Senin, 04 September 2017

Bagian Ketiga IPS VIII Revisi 2017 lanjutan



2.      Perdagangan Antarnegara
Pada sub-bab sebelumnya, kalian telah mempelajari perdagangan antardaerah atau antarpulau. Apakah kalian telah memahaminya? Pada zaman sekarang, batas dan jarak bukan lagi menjadi penghalang bagi seseorang atau badan untuk melakukan perdagangan. Bahkan antarnegara pun dapat melakukan perdagangan dengan mudah. Perdagangan antarnegara yang dimaksud, adalah: individu atau lembaga dari negara kita yang menjual atau membeli barang dari individu atau badan yang ada di luar negeri. Terjadinya aktivitas perdagangan antarnegara, akan menimbulkan aktivitas yang dinamakan: ekspor dan impor. Apakah kalian pernah mendengar kata ekspor dan impor? Tentu sudah. Untuk memudahkan kalian memahami tentang seluk-beluk perdagangan internasional, bacalah materi uraian berikut.
a.       Pengertian dan Ruang Lingkup Perdagangan Antarnegara/Internasional
Perdagangan antarnegara atau sering disebut perdagangan internasional, merupakan aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat suatu negara dengan masyarakat negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Masyarakat yang dimaksud, dapat berupa: individu; kelompok; lembaga; pemerintah suatu negara dengan negara lain. Ruang lingkup perdagangan antarnegara, berkaitan dengan beberapa kegiatan, yaitu:
1)      Perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara yang lain.
2)      Perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri.
3)      Perpindahan tenaga kerja dari suatu negara ke negara yang lain.
4)      Perpindahan teknologi dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara lain.
5)      Penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar.

b.      Aktivitas Perdagangan Antarnegara
Aktivitas perdagangan antarnegara, terkait dengan 2 aktivitas yang disebut dengan: ekspor dan impor. Untuk memahami ke-2 istilah tersebut, kalian baca uraian berikut.
1)      Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau produk ke luar negeri. Ekspor dilakukan oleh seseorang atau badan. Pelaku ekspor ini, disebut: eksportir. Tujuan utama kegiatan ekspor, adalah: untuk memperoleh keuntungan. Barang yang diekspor akan dibayar oleh pihak pembeli dengan alat pembayaran berupa mata uang asing atau mata uang luar negeri, seperti: Dollar. Mata uang asing ini selanjutkan ditukarkan menjadi Rupiah pada bank dalam negeri. Mata uang asing ini ditampung oleh pemerintah dan disebut sebagai devisa negara. Devisa yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai impor. Apa itu impor? Impor akan dijelaskan pada uraian berikutnya. Aktivitas ekspor dan impor, tampak pada gambar di bawah ini, yaitu gambar aktivitas di sebuah pelabuhan.
2)      Impor
Impor merupakan kegiatan membeli barang dari luar negeri. Seseorang atau badan yang melakukan impor, disebut: importir. Seorang importir membayar barang yang ia beli dengan mata uang asing. Importir dapat menukarkan uang Rupiah mereka dengan mata uang asing di bank dalam negeri. Selanjutnya, digunakan untuk membayar barang yang diimpor.
Barang-barang yang diimpor oleh Indonesia terdiri dari 2 macam, yaitu: migas dan non-migas. Barang-barang yang termasuk dalam kelompok migas, antara lain: minyak tanah; bensin; solar; dan elpiji. Adapun barang-barang yang termasuk dalam kelompok non-migas, antara lain: karet; kopi; ikan; kayu lapis; kelapa sawit; serta barang tambang non-migas seperti: nikel dan batubara.
Untuk lebih memahami tentang ekspor dan impor, kalian kerjakan aktivitas berikut. Ada beberapa contoh suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Apakah kegiatan tersebut termasuk kegiatan ekspor atau impor? Berilah tanda (X) pada kolom yang sesuai pada tabel di bawah ini.

Aktivitas Individu
Kegiatan Ekspor Impor Yang Dilakukan Masyarakat
No
Kegiatan
Ekspor
Impor
1
Pak Bani merupakan produsen baju seragam yang melayani penjualan sampai ke Malaysia


2
Perusahaan Listrik Negara membeli beberapa komponen perlistrikan dari PT. CBT Thailand


3
Beberapa pengrajin rotan dari Yogyakarta menjual produk mereka sampai ke Amerika, Australia, dan Jerman.


4
Pabrik gula membutuhkan bahan campuran yang dibeli dari Vietnam.


5
Pak Roni merupakan seorang penjual grosir alat kebersihan. Beliau membeli alat kebersihan tersebut dari Tiongkok.



Setelah dapat membedakan ekspor dan impor, kalian juga perlu mengetahui beberapa faktor yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong ekspor. Untuk mendorong ekspor, pemerintah dapat menerapkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut.

c.       Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Ekspor
1)      Memberi Kemudahan kepada Produsen Barang Ekspor
Dalam kebijakan yang pertama ini, untuk meningkatkan ekspor, pemerintah dapat memberikan beberapa kemudahan bagi produsen barang ekspor. Kebijakan yang mendukung peningkatan ekspor, antara lain berupa: kemudahan mengurus perizinan serta memberikan fasilitas kepada produsen barang ekspor. Fasilitas dapat berupa: pemberian bantuan teknologi; pelatihan inovasi produk; serta bantuan kredit dengan bunga rendah. Hal ini akan menjadikan produsen menjadi semangat untuk berproduksi. Harga faktor produksi yang murah, dapat menurunkan harga jual, sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
2)      Menjaga Kestabilan Nilai Tukar Rupiah
Kestabilan nilai tukar Rupiah, sangat penting bagi eksportir. Karena nilai tukar Rupiah yang stabil terhadap mata uang asing, akan mempermudah para eksportir untuk menghitung biaya produksi dari produk ekspornya. Dengan kepastian nilai Rupiah, para eksportir lebih mudah dalam menentukan harga produknya di pasar internasional. Keadaan ini akan mengurangi tingkat keraguan eksportir untuk melakukan ekspor pada produk mereka.

