai Musi di Sumatera dan Sungai Barito di Kalimantan.
Danau di Indonesia pada umumnya menjadi tempat penampungan air. Selain itu, digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik; tempat rekreasi; irigasi; dan perikanan darat. Berikut ini 10 danau terluas di Indonesia:
No
Nama Danau
Letak Danau
Luas Danau (ha)
1
Toba
Sumatera Utara
107.216
2
Towuti
Sulawesi Selatan
59.840
3
Sentani
Irian Jaya
34.375
4
Poso
Sulawesi Tengah
34.280
5
Matana
Sulawesi Selatan
16.640
6
Ranau
Sumatera Barat
12.528
7
Laut Tawar
Aceh
10.937
8
Singkarak
Sumatera Barat
10.176
9
Maninjau
Sumatera Barat
9.980
10
Tempe
Sulawesi Selatan
9.406

3)      Penduduk
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah 255,7 juta jiwa. Pada tahun 1015 ini, rata-rata tingkat kepadatannya mencapai 475 jiwa/km2 dengan tingkat pertumbuhan -0,1% per tahun. Penurunan ini tidak terlepas dari suksesnya program keluarga berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah. Sebagian besar penduduk Indonesia, tinggal di pulau: Jawa; Sumatera; Sulawesi; dan Kalimantan.
Kepadatan yang tidak merata, penyebaran yang timpang, komposisi penduduk yang sebagian besar berusia muda, terbatasnya lapangan pekerjaan, kurangnya penguasaan teknologi, dan jumlah penduduk yang besar, menjadi masalah kependudukan di Indonesia.
Lapangan kerja yang dianggap semakin sedikit dan tingkat persaingan yang tinggi, mengakibatkan banyak dari penduduk Indonesia yang mengadu nasib ke negara-negara lain, seperti: Malaysia; kawasan Timur Tengah; Korea; dan Singapura.
Etnis Jawa merupakan suku bangsa dengan penduduk paling banyak (45%) di Indonesia. Hampir disetiap pulau ditemukan orang-orang keturunan Jawa. Berikutnya adalah suku Sunda (8%); suku Madura (7%); dan sisanya suku bangsa lain. Dalam berinteraksi, rakyat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia yang berakar dari bahasa Melayu sebagai bahasa resmi. Bahasa keseharian setiap suku bangsa, menggunakan bahasa sukunya masing-masing (bahasa ibu). Sebagian besar rakyat Indonesia, memeluk agama Islam yaitu 88% dari jumlah penduduk.
4)      Perekonomian
Laporan perkembangan ekonomi dunia dari IMF (International Monetary Fund) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4% pada tahun 2013. Pertumbuhan ini mengalami fluktuasi setiap tahun karena faktor ekonomi dunia atau karena sensitifnya respon pasar atas kebijakan ekonomi. Contohnya pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat mengakibatkan turunnya harga-harga sejumlah komoditas Indonesia dan memperkecil peluang-peluang baru. Akan tetapi pertumbuhan yang mengecil ini, dapat berbalik arah jika investasi di negeri kita semakin ditingkatkan, termasuk juga iklim investasinya.
Ekspor utama Indonesia mengandalkan sektor minyak dan gas (migas) serta hasil SDA berupa bahan-bahan mentah, seperti: hasil hutan (kayu, rotan, karet, dan lain-lain); tekstil; serta hasil pertanian dan perikanan (beras, udang, dan hasil laut). Adapun impor utamanya, berupa: perkakas industri; farmasi dan kimia; barang-barang elektronik; dan otomotif.
5)      Sumber Daya Alam
SDA Indonesia, terutama berupa: hasil tambang; pertanian; dan bahan baku industri. Hasil tambang utama: minyak bumi di Pulau Sumatera (Aceh; Riau; Muara Enim) dan di Pulau Jawa (Cepu dan Surabaya). Timah di Pulau Bangka; Singkep; dan Riau daratan. Bijih emas di papua. Bijih besi di Cilacap; Lampung; dan Derawan. Intan di Martapura Kalimantan Selatan.
Adapun hasil pertaniannya, berupa: padi; jagung; kelapa; tebu; pisang; abaca (sisal/serat); tembakau; nanas; dan ikan.
6)      Kerjasama
Kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia, berlangsung secara: bilateral; regional; dan multilateral. Kerjasama bilateral atau kerjasama dengan satu negara lain, pada umumnya menitikberatkan pada sektor ekonomi berupa ekspor dan impor. Contoh Indonesia mengekspor hasil hutan (kayu) dan bahan tambang ke Jepang, sementara Jepang mengekspor barang elektronik dan otomotif ke Indonesia.
Kerjasama dalam satu kawasan (regional) dengan negara lain dalam suatu wadah organisasi, terlihat melalui: ASEAN dan APEC. Kerjasama Indonesia dalam Asean meliputi berbagai bidang sesuai latar belakang ketika 5 negara menyatakan untuk membentuk organisasi Asean, seperti: ekonomi; budaya; pertahanan; dan sosial.
Kerjasama di bidang ekonomi negara-negara kawasan Asia Tenggara, meliputi perdagangan ekspor-impor barang-barang mentah serta barang jadi, pengelolaan tanaman pangan dan hutan, pendirian pabrik bersama, pengiriman tenaga kerja, dan masih banyak lagi. Asean juga mendirikan pabrik pupuk urea di Indonesia (di Aceh) sebagai bentuk proyek industri bersama.
Agar terjaga stabilitas kawasan, dilakukan kerjasama politik dan keamanan, yang mulai sejak pertemuan para menteri luarnegeri Negara anggota Asean di Kuala Lumpur tanggal 27 November 1971. Dalam pertemuan tersebut dideklarasikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang: damai; bebas; dan netral, atau biasa dikenal dengan ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, And Neutrality). Salah satu contoh kejasama pertahanan keamanan ini, yaitu: mengadakan perjanjian ekstradisi (penyerahan pelarian yang tertangkap kepada negara asal) antarnegara Asean dan kesepakatan kawasan bebas senjata nuklir.
Kerjasama Indonesia di negara-negara Asean dalam bidang sosial dan budaya, yaitu melalui promosi pariwisata. Contoh: Bali yang dijadikan wisata unggulan, menyajikan keindahan panorama; budaya (seperti Tari Kecak dan Pendet); dan wisata kuliner. Selain itu, Indonesia mengekspor kerajinan seni ukir kayu, seperti: kerajinan mebel dari Jepara, ke beberapa Negara di Asia Tenggara, seperti: Thailand; Malaysia; dan lainnya. Sejak tahun 2009, United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (Unesco) mengukuhkan Batik sebagai: world heritage atau warisan budaya dunia, yang membuat batik terkenal di mancanegara, khususnya di Asia Tenggara.
Kerjasama antara Indonesia dan berbagai negara, dilakukan dengan organisasi internasional yang terdiri atas beberapa negara. Contoh: selain di kawasan regional, ada juga kerjasama dalam organisasi-organisasi lain, seperti: OPEC, Gerakan Non Blok (GNB), dan PBB.

Brunei Darussalam
1)      Identitas Negara:
Nama Resmi: Negara Brunei Darussalam
Ibukota: Bandar Seri Begawan
Bentuk Pemerintahan: Kesultanan
Kepala Negara: Sultan
Kepala Pemerintahan: Sultan
Bahasa Resmi: Melayu, Inggris, Tiongkok
Agama Resmi: Islam, Buddha, Kristen
Rakyat: Bangsa Melayu
Penduduk: 0,4 juta jiwa (tahun 2015)
Mata Uang: Dollar Brunei
Lagu Kebangsaan: Allah Peliharakan Sultan
Hari Kemerdekaan: 1 Januari 1984
Istana Kesultanan: Nurul Iman
Bandar Udara: Bandar Sri Begawan (BWN)
Maskapai Penerbangan: Royal Brunei Airlines

2)      Keadaan Alam
a)      Letak dan Batas Negara
Negara Brunei Darussalam terletak pada 40LU-60LU dan 1140BT-1150BT. Wilayah Brunei dikelilingi oleh negara Malaysia. Negara Brunei Darussalam terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: bagian barat (Brunei; Tutong; Belait), dan bagian timur (Temburong). Batas negara Brunei, sebagai berikut:
·      Bagian selatan; timur; dan barat, berbatasan dengan negara bagian Serawak (Malaysia)
·      Bagian utara, berbatasan dengan Laut Cina Selatan
Brunei Darussalam termasuk negara yang memiliki wilayah sempit, yaitu: 5,765 km2.
b)      Iklim
Brunei memiliki iklim tropis. Temperatur dan kelembapan udara di Brunei cukup tinggi karena letaknya dekat pantai dengan ketinggian yang relatif rendah. Rata-rata temperatur harian Brunei Darussalam, antara 240C-300C. Curah hujan yang terjadi, berkisar antara 2500-3000 mm/tahun. Semakin ke wilayah pedalaman, curah hujannya semakin besar.
c)      Bentang Alam
Pantai bagian utara Brunei merupakan daerah dataran yang relatif luas dan di wilayah ini terdapat Teluk Brunei. Pada bagian selatan, reliefnya relatif kasar dan berbukit-bukit serta berbatasan langsung dengan negara bagian Serawak (Malaysia). Ketinggian daerah selatan ini berkisar 1.000-1.500 mdpal dan merupakan bagian dari lereng Pegunungan Crocker. Dibagian barat wilayah Brunei, terdapat aliran Sungai Baram. Sungai Baram memiliki arti penting bagi kegiatan lalu lintas penduduk Brunei Darussalam.
3)      Penduduk
a)      Jumlah Penduduk
Penduduk Brunei tahun 2015 berjumlah 0,4 juta jiwa, dengan kepadatan 9.796 jiwa/km2. Angka kelahiran 17, dan angka kematian 3 per 1000 penduduk. Pertumbuhan penduduk 0,1%. Setengah dari keseluruhan penduduk Brunei, adalah orang Melayu. Etnis terbesar ke-2 adalah: Tionghoa, dan sisanya pendatang yang diperkirakan berasal dari: Jawa; Sumatera; dan Kalimantan (Dayak).
b)      Bahasa dan Agama
Bahasa resmi penduduk Brunei, adalah: Melayu, juga bahasa Inggris dan Tiongkok sebagai bahasa ke-2. Lebih dari 60% penduduk Brunei memeluk agama Islam. Sudah sejak dahulu, Brunei merupakan kerajaan Islam. Setelah pendudukan Jepang tahun 1941, Brunei kembali lagi menjadi daerah jajahan Inggris. Pada tahun 1945, Brunei resmi menjadi persemakmuran Inggris (sampai tahun 1984). Mulai tahun 1984, Brunei menjadi kesultanan yang dipimpin oleh seorang sultan. Kesultanan merupakan sistem ketatanegaraan yang dianut. Sultan berperan sebagai simbol kenegaraan, juga berperan sebagai pengambil kebijakan pemerintahan. Dengan demikian, seluruh kekuasaan kesultanan terpusat pada seorang sultan. Sultan juga dianggap sebagai orang yang paling tinggi kedudukannya. Titah sultan dianggap sebagai berkah bagi rakyatnya. Pengabdian kepada raja, merupakan dambaan setiap rakyat Brunei. Agama terbesar ke-2, adalah: Buddha yaitu 12%, dan disusul Kristen dengan jumlah 9%.
4)      Perekonomian
Kegiatan perekonomian Brunei sebagian besar ditopang dari hasil minyak dan gas bumi. Saat ini Brunei merupakan negara yang paling tinggi dalam pendapatan perkapitanya diantara negara-negara Asia. Oleh karena itu, Brunei dijuluki sebagai: negara petro dolar Asia Tenggara. Daerah pertambangan minyak bumi, terdapat di daerah: Seria; lepas pantai Kuala Belait; Ampar; dan Jerudong.
Industri utama ke-2 yang memberikan kontribusi bagi devisa negara, adalah: tekstil; makanan dan minuman; serta bahan bangunan. Guna memenuhi kebutuhan dalam negeri, Brunei melakukan impor mesin-mesin dan peralatan transportasi serta bahan-bahan kimia. Pembangunan transportasi, meliputi: darat; laut; dan udara.
5)      Sumber Daya Alam
Minyak dan gas merupakan SDA andalan yang tersebar di hampir seluruh wilayah Brunei. Perikanan merupakan sumber daya alam kedua terbesar setelah minyak dan gas. Sepanjang garis pantai utara Brunei, hampir disibukkan dengan kegiatan penangkapan ikan (Pantai Utara dan Laut Cina Selatan). Kontribusi pertanian di Brunei terhadap kesejahteraan penduduknya, terbilang kecil. Meskipun pengelolaannya dalam jumlah yang relatif kecil, dalam menggarap lahan pertanian Brunei sudah menerapkan teknologi tinggi, yaitu dengan: sistem intensifikasi pertanian. Hasil pertanian yang banyak diusahakan, adalah: padi; sagu; dan ubi kayu.
6)      Kerjasama
Pada tahun 1984, Brunei resmi bergabung dengan ASEAN sebagai wadah kerjasama regional di kawasan Asia Tenggara. Kerjasama internasional yang diikuti oleh Brunei Darussalam, adalah: WTO (World Trade Organization); G-7; APEC (Asia Pacific Economic Cooperation); OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries); dan OKI (Organisasi Konferensi Islam/Organisasi Kerjasama Islam). Brunei menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia. Indonesia merupakan mitra dagang yang sudah lama menjalin hubungan dengan Brunei Darussalam. Ke-2 negara saling bekerja sama dalam kegiatan ekspor dan impor. Ekspor Brunei ke Indonesia adalah: kapas; besi; dan baja. Adapun impor dari Indonesia, berupa: semen; bahan bangunan; dan pakaian jadi.

Filipina
1)      Identitas Negara
Nama Resmi: Republik Filipina (Republica de Filipinas)
Ibukota: Manila
Bentuk Pemerintahan: Republik
Badan Legislatif: Dewan Nasional
Bahasa Resmi: Filipino atau Tagalog, Inggris, Cebuano, Ilocano, dialek lokal
Agama: Katolik Roma, Prostestan, Islam, Buddha
Penduduk: 103 juta jiwa (tahun 2015)
Mata Uang: Peso
Lagu Kebangsaan: Lupang Hinirang
Maskapai Penerbangan: Philipines Airlines (PAL)
Bandar Udara: Ninoy Aquino
Hari Kemerdekaan: 12 Juni 1898 dan 4 Juli 1946 diperingati sebagai The American Friendship Day.