Renungkan
Apakah kalian pernah mendengar istilah pelemahan nilai tukar Rupiah? Hal tersebut adalah merupakan salah satu permasalahan ekonomi. Terlalu banyak impor dan sedikitnya ekspor, menyebabkan Negara kita kekurangan mata uang asing (Dollar) untuk membayar impor. Akibatnya, Dollar menjadi langka sehingga harganya (nilai tukarnya) terhadap Rupiah menjadi sangat tinggi. Di sisi lain, nilai mata uang Rupiah sendiri menjadi murah (lemah). Sebagai siswa, bijaksanalah ketika membeli barang. Cintailah produk dalam negeri, agar produsen dalam negeri menjadi hidup dan impor berkurang.

3)      Membuat Perjanjian Dagang Internasional
Perjanjian mengenai perdagangan internasional, telah banyak dilakukan oleh beberapa negara. Perjanjian ini mencakup kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang, sehingga masing-masing negara memperoleh keuntungan. Penjual atau eksportir mempunyai pasar dengan perlindungan istimewa dari perjanjian tersebut. Selain itu, pembeli juga dapat mempunyai penjual yang telah memenuhi kriteria sesuai perjanjian.
4)      Meningkatkan Promosi
Dalam rangka mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional, promosi menjadi hal yang sangat penting. Pelaksanaan promosi dapat berupa: kegiatan pameran dagang; festival olahraga atau seni; maupun kegiatan lainnya, yang dapat berfungsi sebagai promosi. Pemerintah dapat menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri, contohnya: kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) yang mengusahakan agar produk-produk Indonesia dikenal di luar negeri.

d.      Faktor Pendorong Ekspor
Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi ekspor, baik dari dalam ataupun luar negeri.
1)      Keadaan Pasar Luar Negeri
Besar atau kecilnya permintaan dan penawaran dari berbagai negara, dapat memengaruhi harga di pasar dunia. Apabila permintaan di pasar dunia lebih banyak daripada penawaran, maka harga cenderung naik. Sebaliknya, apabila penawaran lebih banyak dari permintaan, maka harga cenderung turun. Keadaan ini akan memengaruhi para eksportir untuk meningkatkan atau menurunkan ekspornya.
2)      Keuletan Eksportir untuk Menangkap Peluang Ekspor
Seorang eksportir harus pandai menangkap dan memanfaatkan peluang pasar. Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah pemasaran yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli dibidang strategi pemasaran.
3)      Kondisi Sosial, Ekonomi, Politik suatu Negara
Bidang ekonomi; sosial; dan politik, merupakan bidang yang terkait satu sama lain. Ketika ada ketidakstabilan pada salah satu bidang, maka bidang lain akan terpengaruh. Contohnya: negara tujuan ekspor sedang mengalami kerusuhan politik berupa perang antarsuku, hal tersebut tentu sangat memengaruhi keberlangsungan proses ekspor ke negara tersebut.

Renungkan
Pernahkah kalian mendengar berita konflik atau kerusuhan antarsuku di negara kita? Apakah menurutmu, hal itu merupakan sikap bijaksana sebagai warga negara yang berpikiran maju? Tentu saja, bukan. Indonesia terdiri dari berbagai ragam suku budaya yang memperkaya bangsa, bukan untuk dipertengkarkan. Kerusuhan yang terjadi di suatu negara, mengakibatkan negara lain akan enggan melakukan perdagangan. Hal ini akan dapat menurunkan ekspor dari negara yang mengalami kerusuhan. Oleh karena itu, perbedaan harus kita sikapi dengan positif. Hal inilah yang justru membuat negara kita istimewa. Kesadaran akan Bhinneka Tunggal Ika, harus benar-benar tertanam kuat pada jiwa setiap warga negara. Apakah kalian sudah memahami dan mengamalkan nilai dari Bhinneka Tunggal Ika? Berbeda-beda, akan tetapi satu jua atau satu tujuan.

Setelah memahami materi tentang perdagangan antarnegara, apakah menurutmu perdagangan antarnegara mendatangkan manfaat? Tentu saja jawabnya: iya. Apakah manfaat dari perdagangan antarnegara?

e.       Manfaat Perdagangan Antarnegara
Menurut Sadono Sukirno (2010), manfaat perdagangan antarnegara adalah sebagai berikut.
1)      Memperoleh keuntungan
Manfaat dari perdagangan, adalah: memperoleh keuntungan. Dengan adanya spesialisasi, yaitu produk unggul yang khas di tiap-tiap negara, produsen dapat menghasilkan produk dengan efisien. Perdagangan antarnegara menyebabkan produsen bersemangat memaksimalkan produktivitas mereka tanpa khawatir kelebihan produknya tidak akan terjual. Sebab, mereka dapat menjualnya ke luar negeri.
2)      Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri
Setiap negara memiliki sumber daya yang belum tentu dimiliki oleh negara lain, sehingga hasil produksi tiap negara pun berbeda pula. Banyak faktor yang memengaruhi perbedaan tersebut, antara lain: kondisi geografi; iklim; dan penguasaan teknologi. Dengan adanya perdagangan antarnegara, setiap negara dapat bertukar hasil produksi untuk memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara mereka.
3)      Menjalin persahabatan antarnegara
Jalinan persahabatan antarnegara, menjadi hal yang sangat penting dalam di era globalisasi. Adanya perdagangan anternegara akan lebih memudahkan terjalinnya persahabatan. Hubungan yang baik dibidang ekonomi, akan memengaruhi hubungan dibidang yang lain, seperti: pendidikan; kesehatan; sosial; serta kemanusiaan.
4)      Transfer teknologi modern
Untuk menggunakan barang-barang impor berteknologi tinggi, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu. maka, pada umumnya importir memberikan pelatihan penggunaan teknologi tersebut. Hal ini akan mempercepat terjadinya transfer teknologi modern.

f.       Faktor-faktor yang Mendorong Perdagangan Antarnegara
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan antarnegara, diantaranya:
1)      Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
2)      Keinginan untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
3)      Adanya perbedaan kemampuan penguasaan IPTEK dalam mengolah sumber daya ekonomi.
4)      Adanya kelebihan produk dalam negeri, sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
5)      Adanya perbedaan keadaan, seperti: SDA; iklim; tenaga kerja; budaya, dan jumlah penduduk, yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
6)      Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain.
7)      Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negarapun di dunia dapat dapat hidup sendiri.
Setelah memahami perdagangan antarpulau dan perdagangan antarnegara, kalian tentu memahami apa perbedaan antara keduanya, bukan?

g.       Perbedaan Perdagangan Antarpulau dengan Perdagangan Antarnegara
Ada 3 perbedaan utama antara perdagangan antarnegara dan perdagangan domestik/perdagangan antarpulau, yaitu sebagai berikut:
1)      Peluang Perdagangan yang Lebih Luas
Pada perdagangan antarnegara, suatu negara dapat menjual barang/jasanya ke negara lain dan bisa membeli barang/jasa dari negara lain. Dalam perdagangan antarpulau, kita hanya dapat melakukan perdagangan antardaerah atau pulau dalam lingkup satu negara. Jika tidak ada perdagangan antarnegara, orang Indonesia tidak bisa memiliki mobil dan orang Amerika belum tentu dapat makan pisang, seluruh dunia tidak dapat menikmati film Hollywood, dan lain sebagainya.
2)      Adanya Kedaulatan Bangsa
Pada perdagangan antarnegara, bangsa-bangsa dapat mengatur aliran barang/jasa; tenaga kerja; dan keuangan. Negara-negara menunjukkan kedaulatannya di sini. Sementara di perdagangan domestik, aliran perdagangan berjalan secara bebas tanpa regulasi yang berarti dari negara.
3)      Penggunaan Kurs Tukar
Dalam melakukan perdagangan antarnegara, negara-negara menggunakan kurs tukar yang berbeda-beda. Ini berbeda dengan perdagangan domestik yang hanya menggunakan 1 kurs tukar. Perdagangan antarnegara juga membutuhkan sistem keuangan antarnegara yang dapat memastikan kelancaran aliran mata uang ini.
Untuk mendukung perkembangan perdagangan di Indonesia, perlu dikembangkan sektor yang potensial untuk mendukung perdagangan, yaitu: ekonomi maritim dan agrikultur. Kalian dapat menyimak uraian berikut.

A.     Penguatan Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia
1.      Penguatan Ekonomi Maritim
Dalam uraian materi tentang perdagangan antarnegara, kalian telah mempelajari tentang ekspor dan impor. Kalian tentu memahami bahwa dalam aktivitas ekspor dan impor, diperlukan barang/jasa sebagai komoditas perdagangan antarnegara. Untuk mendukung ketersediaan komoditas perdagangan antarnegara/internasional, perlu upaya peningkatan ekonomi maritim. Sebab, sektor ini merupakan unggulan yang dimiliki Indonesia. Upaya peningkatan ekonomi maritim, yang meliputi: potensi maritim Indonesia; hambatan pembangunan ekonomi maritim; dan upaya pengembangan ekonomi maritim Indonesia, akan dipaparkan satu per satu dalam uraian berikut ini.
a.       Potensi Ekonomi Maritim Indonesia
Sebelum memahami tentang potensi maritim Indonesia dan hambatan pengembangannya, kalian perlu memahami terlebih dahulu tentang apa itu ekonomi maritim. Untuk dapat memahami dengan mudah apa itu ekonomi maritim, amatilah gambar aktivitas nelayan berikut ini.
Gambar pertama adalah gambar beberapa nelayan yang sedang mengumpulkan hasil tangkapan ikannya. Gambar kedua adalah gambar seseorang yang sedang menjemur ikan hasil tangkapan. Setelah kalian mengamati ke-2 gambar tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada pada tabel di bawah ini.

Aktivitas Individu
a.       Bentuk kelompok yang terdiri dari 2 orang. Kalian dapat berkelompok dengan teman semeja.
b.      Amati gambar di atas dan diskusikan dengan teman satu kelompok mengenai pertanyaan di bawah ini.
c.       Tuliskan hasil diskusimu pada lembar kerja yang telah disediakan di bawah ini.
No
Pertanyaan
Jawaban
1
Kegiatan apa yang telah dilakukan oleh orang-orang pada ke-2 gambar tersebut?

2
Menurut kalian, apakah kegiatan mereka termasuk dalam kegiatan ekonomi maritim? Berilah penjelasan berikut alasannya.

3
Setelah kalian menjawab pertanyaan nomor 2, kalian diskusikan dengan teman, apa yang dimaksud dengan ekonomi maritim dan idenfitikasi beberapa contoh aktivitas yang tergolong dengan ekonomi maritim.


Setelah menjawab ke-3 pertanyaan dalam tabel di atas, tentunya kalian dapat merumuskan apa yang dimaksud dengan ekonomi maritim? Apakah sama, ekonomi maritim dengan ekonomi kelautan?
Ekonomi kelautan (marine economy) merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan SDA dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Ekonomi maritim (maritime economy) merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup: transportasi laut; industri galangan kapal dan perawatannya; serta pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.
Berdasarkan ke-2 pengertian di atas, tentu kalian sudah mengetahui perbedaan antara ekonomi kelautan dan ekonomi maritim. Apa kira-kira kesamaan dari ke-2 hal tersebut? Kesamaannya adalah: keduanya sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Untuk menguji pemahaman kalian, jawablah beberapa pertanyaan berikut dengan cara memberi (X) pada kolom yang sesuai, seperti contoh nomor 1 tabel di bawah ini.