2)      Keadaan Alam
a)      Letak dan Batas Negara
Filipina terletak di wilayah Asia Tenggara, yang dibatasi oleh:
·      Sebelah utara dan timur, Filipina berbatasan dengan Samudera Pasifik
·      Sebelah selatan, dibatasi Laut Sulawesi dan Laut Sulu
·      Sebelah barat dengan Laut Cina Selatan
Filipina terletak diantara 50LU-210LU dan diantara 1170BT-1260BT. Luas wilayahnya 30.000 km2. Garis pantai negara ini sepanjang 36.289 km. Filipina merupakan negara kepulauan, dengan jumlah pulau 7.107 (data tahun 2012). Pulau yang sudah didiami, baru 4.000 (2015).
b)      Iklim
Iklim di Filipina pada umumnya tropis basah dengan suhu udara antara 250C-300C, dan curah hujan yang terjadi antara 1.275 mm-5.000 mm per tahun. Wilayah barat daya, beriklim musim pada bulan November-April. Wilayah tenggara, beriklim musim pada bulan Mei-Oktober. Bencana-bencana alam yang terjadi, diantaranya: angin topan atau badai siklon; tanah longsor; gempa bumi; gunung berapi; dan tsunami.
c)      Bentang Alam
Bentang alam Filipina, hampir seluruhnya pegunungan dengan pesisir yang landai dan sempit. Titik terendah terletak diparit atau palung laut Philipina dengan kedalaman 10.539 m. Letaknya di lepas pantai Pulau Mindanao, yang dinamakan: Palung Marina. Titik tertinggi terdapat di Gunung Apo dengan ketinggian 2.954 mdpal. Filipina tersusun atas hamparan pulau, yang membentang dari utara ke selatan, dan dari barat ke timur dengan jumlah 7.107 pulau. Pulau-pulau besar di Filipina, adalah: Pulau Luzon; Mindanao; Mindoro; Bohol; Pahlawan; dan Cebu. Danau-danau terbesar di Filipina terdapat di Pulau Luzon, yaitu: Danau Laguna de Bay, dan Danau Sultan Alonton di Pulau Mindanao.
Bentang alam yang menonjol, antara lain berupa:
·      Titik tertinggi: Gunung Apo (2.954 m)
·      Titik terendah: paras laut (Palung) Mindanao (10.000 m)
·      Sungai utama: Cagayan; Pampanga; Agno di Luzon, dan Agusan di Mindanao
3)      Penduduk
Filipina bernama resmi: Republik Filipina. Pada tahun 2015, penduduk Filipina sebesar 103 juta jiwa, dengan pertumbuhan sebesar -0,1% per tahun. Etnis mayoritas penduduk, adalah: Filipino atau Mestis (campuran Melayu-Spanyol); Melayu; Spanyol: dan Moro Negrito. Agama yang paling banyak dianut, adalah: Katolik Roma (85%); Kristen (5%); Islam (7%); dan Buddha (3%). Penjajahan Spanyol tahun 1520-1898, banyak memengaruhi kondisi sosial dan budaya rakyat Filipina, diantaranya:
a)      Orang Filipina sebagian besar beragama Katolik, yang merupakan agama penjajah. Hanya Suku Moro di Pulau Mindanao dan Pulau Palawan yang sebagian besar beragama Islam.
b)      Banyak terjadi perkawinan antara orang-orang Spanyol dan orang suku bangsa Melayu yang disebut orang Mestis atau disebut juga orang Filipino. Oleh karena itu, nama-nama orang Filipino memiliki banyak kemiripan dengan nama orang bangsa Spanyol.
Tagalog merupakan suku utama di Filipina. Bahasa resmi yang digunakan rakyat Filipina adalah: bahasa Inggris dan bahasa Tagalog.
4)      Perekonomian
Pada umumnya, rakyat Filipina masih banyak mengandalkan bidang pertanian. Namun seiring kemajuan teknologi dan kemampuan SDM, telah terjadi pergeseran, yang tercermin dari meningkatnya pendapatan dari sektor industri. Hasil pertanian dan peternakan negara Filipina, diantaranya: beras; kelapa; tebu; jagung; pisang; nanas; mangga; daging babi; daging sapi; telur; dan ikan. Filipina memiliki tempat penelitian padi terbesar di Asia Tenggara, yang didirikan oleh IRRI (international rice research institute) dan telah menemukan jenis padi yang tahan wereng dan angin, yaitu: IR-36 dan IR-38.
Pertumbuhan ekonomi penduduk Filipina sebesar 6,2% (2015). Perekonomian Filipina dari sektor industri, berupa: peralatan elektronik; tekstil; obat-obatan; kimia; produksi kayu; minyak bumi; serta teknologi makanan dan perikanan.
5)      Sumber Daya Alam
SDA yang terdapat di Filipina, antara lain: kayu; minyak bumi; nikel; cobalt; perak; emas; dan perunggu. Sedangkan hasil pertaniannya, berupa: padi; jagung; kelapa; tebu; pisang; abaca (sisal/serat); tembakau; nanas; dan ikan.
6)      Kerjasama
Filipina dan Indonesia telah lama menjalin hubungan perdagangan. Indonesia banyak mengekspor minyak bumi; bijih besi; baja; dan alumunium. Sementara itu, Filipina mengekspor gula; kopra; dan hasil pertanian/perkebunan lainnya ke Indonesia. Kerjasama ke-2 negara hingga saat ini telah berkembang dalam hal-hal lain, misalnya: perjanjian memberantas terorisme di wilayah ke-2 negara.

Kamboja
1)      Identitas Negara
Nama Resmi: Republik Rakyat Kampuchea
Ibukota: Phnom Penh
Bentuk Pemerintahan: Republik Komunis
Kepala Negara: Presiden (Dewan Negara)
Kepala Pemerintahan: Ketua Dewan Menteri (Perdana Menteri)
Dewan Legislatif: Majelis Nasional
Penduduk: 15,4 juta jiwa (tahun 2015)
Bahasa Resmi: Khmer, Perancis
Agama Resmi: Buddha Theravada
Rakyat: Bangsa Kampuchea atau Kamboja
Mata Uang: Rie

2)      Keadaan Alam
a)      Letak dan Batas Negara
Kamboja terletak pada 100LU-150LU dan 1020BT-1080BT. Kamboja mempunyai  wilayah seluas 181.300 km2.
Batas wilayah Kamboja: di
·      Utara: Negara Thailand dan Laos
·      Timur: Vietnam
·      Selatan: Laut Cina Selatan (Teluk Siam)
·      Barat: Thailand
b)      Iklim
Kamboja beriklim tropis muson, dengan musim hujan pada bulan November-Mei. Iklim ini dipengaruhi iklim muson timur laut, sehingga dalam bulan Januari sebagian besar daerahnya menerima curah hujan kurang dari 50 mm tiap bulan. Dalam kurun Juni-Oktober, angin bertiup dari arah laut. Tiupan angin musim barat daya, menyebabkan daerah ini banyak menerima curah hujan. Daerah Pegunungan Elephant dan Pegunungan Cardamon, dapat menerima curah hujan sampai dengan 3050 mm per tahun. Dataran Tonle Sap yang terletak didaerah bayangan hujan, menerima curah hujan kurang dari 1525 mm per tahun. Suhu rata-rata per tahun di wilayah Kamboja, mencapai sekitar 270C.
c)      Bentang Alam
Sampai sekarang, Sungai Mekong merupakan sungai yang terpenting di Kamboja. Sungai ini melintasi Kamboja dari utara ke selatan, sepanjang 500 km.  Sungai Mekong dapat dilalui kapal-kapal yang melintas dari delta Sungai Mekong di Vietnam sampai ke Phnom Penh.
Tonle Sap merupakan danau terbesar di Asia Tenggara yang terletak di Kamboja. Danau ini dihubungkan ke Sungai Mekong melalui sebuah anak sungai kecil, yang bernama: Tonle Sap (memiliki nama yang sama dengan danau tersebut). Sungai ini mengalir dari Danau Tonle Sap ke Sungai Mekong. Namun sepanjang musim hujan, yaitu: bulan Juni-Oktober, arah aliran Sungai Tonle Sap berbalik dari Sungai Mekong menuju ke Danau Tonle Sap. Hal ini mengakibatkan banjir yang sangat parah di daerah-daerah sekitar danau. Pada saat itu, ukuran Danau Tonle Sap bertambah besar menjadi lebih dari 2X lipat dari ukuran biasanya.
Kamboja tengah merupakan sebuah daerah yang subur. Pegunungan-pegunungan yang berjajar, membentuk setengah lingkaran menjadi perbatasan alamiah antara Kamboja dan Thailand. Di sebelah barat, terdapat Gunung Cardamon. Di sebelah tenggara, Gunung Gajah. Sedangkan di sebelah utara, terdapat Pegunungan Dankret. Gunung tertinggi di Kamboja, adalah: Gunung Phnom Aural, yang berada di Pegunungan Cardamon, dengan ketinggian 1.813 meter.
3)      Penduduk
Kamboja tergolong negara dengan jumlah penduduk sedikit di Asia Tenggara, yakni: 15,4 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan sebesar -0,2% per tahun. Kelompok penduduk yang dominan di Kamboja, adalah: etnis Khmer, sekitar 85% jumlah penduduk Kamboja. Sisanya, adalah: etnis Vietnam; lalu diikuti etnis Tiongkok; sekitar 100.000 muslim Cham; serta beberapa dari suku primitif. Orang-orang Vietnam masih mencakup 5% dari jumlah keseluruhan penduduk Kamboja, atau data lain bahkan 10% dari jumlah penduduk.
Dibandingkan dengan etnis Vietnam, etnis Tiongkok berintegrasi baik dengan penduduk Khmer. Sebelum Khmer Merah mengambil alih kekuasaan pada tahun 1975, orang-orang Tiongkok atau orang-orang Khmer, memainkan peranan yang sangat penting bagi perekonomian dan politik di Kamboja. Lon Nol, seorang diktator yang menguasai Kamboja sebelum Khmer Merah, memiliki seorang kakek yang berasal dari Tiongkok.
4)      Perekonomian
Mata pencaharia penduduk Kamboja bertumpu pada bidang pertanian dengan sistem pengolahan yang masih tradisional. Industri besar, tidak dimiliki Kamboja. Perang yang berlangsung di negara tersebut, telah meluluhlantakkan sektor industri. Kurangnya: SDM yang terampil; bahan mentah; suku cadang; serta minimnya sarana transportasi dan telekomunikasi, juga menjadi penyebab terpuruknya sektor industri. Industri yang menjadi andalan di Kamboja, terbatas pada: industri semen dengan skala yang tidak besar; industri kayu; dan industri rokok.
Saat ini seiring dengan kondisi negara yang mulai stabil, perdagangan sudah mulai menunjukkan peningkatan. Pemerintah terus berupaya mengusahakan penambahan jalur-jalur transportasi darat, baik jalan raya maupun rel kereta api. Negara-negara yang menjadi rekan dagang Kamboja, terutama: Rusia; Vietnam; dan negara-negara sosialis lain. Berdasarkan data tahun 2003, GDP Kamboja telah mencapai US $ 4,215 pada tingkat harga pasar.
5)      Sumber Daya Alam
Kamboja merupakan daerah yang memiliki SDA yang kurang sebanding dengan luas wilayahnya. SDA paling dominan terdapat pada bidang pertanian. Perang yang berkepanjangan menyebabkan produksi dari sektor pertanian mengalami penurunan. Sebelum perang meletus, Kamboja mampu melakukan ekspor beras, tetapi kini justru mengandalkan beras dari negara lain. Pertanian di negara itu berada disepanjang Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap. Selain itu, dijumpai di plato-plato tanah basalt di Provinsi Kompong Cham dan Provinsi Rotanokiri.
6)      Kerjasama
Saat ini kerjasama yang diikuti oleh Kamboja, yaitu melalui badan-badan PBB, seperti: ILO; UNESCO; WHO; serta forum kerjasama lain yang dilakukan dengan suatu negara (bilateral) dan organisasi internasional dalam kawasan regional ataupun internasional. ASEAN adalah organisasi regional yang diikuti, sementara organisasi internasional, diantaranya: ESCAP; IAEA; IDA; IBRD; IFC; dan organisasi lain.
Antara Indonesia dan Kamboja, terjalin hubungan politik dan keamanan dengan saling menempatkan duta besarnya. Selain itu, Indonesia juga ikut berperan dalam usaha menyelesaikan pertikaian di Kamboja melalui Jakarta Informal Meeting dan pengiriman pasukan Garuda XII tahun 1992 di bawah UNTAC untuk menjaga perdamaian di Kamboja.

Laos
1)      Identitas Negara
Nama Resmi: Republik Demokratik Rakyat Laos
Ibukota: Vientiane
Bentuk Pemerintahan: Republik Komunis
Kepala Negara: Presiden
Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri
Badan Legislatif: Dewan Nasional
Bahasa Resmi: Lao; Perancis; Inggris
Agama Resmi: Buddha, Animisme
Rakyat: Orang Lao atau Bangsa Lao
Penduduk: 6,9 juta jiwa (tahun 2915)
Mata Uang: Kip
Hari Kemerdekaan: 2 Desember
Lagu Kebangsaan: Pheng Kat Lao (Lagu Nasional Lao)

2)      Keadaan Alam
a)      Letak dan Batas Negara
Letak astronomis Laos 140LU-220LU dan 1000BT-1070BT, dengan batas-batas sebagai berikut:
·      Sebelah barat, berbatasan dengan: Thailand dan Birma/Myanmar
·      Sebelah utara, berbatasan dengan: Tiongkok dan Vietnam
·      Sebelah timur, dengan: Vietnam
·      Sebelah selatan, dengan: Kamboja
b)      Iklim
Laos beriklim tropis dengan suhu rata-rata tahunan 260C pada bagian utara, 280C pada bagian selatan.
Laos memiliki 3 musim, yaitu:
·      Musim hujan yang panas, terjadi antara bulan Juni-Oktober pada saat adanya pengaruh angin musim barat daya yang datang ke wilayah itu.
·      Musim kemarau yang sejuk, terjadi antara bulan November-Februari pada saat angin bertiup dari arah timur laut.
·      Musim pancaroba yang kering dan panas, terjadi antara bulan Maret-Mei, pada masa peralihan antara musim kemarau dan musim hujan.
c)      Bentang Alam
Laos adalah negara pegunungan, dengan kawasan hutan tropis yang belum terjamah. Hanya 5% dari lahan mereka cocok untuk pertanian, namun lahan pertanian yang 5% itu menyediakan sampai 80% lapangan kerja. Laos memiliki luas wilayah 236.804 km2. Luas dari wilayah Laos tersebut merupakan ½ bagian dari luas Pulau Sumatera di Indonesia.
Laos merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang jalan masuk ke wilayahnya tanpa melalui laut. Sebagian besar wilayah Laos adalah daerah pegunungan dan wilayah lainnya merupakan dataran tinggi. Kawasan Laos terdiri dari 4 kesatuan geografis utama sebagai berikut:
·      Barisan pegunungan lipatan dari utara ke selatan yang bertopografi kasar. Pada bagian utara barisan pegunungan, lipatannya terpotong-potong. Puncak gunung tertinggi berada pada Gunung Phou Bia (2.820 m). Adapun datarannya ada pada daerah plato Xiangkhoang;
·      Lereng barat Pegunungan Annam;
·      Plato Bolovens; dan
·      Daerah lembah Sungai Mekong.
Sungai Mekong merupakan urat nadi dari negara Laos, yang memiliki panjang 1.800 km. Hampir sebagian dari panjang keseluruhannya melewati wilayah Laos dan membuat perbatasan dengan Thailand.
3)      Penduduk
Laos adalah satu dari beberapa negara komunis yang masih tersisa di dunia. Sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Laos tetap bertahan dengan paham komunisme sambil berupaya menyesuaikan diri dengan perubahan politik dunia yang cepat. Jumlah penduduk negara Laos bila dibandingkan dengan beberapa negara Asean, termasuk yang paling kecil. Penduduk Laos tahun 2015 berjumlah 6,9 juta jiwa, dengan pertumbuhan -0,3% per tahun. Kurang dari 50% penduduknya memeluk agama Konghucu; 34% menganut kepercayaan suku; 2% Kristen; dan lain-lain mencapai 6%. Bahasa nasional yang digunakan adalah: bahasa Laos. Adapun bahasa keduanya, yaitu: Inggris; Vietnam; dan Prancis.
Etnis bangsa yang banyak ditemukan, yaitu: etnis Laosian (60%); suku gunung 35%; dan suku lainnya hanya 5%. Orang Laos banyak tinggal di dataran rendah di pinggiran sungai. Orang Meo dan Yao, keturunan dari Tiongkok bagian selatan, banyak tinggal didaerah pegunungan dan memanfaatkan lahan untuk pertanian dengan sistem tebang bakar. Tingkat pendidikan Laos telah mengalami banyak perubahan ke arah lebih baik, meskipun kuantitasnya masih rendah. Hampir 40% penduduk Laos, masih buta huruf.
4)      Perekonomian
Pertanian merupakan kegiatan ekonomi utama yang menyerap lebih dari 72% tenaga kerja. Luas lahan pertanian 932.000 hektar dan dimanfaatkan untuk budidaya tanaman padi dan jagung, terutama di Provinsi Xiangkhoang dan Houphan.
Sarana transportasi, belum banyak. Sarana telekomunikasi juga masih sedikit. Hal ini membuat laju perdagangan, berjalan kurang lancar. Ekspor utama Laos berupa barang tambang, seperti: bijih timah; kayu; kapas; kopi; kapur barus; dan kulit. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, diantaranya: beras; minyak bumi; mesin-mesin; barang elektronika; dan barang-barang konsumsi lain. Pusat perekonomian Laos terdapat disepanjang Sungai Mekong yang memiliki banyak dermaga pelabuhan. GDP Laos mencapai angka 12.043 ribu pada harga pasar.
5)      Sumber Daya Alam
Sumber daya hutan di Laos telah mengalami penurunan secara signifikan. Diperkirakan, Laos tinggal memiliki luas hutan 130.000 km2. Dari jumlah itu, 70.000 km2 saja yang memiliki nilai jual. Namun demikian, Laos mampu melakukan ekspor hasil hutan ini ke negara lain. Sumber daya yang menjadi andalan Laos hampir sama dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, yaitu: dari sektor pertanian. Selain itu, sektor perikanan; peternakan; dan pertambangan juga memberikan kontribusi yang cukup besar bagi devisa negara.
6)      Kerjasama
Dalam tata pergaulan dengan negara lain, Laos banyak melakukan kerjasama yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi, seperti: ekspor dan impor. Dilain pihak, kerjasama yang dilakukan Laos juga sudah lebih berkembang dalam bidang-bidang lain, baik di level regional maupun internasional.
Sebagai anggota Asean, Laos turut aktif dalam kegiatan kerjasama tersebut, misalnya: KTT Asean ke-10 yang dilaksanakan di Viantiane. Beberapa organisasi internasional yang diikuti Laos, diantaranya: ASEM; FAO; IBRD; IDA; IFC; UNDP; UNIDO; ILO; UNESCO; WHO; APEC; dan lain-lain. Indonesia dan Laos menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan menempatkan duta besarnya. Selain itu, Laos juga terlibat kerjasama pada forum ASEAN.

Malaysia
1)      Identitas Negara
Nama Resmi: Federation of Malaysia
Ibukota: Kuala Lumpur
Bentuk Pemerintahan: Monarki Konstitusional
Kepala Negara: Yang Dipertuan Agong Sultan Abdul Halim Muadzam Shah
Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri, Najib Tun Razak
Bahasa Resmi: Melayu, Cina, Tamil, Inggris
Agama Resmi: Islam, Konghucu, Tao, Buddha, Hindu, Kristen
Penduduk: 30,8 juta jiwa (tahun 2015)
Mata Uang: Ringgit atau Dolar Malaysia (MS)
Lagu Kebangsaan: Negaraku
Hari Kemerdekaan: 31 Agustus 1957
Maskapai Penerbangan: Malaysia Airline System (MAS)
Bandar Udara: Kuala Lumpur (KLIA)

2)      Keadaan Alam
a)      Letak dan Batas Negara
Secara geografis, Malaysia berbatasan dengan: Laut Cina Selatan; Indonesia; Selat Singapura; Singapura; Selat Malaka; dan Thailand. Malaysia terletak diantara 10LU-70LS dan 1000BT-1200BT.
Batas-batas wilayah negara Malaysia:
·      Sebelah utara, berbatasan dengan: Thailand dan Laut Cina Selatan
·      Sebelah timur, berbatasan dengan: Laut Sulu dan Laut Sulawesi
·      Sebelah selatan, berbatasan dengan: Pulau Kalimantan dan Kepulauan Riau
·      Sebelah barat, berbatasan dengan: Selat Malaka dan Pulau Sumatera
b)      Iklim
Malaysia memiliki iklim tropis, yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi, rata-rata 260-800 mm sepanjang tahun. seperti wilayah lain di Asia Tenggara, keadaan iklim itu dipengaruhi angin muson. Temperatur harian rata-rata, adalah: 210C-320C di daerah pantai, dan 120C-250C di daerah pegunungan.
c)      Bentang Alam
Berdasarkan pembagian daerah, Malaysia dibagi menjadi 2 daerah yang berada pada 2 pulau yang berbeda. Malaysia Barat, terletak di Semenanjung Malaka (Asia); dan Malaysia Timur ada di Kalimantan Utara.
Topografi Malaysia barat diliputi bentukan pegunungan dengan puncak tertinggi di Gunung Tahan yaitu 2.189 m. Titiwangsa merupakan pegunungan terpanjang di Malaysia (483 km) yang membentang dari perbatasan Malaysia dengan Thailand sampai dengan negara bagian Malaka. Di wilayah ini, tanahnya tidak begitu subur. Oleh karena itu, lahan banyak digunakan sebagai area perkebunan dengan jenis tanaman yang homogen, seperti: kelapa sawit. Dataran rendah di Malaysia barat terletak di sisi timur dan sisi selatan. Dataran rendah di timur Pegunungan Tahan (Johor; Selangor; Kedah; Kelantan; dan Pahang), terdiri dari: rawa-rawa; hutan lebat; dan tanah yang tandus.
Dataran pantai Malaysia timur, umumnya sempit dan berawa-rawa serta sungai-sungai yang pendek dan berkelok-kelok. Wilayah Malaysia bagian timur, mempunyai relief yang kasar. Pada daerah Serawak, gunung-gunung bukan merupakan pegunungan vulkanis. Di daerah Sabah saja gunung-gunung merupakan pegunungan vulkanis. Titik tertinggi dari gunung-gunung di Malaysia timur, terletak di puncak Gunung Kinabalu.
Secara geografis, Malaysia terdiri atas 2 bagian/wilayah, yaitu:
1.      Malaysia bagian barat, terletak di Semanjung Malaya yang terdiri atas 11 negara dalam bentuk kesultanan: 1) Selangor; 2) Negeri Sembilan; 3) Johor; 4) Pahang; 5) Perak; 6) Kelantan; 7) Trengganu; 8) Kedah; 9) Perlis; 10) Malaka; dan 11) Penang.
2.      Malaysia bagian timur, terletak di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan Indonesia terdiri atas 2 negara bagian: 1) Serawak dan 2) Sabah.
3)      Penduduk
Penduduk Malaysia 30,8 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan 0,3% per tahun. Penduduk Malaysia, terdiri atas: orang Melayu 50%; Tiongkok 37%; India 11%; sisanya adalah: orang-orang Eurasia; Eropa; dan keturunan bangsa lain. Bahasa yang digunakan, yaitu: bahasa Malaysia. Bahasa tersebut hampir sama dengan bahasa Indonesia, karena keduanya sama-sama berakar pada bahasa Melayu. Namun, bahasa Inggris juga sering digunakan sebagai bahasa nasional.
Kepadatan penduduk Malaysia tahun 2015, mencapai 3.321 jiwa per km2. Penduduk Malaysia lebih dari 50% beragama Islam, disusul: agama Buddha 12%; kepercayaan Tiongkok (Taoisme) 7%; sisanya, yaitu: Kristen, Hindu, serta agama lainnya. Undang-undang yang diberlakukan di Malaysia banyak mengambil hukum-hukum yang diterapkan oleh ajaran Islam. Oleh karena itu, di Malaysia dikenal: hukuman rajam; cambuk; dan hukum gantung, bagi orang yang melakukan pelanggaran hukum yang berat. Hukum tersebut diberlakukan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran di wilayah kedaulatan negara Malaysia.
4)      Perekonomian
Sebagai negara agraris, perekonomian utama Malaysia juga banyak bergantung pada hasil pertanian. Lebih dari separuh penduduk Malaysia, bekerja dibidang pertanian. Diversifikasi pertanian (usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian), belum banyak dilakukan penduduk. Dalam bidang perkebunan, tenaga kerja yang digunakan banyak berasal dari Indonesia.
Malaysia merupakan negara yang cepat kembali pulih dari krisis moneter yang melanda kawasan Asia Tenggara beberapa tahun lalu. Hal ini ditunjang kebijakan pemerintah yang menganjurkan rakyat untuk mencintai produk dalam negeri. Dengan demikian, produk-produk dari asing yang membanjiri kawasan Asia Tenggara, bisa diambil-alih oleh produk-produk dalam negeri. Namun bukan hanya faktor penggunaan produk dalam negeri saja, tetapi juga ada banyak hal yang dilakukan untuk memulihkan dan menstabilkan ekonomi.
Sumber devisa terbesar bagi negara, masih mengandalkan penjualan barang tambang minyak dan gas, ditambah hasil perkebunan karet yang melimpah. Kegiatan ekspor dan impor di Malaysia, banyak dilakukan melalui pelabuhan laut terbesar, yaitu: Port Swetenham.
5)      Sumber Daya Alam
Sama seperti negara-negara sebelumnya, Malaysia memiliki lahan pertanian dan perkebunan serta hutan yang cukup luas. Hasil pertanian terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti: padi dan sayur-mayur. Hasil utama dari bidang perkebunan, yaitu: karet dan kelapa sawit. Sebanyak 40% kebutuhan karet dunia, disuplai oleh Malaysia. Kayu merupakan komoditas yang banyak dihasilkan dari hutan.
Pada bidang pertambangan, Malaysia merupakan penghasil timah terbesar di dunia. Barang tambang lain yang dihasilkan, yaitu: bauksit; batu bara; besi; tembaga; emas; dan perak. Usaha pemerintah yang sungguh-sungguh juga nampak pada peningkatan pemanfaatan SDA untuk dikelola oleh negaranya sendiri sebagai sumber bahan mentah sehingga diharapkan mengurangi ketergantungan pada negara lain. Dengan kemampuan pengelolaan bahan baku sendiri, Malaysia dalam beberapa tahun terakhir telah mengembangkan pabrik otomotif.
6)      Kerjasama
Dalam level internasional, Malaysia terlibat dalam kerjasama diberbagai bidang, seperti: hubungan diplomatik; kerjasama ekonomi; kebudayaan; ketenagakerjaan; dan pendidikan.
Malaysia merupakan salah satu negara yang turut dalam pendirian kerjasama regional ASEAN. Selain itu, terlibat aktif dalam beberapa organisasi internasional, seperti: ADB; ASEM; ESCAP; FAO; IBRD; IDA; IFC; IMF; ILO; UNESCO; WHO; WIPO; dan APEC.
Indonesia menjalin hubungan kerjasama dengan Malaysia dalam berbagai bidang, misalnya: bidang diplomatik; ekonomi yang berwujud dalam kegiatan ekspor dan impor; serta bidang sosial ketenagakerjaan.

Myanmar
1)      Identitas Negara
Nama Resmi: Pyee Daung Su Socialist Thamada Myanma Naigan (Republik Sosialis Uni Myanmar)
Ibukota: Yangon (dulu Rangon)
Bentuk Pemerintahan: Republik
Kepala Negara: Presiden
Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri
Badan Legislatif: Dewan Rakyat
Bahasa Resmi: Myanmar, Inggris, dialek lokal
Hari Kemerdekaan: 4 Januari
Agama Resmi: Buddha, Islam, Hindu, Kristen, dan kepercayaan animisme
Rakyat: dahulu disebut bangsa Burma, sekarang bangsa Myanmar
Jumlah Penduduk: 55 juta jiwa (tahun 2014); 52,1 juta jiwa (tahun 2015)
Lagu Kebangsaan: Kaba Makye (Tanah negaraku yang bebas)
Mata Uang: Kyat

2)      Keadaan Alam
a)      Letak dan Batas Negara
Secara astronomis, Myanmar terletak antara 110LU-280LU dan 920BT-1010BT. Luas wilayah Myanmar 678.036 km2. Adapun batas negara, meliputi:
Sebelah utara: Tiongkok
Sebelah selatan: Laut Andaman
Sebelah barat: Teluk Benggala
Sebelah timur: Laos dan Thailand
b)      Iklim
Berdasarkan letak lintangnya, Myanmar terbagi dalam 2 musim, yaitu: bagian selatan beriklim tropis, dan bagian utara beriklim subtropis. Di wilayah Myanmar disekitar Khatulistiwa, suhu udara rata-ratanya sedang; bagian tengah suhu rata-ratanya tinggi; dan bagian utara suhu udaranya dingin karena  terdapat pegunungan tinggi, yaitu: Pegunungan Himalaya. Iklim Myanmar dapat digambarkan sebagai iklim muson tropis. Hal ini ditandai dengan pengaruh musim hujan yang kuat; mendapatkan penyinaran matahari yang cukup; tingkat curah hujan yang tinggi; dan kelembapan yang tinggi sehingga cuaca dirasa kurang nyaman. Perkiraan suhu tahunan rata-rata 220 sampai 270C sepanjang tahunnya.
Curah hujan tertinggi terjadi di pegunungan Arakan Yoma. Di daerah pedalaman, termasuk plato Shan, curah hujan rata-rata adalah: 1300 mm-1900mm per tahun. Dataran tinggi Mandalay, merupakan zona kering. Curah hujan yang jatuh di suatu tempat, tergantung relief serta jarak tempat tersebut dari garis pantai.
c)      Bentang Alam
Negara Myanmar terbentuk dari dua lipatan pegunungan di sebelah barat, dan sebuah patahan blok di sebelah timur. Keduanya berjajar dari utara ke selatan. Jajaran sebelah barat mencakup deretan pegunungan Letha; Bukit Chin; dan pegunungan Arakan Yoma yang diliputi hutan-hutan lebat. Pada daerah perbatasan dengan India dan Bangladesh, ditutupi jalur pegunungan yang terpisah satu sama lainnya oleh lembah yang sangat dalam.
Dataran rendah membentang mengikuti alur Sungai Irawadi dan Sungai Sithang sampai ke pedalaman Mandalay. Dataran tersebut merupakan dataran rendah alluvial yang letaknya diapit 2 jalur pegunungan barat dan timur. Hampir separuh wilayah Myanmar terletak di lembah Sungai Irawadi dan cabang-cabangnya. DAS Irawadi bermuara di Laut Andaman. Disalah satu bagian dataran rendah ini, terdapat plato Shan dengan ketinggian mencapai 900 mdpal.
Dari arah timur laut, mengalir Sungai Salween yang melintasi plato Shan melalui lembah yang sempit. Di bagian paling utara Myanmar yang berbatasan dengan Tiongkok, terdapat gunung tertinggi Myanmar yaitu: Gunung Hkakabon Razi.
3)      Penduduk
Penduduk Myanmar berjumlah 52,1 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan sebesar -0,1% per tahun. Dalam bidang pendidikan, Myanmar menghadapi masalah yang sama dengan negara-negara berkembang lainnya, yaitu: tingkat pendidikan yang umumnya masih rendah. Penduduk Myanmar terdiri dari beberapa kelompok etnis. Dewasa ini, etnis Tibet Burma mencapai 72% dari jumlah keseluruhan penduduk Myanmar. Etnis ini dianggap sebagai pewaris peradaban bangsa-bangsa Pyus dan Mon yang menempati wilayah sekitar dataran rendah Irawadi. Kelompok suku lain ialah: Shan (9%); Karen (7%); Tiongkok (3%); dan India (2%). Komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa resmi, yaitu: Bahasa Burma. Adapun alat tukar uang, digunakan uang Kyat. Mayoritas penduduk Myanmar memeluk agama Buddha (85%). Inilah sebabnya penduduk Myanmar banyak yang tinggal disekitar kuil-kuil Buddha. Sisanya, penduduk Myanmar memeluk agama Kristen; Islam; Hindu; kepercayaan suku; dan lain-lain.
4)      Perekonomian
Produk-produk ekspor andalan Myanmar, adalah: beras; kacang-kacangan; ikan dan udang; bahan mineral; kayu; karet; batu perhiasan; dan gas. Adapun produk-produk impor, antara lain: baja; mesin dan suku cadang kendaraan bermotor; semen; minyak mentah; bahan baku kimia; dan pupuk.
Pertanian merupakan aktivitas ekonomi yang penting. Kira-kira 65% penduduk Myanmar, bermata pencaharian sebagai petani. Industri-industri yang muncul, kebanyakan didirikan dengan berbasis pada sektor pertanian (agro-based industry). Bidang-bidang lain telah mulai dikembangkan, seperti: pertambangan dan peningkatan hasil industri perikanan dan peternakan. Semua kegiatan industri yang berskala besar, dikendalikan oleh pemerintah.
5)      Sumber Daya Alam
SDA utama Myanmar berasal dari hasil pertanian; perkebunan; perikanan; dan pertambangan. Hampir di setiap wilayah Myanmar, lahan-lahan dimanfaatkan untuk pertanian. Kegiatan pertanian yang dilakukan, mulai dari tebang bakar dengan cara membuka hutan; pertanian tadah hujan; sampai diversifikasi pertanian. Beras merupakan komoditas utama, disusul teh yang menghampar di plato Shan dan tembakau dibagian utara; tebu; dan sayur-sayuran. Tanah di zona kering dimanfaatkan untuk tanaman jagung; kapas; wijen; dan gandum.
Hasil perikanan paling banyak diusahakan di daerah Myanmar bagian pantai barat. Di Kota Manhin dan Hanthawaddy, terdapat pusat penelitian perikanan. Sedangkan di Mergui, didirikan sekolah perikanan. Karet; kayu jati; dan kayu besi, merupakan hasil utama dari perkebunan. Dalam pengolahan perkebunan ini, para pemilik perkebunan biasanya memanfaatkan gajah sebagai tenaga bantuan untuk mengangkut hasil kayu dari perkebunan menuju tepian sungai. Setelah itu, dihanyutkan mengikuti arus sungai. Hasil dari pertambangan di Myanmar, diantaranya: minyak bumi di Chauk dan Penangyung; gas alam di Chauk; timah dipertambangan Tenasserin; serta jenis-jenis mineral atau barang tambang lainnya.
6)      Kerjasama
Sebagai negara yang sedang berkembang, Myanmar mulai meningkatkan kerjasama dengan negara-negara lain dalam ikatan kerjasama bilateral; regional; maupun internasional serta multilateral. Kerjasama ini mencakup berbagai bidang, diantaranya: ekonomi; kebudayaan; pertahanan dan keamanan; teknologi; serta bidang-bidang yang lain. Sampai tahun 2003, Myanmar tercatat sebagai anggota: ASEAN; ADB; ESCAP; ACU; FAO; IBRD; IDA; IFC; ILO; IMF; WTO; UNESCO; UNIDO; UNICEF; EALAF.