Aktivitas Individu
Tabel Kegiatan Ekonomi Maritim dan Ekonomi Kelautan
No
Kegiatan
Ekonomi Maritim
Ekonomi Kelautan
Alasan
1
Nelayan mencari ikan di laut

X
Karena nelayan merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan
2
Usaha pengawetan ikan di pantai



3
Usaha budidaya rumput laut



4
Jasa penyeberangan antarpulau



5
Usaha pembuatan kapal dan servis kapal




Setelah selesai mengerjakan aktivitas di atas, untuk mengetahui contoh kekayaan Indonesia dibidang ekonomi maritim dalam bentuk pengembangan rumput laut, amati gambar tanaman rumput laut pada gambar berikut.
Rumput laut merupakan kekayaan sekaligus keindahan bawah laut untuk menarik wisatawan, baik asing maupun lokal. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2010), terdapat 108 kawasan konservasi perairan, dengan luas 15,78 juta ha yang diharapkan dapat meningkat menjadi 20 juta ha pada tahun 2020. Beberapa daerah memiliki keindahan bawah laut yang sudah sangat mendunia dan menjadi spot menyelam yang wajib dikunjungi para penyelam (divers), seperti: Bunaken Sulawesi Utara; Raja Ampat Papua Barat; Labuan Bajo; dan Wakatobi.

Wawasan
Apakah kalian mengetahui bahwa sekitar 75% dari total wilayah Indonesia terdiri dari wilayah perairan/ lautan? Wilayah laut Indonesia yang sangat luas merupakan potensi yang penting dan perlu dipelihara serta ditingkatkan kualitasnya. Berdasarkan Statistik Perikanan Tahun 2012 dari Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia merupakan negara peringkat ke-2 dalam produksi perikanan tangkap, dan peringkat ke-4 dalam produksi perikanan budidaya. Indonesia juga merupakan negara ke-2 dalam hal banyaknya jumlah kapal yang dimiliki, setelah Tiongkok.

Berdasarkan uraian materi di atas, dapat kalian ketahui bahwa SDA yang besar dan letaknya strategis (berada dipersimpangan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) serta posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, seharusnya menjadi kekuatan penting yang dapat dimaksimalkan pengembangannya. Banyaknya kekayaan yang terkandung di laut secara utuh, baik di dalam; di dasar; maupun di atas permukaan laut, merupakan potensi ekonomi yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional. Berbagai kekayaan laut ini sebenarnya telah dieksploitasi dan dimanfaatkan sejak dahulu hingga sekarang, baik melalui metode produksi yang tradisional maupun berbasis teknologi.
Pandangan ekonomi paling sederhana memberikan tuntunan tentang bagaimana suatu perekonomian dapat bekerja dengan baik dari 3 kondisi dasar dalam bentuk pertanyaan, yaitu:
1)      Apa yang harus diproduksi?
2)      Bagaimana berproduksi? dan
3)      Untuk siapa diproduksi?
Jawaban dari kombinasi ke-3 pertanyaan tersebut, dapat dikaitkan dengan kemampuan Indonesia sebagai negara kepulauan, terutama membahas: apakah pembangunan yang dilakukan telah menempatkan sektor kelautan sebagai modal pembangunan yang unggul. Produksi sektor kelautan secara kuantitatif, barangkali, tidak mengalami masalah walaupun sering terdapat kesenjangan antara potensi dan realisasi.
Dengan kekayaan laut yang sangat banyak, ironisnya, pembangunan ekonomi nasional masih belum memberikan dampak positif yang kuat terhadap kesejahteraan masyarakat. Gambaran nyata kondisi ini sejalan dengan pengelolaan sektor kelautan belum digarap dengan penuh perhatian dan kemauan. Hal ini terlihat pada potret sebagian besar nelayan Indonesia yang masih bergelut dengan kemiskinan, padahal produksi perikanan terus meningkat. Daya saing domestik yang lemah, menyebabkan kegiatan pengangkutan (transportasi laut) maupun eksploitasi sumber daya mineral di wilayah perairan nasional, masih lebih banyak dilakukan oleh pihak asing. Kekalahan dalam kompetisi ekonomi berbasis maritim juga terjadi disektor industri dan jasa kelautan, mulai dari hulu maupun hilir.

b.      Kondisi Ekonomi Maritim di Indonesia dan Negara-negara Asean
Keprihatinan terhadap sektor kelautan nasional, mengharuskan adanya kebijakan strategis untuk mempercepat pengembangan keunggulan diberbagai subsektor kelautan.
Pembangunan dibidang kelautan diarahkan untuk mencapai 4 tujuan, yakni:
1)      Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan.
2)      Peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya: para nelayan; pembudidaya ikan; dan masyarakat kelautan lainnya yang berskala kecil.
3)      Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan.
4)      Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa.
Selanjutnya kondisi ekonomi maritim di Indonesia, dilihat dari:
a)      Sektor Pelayaran
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, industri pelayaran merupakan infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun dalam realita, industri pelayaran nasional saat ini dalam kondisi belum begitu baik. Ditinjau dari segi daya saing, pangsa muatan armada kapal nasional, masih tergolong rendah. Industri galangan kapal, yang sebenarnya sangat strategis karena mempunyai rantai hulu-hilir yang panjang, hingga saat ini belum berkembang. Sistem pelabuhan saat ini hanya berperan sebagai cabang atau ranting dari Singapura atau pelabuhan luar negeri lainnya. Pelayanannya masih belum efisien dan belum produktif. Daya saing SDM disektor pelayaran, masih relatif rendah. Salah satu bentuk perkembangan disektor pelayaran, nampak pada gambar di bawah ini.
b)      Sektor Perikanan
Potensi sektor perikanan Indonesia sangat besar dan sepantasnya Indonesia menjadi negara industri perikanan terbesar di Asia. Namun demikian, kontribusi sektor perikanan terhadap pendapatan nasional, masih rendah. Pertambahan kawasan budidaya perikanan pun, masih sangat kurang.
c)      Sektor Pariwisata Bahari
Pengembangan pariwisata bahari, diyakini dapat mempunyai efek berganda (multiplier effect) yang dapat: menyerap tenaga kerja; meningkatkan pendapatan masyarakat; mendatangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri (menghasilkan devisa). Selain itu, pengembangan pariwisata bahari mempunyai dampak positif untuk tumbuh-bangkitnya jiwa dan budaya bahari yang dapat memberikan efek berganda dalam mendorong terwujudnya negara maritim yang tangguh. Namun demikian hingga saat ini, pariwisata bahari belum berkembang dengan baik. Contoh wisata bawah laut, tampak pada gambar di bawah ini.
Ekonomi maritim di wilayah Asia Tenggara dalam kurun waktu 10-15 tahun terakhir, telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Keadaan ini tidak terlepas dari pengaruh lingkungan strategis, dimana fenomena maritim dunia telah muncul dan menjadi tantangan nyata bagi negara-negara, khususnya negara yang memiliki wilayah teritorial berupa laut. Seperti telah diketahui bahwa kawasan Asia Tenggara lebih dibatasi oleh wilayah perairan, dimana batas negaranya pun masih saling tumpang tindih dengan negara lain. Laut merupakan tempat penggalian SDA yang akan digunakan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa perikanan merupakan sektor ekonomi andalan di negara Asean.

c.       Strategi dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim di Indonesia
Pengembangan ekonomi maritim, perlu ditingkatkan, dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. Pengembangan ekonomi maritim sangat diperlukan, mengingat besarnya potensi ekonomi maritim yang kita miliki. Namun besarnya potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembangunan nasional. Pada tahun 2014 kontribusi seluruh sektor kelautan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), hanya sekitar 20%. Padahal negara-negara dengan potensi kekayaan laut yang lebih kecil daripada Indonesia, seperti: Islandia; Norwegia; Jepang; Korea Selatan; Thailand; dan Tiongkok, yang kontribusi bidang kelautannya rata-rata sudah di atas 30% PDB.
Kebangkitan ekonomi kelautan Indonesia ditandai dengan perubahan paradigma pembangunan nasional, dari pembangunan berbasis daratan (land-based development) menjadi pembangunan berbasis kelautan (ocean-based development). Hal ini akan memacu berbagai produk kebijakan publik; infrastruktur; dan sumber daya finansial yang terintegrasi menunjang pembangunan kelautan.
Melalui perubahan basis pembangunan dari basis daratan ke lautan, maka: pelabuhan; armada pelayaran (transportasi laut), akan lebih maju dan efisien. Semua produk dari pertanian tanaman pangan; hortikultur; perkebunan; kehutanan; peternakan; bahan tambang dan mineral; serta manufaktur, akan lebih berdaya saing karena biaya logistik akan lebih murah dan pergerakan barang lebih cepat.
Di samping itu, akan memacu percepatan pengembangan infrastruktur dan ketersambungan maritim; membangun tol laut; pelabuhan laut dalam; logistik; industri perkapalan, diyakini akan mengurangi in-efisiensi ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Konektivitas maritim juga akan memberikan jaminan kesatuan ekonomi dan menekan perbedaan harga serta kesenjangan ekonomi antarwilayah.
Bentuk kebijakan lain dibidang ekonomi maritim, adalah: dalam menyambut Asean Connectivity, Indonesia menyiapkan 5 pelabuhan besar. Lima pelabuhan yang dimaksud, adalah: Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara; Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta; serta pelabuhan-pelabuhan di Surabaya; Makassar; dan Kalimantan.
Dari 47 pelabuhan yang akan dikembangkan di Asean, 14 diantaranya ada di Indonesia. Kita ingin 5 pelabuhan besar kita itu siap untuk Asean Connectivity, dan Indonesia sebetulnya berkepentingan untuk proyek-proyek sea transportation ini. Investasi pihak swasta dibutuhkan dalam proyek-proyek Asean Connectivity ini, khususnya pada infrastruktur transportasi.
Selain itu dalam pengembangan ekonomi maritim juga telah disiapkan kerangka regulasi yang sesuai dengan semua pihak. Karena regulasi tiap negara di Asean sangat berbeda-beda, maka diperlukan harmonisasi regulasi. Menjelang pemberlakuan MEA, mengatasi masalah sektor perikanan menjadi sebuah keharusan. Kendala kita menghadapi MEA sekarang ini sesungguhnya bukan pada aspek perikanan itu sendiri, tetapi lebih kepada aspek pemberdayaan, terutama pemberdayaan nelayan karena nelayan sebagai pelaku utama perikanan. Jika nelayan tidak juga beranjak dari kemiskinan, maka produktivitas menangkap ikan akan menurun, dampaknya: pendapatan akan turun.
Setelah memahami tentang penguatan ekonomi maritim, kalian dapat mempelajari tentang penguatan agrikultur sebagai alternatif penopang ekonomi Indonesia dalam uraian materi berikut.