Singapura
1)      Identitas Negara:
Nama Resmi: His Chia P’o (Cina Mandarin); Republik Singapura (Melayu); Singapore Kudiyarasu (Tamil); Republic of Singapore (Inggris).
Ibukota: Singapura
Luas: 697 km2
Penduduk: 5,5 juta jiwa (tahun 2015)
Bentuk Pemerintahan: Republik
Kepala Negara: Presiden, sekarang Tony Tan Keng Yam
Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri, sekarang Lee Hsien Loong
Bahasa Resmi: Melayu; Cina; Tamil; Inggris.
Agama Resmi: Buddha; Tao; Konghucu; Hindu; Islam; Kristen
Mata Uang: Dolar Singapura
Lagu Kebangsaan: Majulah Singapura
Maskapai Penerbangan: Singapore Airlines (SIA)
Hari Kemerdekaan: 9 Agustus 1965
Bandar Udara: Payalebar, Changi

2)      Keadaan Alam
a)      Letak dan Batas Negara
Singapura terletak pada: 1011’LU-1027’LU dan 103039’BT-10405’BT. Singapura secara langsung berbatasan dengan Selat Johor disebelah barat dan utara; serta Selat Singapura di sebelah timur dan selatan. Secara geografis, Singapura memiliki beberapa pulau kecil, diantaranya: Pulau Tekong Besar, Sentosa, dan Pulau Ubin.
b)      Iklim
Singapura beriklim tropis; lembab; dan banyak turun hujan. Suhu rata-rata harian berkisar antara 210-320C, dan curah hujan rata-rata 2.438 mm/tahun. Hujan berlangsung dari bulan November-Maret seiring datangnya angin muson timur laut yang basah. Pada bulan April-September, terjadi angin muson dari barat daya yang kering. Hujan lebih banyak berlangsung di daerah-daerah perbukitan, terutama dibagian tengah.
c)      Bentang Alam
Keadaan alam negara Singapura, pada umumnya relatif datar. Akan tetapi di beberapa tempat, dijumpai perbukitan. Sungai-sungai yang ada, pendek-pendek dan turun dataran tinggi yang curam. Bentuk sungai yang demikian dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik dan irigasi, sedangkan sungai di dataran rendah dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Keadaan fisik Singapura, meliputi:
(1)   Bagian tengah agak ke utara merupakan perbukitan dengan puncak bukit agak membulat. Beberapa bukit itu, adalah: bukit Timah (178 m); bukit Gombak (133 m); bukit Panjang (154 m); dan bukit Mandai (129 m).
(2)   Bagian timur berupa dataran rendah dan dataran alluvial serta sebagian rawa-rawa.
(3)   Daerah barat daya memiliki relief yang bergelombang diliputi oleh rawa-rawa dan lembah-lembah yang kering, namun ada juga yang dialiri sungai. Pada igir lembah-lembah tersebut, terhampar bukit-bukit kecil, seperti: bukit Faber; bukit Pasir Panjang; dan bukit Sesop. Adapun sungai-sungai yang dijumpai, diantaranya: Jurong; Kranji; Singapura; Cua Chu Kang; dan sungai Ulu Panda.
Beberapa bentang alam menonjol lainnya, antara lain:
Titik tertinggi: Gunung Timah (178 m)
Titik terendah: Paras Laut
Sungai utama: Sungai Ulu Pandan
3)      Penduduk
Penduduk Singapura berjumlah 5,5 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan sebesar 1,4% per tahun. Sebagian besar penduduk Singapura adalah keturunan Tiongkok (78%); orang Melayu (14%); orang India (7%); dan sisanya suku bangsa yang lain. Kepadatan penduduknya mencapai 80.270 per km2, dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,4% per tahun. Agama Buddha merupakan keyakinan paling banyak yang dianut rakyat Singapura, disusul: Islam; Taoisme; Kristen; dan Hindu.
Mata pencaharian penduduk Singapura, kebanyakan disektor industri. Target oriented dan kompetisi yang tinggi, menyebabkan penduduk Singapura banyak menghabiskan waktu untuk bekerja.
4)      Perekonomian
Letak Singapura yang strategis dalam jalur transito perdagangan (distribusi berbagai produk dari berbagai negara) dan lalulintas laut (pusat dan pangkalan operasi pelayaran ke negara lain) serta lalulintas udara dunia, memberi keuntungan bagi Singapura. Semua kemajuan teknologi dan informasi dari belahan dunia, dapat segera diterima dan diadopsinya. Selain itu, pajak-pajak yang diterimapun semakin bertambah. Oleh sebab itu, jalur transito ini menjadi sumber devisa yang sangat besar bagi Singapura.
Seperti telah dijelaskan dengan singkat di atas, penduduk kebanyakan melakukan kegiatan dalam sektor industri. Singapura merupakan pelopor industri di kawasan Asia Tenggara, bahkan menjadi negara yang mempunyai kekuatan industri terbesar di dunia. Sarana prasarana yang modern, telah menjadi bagian dari kehidupan penduduk Singapura. Industri yang dikembangkan di Singapura, meliputi: elektronika; bahan kimia; keuangan dan perbankan; turisme (pariwisata); dan perdagangan.
Mitra dagang utama Singapura (tujuan ekspor), yaitu: Malaysia (mencapai 17,4%); Amerika Serikat (15,3%); Hongkong (9,2%); dan sisanya tersebar di negara-negara diseluruh belahan dunia termasuk Indonesia.
5)      Sumber Daya Alam
Singapura bukanlah negara yang kaya SDA. Oleh karena itu, Singapura mengembangkan negaranya pada sektor pariwisata dan perdagangan. Hampir semua daerah di Singapura dimanfaatkan untuk dunia pariwisata sehingga mampu mendongkrak perekonomiannya. Pertambangan dan pertanian yang menjadi andalan dari beberapa negara di Asia Tenggara, tidak dimiliki oleh Singapura dalam jumlah yang cukup besar. Namun demikian, letak Singapura yang strategis di jalur persilangan lalulintas (transito) dunia, merupakan sumber devisa yang besar bagi negara.
6)      Kerjasama
Kerjasama yang dikembangkan Singapura, lebih banyak bergerak dalam sektor ekonomi. Singapura merupakan salah satu negara pendiri Asean, bersama: Indonesia; Malaysia; dan Thailand. Sumber bahan mentah industri, banyak didatangkan dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pada forum-forum internasional, Singapura banyak mengambil peranannya, seperti di: APEC; WTO; ADB; badan-badan PBB; dan lain-lain.
Kerjasama perdagangan dengan Indonesia berupa disepakatinya kawasan teritori Batam sebagai daerah yang terbuka bagi industri-industri Singapura.

Thailand
1)      Identitas Negara:
Nama Resmi: Muang Thai atau Prathet Thai/Kerajaan
Ibukota: Bangkok
Luas: 513.120 km2
Penduduk: 65,1 juta jiwa (tahun 2015)
Bentuk Pemerintahan: Kerajaan Konstitusional
Kepala Negara: Raja Vajiralongkorn (menggantikan Raja Bhumibool Adulyadej)
Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri (saat ini Prayuth Chan-ocha)
Bahasa Resmi: Thai, Inggris, Cina, Melayu, bahasa-bahasa suku
Agama Resmi: Buddha, Islam, Kristen, animisme
Mata Uang: Bath Thailand
Lagu Kebangsaan: Pleng Chard Thai
Kota-kota Penting: Bangkok, Thonburi, Nakon, Ratchasima, Ubonratcthami, Chiangmai, Hat Yai.

2)   Keadaan Alam
a)      Letak dan Batas Negara
Terletak diantara 60LU-210LU dan 970BT-1060BT.
·      Sebelah utara  berbatasan dengan Myanmar dan Laos
·      Sebelah barat berbatasan dengan Myanmar
·      Sebelah timur berbatasan dengan Kamboja dan Laos
·      Sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia (dan Teluk Thailand)
b)      Iklim
Thailand beriklim tropis dengan temperature rata-rata 260C di musim hujan sekitar bulan Januari. Adapun di awal musim kemarau sekitar bulan Juli, suhu rata-rata 280C. Di bagian utara, udaranya lebih dingin dengan curah hujan lebih besar dibandingkan bagian lainnya, yaitu: 1500 mm tiap tahun. Musim kering di bagian timur, terjadi pada bulan November-Februari yang dipengaruhi angin dari daratan Tiongkok.
Daerah bagian selatan mengalami musim hujan pada bulan Mei-Oktober yang mendapat pengaruh dari angin muson Samudera Hindia. Adapun pada musim panas, kondisi paling kering terjadi pada bulan Februari-Mei.
c)      Bentang Alam
Jarak terjauh utara-selatan sekitar 150 km, dan jarak terjauh timur-baratnya 800 km. Topografinya berupa permukaan tanah yang dilewati aliran sungai-sungai yang berliku-liku dibagian tengah; dataran tinggi di timur laut; hutan dan pegunungan serta bukit-bukit disebelah utara; dan wilayah selatan kebanyakan berupa bukit-bukit. Daerah yang menjadi pusat kegiatan atau jantungnya negara Thailand pada dasarnya berupa dataran rendah di daerah aliran Sungai Chao Phraya. Daerah ini paling subur dengan irigasi serta kanal yang baik. Kota Bangkok berada di dataran rendah ini. Di Thailand bagian utara, terbentang barisan pegunungan dengan ketinggian rata-rata 1.200 m di atas permukaan laut, yang di tengah-tengahnya terdapat Lembah Ping; Lembah Wang; Lembah Yom; dan Sungai Nan. Sebagian besar daerah pegunungan ini diliputi hutan hujan tropis yang banyak menghasilkan kayu-kayu yang memiliki nilai jual tinggi, seperti: kayu jati. Namun akhir-akhir ini, hutan-hutan tersebut semakin berkurang seiring dengan semakin maraknya penebangan secara liar oleh masyarakat. Daerah Doi Inthanon yang memiliki ketinggian 2.595 mdpal, merupakan daerah tertinggi yang terletak di barat laut Thailand.
Wilayah timur laut Thailand terdiri dari dataran tinggi yang disebut dataran tinggi Khorat dengan ketinggian rata-rata 200 m. Tanah didaerah ini kurang subur; berpasir; dan jarang turun hujan, kecuali pada saat musim hujan dari bulan Juni sampai Oktober. Daerah ini jarang memiliki daerah pertanian, karena selain faktor kesuburan tanah dan kurangnya curah hujan, banyak wilayahnya berupa padang rumput dan semak belukar. Wilayah timur laut ini merupakan wilayah yang pembangunannya lambat dan kurang dikenal.
Sepanjang bagian selatan dari timur laut Thailand sampai bagian timur laut Thailand, dibatasi garis pantai timur. Secara administratif wilayah ini berdiri sendiri, tetapi secara geografis memang masuk dalam wilayah timur laut Thailand. Wilayah ini terkenal sebagai wilayah terkaya ke-2 setelah wilayah pusat dataran rendah Thailand.
Sebagian wilayah selatan Thailand, masuk dalam gugusan Pegunungan Malaya (Malay Peninsula) dengan topografi berupa pegunungan dengan tanah teras. Wilayah ini sedang dikembangkan sebagai daerah pariwisata. Wilayah ini juga menghasilkan kekayaan alam yang paling penting, yaitu: timah dan karet. Pegunungan yang penting di Thailand: Doi Inthanon 2.595 m; Doi Pha Ham Pok 2.297 m; Doi Luang 2.195 m; Doi Suthep 2.185 m; dan Doi Pha Cho 2.024 m.
Sungai yang paling penting di Thailand, yaitu:
·      Di barat daya: Chao Phraya (365 km) dan Pasak (513 km)
·      Di timur laut: Mekong (4.335 km, hanya sebagian di Thailand), Chi (442 km), Mun (673 km)
·      Di utara: Ping (590 km), Wang (335 km), Yom (555 km), Nan (672 km)
·      Di barat dan selatan: Maeklong (140 km), Petchburi (170 km), Tapi (214 km), Pattani (165 km)
3)      Penduduk
Penduduk Thailand berjumlah 65,1 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan 0%. Sebagian besar (75%) berasal dari suku bangsa Thai. Sisanya: orang-orang Tiongkok (14%); Melayu; dan Mongolia yang berkulit kuning (11%). Pada tahun 2002 jumlah penduduk Thailand telah mencapai lebih dari 62 juta jiwa. Bahasa Siam atau Thai, merupakan bahasa nasional. Penduduk Thailand kebanyakan memeluk agama Buddha (lebih dari 94%). Oleh karena itu, disana banyak ditemukan pagoda, yaitu: tempat ibadah pemeluk agama Buddha. Hanya sebagian kecil penduduk penduduk dekat perbatasan Malaysia memeluk agama Islam dan beberapa agama yang lain tersebar diseluruh Thailand. Sama halnya dengan Indonesia, lebih dari 80% penduduk Thailand bermata pencaharian sebagai petani.
4)      Perekonomian
Seperti telah disebutkan di atas, perekonomian Thailand sangat tergantung pada bidang pertanian dengan beras dan karet sebagai komoditas utamanya. Selain itu juga dihasilkan: kelapa; tembakau; sutera; kapas; dan berbagai jenis tanaman dan buah-buahan. Pertanian yang dilakukan telah mengalami usaha-usaha diversifikasi dan menerapkan teknologi. Kalian pernah mendengar jambu Bangkok; apel Bangkok; nangka Siam; dan jenis buah yang lain? Bagaimana ukuran dan rasa dari buah-buahan tersebut? Jauh lebih besar dari ukuran buah-buahan yang sama yang ada di Indonesia dan terasa lebih manis. Itu semua merupakan hasil rekayasa teknologi yang digunakan para petani.
Sektor pertambangan; peternakan; dan hasil alam lainnya juga memberikan kontribusi yang cukup besar bagi devisa negara. Thailand telah mulai memasuki dunia industri yang lebih maju dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Hasil industri utamanya, yaitu: semen; kertas; dan gula. Industri perakitan kendaraan bermotor dan mobil, sudah mengambil posisi yang strategis sebagai sumber devisa non-migas.
Kerja keras pemerintah dalam meningkatkan sarana dan prasarana pariwisata disertai peningkatan pelayanan yang lebih baik, turut mendongkrak perekonomian Thailand. Hingga saat ini, Thailand menjadi salah satu negara tujuan wisata di daerah tropis. Pantai Pattaya merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Thailand. Keramahan penduduk dan keunikan peninggalan sejarah dan kegiatan penduduknya, menjadi daya tarik tersendiri dalam dunia pariwisata.
5)      Sumber Daya Alam
Thailand merupakan negara terbesar ke-4 penghasil timah di dunia. Selain timah, terdapat juga minyak bumi dan worfram sebagai hasil dari SDA barang tambang. Padi adalah komoditas ekspor yang memberikan devisa cukup besar bagi negara. Selain itu, hasil pertanian yang banyak dihasilkan adalah: jagung; ketela pohon; tembakau; kopra; dan karet. Wilayah paling utara Thailand, dijuluki sebagai: Golden Triangle (segitiga emas), dan merupakan salah satu penghasil opium terbesar di dunia. Selain mengandalkan hasil pertambangan dan pertanian, peternakan juga banyak dikembangkan, seperti: peternakan sapi dan kerbau. Ikan hiu dan ikan gergaji, merupakan hasil tangkapan dari perairan laut oleh kebanyakan nelayan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Thailand giat memberdayakan kekayaan dan keindahan alamnya melalui industri pariwisata. Pantai timur, selain berkembang dengan baik sebagai pusat perindustrian, juga memiliki prasarana pariwisata yang lengkap. Daerah ini terkenal sebagai penghasil buah durian dan mangga, juga penghasil batu-batuan (batu delima dan batu safir).
Tambang utama: gas alam; tungsten;
6)      Kerjasama
Hubungan kerjasama yang dijalin Thailand tidak hanya kerjasama bilateral regional dalam wadah Asean, tetapi juga aktif menjalin kerjasama yang lebih besar dengan cakupan negara yang lebih luas. Kerjasama yang dilakukan tidak semata-mata hanya dalam bidang ekonomi, seperti: kegiatan ekspor impor, tetapi juga telah meningkatkan pada berbagai bidang kehidupan, seperti: perdamaian dunia, dengan turut mengirimkan pasukan bersenjata ke daerah-daerah konflik atas nama PBB. Keaktifan dalam kerjasama internasional ditunjukkan dengan mengikuti beberapa organisasi, seperti: ASEAN; ADB; ASEM; ESCAP; FAO; IBRD; IDA; IFC; IMF; ILO; UNESCO; WHO; WIPO; APEC; dan lain-lain.
Kerjasama perdagangan Indonesia dengan Thailand, meliputi kegiatan ekspor dan impor. Thailand mengekspor: beras; yute; gula; dan kapuk, sedangkan Indonesia mengekspor: kayu dan pesawat terbang.

Vietnam
1)      Identitas Negara:
Nama Resmi: Cong Hoa Xa Hol Chu Viet Nam (Republik Sosialis Vietnam)
Ibukota: Hanoi
Bentuk Pemerintahan: Republik Komunis
Kepala Negara: Ketua Dewan Negara
Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri
Bahasa Resmi: Vietnam, selain itu digunakan bahasa Perancis, Cina, Inggris, Khmer
Agama Resmi: Buddha, Kong Hu Chu, Kristen, Islam
Mata Uang: Dong. Uang kertas Vietnam terdiri dari satuan 200 Dong, 500 Dong. (1 Dong = 10 Hao)
Hari Kemerdekaan: 2 Juli 1976
Lagu Kebangsaan: Tien Quan Ca

2)      Keadaan Alam
a)      Letak dan Batas Negara
Di sebelah barat, Vietnam berbatasan dengan: Teluk Siam; Laos; dan Kamboja. Di sebelah utara berbatasan dengan Cina, serta di sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Secara astronomis, Vietnam terletak antara 230LU-90LU dan 1050BT-1090BT. Luas wilayahnya adalah 513.120 km2.
b)      Iklim
Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, Vietnam memiliki 2 daerah iklim yang berbeda. Daerah bagian utara, beriklim sedang. Dan di daerah bagian selatan, iklimnya tropis atau panas.
c)      Bentang Alam
Vietnam merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yang menempati wilayah seluas 325.000 km2. Ibukotanya adalah Hanoi. Bentuk negaranya Republik Sosialis, sedangkan lagu kebangsaannya For Ward Soldier. Vietnam hanya berukuran 6,25% luas wilayah kesatuan Indonesia. Vietnam mempunyai 2 zona iklim, yakni: iklim sedang di utara dan iklim tropis di bagian selatan.
Secara geografis, Vietnam terdiri dari 5 wilayah:
·      Daerah pegunungan utara yang mencapai ketinggian 3.000 meter
·      Delta Sungai Merah (dimana Hanoi terletak)
·      Barisan Pegunungan Annam, yang berhubungan dengan Vietnam Utara dan Vietnam Selatan
·      Garis pesisir pantai yang sempit antara Barisan Pegunungan Annamite dan Laut Cina Selatan
·      Delta Sungai Mekong disebelah selatan Vietnam
Sejumlah ciri fisik/bentang alam
Titik tertinggi : Puncak Fansipan (3.143 m)
Titik terendah : Paras Laut
Sungai utama : Sungai Mekong dan Merah
Kota utama : Hanoi; Ho Chi Minh; Haipong; Cholon; Hue; dan Danang.
3)      Penduduk
Penduduk Vietnam berjumlah sekitar 91,7 juta jiwa pada tahun 2015, dengan pertumbuhan 0%. Vietnam merupakan negara berpenduduk nomor 2 terbesar di Asia Tenggara setelah Indonesia. Secara etnis, Vietnam menjadi negara yang homogen di Asia Tenggara. 90% penduduknya orang Vietnam. Meskipun begitu, terdapat banyak etnis minoritas, meskipun tidak sebanyak di Myanmar dan Indonesia. Sekitar 85% dari 7 juta penduduk etnis minoritas Vietnam termasuk etnis minoritas asli; wilayah tempat tinggal mereka adalah barisan pegunungan Vietnam. Kelompok yang terbesar adalah: rumpun Thai dan Hmong. Berbeda dengan di Burma, etnis minoritas di Vietnam tidak memiliki keinginan yang kuat untuk menjadikan negara bagiannya mempunyai kekuasaan. Ada sekitar 1 juta etnis China tinggal dipusat kota dibagian selatan kota. Sejak kaum komunis mengambil-alih kekuasaan, orang-orang Tiongkok mendapat larangan keras, menggambarkan fakta bahwa etnis Tiongkok memainkan peranan dominan pada sistem kapitalis komunis sebelum kaum komunis mengambil-alih kekuasaan.
4)      Perekonomian
Produk Domestik Bruto (PDB) Vietnam mencapai titik tertinggi pada tahun 2014, yakni: US $ 186,20 miliar (World Bank dari Tradingeconomics, 2015). Pertumbuhan ekonomi Vietnam sejak tahun 2015, tumbuh 6,28%. Angka ini menyaingi negara-negara lain di Asean. Banyak media memprediksi, Vietnam akan menggantikan Tiongkok sebagai primadona di Asia. Tahun 2014 Vietnam adalah eksportir terbesar ke Amerika Serikat se-Asean. Sementara itu investasi asing di dalam negeri, mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga sekarang. Berbagai produsen dunia, saat ini, banyak yang memindahkan pabriknya dari China/Tiongkok ke Vietnam, seperti: perusahaan raksasa elektronik asal Korea, Samsung Electronics.
Vietnam terus berusaha untuk memandu jalannya pembangunan ekonomi melalui kebijakan Doi Moi yang menjamin perkembangan yang sehat dari perekonomian dan pembangunan daerah yang seimbang. Namun demikian, kebijakan ekonomi Vietnam ini melahirkan distribusi kekayaan yang tidak merata, terutama didaerah pedesaan. Jutaan petani diusir dari tanah mereka karena perluasan modal. Di tahun 1990-an, hampir semua rumah tangga di perdesaan (91,8%) punya tanah. Di tahun 2010, hampir seperempat dari mereka (22,5%) menjadi petani gurem dan tak bertanah. Kebijakan upah murah menjadi salah satu penarik lainnya bagi para investor. Dalam beberapa tahun terakhir, kenaikan upah minimum di Vietnam mencapai 21% namun masih tergolong kecil, yakni: hanya 73 US$ atau Rp 700 ribu per bulan. Pemulihan ekonomi Vietnam ini ditopang aktivitas dibidang industri pengolahan; manufaktur; elektronik; dan pembangunan. Penawaran didalam negeri, terus mengalami pemulihan. Investasi dan konsumsi perseorangan, terus membaik.
5)      Sumber Daya Alam
Vietnam terkenal dengan irigasi yang baik. Oleh sebab itu, bidang pertanian masih menjadi salah satu bidang yang memberikan kontribusi cukup besar bagi rakyatnya. Hasil pertanian utama, yaitu: buah-buahan; sayur-sayuran; ubi jalar; jagung; tebu; teh; dan kopi. Hasil dari peternakan masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sedangkan perikanan memberikan sumbangan bagi devisa negara melalui kegiatan ekspornya. Pelabuhan laut yang terkenal di Vietnam, berada di Teluk Tonkin. Vietnam memiliki luas hutan 13,2 juta hektar yang diliputi oleh: jati; kayu hitam; dan kayu merah.
SDA yang tidak dapat diperbaharui, berupa barang-barang tambang sebagai berikut:
·         Antrasit. Banyak ditemukan di Quang Yen, sebelah utara Hanoi. Endapan tersebut hingga saat ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Daerah lain yang memiliki endapan antasit, adalah: Phan Me dan Tungengguang.
·         Batubara. Ditemukan di daerah Nong Son, sebelah utara Danang.
·         Bijih Besi. Ditambang dan diolah, di: Thai Nguyen; Than Hoa; Vinh; dan Hatinh.
·         Barang-barang tambang lain, seperti: fosfat di Cao Cai; timah di Tinh Tuc; grafit di Lao Kav; dan emas di Bong Mieu.
·         Hasil pertanian padi; karet; jagung; tebu; tepung tapioca; teh; kopi; tembakau; buah-buahan; dan sayuran (hortikultura).
6)      Kerjasama
Vietnam merupakan salah satu negara anggota Asean yang pernah menjadi tuan rumah KTT Asean yang ke-6 pada 1998. Kerjasama bilateral antara Indonesia dan Vietnam sudah terjalin sejak Vietnam masih mengalami perang saudara, dengan mengirimkan pasukan garuda di bawah bendera PBB. Disamping itu, Indonesia pernah menyediakan salah satu pulaunya, yaitu: Pulau Galang di Riau, sebagai kamp pengungsi Vietnam. Hingga saat ini, perkampungan bekas pengungsi di Pulau Galang masih banyak menyisakan peninggalan para manusia perahu dari Vietnam, baik itu dalam bentuk benda-benda, seperti: rumah tinggal yang khas; kuil, sampai adat istiadat.
Saat ini Vietnam menjadi anggota beberapa organisasi internasional, seperti: ASEM; FAO; IBRD; IDA; IFC; IMF; MIGA; UNDP; UNCTAD; GSPT; UNIDO; ILO; UNESCO; WHO; dan APEC.

Aktivitas Kelompok
Agar kalian lebih memahami tentang negara-negara di Asean, kerjakan aktivitas kelompok berikut ini.
Aktivitas 3: kerjakan dan diskusikan bersama kelompokmu.
1.      Buatlah satu kelompok bersama 4 temanmu
2.      Sediakan kertas 4 lembar kertas asturo berwarna; spidol berwarna; lem; gunting; dan gambar semua peta negara Asean
3.      Setelah mempelajari karakteristik
4.      Dari kesamaan dan perbedaan tersebut,
5.      Buatlah peta konsep, presentasikan di depan kelas

B.     Interaksi Antarnegara-negara Asean
1.      Pengertian, Faktor Pendorong, dan Penghambat Kerjasama
Kalian tentunya tahu mengenai kegiatan Sea Games yang diadakan setiap 2 tahun sekali. Apakah latar belakang dan tujuan diadakannya Sea Games? Apakah terdapat bentuk kerjasama dalam pelaksanaannya?
Hubungan antarnegara Asean semakin diperlukan, seiring dengan munculnya berbagai macam kebutuhan yang berbeda-beda dari tiap-tiap negara anggota. Kebutuhan sosial; politik; ekonomi; maupun bidang lainnya, menuntut suatu negara untuk berperan aktif dengan melakukan kerjasama antarnegara ataupun dengan dunia internasional. Organisasi internasional kemudian dibentuk guna mengatasi dan meminimalisasi masalah yang dapat ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam berbagai bidang. Contohnya: Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang merupakan salah satu organisasi internasional yang bersifat kawasan atau region. Dapat disimpulkan bahwa kerjasama adalah menjalin hubungan antara 2 negara atau lebih, demi mencapai suatu kesepakatan.
Terdapat faktor pendorong dan penghambat dalam kerjasama, sebagai berikut.
a.       Faktor Pendorong
Setidaknya ada 2 faktor pendorong terbentuknya kerjasama, yaitu: didasari kesamaan ataupun perbedaan potensi alam yang dimiliki oleh suatu negara.
1)      Kesamaan dan Perbedaan Sumber Daya Alam
Kesamaan SDA antara beberapa negara, dapat mendorong terbentuknya kerjasama antarnegara. Sebagai contoh: beberapa negara penghasil minyak bumi, membentuk suatu kerjasama yang diberi nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries). Perbedaan sumber daya pangan di setiap negara Asean juga, melahirkan kerjasama. Indonesia mengekspor hasil pertanian ke Singapura. Indonesia juga mengimpor beras dari Myanmar dan Thailand untuk memenuhi kebutuhannya.
2)      Kesamaan dan Perbedaan Wilayah (Kondisi Geografis)
Karena kesamaan letak geografis, beberapa negara di suatu kawasan pada umumnya mengadakan kerjasama untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara. Contoh: negara-negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara, membentuk kerjasama melalui organisasi Asean.
b.      Faktor Penghambat
Beberapa faktor penghambat kerjasama di kawasan Asean, antara lain:
1)      Perbedaan Ideologi
Faktanya, saat ini hamper tidak ada negara Asean yang menutup diri dari kerjasama antarnegara Asean.
2)      Konflik dan Peperangan
Kondisi konflik dan peperangan yang terjadi di dalam negeri maupun antara negara mengganggu stabilitas negaranya sehingga akan menghambat kerjasama.
3)      Kebijakan Protektif
Suatu negara yang menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi kepentingan dalam negeri dan meningkatkan daya saing. Misalnya: tidak menerima impor hasil pertanian, karena dapat mempengaruhi kondisi pendapatan hasil pertanian di dalam negerinya. Dampak kebijakan ini juga dapat mempengaruhi hubungan antarnegara sehingga memnghambat kerjasama yang harmonis.
4)      Perbedaan Kepentingan Tiap-tiap Negara
Kerjasama dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan negara di dunia. Akan tetapi dalam kerjasama antarnegara, tiap-tiap negara memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan ini dapat menghambat kerjasama yang harmonis.

2.    Bentuk-bentuk Kerjasama (Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan, dan Perkembangannya)
Silahkan kalian baca dan pahami artikel di bawah ini terlebih dahulu.

Wawasan
Interaksi dan Kerjasama Antarnegara-negara Asean
Pada tahun 2003, Komite Asean untuk Penanganan Bencana (Asean Committee on Disaster Management/ ACDM) secara resmi dibentuk dengan mandat mempersiapkan program kerja beserta prioritas kegiatan yang kemudian dikenal sebagai Program Regional Asean untuk Penanganan Bencana (Asean Regional Programme on Disaster Management/ ARPDM). ARPDM membuat kerangka kerjasama antarnegara Asean dan juga dengan Mitra Wicara dan organisasi internasional untuk periode 2004-2011. Rangkaian program terpadu ARPDM mencakup 5 komponen inti dan mencakup lebih dari 29 kelompok kegiatan. Ke-5 komponen inti dimaksud, adalah:
1.      Pembentukkan Kerangka Penanganan Bencana Regional Asean;
2.      Peningkatan Kapasitas;
3.      Pertukaran Informasi dan Sumber Daya;
4.      Peningkatan Kolaborasi dan Penguatan Kemitraan;
5.      Peningkatan Pengetahuan, Kesadaran, dan Advokasi Publik.
Kejadian tsunami telah mendorong negara-negara anggota Asean untuk menata kembali dan memperkuat kerjasamanya di bidang penanganan bencana. Masalah penanganan bencana, tidak dapat lagi hanya dilakukan di tingkat sektoral, tetapi harus melibatkan seluruh sektor terkait. Tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga regional bahkan melalui kerjasama internasional bila memang diperlukan. Dalam kaitan ini, Pemerintah Indonesia telah mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan Pertemuan Khusus Para Pemimpin Asean pasca gempa dan tsunami (KTT Tsunami) di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2005. KTT Tsunami antara lain telah menghasilkan pernyataan bersama, yang dikenal dengan nama: Deklarasi Jakarta, yaitu Deklarasi tentang Aksi untuk Memperkuat Bantuan Darurat, Rehabilitasi, Rekonstruksi, dan Pencegahan atas Dampak Bencana Gempa Bumi dan Tsunami.