2.      Penguatan Agrikultur di Indonesia
Apakah kalian sudah pernah mendengar kata agrikultur? Ekonomi agrikultur merupakan upaya peningkatan perekonomian dengan memberdayakan sektor pertanian. Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan: bahan pangan; bahan baku industri; sumber energi; atau untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam agrikultur, biasanya dipahami orang sebagai: budidaya tanaman; bercocok tanam; atau pembesaran hewan ternak. Agrikultur dapat pula berupa: pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti: pembuatan keju dan tempe; atau sekedar ekstraksi semata, seperti: penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Untuk lebih memahami makna agrikultur, kerjakan aktivitas berikut.

Aktivitas Individu
Berilah tanda centang pada gambar yang tergolong produk agrikultur dan tanda silang untuk produk non-agrikultur.

Setelah mengerjakan aktivitas, tentu kalian sudah dapat membedakan produk agrikultur dengan produk non-agrikultur. Selanjutnya kalian juga harus memahami bagaimana meningkatkan sektor agrikultur sebagai penopang peningkatan perekonomian Indonesia. Upaya peningkatan perekonomian, sebaiknya diusahakan dengan peningkatan berbagai sektor. Salah satunya dari sektor agrikultur atau pertanian. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak, sektor penghasil pangan harus diusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Dukungan pemerintah dalam pengembangan agrikultur, antara lain berupa: pemberian subsidi pupuk serta benih. Hal ini dimaksudkan agar faktor produksi dapat ditekan sehingga harga jual produk dapat bersaing namun terjangkau. Selain itu, pemerintah juga selalu mengawasi harga-harga produk pertanian dengan tujuan untuk melindungi petani apabila harga barang terlalu rendah. Setelah memahami tentang makna agrikultur, kalian perlu memahami tentang:

a.       Potensi Agrikultur Indonesia
Indonesia sebagai salah satu negara yang termasuk dalam wilayah tropis, memiliki potensi pertanian yang sangat baik. Salah satu produk pertanian Indonesia yang berpontensi menjadi andalan, adalah: produk pertanian segar dalam bentuk buah-buahan dan sayuran. Produk lain yang turut menjadi andalan, adalah: rempah-rempah dan Bahan Bakar Nabati (BBN).
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki SDA yang banyak untuk produk pertanian. Di sektor pertanian, Indonesia memiliki beragam jenis tanaman. Hal ini didukung kondisi iklim tropis. Di bidang tanaman pangan, Indonesia memiliki tanaman unggul, seperti: padi; kedelai; kacang tanah; ubi kayu; dan berbagai varietas yang lain.
Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan signifikan bagi perekonomian Indonesia. Sektor pertanian menyerap 35.9% dari total angkatan kerja di Indonesia dan menyumbang 14.7% bagi pendapatan nasional Indonesia (BPS:2012). Fakta tersebut menguatkan pertanian sebagai megasektor yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Sektor pertanian di Indonesia merupakan kontributor besar dalam: pendapatan nasional; penyerapan tenaga kerja; penyediaan pangan; dan penyediaan bahan baku industri. Sektor pertanian juga berperan dalam memeratakan pembangunan, melalui: upaya pengentasan kemiskinan dan perbaikan pendapatan masyarakat. Selain itu, sektor pertanian juga telah menjadi salah satu pembentuk budaya bangsa dan penyeimbang ekosistem.

b.      Peran Agrikultur di Indonesia
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan SDA. Tanahnya subur. Sampai saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia ber-matapencaharian sebagai petani. Pertanian atau agrikultur, merupakan sektor primer dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini merupakan sektor penting untuk menyumbang hampir setengah dari perekonomian. Selain itu, agrikultur juga berperan sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor.
Pembangunan sektor agrikultur Indonesia, sampai saat ini, masih belum dapat memberikan sumbangan yang tinggi jika dilihat dari tingkat kesejahteraan pelaku sektor dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan agrikultur di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Pembangunan agrikultur atau pertanian di Indonesia, mempunyai peranan penting, antara lain: potensi SDA yang besar dan beragam; pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar; besarnya pangsa terhadap ekspor nasional; besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini; perannya dalam penyediaan pangan masyarakat; dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia, besar. Namun pada kenyataannya, sampai saat ini sebagian besar petani kita masih banyak yang tergolong miskin.

c.       Hambatan Pengembangan Agrikultur di Indonesia
Pengembangan dibidang agrikultur di Indonesia, mempunyai beberapa hambatan, antara lain sebagai berikut:
1)      Skala usaha pertanian pada umumnya relatif kecil;
2)      Modal terbatas;
3)      Penggunaan teknologi masih sederhana;
4)      Sangat dipengaruhi musim;
5)      Pada umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga;
6)      Akses terhadap kredit, teknologi, dan pasar, rendah;
7)      Pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga akan merugikan petani;
8)      Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian;
9)      Kurangnya penyediaan benih yang bermutu bagi petani.
Gambar di atas adalah contoh petani dengan skala usaha pertanian yang masih relatif kecil, yang tampak pada petak-petak tanah sawah yang relatif sempit. Usaha dengan skala kecil, tentu akan mendapatkan hasil yang kecil. Hasil yang kecil menjadi cerminan dari tingkat kesejahteraan yang rendah.
Berdasarkan fakta dalam gambar di atas, pembangunan pertanian di masa mendatang bukan hanya untuk memecahkan masalah-masalah yang ada, melainkan untuk menghadapi tantangan globalisasi. Oleh karena itu, pembangunan pertanian di Indonesia tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi, tetapi juga mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat. Tantangan tersebut diharapkan mampu mendorong kita agar lebih bekerja keras dalam mengembangkan sektor pertanian apabila menginginkan pertanian kita dapat menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor penggerak pembangunan bangsa. Untuk lebih memahami materi ini, kerjakan aktivitas kelompok berikut.

Aktivitas Kelompok
a.       Bentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
b.      Lakukanlah pengamatan terhadap kondisi sektor pertanian disekitar tempat tinggal kalian.
c.       Buatlah laporan hasil pengamatan tersebut pada lembar kerja yang telah disediakan di bawah ini.
No
Objek Pengamatan
Kondisi
1
Luas Lahan Pertanian

2
Kondisi Lahan Pertanian

3
Tanaman yang ditanam di lahan pertanian

4
Jumlah yang diperoleh dari lahan pertanian setiap tahun

5
Apakah pendapatan sektor pertanian tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup petani? Jelaskan!



3.      Strategi Pengembangan Agrikultur Indonesia
Beberapa strategi yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengembangkan agrikultur di Indonesia, antara lain:
a.       Ekofarming
Strategi ekofarming merupakan: meningkatkan sistem budidaya di sektor pertanian yang ramah lingkungan dan terintegrasi dengan kearifan lokal disetiap daerah di Indonesia.
b.      Distribusi pupuk secara merata
Langkah yang ditempuh dalam strategi ini, adalah: petani diminta menjumlahkan kebutuhan pupuk untuk kebutuhan tanamnya per hektar selama satu tahun. Dengan cara ini, pemerintah akan dapat mengetahui kebutuhan pupuk selama 1 tahun, sehingga dapat menyediakan stok pupuk sesuai dengan kebutuhan petani.
c.       Perbaikan irigasi
Pertanian yang berhasil, tidak lepas dari baiknya sistem irigasi yang diterapkan. Oleh karena itu, pemerintah mengusahakan keterjaminan ketersediaan air untuk pertanian dengan perbaikan atau pengadaan irigasi yang baik.

Strategi lain yang dapat dilakukan di sektor agrikultur/pertanian, adalah: melakukan pembangunan dan perbaikan berbagai sarana pendukung sektor pertanian, serta pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia. Mutu SDM yang mampu memberikan konsultasi bagi petani dalam meningkatkan produktivitasnya, perlu ditingkatkan. Hal ini merupakan bentuk dukungan bagi petani untuk tetap mempertahankan usahanya di sektor pertanian. Tanpa adanya dukungan, akan semakin banyak tenaga kerja dan lahan yang akan beralih ke sektor-sektor lain yang lebih menarik. Strategi selanjutnya adalah: mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung bagi sektor lain yang akan menyerap pertumbuhan tenaga kerja Indonesia. Jalan; pelabuhan; dan listrik, adalah sarana utama yang dapat mempercepat pertumbuhan di sektor ini. Sarana tersebut akan mempermudah distribusi hasil panen serta distribusi faktor produksi bagi petani.

Renungkan
Apakah kalian pernah mendatangi atau melewati sebuah kompleks persawahan? Apakah kalian juga pernah melihat suatu kompleks persawahan yang diratakan dengan tanah, lalu dibangun sebuah gedung? Indonesia negara pertanian besar yang masih mengimpor beberapa jenis bahan makanan dari luar negeri. Bijaksanakah kita apabila terus mengurangi lahan pertanian tanpa memperhitungkan kerugian bagi sektor lain?

Struktur perekonomian Indonesia sekarang merupakan cerminan dari arah perekonomian yang dilakukan di masa lalu. Pada masa Orba dan Reformasi juga telah menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor penting, yang membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Sektor pertanian juga menyediakan pangan bagi masyarakat Indonesia.
Saat ini kita mempunyai kesempatan untuk mempersiapkan kebijakan yang dapat membentukstruktur perekonomian Indonesia di masa depan. Namun beberapa permasalahan yang dihadapi sektor pertanian di masa kini, perlu segera dibenahi.

B.     Pendistribusian Kembali (Redistribusi) Pendapatan Nasional
Pada sub-bab 3, kalian telah belajar mengenai upaya peningkatan ekonomi maritim dan agrikultur. Usaha-usaha dibidang ekonomi bermuara pada tujuan yang sama, yaitu: menyejahterakan masyarakat secara adil dan merata. Akan tetapi sampai sekarang masih terdapat masalah dalam pendistribusian pendapatan. Kesenjangan atau ketimpangan antara masyarakat berpendapatan tinggi dan rendah, masih sangat lebar. Untuk lebih memperjelas gambaran masalah dalam pendistribusian pendapatan, amati gambar di bawah ini.
Apa yang kalian rasakan ketika melihat fenomena seperti nampak dalam gambar ketimpangan di atas? Pada gambar tersebut kalian dapat melihat bahwa dibalik gedung tinggi pencakar langit, masih banyak terdapat pemukiman yang tidak layak huni. Untuk lebih memperjelas lagi pemahaman kalian terkait dengan distribusi pendapatan, perhatikan gambar di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan pada lembar kerja berikut.
Carilah perbedaan antara 2 gambar di atas. Tuliskan jawabanmu pada lembar aktivitas yang telah disediakan di bawah ini.

Aktivitas Kelompok
a.       Bentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
b.      Amati gambar di atas dan diskusikan dengan teman satu kelompok, apa saja yang dapat kalian lihat dari ke-2 gambar tersebut terkait dengan pendistribusian kembali pendapatan nasional, dilihat dari: pemerataan pendapatan; dampak; dan upaya apa yang harus dilakukan.
c.       Tuliskan hasil diskusimu pada lembar kerja yang telah disediakan di bawah ini.
No
Aspek
Hasil Diskusi

Pemerataan
Merata/Belum Merata, penjelasan…………………………….

Dampak


Upaya yang dapat dilakukan








Berdasarkan gambar, tampak bahwa pendapatan di Indonesia belum dapat terdistribusi secara optimal. Selisih besaran pendapatan yang diterima masyarakat kelas atas dan kelas bawah, masih besar. Masalah seperti ini tidak bisa dibiarkan, karena akan menimbulkan dampak negatif, antara lain terjadinya: kriminalitas; kemiskinan; ataupun narkoba. Oleh karena itu, diperlukan pendistribusian pendapatan dalam masyarakat secara adil. Namun sebelum memahami tentang upaya pendistribusian pendapatan, kalian perlu memahami tentang pengertian redistribusi pendapatan dalam uraian berikut.