Bagaimana pendapatmu tentang interaksi dan kerjasama antarnegara-negara Asean dalam artikel tersebut?
Interaksi dan kerjasama antarnegara-negara Asean semakin berkembang seiring dengan munculnya berbagai kebutuhan setiap negara anggota. Kebutuhan sosial; politik; ekonomi; dan bidang-bidang lainnya, menuntut suatu negara untuk berperan aktif melakukan kerjasama antarnegara. Hal ini yang terkadang menimbulkan permasalahan sebagai akibat dari keinginan masing-masing negara untuk mendapatkan dan mewujudkan kepentingan nasionalnya. Organisasi internasional kemudian dibentuk guna mengatasi dan meminimalisasi masalah yang dapat ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam berbagai bidang.

a.    Bentuk Kerjasama di Bidang Sosial dan Budaya
Kerjasama antarnegara-negara Asean dalam bidang sosial dilakukan agar tercipta kerukunan dan kemajuan bersama. Setiap negara anggota Asean diminta berperan aktif dan ikut serta dalam upaya kerjasama guna mendukung kesejahteraan negaranya sendiri. Kerjasama dalam bidang sosial dan budaya dilaksanakan oleh COSD (Committee on Social Development). Beberapa bentuk kerjasama di bidang sosial negara-negara anggota Asean, antara lain sebagai berikut.
1)      Bidang pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran (upah) yang wajar;
2)      Membantu kepada kaum wanita dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan;
3)      Menanggulangi masalah-masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan-badan internasional yang bersangkutan;
4)      Pengembangan SDM;
5)      Peningkatan kesejahteraan;
6)      Program peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan);
7)      Pertukaran budaya dan seni, juga festival film Asean ;
8)      Penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata Asean (Asean Tourism Agreement/ATA); serta
9)      Penyelenggaraan pesta olahraga 2 tahun sekali melalui SEA-Games.

b.    Bentuk Kerjasama di Bidang Politik dan Keamanan
Kerjasama politik ini ditujukan untuk menciptakan keamanan; stabilitas; dan perdamaian antarnegara di Asean. Kerjasama ini menyepakati adanya ZOPFAN; traktat persahabatan dan kerjasama (Traktat Treaty of Amity and Cooperation/TAC in Southeast Asia); dan kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara (Traktat Treaty on Southeast Asian Nuclear Weapon Free Zone/SEANWF). Selain itu, kerjasama dalam bidang politik, menciptakan Asean Regional Forum (ARF) untuk membahas kasus-kasus terkini yang menjadi perhatian Asean. Beberapa contoh nyata kerjasama politik dan keamanan, adalah:
1)      Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Assistance in Criminal Matters/MLAT).
2)      Konvensi Asean tentang Pemberantasan Terorisme (Asean Convention on Counter Terrorism/ACCT).
3)      Pertemuan Para Menteri Pertahanan (Asean Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan.
4)      Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
5)      Kerjasama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme; perdagangan obat terlarang; pencucian uang; penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia; bajak laut; kejahatan internet; dan kejahatan ekonomi internasional.
6)      Kerjasama di bidang hukum; bidang migrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan antarparlemen.

c.    Bentuk Kerjasama di Bidang Pendidikan
Kerjasama bilateral maupun multilateral di bidang pendidikan terus dilakukan oleh negara-negara Asean demi tercapainya tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing internasional. Contoh bentuk kerjasama negara-negara Asean dalam bidang pendidikan:
1)      Asean Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur Denpasar, Sabtu 8/12/2012 dengan tema Asean Community 2015: Teacher Professionalism for Quality Education dan Humanity. Pada pertemuan ini, hadir organisasi guru dari: Indonesia; Brunei Darussalam; Malaysia; Filipina; Singapura; Thailand; Vietnam; serta Korea Selatan.
2)      Penawaran beasiswa pendidikan. Contohnya: Singapura memberikan beasiswa latihan mengelolaan jasa pelabuhan udara; kesehatan dan keselamatan kerja industri; komunikasi bahari; dan lain-lain. Contoh lain: Indonesia memberikan beasiswa pendidikan kedokteran; bahasa; dan seni, kepada pelajar negara-negara anggota Asean dan kawasan negara berkembang.
3)      Negara-negara Asean memanfaatkan beasiswa untuk belajar diberbagai universitas di negara-negara Asean dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh Asean Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa Asean-Jepang).
4)      Olimpiade di bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia Tenggara. Contoh: Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015.

Aktivitas Individu
Kerjakan tugas berikut ini di buku tugasmu.
Dari penjelasan materi mengenai kerjasama negara-negara di Asean, silahkan kalian cari bentuk kerjasama yang dilakukan oleh negara-negara Asean dalam waktu dekat ini, kemudian analisis apakah Indonesia berperan dan ikut serta dalam kerjasama tersebut.

3.    Pengaruh Kerjasama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya dan Pendidikan terhadap Kehidupan di Asean
a.       Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi di Negara Asean
Para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Kesepakatan ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pasar tunggal ini disebut dengan istilah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Secara bertahap MEA membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara anggota Asean. Selain itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti: dokter; ahli keteknikan; guru; akuntan; dan lain-lain. Bentuk interaksi ini akan membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau kekurangan SDM-nya.
Kondisi tersebut menuntut semua penduduk di Asia Tenggara dapat bersaing untuk menjadi tenaga kerja di negara-negara Asean. MEA membuka pasar dan lapangan kerja yang semakin bersaing sehingga berpengaruh terhadap penyiapan SDM. Pendidikan yang berkualitas menjadi modal persaingan dalam menghasilkan lulusan yang mempunyai pengetahuan; sikap; dan keterampilan yang terbuka berpikiran global. Kegiatan ekonomi, berupa: produksi; distribusi; dan konsumsi, semakin luas dan bersaing bebas antarnegara Asean.
b.      Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Sosial di Negara-negara Asean
Kehidupan sosial, sangatlah dinamis. Kondisi dan status sosial masyarakat Asia tenggara yang berbeda dan hidup berdampingan, terkadang memunculkan pertentangan karena perbedaan kepentingan. Masalah-masalah kemanusiaan banyak terjadi akibat interaksi sosial yang masih dipengaruhi sekat-sekat kepentingan.
Pada tahun 2015 ribuan pengungsi warga Myanmar membanjiri negara-negara tetangga, yaitu: Malaysia; Thailand; dan Indonesia, dengan menggunakan perahu. Pengungsi ini kemudian dikenal, sebagai: manusia perahu.
Asean menghimbau negara-negara anggotanya agar menerima untuk sementara para manusia perahu itu atas pertimbangan kemanusiaan. Migrasi ini berpengaruh terhadap dinamika jumlah kependudukan suatu negara, baik bagi yang mengungsi ataupun negara tujuan pengungsi. Selain itu, menimbulkan interaksi sosial, seperti: simpati dan empati antarpengungsi dan penduduk setempat daerah pengungsian.
c.       Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Budaya di Negara-negara Asean
Kebudayaan adalah salah satu dari 3 pilar utama Asean dalam proses mengarah ke tujuan membangun komunitas pada tahun 2015. Konferensi ke-6 Menteri Kebudayaan dan Kesenian Asean di Kota Hue Vietnam 19-20 April 2014, menegaskan tekad semua Negara Asean tentang: satu komunitas bersama; visi bersama; dan jati diri bersama.
Seiring dengan perjalanan selama 47 tahun, kerjasama budaya Asean telah mengalami perkembangan dan perubahan, yang menonjolkan kebudayaan sebagai faktor yang penting bagi pembangunan komunitas Asean secara berkesinambungan. Banyak kegiatan hingga saat ini telah atau sedang dilaksanakan, misalnya: membangun Kota Budaya Asean; Perkemahan Pemuda Asean; dan Jaringan Kota Kuno Asean.
Beberapa aktivitas lain yang dilakukan sebagai dampak pengaruh perubahan komitmen kebudayaan Asean, antara lain sebagai berikut:
1)      Festival Budaya Asean (FBA)
FBA 2013 digelar di Kota Purwakarta Jabar tanggal 29 Juni 2013. Kegiatan ini diikuti 9 negara (minus Singapura), merupakan ajang memperkenalkan kebudayaan Kota dan Kabupaten Purwakarta ke masyarakat Asean, juga merupakan ajang mempertautkan dan memperkenalkan kebudayaan sesama negara Asean. Bagi Indonesia, kegiatan ini merupakan salah satu cara memperoleh devisa dari sektor pariwisata.
2)      Perkemaham Budaya Serumpun Asean
Perkemahan budaya serumpun adalah kegiatan perkemahan budaya negara-negara Asean yang di prakarsai oleh 3 negara, yaitu: Indonesia; Malaysia; dan Brunei Darussalam. Kegiatan ini bertujuan menanamkan dan meningkatkan pemahaman penghayatan nilai-nilai budaya bangsa serumpun demi menciptakan ketahanan budaya. Perkemahan ini diarahkan pada: pembinaan mental dan spiritual; wawasan kebangsaan budaya; IPTEK; persaudaraan dan persahabatan; peningkatan keterampilan dan olahraga; serta kepedualian terhadap masyarakat.
Kegiatan ini sudah beberapa kali berlangsung: tahun 2010 di Sambas; tahun 2012 di Makassar; dan yang akan datang pada tahun 2017 di Kabupaten Siak. Kegiatan ini turut mendukung kelestarian dan peningkatan silaturahmi Bangsa Serumpun Indonesia-Malaysia-Brunei Darussalam. Selain itu, turut serta mewariskan dan menanamkan nilai-nilai budaya luhur kepada generasi muda Indonesia-Malaysia-Brunei Darussalam, serta memperkuat komitmen terhadap suksesnya pendidikan, mendukung program kepariwisataan, khususnya dengan memperkenalkan budaya daerah sebagai daerah tujuan wisata terpilih dan spesifik.
3)      Industri Musik
Musik merupakan salah satu hasil dari budaya. Saat ini musik sudah menjadi salah satu cabang industri yang dapat dinikmati oleh siapapun dan dimanapun. Di Asia Tenggara, jenis musiknya beragam. Di Indonesia, salah satu musik khasnya adalah musik dangdut. Perkembangan industri musik sangat maju. Konser; festival musik; dan berbagai even lainnya, menunjukkan hal tersebut.

d.      Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Politik di Negara-negara Asean
Perubahan dan interaksi antarruang juga dapat berpengaruh terhadap kehidupan politik, baik antarnegara maupun antarmasyarakat di Asia Tenggara. Beberapa kasus yang menjadi sorotan, antara lain:
1)      Sengketa Perbatasan Wilayah
Masalah perbatasan wilayah, telah menjadi persoalan di beberapa negara Asean, seperti: kasus Pulau Natuna; kasus Sipadan dan Ligitan; kasus Kepulauan Spratly; Kuil Preah Vihear; dan Pulau Pedra Branca.
Kasus Pulau Natuna diawali klaim sepihak oleh Cina tahun 2009 melalui gambar 9 titik yang ditarik dari Kepulauan Spratly di tengah Laut Cina Selatan, dengan cara itu mengklaim Pulau Natuna sebagai wilayah Zona Ekonomi Eksklusifnya. Pengaruh perubahan kebijakan Tiongkok tersebut diprotes Indonesia melalui Komisi Landas Kontinen PBB. Sampai saat ini, PBB belum memproses hal tersebut. Tiongkok juga tidak pernah menyinggung isu itu, sehingga hubungan Beijing-Jakarta relatif tenang. Untuk mencegah agar potensi konflik tidak meluas, lebih dari 20 ribu personil TNI dikerahkan untuk menjaga perairan Natuna, yang diperkirakan mengandung cadangan gas terbesar di Asia.
Pulau Sipadan dan Ligitan yang seharusnya milik Indonesia, diklaim oleh Malaysia. Mahkamah Internasional mengabulkan klaim tersebut. Pengaruh putusan Mahkamah Internasional menjadi pelajaran agar Indonesia lebih tertib dan tegas lagi dalam melakukan inventarisasi batas wilayah, terutama di pulau-pulau terluar.
Saat ini, Kepulauan Spratly masih menjadi obyek sengketa negara Vietnam; Filipina; dan Tiongkok. Thailand dan Kamboja juga bersengketa terkait batas wilayah di Kuil Preah Vihear. Kasus Pulau Pedra Branca diklaim Malaysia, tetapi akhirnya kepemilikannya jatuh kepada Singapura. Sengketa perebutan wilayah yang mengklaim atau mengakui kepemilikan suatu wilayah tersebut, terkadang menimbulkan konflik antarnegara, sehingga perbatasan wilayah sangat sensitif apabila terjadi sengketa. Negara-negara yang bersengketa tersebut, terus mengupayakan penyelesaian melalui cara diplomasi.
2)      Pekerja Migran
Pesatnya laju globalisasi meningkatkan jumlah pekerja migran dari berbagai negara. Banyaknya pekerja migran ini memerlukan aturan perlindungan hak dan kewajiban yang selayaknya disepakati oleh negara-negara asal dan negara-negara tujuan. Beberapa kasus pekerja migran yang menjadi perhatian negara-negara Asean, antara lain: kerja paksa tenaga asing dengan biaya murah dan perdagangan pekerja rumah tangga migran.
Bagi Asean, kasus tersebut menjadi perhatian tersendiri. Beberapa negara Asean menawarkan untuk menyusun peraturan terkait sistem: rekrutmen; penempatan kerja; dan besaran upah yang diberikan.
·         Penguatan kerangka kebijakan regional bagi perlindungan pekerja migran: Fokusnya adalah bantuan teknis kepada Kelompok Kerja Asean tentang Pekerja Migran, yang terdiri dari: serikat perkerja; organisasi non-pemerintah; organisasi pekerja migran dan akademisi, untuk melakukan advokasi, lobi, menyusun rancangan dan menyelenggarakan konsultasi regional dan nasional mengenai Deklarasi Asean dan suatu Instrumen Asean yang bersifat mengikat bagi Perlindungan Tenaga Kerja Migran, sebagaimana ditetapkan dalam mandat Rencana Aksi Vientiane Asean.
·         Penguatan Aliansi Regional bagi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (migran) (ADWA): Fokusnya adalah mendukung jejaring nasional pekerja migran dan pekerja rumah tangga migran dalam membentuk Aliansi Pekerja Rumah Tangga Asia ditingkat regional (Asian Domestic Workers Alliance/ADWA) untuk mengadvokasi kesetaraan HAM dan perlindungan ketenagakerjaan bagi pekerja rumah tangga di Asia.

e.       Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Pendidikan di Asia Tenggara
Ketimpangan mutu pendidikan antarnegara anggota Asean, menjadi salah satu kendala terbesar Asean.
Dari 10 negara Asean, terdapat 7.446 perguruan tinggi dengan mutu pendidikan yang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri Asean dalam bidang pendidikan.
Kualitas pendidikan dan lulusan yang kompeten merubah paradigma pendidikan disetiap negara. Objek pelajaran; metode pembelajaran; dan guru yang kompeten menjadikan masyarakat negara-negara Asean, terutama pelajar, akan mengakses informasi dan belajar untuk meningkatkan pendidikannya.
Secara khusus menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, pemerintah Indonesia berupaya memberikan kesempatan kepada lembaga pendidikan melakukan reformasi menyeluruh dalam sistem pendidikan. Contohnya: meningkatkan mutu pendidik melalui proses: sertifikasi; akreditasi; standarisasi pendidikan; peningkatan kesejahteraan pendidik; serta rekrutmen pendidik yang profesional.

4.    Upaya-upaya Meningkatkan Kerjasama di Antara Negara-negara Asean
Upaya meningkatkan kerjasama antarnegara-negara Asean yang telah terbangun melalui Tiga Pilar Asean dalam rangka pembentukan Masyarakat Asean tahun 2015, terus ditingkatkan. Tiga Pilar tersebut, yaitu: kerjasama bidang politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Peningkatan kerjasama tersebut memerlukan dorongan, antara lain: kekompakan; konsistensi; keterbukaan; rasa ke-kita-an (we feeling); saling menghormati; dan kesetiakawanan sosial (a caring and sharing community); serta dinamis dalam menjalani kerjasama. Kerjasama yang dibangun harus berfokus pada masyarakat (people-centered approach) dalam berbagai sektor (multisektor). Dalam pilar sosial budaya, masyarakat Asean akan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan dibidang: kependudukan; kemiskinan; ketenagakerjaan; dan kesejahteraan masyarakat. Dalam memperkuat daya saing kawasan, Asean berkomitmen meningkatkan kualitas SDM dan kualitas lingkungan hidup. Asean membuka akses yang seluas-luasnya bagi seluruh penduduk di negara-negara anggotanya diberbagai bidang, seperti: dibidang pendidikan; kebudayaan; IPTEK; kesehatan; serta lingkungan hidup.
Dalam bidang politik dan keamanan, Asean terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan kemampuan pemerintahan dan pelibatan masyarakat madani (civil society) dalam pengambilan keputusan. Masyarakat Asean dapat lebih mengenali keragaman budaya negara anggota; saling menghargai identitas nasional masing-masing; serta mewariskan sebuah kawasan Asia Tenggara yang aman; damai; dan makmur, kepada generasi penerus.
Pertemuan ke-1 Asean Ministerial Meeting on Women di Vientiane Laos, 16-19 Oktober 2012, telah mengadopsi: Vientiane Declaration on Enhancing Gender Perspective and Asean Women’s Partnership for Environmental Sustainability. Deklarasi tersebut merupakan komitmen Asean untuk meningkatkan:
a.       Pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam bidang lingkungan;
b.      Akses, kepemilikan, dan kontrol terhadap sumber daya; dan
c.       Pembuatan kebijakan, strategi, dan program mengenai lingkungan berkelanjutan untuk perempuan terutama yang berasal dari kelompok rentan. Selanjutnya AMMW menugaskan Asean Commission on Women (AWC) untuk mengimplementasikan deklarasi tersebut melalui kolaborasi dan koordinasi dengan badan sektoral terkait, seperti: Asean Senior Officials Meeting on Environment (ASOEN) dan Asean Committee on Disaster Management (ACDM).
Dengan berperan dalam kerjasama Asean, Indonesia selayaknya dapat meningkatkan daya tawarnya. Dalam pilar politik dan keamanan, secara historis, Indonesia adalah pendiri Asean, sehingga secara politis mempunyai pengaruh yang kuat. Selain itu, militer Indonesia diyakini masih yang terkuat di Asean. Pilar sosial budaya menempatkan Indonesia sebagai negara dengan SDM yang banyak dengan usia produktif yang meningkat. Secara kultural, Indonesia memiliki kebudayaan yang paling banyak dan beragam diantara negara-negara Asean, sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Pada pilar ketiga, yaitu ekonomi, pertumbuhan Indonesia masih yang tertinggi, dan produk kreatif yang dihasilkan memiliki daya saing yang cukup bagus. Dalam pilar ekonomi ini, koperasi dapat dijadikan suatu program yang menarik, karena sektor menengah ke bawah adalah salah satu komponen penunjang ekonomi.
Kalian sebagai penerus bangsa, harus melangkah lebih jauh lagi dengan pembenahan tiap-tiap lini pilar. Pembenahan itu, meliputi: pembenahan struktur politik; kekuatan penegak hukum dan militer; penyatuan visi dan semangat kultural; pembenahan kesejahteraan sosial; dan juga penguatan ekonomi dan daya saing produk kita.