1.      Pengertian Redistribusi Pendapatan
Redistribusi (pendistribusian kembali) pendapatan adalah pendistribusian kembali pendapatan masyarakat kelompok kaya kepada masyarakat kelompok miskin, baik berasal dari pajak ataupun pungutan-pungutan lain. Redistribusi pendapatan dilakukan sebagai salah satu bentuk jaminan sosial yang dilakukan negara kepada masyarakat. Jaminan sosial bukanlah pengeluaran publik yang sia-sia, melainkan sebuah bentuk investasi sosial yang menguntungkan dalam jangka panjang yang dilandasi 2 pilar utama, yakni: redistribusi pendapatan dan solidaritas sosial. Redistribusi pendapatan dapat berbentuk vertikal dan horizontal.
a.       Redistribusi Vertikal, menunjukkan pada transfer uang dari orang kaya ke orang miskin. Di sini, jaminan sosial merupakan bentuk dukungan warga masyarakat yang kuat kepada warga masyarakat yang lemah secara ekonomi.
b.      Redistribusi Horizontal adalah transfer uang antar kelompok, yaitu: dari kelompok satu ke kelompok lain. Contohnya: dari laki-laki ke perempuan; dari orang dewasa kepada anak-anak; dari remaja ke orangtua. Redistribusi horizontal dapat pula bersifat “antar-pribadi”, yakni: dari satu siklus kehidupan seseorang ke siklus lainnya. Jaminan sosial pada hakekatnya merupakan dukungan finansial yang diberikan kepada anak-anak yang kelak membayarnya manakala sudah dewasa; yang diberikan kepada orang sakit yang membayarnya manakala sehat; atau yang diberikan kepada para pensiunan yang telah mereka bayar pada saat masih bekerja.
2.      Program Redistribusi untuk Pemerataan Distribusi Pendapatan di Indonesia
Dalam rangka mewujudkan program redistribusi pendapatan di Indonesia untuk dapat memeratakan pembangunan, pemerintah telah melakukan beberapa strategi, antara lain: dengan merealisasikan beberapa program pemerintah. Program-program pemerintah tersebut dapat diaplikasikan pada program-program berikut ini.
a.       Program Pemberian Jaminan Akses Kebutuhan Dasar bagi Rakyat Bawah
Langkah awal dalam upaya pemerataan pendapatan di masyarakat adalah dengan memenuhi kebutuhan rakyat terlebih dahulu. Kebutuhan tersebut adalah mencakup: kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan); akses kesehatan; dan pendidikan.
Strategi pemenuhan kebutuhan dasar rakyat yang dilakukan pemerintah, diantaranya: Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari rakyat; Bantuan Tunai Bersyarat (BTB) atau disebut juga Program Keluarga Harapan (PKH); Jaminan Sosial (social security); Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Beasiswa untuk memenuhi akses pendidikan bagi mereka yang kurang mampu; serta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan yang gratis.
b.      Program Kredit Lunak dan Penjaminan Kredit Berbasis Komunitas
Pada tanggal 5 November 2007 telah diresmikan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kebijakan ini tentunya merupakan angin segar yang sudah lama ditunggu oleh masyarakat, khususnya: usaha mikro dan usaha kecil.
Dengan kebijakan KUR, UMKM akan terhindar dari kendala aturan-aturan perbankan yang menyulitkan mereka untuk mendapatkan pinjaman modal dari lembaga keuangan formal (LKF) karena dalam program KUR, pemerintah telah menitipkan uang (yang berasal dari APBN) sebesar Rp 1,4 triliun pada lembaga penjaminan. Harapannya, bank-bank nasional yang dilibatkan dalam program tersebut, akan mampu memberikan pinjaman kepada UMKM.
Kebijakan ini diharapkan dapat membantu masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga dapat menjadi wirausaha yang mandiri serta membantu mengurangi persentase penduduk miskin di Indonesia.
c.       Pengembangan Usaha atau Industri Kecil
Ada beberapa alasan mengapa usaha kecil perlu dikembangkan, yaitu:
Pertama, usaha kecil menyerap banyak tenaga kerja. Berkembangnya usaha kecil menengah akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja serta pengurangan jumlah kemiskinan.
Kedua, pemerataan dalam distribusi pembangunan. Lokasi UKM banyak di pedesaan dan menggunakan sumber daya lokal. Dengan berkembangnya UKM, terjadi pemerataan dalam distribusi pendapatan dan juga pemerataan pembangunan sehingga akan mengurangi diskriminasi spasial antara kota dan desa.
Ketiga, pemerataan dalam distribusi pendapatan. UKM sangat kompetitif dengan pola pasar hampir sempurna; tidak ada monopoli; dan mudah dimasuki. Pengembangan UKM yang melibatkan banyak tenaga kerja, pada akhirnya akan mempertinggi daya beli. Hal ini terjadi karena pengangguran berkurang dan adanya pemerataan pendapatan yang pada gilirannya akan mengentaskan kemiskinan.
Upaya pemerintah dalam melaksanakan pemberdayaan UMKM melalui penerapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat pemerataan pendapatan, penanggulangan kemiskinan, dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. Program ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat di pedesaan.
d.      Pemerintah Bekerja Sama dengan Swasta Lokal dan Asing untuk Menjalankan Program Corporate Social Responsibility (CSR)
Dengan adanya program pemerintah yang bekerja sama dengan swasta lokal dan asing untuk menjalankan program CSR, diharapkan