C.   Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-negara Asean
1.    Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Akibat Faktor Alam
Kondisi alam dan kondisi sosial negara-negara Asean yang relatif homogen dan saling membutuhkan, memudahkan interaksi antara satu negara dan negara lainnya. Interaksi ini terjadi dalam bentuk kerjasama di berbagai bidang. Banyak faktor yang menimbulkan berbagai bentuk interaksi antara negara tersebut, antara lain; faktor iklim dan faktor geologi.
a.    Faktor Iklim
Sebelum mempelajari materi pada sub-bab ini, cobalah lengkapi tabel berikut ini bersama 2 teman kalian.
No
Negara
Letak Lintang dan Bujur
Iklim Matahari
Posisi Negara dari Indonesia
1
Brunei Darussalam
40LU-50LU dan 1140BT-1150BT
Tropis
Utara
2
Filipina













Sekarang perhatikan hasil jawabannya dan diskusikan.
o   Berapa negara Asean yang terletak di utara dan barat daya?
o   Sebutkan negara Asean yang tidak termasuk iklim tropis!
o   Mengapa sebagian besar negara-negara Asean beriklim tropis?

Lokasi negara-negara Asean yang berada diantara Benua Asia dan Benua Australia, menyebabkan wilayah ini memiliki pola arah angin yang berganti setiap setengah tahun sekali. Angin ini dinamakan: angin muson timur dan angin muson barat, masing-masing menyebabkan terjadinya musim kemarau dan musim hujan. Iklim yang dipengaruhi tiupan angin muson, dinamakan: iklim muson. Selain iklim matahari dan iklim muson, wilayah negara-negara Asean juga dipengaruhi iklim fisis. Iklim fisis dipengaruhi keadaan fisik suatu wilayah, seperti: peraian laut; pegunungan; dan dataran.
Negara-negara Asean terkadang mengalami perubahan iklim yang tidak terprediksi, sebagai akibat adanya perubahan pola penggunaan lahan dan perilaku, yang menimbulkan pemanasan global. Perubahan iklim ini memicu terjadinya bencana alam klimatik atau bencana alam yang disebabkan kerusakan faktor-faktor iklim.
Dalam upaya menanggulangi bencana di kawasan Asia Tenggara, Asean melakukan kerjasama antarnegara anggotanya. Contoh: kerjasama Asean dalam menanggulangi bencana klimatik, yaitu ketika terjadi kebakaran hutan yang hebat di Sumatera tahun 2015. Malaysia dan Singapura atas nama Asean, memberikan bantuan peminjaman pesawat pemadam kebakaran. Indonesia dan beberapa negara Asean lain, membantu Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan tahun 2004.
Berdasarkan kondisi iklim matahari; fisis; maupun muson, hampir seluruh negara Asean memiliki kesamaan kondisi. Kondisi iklim yang sama ini, membuat negara-negara di Asean ini bahu membahu untuk saling membantu.

Aktivitas Kelompok
Kegiatan 4
1.      Bentuklah kelompok terdiri atas 3-4 orang.
2.      Diskusikan mengenai bencana yang terjadi di kawasan Asean akibat faktor iklim. Tuliskan hasil diskusi kalian pada tabel berikut ini.
Bencana Alam
Faktor Iklim yang Berpengaruh
Negara-negara Asean
Badai Haiyan
Tekanan Udara dan Curah Hujan
Filipina
Badai Topan Nargis


Banjir
Curah Hujan

Kekeringan


Kebakaran



b.    Faktor Geologi
Berdasarkan faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi geologi, seperti: kondisi tanah dan batuan penyusunnya di bumi, negara-negara Asean berada di daerah tumbukan antarlempeng. Amatilah gambar berikut ini yang menunjukkan posisi lempeng di wilayah negara-negara Asean.

Perhatikan arah pergerakan lempeng yang bertemu di wilayah Asia Tenggara. Negara manakah yang paling luas mengalami tumbukan? Tumbukan lempeng, identik dengan kemunculan gunung berapi. Rangkaian gunung di kawasan negara-negara Asean, dikenal dengan: Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.

Aktivitas Individu
Kegiatan 5
Pasangkan nama gunung dengan negara tempat gunung tersebut berada.
Nama Gunung
Negara
a.       Indonesia
b.      Malaysia
c.       Singapura
d.      Thailand
e.       Brunei Darussalam
f.       Vietnam
g.       Laos
h.      Myanmar
i.        Kamboja
Dindawrazi

Jaya Wijaya

Kinabalu

Krakatau

Bukit Timah

Doi Inthanon

Bukit Pagon

Gamalama

Pulag

Fansipan

Phou Bia

Konkrumadin

Phnom Aural

Tambuyukon


Pergerakkan lempeng yang bertumbukkan, mengakibatkan terjadinya bencana geologis, seperti gempa bumi. Apabila terjadi di laut atau memengaruhi pergerakan gelombang laut, gemba bumi dapat menimbulkan bencana tsunami.
Setidaknya 4 dari 11 negara Asean, yaitu: Indonesia; Malaysia; Thailand; dan Myanmar, pernah mengalami kejadian gempa yang merenggut korban jiwa sangat banyak. Sebagian besar korban, diakibatkan tsunami yang terjadi setelah gempa berlangsung. Korban tsunami yang menggemparkan dunia, terjadi di wilayah Indonesia, yaitu: di Aceh pada tahun 2006. Sama seperti kejadian gempa lain, negara-negara Asean sebagai organisasi ataupun negara-negara tetangga, melalui Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusian, memberikan bantuan berupa: kebutuhan pokok; fasilitas kesehatan; maupun donasi untuk perbaikan lingkungan dalam masa pemulihan.

c.    Faktor Ketersediaan Sumber Daya Alam
Pernahkah kalian mengamati tempat tinggalmu? Apakah ada sesuatu yang dimiliki oleh daerah tempat tinggalmu yang tidak terdapat di daerah lain? Kondisi yang kalian rasakan, sama seperti ketersediaan SDA yang ada di negara-negara Asean.
Sebagai contoh, hampir semua negara-negara Asean memiliki SDA berupa barang tambang, kecuali Singapura. Negara Singapura yang wilayahnya sangat sempit, memiliki keterbatasan SDA barang tambang, tetapi menguasai perdagangan dan industri. Negara-negara Asean yang kaya dengan barang tambang mentah, mengekspornya ke Singapura untuk diolah menjadi berbagai barang kebutuhan pokok. Negara-negara Asean yang lain juga melakukan kegiatan yang serupa dengan volume yang berbeda-beda sesuai kemampuan masing-masing negara.
Daftar barang tambang yang dimiliki oleh negara-negara Asean ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel Barang Tambang Negara-negara Asean
Negara
Barang Tambang yang Dimiliki
Indonesia
Minyak Bumi, Batu Bara, Timah, Emas, Perak
Malaysia
Bijih Timah, Bauksit, Bijih Besi, Minyak Bumi
Filipina
Tembaga, Nikel, Emas, Timber, Seng, Kobalt, Batu Bara, Krom, Mangan
Singapura

Thailand
Timah, Mangan
Brunei Darussalam
Minyak Bumi, Gas Alam
Vietnam
Batu Bara, Besi, Timah, Emas, Antimony, Krom, Fosfat
Laos
Timah, Briket Batu Bara, Besi, Tembaga, Emas, Gibs, Belerang
Myanmar
Timbal, Seng, Perak, Timah, Minyak Bumi, Mangan, Tungsten, Emas, Batu Mulia, Batu Giok
Kamboja
Bijih Besi, Batu Bara, Tembaga, Fosfat, Emas

Setiap jenis barang tambang memiliki kegunaan tertentu untuk menunjang kehidupan masyarakat.
Lakukan kegiatan 6 untuk lebih mengetahui kegunaan barang tambang yang terdapat di negara-negara anggota Asean.

Aktivitas Kelompok
Kegiatan 6
1.      Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 siswa.
2.      Diskusikan kegunaan dari barang tambang yang terdapat di negara-negara berikut.
3.      Tuliskan hasilnya dalam tabel berikut.
Negara
Barang Tambang
Kegunaan

Fosfat

Indonesia



Minyak Bumi

Myanmar



Belerang

Vietnam



Gas Alam

Filipina



Mangan


SDA tidak hanya berupa barang tambang. SDA hayati dan non-hayati lainnya dapat dijumpai di negara-negara Asean. Hutan dan laut merupakan contoh lain SDA yang dimiliki hampir semua negara Asean. Hutan; laut; dan barang tambang, merupakan SDA yang banyak dieksplorasi untuk menunjang kehidupan setiap negara. Indonesia memiliki hutan paling luas diantara negara yang lain. Namun laju kerusakan hutan atau deforestasi di Indonesia juga paling tinggi diantara negara-negara Asean lainnya. Hasil hutan dari Indonesia dan negara-negara Asean lain, digunakan sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Salah satu tujuan ekspornya yaitu ke negara-negara industri, seperti: Singapura.
Perairan laut di kawasan negara-negara Asean, banyak diekplorasi untuk menghasilkan devisa atau pendapatan negara. Perikanan; mutiara; rumput laut; sampai barang tambang, merupakan contoh eksplorasi perairan laut sebagai SDA. Saat ini, perairan laut banyak yang dikelola sebagai tempat wisata.
Tidak semua sumber daya yang diperlukan suatu negara, tersedia di negara tersebut. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhannya, negara-negara anggota Asean melakukan pertukaran SDA dalam kegiatan jual beli. Kegiatan jual beli dan pertukaran sumber daya ini merupakan bentuk interaksi antarnegara-negara Asean dengan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
SDA perlu dilestarikan. Kalian sebagai generasi penerus bangsa, sebaiknya turut melestarikan SDA yang ada. Lakukanlah kegiatan berikut ini.

Aktivitas Kelompok
Kegiatan 7
1.      Bentuklah kelompok dengan anggota 2-3 orang.
2.      Diskusikan langkah apa yang dapat kalian lakukan untuk menanggulangi ataupun mencegah kerusakan sumber daya hutan dan laut.
3.      Tuliskan hasil diskusi kalian pada tabel berikut ini.
Jenis Sumber Daya
Bentuk Kerusakan
Cara Menanggulangi
Laut
Pencemaran Laut





Hutan
Penebangan Liar






2.    Pengaruh Perkembangan Ilmu dan Teknologi terhadap Perubahan Ruang
Perkembangan ilmu dan teknologi, telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Manusia lebih dimudahkan dalam berbagai hal ketika beraktivitas. Ilmu yang menghasilkan teknologi komunikasi mengurangi jarak dan waktu dalam berinteraksi antarpihak. Teknologi yang memiliki peranan besar dalam mengubah kehidupan manusia dalam berinteraksi adalah: teknologi transportasi dan teknologi komunikasi. Teknologi transportasi dimanfaatkan untuk memindahkan barang dan manusia dari satu tempat ke tempat lain. Teknologi komunikasi dimanfaatkan untuk bertukar informasi. Teknologi produksi digunakan untuk memproduksi sandang; pangan; dan papan.
Segala macam jenis teknologi bermanfaat karena memudahkan pekerjaan manusia. Sebagai contoh: perhatikan gambar di bawah ini.
a.    Teknologi Transportasi
Saat ini berbagai macam bentuk alat transportasi dapat dijumpai, baik di darat; laut; dan udara. Ilmu dan pengetahuan yang semakin luas telah memungkinkan perkembangan berbagai macam alat transportasi yang: nyaman; cepat; dan dengan tingkat keamanan yang tinggi. Kereta cepat monorel; pesawat terbang; dan speed boat, terus mengalami perbaikan demi kenyamanan penumpangnya. Namun demikian, alat transportasi tradisional yang belum menggunakan mesin, masih dapat dijumpai dan bertahan sampai saat ini di negara-negara Asean, seperti: pedati; delman; dan becak.
Adanya perkembangan teknologi transportasi, membawa perubahan aktivitas manusia yang berakibat terhadap perubahan tata kehidupan. Jumlah orang Indonesia yang pergi ke Malaysia dan Singapura atau sebaliknya, semakin meningkat setiap tahunnya. Pesawat, bukan lagi alat transportasi yang mahal. Setiap orang dapat menikmati layanan karena harganya yang terjangkau; cepat; dan nyaman. Kapal laut selain digunakan sebagai sarana transportasi, juga saat ini digunakan sebagai sarana wisata. Transportasi darat semakin banyak memberikan alternatif perjalanan.
Perkembangan sarana transportasi, membutuhkan ruang sebagai sarana ataupun prasarana. Semakin banyak alat transportasi di darat; laut; ataupun udara, sarana dan prasarana penunjang seperti perluasan jalan; terminal; bandara; dermaga pelabuhan juga semakin mendesak pembangunannya.
Pembangunan prasarana transportasi, akan mengubah kondisi wilayah disuatu negara. Lahan-lahan produktif, seperti: hutan atau sawah, diubah untuk membangun jaringan jalan. Dibeberapa negara Asean, rekayasa jaringan lalu-lintas transportasi darat, sudah sangat canggih. Singapura dan Thailand mengembangkan jaringan transportasi darat bawah tanah.
Perubahan penggunaan lahan sebagai sarana transportasi, terjadi juga disekitar bandara. Lahan yang sebelumnya digunakan sebagai pemukiman atau persawahan, dikonversi demi perluasan area bandara. Contoh: pembangunan Bandara Suvarnabhumi di Thailand yang menggantikan Bandara Don Muang; Bandara Luang Prabang di Laos; Bandara Ninoy Aquino di Filipina; dan lain-lain.

Aktivitas Kelompok
Kegiatan 8
1.      Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.      Pilihlah salah satu negara Asean.
3.      Identifikasilah berbagai jenis sarana dan prasarana transportasi darat, air, dan udara di negara-negara Asean.
4.      Carilah informasi dari buku, internet, atau sumber lain dan diskusikan kelebihan dan kekurangan transportasi air.
5.      Tuliskan hasil diskusimu pada tabel berikut ini:
Alat Transportasi
Prasarana Transportasi
Benda yang Diangkut
Keunggulan
Kelemahan
Perahu Dayung
Dermaga, Sungai
Manusia, Barang
Tidak tergantung bahan bakar
Jarak tempuh pendek, muatan barang sedikit










6.      Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas.

b.    Teknologi Komunikasi
Komunikasi merupakan cara manusia saling berhubungan atau berinteraksi. Cara berkomunikasi pertama kali diajarkan oleh ibu kepada anaknya. Bahasa yang diajarkan sang ibu kepada anaknya, dinamakan: bahasa ibu. Bahasa ibu dapat berupa: bahasa Indonesia, bahasa Melayu, bahasa Inggris, atau bahasa lainnya.
Ilmu pengetahuan telah berjasa mengubah perkembangan teknologi komunikasi menjadi semakin canggih. Teknologi komunikasi memungkinkan informasi dapat menyebar luas dalam waktu yang singkat. Berbeda dengan keadaan pada masa lalu ketika komunikasi masih menggunakan surat, yang membutuhkan waktu lama untuk sampai ke tujuan. Perkembangan teknologi komunikasi sangat menguntungkan karena dapat mengurangi jarak dan waktu.
Meskipun demikian, perkembangan teknologi komunikasi dapat juga membawa kerugian, antara lain: mengurangi intensitas interaksi secara langsung antarmasyarakat.
Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teknologi informasi.

Aktivitas Kelompok
Kegiatan 9
1.      Bentuklah kelompok beranggotakan 3-4 orang.
2.      Diskusikan mengenai kelebihan dan kekurangan teknologi komunikasi, lalu tuliskan dalam tabel berikut ini:
Teknologi Komunikasi
Kelebihan
Kekurangan
Surat


Telephone


Smartphone








Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di Negara-negara Asean sebagai akibat perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi, dapat dilihat contohnya dalam berbagai aspek, baik sosial; ekonomi; budaya; maupun keamanan.
1)      Sosial
a)    Bertambahnya jumlah penduduk dalam waktu singkat;
b)   Kebutuhan transportasi masal semakin tinggi untuk menghindari kemacetan;
c)    Maraknya perdagangan manusia;
d)   Kerjasama luar negeri semakin mudah.
2)      Ekonomi
a)    Bertambahnya pendapatan negara dari pajak dan pendapatan dari sewa tempat tinggal akibat munculnya pusat-pusat aktivitas masyarakat, seperti: perbelanjaan, wisata, dan tempat tinggal yang diperlukan pendatang;
b)   Nilai barang lokal meningkat seiring permintaan mata uang asing;
c)    Barang-barang asing semakin mudah dijangkau.
3)      Budaya
a)    Terjadi akulturasi budaya secara sadar maupun tidak;
b)   Perubahan sistem nilai dan norma;
c)    Terjadinya kecenderungan gaya hidup hedonis;
d)   Aliran-aliran yang bertentangan dengan budaya semakin mudah masuk.
4)      Keamanan
a)    Gangguan kondisi keamanan suatu Negara semakin rentan;
b)   Narkotika dan obat terlarang semakin mendapat tempat;
c)    Jaringan kelompok perusuh antarnegara semakin mudah diorganisir.

3.    Pengaruh Perubahan Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi
Negara-negara anggota Asean mulai menerapkan AFTA (Asean Free Trade Area) dalam kehidupan internasionalnya. Secara ekonomis, pemberlakuan AFTA akan menjadikan kegiatan ekonomi lebih meluas. Produsen beras seperti Thailand dapat dengan mudah mengekspor produknya ke: Singapura; Indonesia; dan negara anggota Asean lain, tanpa dibebani pajak, begitupun sebaliknya. Pilihan konsumsipun semakin banyak, baik kualitas maupun harganya. Kerjasama negara-negara Asean ini, mendorong terjadinya perubahan tatanan kerjasama antarnegara dalam bidang ekonomi. Persaingan dalam kegiatan ekonomi menjadi lebih ketat dengan adanya kompetitor dari luar negeri.
Kegiatan produksi yang dilakukan oleh produsen atau pelaku kegiatan produksi suatu negara Asean, akan dapat dengan mudah dipasarkan ke negara lain dalam lingkup Asean. Contoh: Indonesia dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh petani dari Thailand dan Myanmar. Produk elektronik Singapura dapat lebih mudah diperoleh oleh masyarakat di negara Asean.
Kerjasama Asean menjadikan proses distribusi menjadi lebih jauh jangkauannya. Barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen, sampai ke tangan masyarakat (konsumen) melalui distributor. Perkembangan teknologi transportasi, dapat memperpendek jarak dan waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan barang atau jasa sampai ke tangan konsumen. Lautan luas, tidak lagi menjadi penghalang untuk mendistribusikan barang dan jasa. Kemudahan distribusi ini sangat menguntungkan pelaku kegiatan ekonomi dan memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Kegiatan distribusi antarnegara dalam bentuk ekspor dan impor yang melibatkan 2 negara atau lebih, identik dengan pergerakan barang atau jasa antarnegara. Kegiatan ekspor dan impor ini menunjukkan adanya interaksi antarruang negara yang satu dengan negara lainnya. Kegiatan produksi dan distribusi, bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen. Konsumen adalah pengguna barang atau jasa yang telah diproduksi oleh produsen dan didistribusikan oleh distributor.
Untuk memahami konsep ekspor dan impor, silahkan cermati artikel berikut ini.

Wawasan
Singapura adalah negara yang mengutamakan sektor perdagangan dan sangat bergantung pada ekspor dan impor. Ekonomi di Singapura mendapat peringkat sebagai negara yang paling terbuka di dunia, negara dengan angka korupsi paling sedikit, dan negara yang paling pro-bisnis. Selain itu Singapura juga termasuk salah satu dari 4 Macan Asia. Pajak Di Singapura, relatif rendah (14,2% dari PDB). Singapura juga merupakan negara dengan pendapatan per kapita tertinggi ke-3 di dunia. BUMN memainkan peran besar dalam perekonomian Singapura, dimana negara memegang saham mayoritas dibeberapa perusahaan besar, seperti: Singapore Airlines; SingTel; ST Engineering; dan MediaCorp. Investor juga sangat tertarik untuk berinvestasi di Singapura, karena iklim investasi yang sangat menarik dan suhu politik yang stabil.

AFTA memungkinkan setiap orang di negara-negara Asean, untuk dapat mengonsumsi barang-barang produk luar negeri. Kalian diminta untuk melihat produk yang digunakan dalam keseharian, seperti barang elektronik. Negara manakah yang memproduksi barang itu?

4.    Pengaruh Konversi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang
Pernahkah kalian mendengar negara Singapura melakukan reklamasi untuk memperluas daratan? Reklamasi adalah alih fungsi lahan pantai menjadi daratan. Reklamasi tersebut disebut salah satu bentuk alih fungsi lahan yang disebut: konversi lahan. Biasanya, mengubah area pertanian menjadi area dengan kegunaan lain, misalnya: menjadi permukiman atau industri. Konversi lahan menjadi fenomena yang sering dijumpai di negara-negara Asean.
Amati gambar. Dapatkah kalian membayangkan bagaimana perubahan yang terjadi di daerah dimana lahannya yang dikonversi?
Konversi lahan pertanian sering terjadi di negara-negara Asean dengan laju pertumbuhan penduduk relatif tinggi, seperti: Indonesia; Malaysia; Thailand; Vietnam; Laos; Kamboja; dan Filipina. Konversi terjadi terutama di daerah pinggiran kota ataupun area persawahan yang letaknya berdekatan dengan fasilitas umum, seperti: di dekat pasar. Konversi lahan pertanian bersifat menular, artinya: ketika satu petak lahan telah dikonversi, maka lahan pertanian disekitar petak tersebut juga rawan dikonversi. Hal ini berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan masyarakat di daerah tersebut.
a.    Pengaruh Konversi Lahan Pertanian menjadi Lahan Industri
Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri, banyak terjadi di negara-negara sedang berkembang seperti negara-negara Asean. Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri, banyak terjadi di pinggir kota. Biasanya pemilik perusahaan mendirikan industri di sana karena beberapa alasan, diantaranya sebagai berikut.
1)      Pembangunan industri lebih memilih lahan yang strategis. Sebagian besar lahan strategis tersebut, merupakan lahan pertanian.
2)      Harga lahan pertanian relatif lebih murah dibandingkan dengan lahan terbangun.
3)      Pembangunan industri memilih akses yang lebih mudah.
4)      Industri dibangun dekat dengan bahan baku, lahan pertanian menjadi pilihan yang baik.
5)      Faktor sosial dan budaya hukum waris. Konversi lahan pertanian menjadi industri mengakibatkan petani terusir dari tanah mereka digantikan oleh uang. Awalnya petani di pedesaan mempunyai tanah, namun kemudian mereka menjadi petani gurem dan tak bertanah. Kondisi ini memengaruhi sistem sosial dan budaya hukum waris yang berorientasi pada nilai uang. Anak-anak petani tidak lagi diwarisi lahan pertanian, tetapi diganti dengan pembagian uang hasil penjualan lahan pertanian.
Penggunaan lahan dalam pembangunan industri memerlukan perhatian beberapa negara industri. Pasalnya, tidak semua industri yang akan atau sudah dibangun berada di lahan yang tepat dan tidak menempati lahan produktif seperti lahan pertanian. Berbagai masalah akan timbul akibat konversi lahan dari lahan pertanian menjadi industri, antara lain:
1)      Lahan pertanian berkurang, yang membuat produktivitas pangan dari pertanian menurun.
2)      Lahan pertanian sekitar industri berpotensi terkena imbas pencemaran akibat limbah atau polusi dari industri, baik tanah; air; maupun udara.
3)      Konversi lahan itu menular, yang mengancam ketersediaan lahan pertanian.

b.    Pengaruh Konversi Lahan Pertanian menjadi Lahan Permukiman
Permukiman menjadi kebutuhan pokok manusia. Semakin banyak jumlah manusia, area permukiman yang dibutuhkan juga semakin luas. Kondisi ini juga terjadi di negara-negara anggota Asean. Konversi lahan pertanian menjadi permukiman, marak dilakukan di negara-negara Asean.
Konversi lahan pertanian menjadi permukiman, pasti akan menimbulkan dampak, sama seperti konversi lahan pertanian menjadi lahan industri. Biasanya selalu berdampak negatif apabila dilihat dari sisi fungsi lahan pertanian itu sendiri. Adapun dampak negatifnya itu, adalah sebagai berikut:
1)      Luas lahan pertanian semakin berkurang sehingga produktivitas pangan semakin kecil.
2)      Petani dan buruh tani kehilangan mata pencahariannya.
3)      Hilangnya lahan ruang terbuka hijau (RTH).
4)      Berkurangnya lahan resapan air.
Konversi lahan identik dengan perubahan kondisi ruang. Konversi lahan tidak dapat dicegah, karena kebutuhan manusia akan ruang, tidak dapat dihindari. Mencegah konversi lahan, bisa jadi menghambat pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, konversi lahan pertanian harus tetap terjadi. Meskipun demikian, kita harus mengawasi konversi lahan yang terjadi, jangan sampai mengganggu keseimbangan alam; ekosistem; dan kelangsungan hidup sebagian warga negara.

Ringkasan
·      Letak astronomi negara-negara Asean adalah 280LU-110LS dan 930BT-1410BT.
·      Berdasarkan letak geografis, negara-negara Asean berada diantara 2 samudera dan 2 benua.
·      Perkembangan iptek, menyebabkan jarak relatif antara 2 negara semakin pendek.
·      Adanya kebutuhan untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi, menyebabkan terjadinya interaksi antarnegara, terutama dalam hal perdagangan.
·      Konversi lahan pertanian, menyebabkan perubahan ruang.
·      Setiap negara di Asia Tenggara, memiliki karakteristik berbeda.
·      Kerjasama antarnegara dilakukan karena terdapat kebutuhan berbeda di setiap negara.
·      Kerjasama di berbagai bidang mengakibatkan adanya perubahan ruang dan interaksi atau aktivitas masyarakat Asean dalam bidang: ekonomi; sosial; budaya; politik; dan pendidikan.

Latihan
Kerjakan di buku tugasmu!
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
1.      Negara yang berbentuk geografis protruded dan penduduknya mayoritas ras Mongol, yaitu…
a.       Myanmar     b. Thailand      c.  Laos      d. Vietnam
2.      Negara yang terletak paling utara di Asean, yaitu…
a.       Thailand      b. Myanmar     c. Filipina    d. Kamboja
3.      Bentuk karakteristik budaya yang diakibatkan perbedaan iklim kawasan negara-negara Asean, yaitu…
a.       cara berpakaian    b. cara berbicara    c. upacara perkawinan     d. pola makan
4.      Akibat dari banyak negara-negara Asean yang dilewati jalur lipatan Sirkum Pasifik, adalah…
a.       sering terjadi banjir           c. banyak memiliki pantai
b.      beriklim tropis                  d. sering terjadi gempa bumi
5.      Negara anggota Asean yang kegiatan perekonomiannya tidak didukung oleh pertanian, yaitu…
a.       Indonesia      b. Malaysia      c. Singapura      d. Laos
6.      Manakah dari negara-negara Asean berikut yang memiliki iklim subtropis?...
a.       Myanmar      b. Laos             c. Filipina          d. Vietnam
7.      Iklim yang terbentuk akibat letak negara-negara Asean disekitar khatulistiwa dan diapit daratan luas Asia dan Australia, yaitu…
a.       iklim tropis dan iklim musim     c. iklim laut dan iklim hutan hujan
b.      iklim tropis dan iklim laut          d. iklim kemarau dan iklim musim penghujan
8.      Kerjasama yang diadakan para menteri pada pertemuan Defence Ministers Meeting (ADMM) membahas bidang…
a.       sosial       b. pendidikan      c. politik       d. budaya
9.      Berdasarkan keputusan Mahkamah Internasional, Pulau Ligitan dan Sipadan diberikan kepada negara…
a.       Indonesia    b. Singapura    c. Filipina    d. Malaysia
10.  Nilai positif dari kasus pengungsi manusia perahu dari Myanmar yang menimbulkan interaksi antarnegara Asean, antara lain…
a.       bertambahnya warga asing        c. meningkatkan persaingan kerja
b.      memupuk rasa kemanusiaan     d. diskriminasi sosial pengungsi
11.  Salah satu bentuk kerjasama negara-negara Asean dibidang pendidikan, yaitu…
a.       Asean Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children
b.      Asean Council Teachers Convention
c.       Asean Tourism Agreement
d.      Defence Ministers Meeting
12.  Salah satu kerjasama antarnegara Asean dibidang industri berikut ini adalah…
a.       proyek industri tambang Asean Copper Fabrication Project di Filipina dengan Singapura
b.      proyek vaksin Asean Vaccine Project di Singapura dengan Kamboja
c.       proyek pupuk Asean Aceh Fertilizer Project di Indonesia dengan Malaysia
d.      proyek soda api Rock Salt Soda Ash Project di Thailand dengan Indonesia
13.  Salah satu bentuk kerjasama dibidang politik antarnegara-negara Asean, adalah…
a.       membangun pupuk urea di Malaysia
b.      menanggulangi penyalahgunaan narkotika
c.       melaksanakan festival seni Asean
d.      membentuk Pusat Informasi Pariwisata
14.  Faktor pendorong kerjasama antarnegara Asean, yaitu…
a.       kesamaan dan perbedaan ideologi
b.      kesamaan dan perbedaan SDA
c.       kesamaan dan perbedaan kondisi geografis
d.      jawaban a, b, dan c benar
15.  Bentuk kerjasama dalam bidang politik, antara lain…
a.       penyelenggaraan pesta 2 tahun sekali SEA-Games
b.      menyediakan cadangan pangan untuk Negara-negara Asean
c.       traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Assistance in Criminal Matters/MLAT)
d.      penandatanganan kesepakatan bersama Asean Tourism Agreement
16.  Sungai yang dimanfaatkan sebagai sarana transportasi utama di Indonesia, yaitu…
a.       Sungai Musi  b. Sungai Barito  c. Sungai Mahakam  d. Sungai Bengawan Solo
17.  Perhatikan contoh di bawah ini.
1)      Penggunaan monorel kereta jurusan Bandung-Jakarta.
2)      Kemacetan yang panjang di Johor Malaysia.
3)      Penggunaan hutan sebagai Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Jawa.
4)      Pembangunan transportasi bawah tanah di Thailand.
5)      Alih fungsi lahan dari pemukiman menjadi kawasan bandar udara.
Manakah pernyataan yang menunjukkan dampak negatif dari interaksi antarnegara-negara Asean yang menimbulkan perubahan dibidang transportasi?
a.       1, 2, dan 4       b. 1, 3, dan 5        c. 2, 3, dan 5         d. 3, 4, dan 5
18.  Nelayan ikan dengan skala besar yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara, memanfaatkan data cuaca; suhu; dan arah angin, untuk mencari ikan di lautan. Fenomena ini berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi interaksi antarruang, yaitu…
a.    faktor geologi  b. faktor ketersediaan sumber daya   c. faktor iklim   d. faktor teknologi
19.  Perubahan sebagian atau seluruh fungsi lahan dari fungsi semula menjadi fungsi yang lain dan memengaruhi lingkungan dan potensi lahan itu sendiri, disebut…
a.       pergantian lahan               c. konversi lahan
b.      penggunaan tanah            d. konversi tanah
20.  Dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman, yaitu produktivitas pangan akan menjadi…
a.       naik       b. turun       c. signifikan     d. menguntungkan

Esai
1.      Sebutkan batas wilayah Asean berdasarkan letak geografisnya!
2.      Berikan contoh bahwa iklim dapat memengaruhi perubahan ruang dan interaksi antarruang!
3.      Bagaimana peran teknologi komunikasi dalam interaksi antarruang di negara-negara Asean?
4.      Jelaskan mengapa negara Singapura lebih berfokus pada perdagangan dan industri!
5.      Jelaskan alasan negara-negara Asia Tenggara, perlu mengandalkan kerjasama ekonomi!

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar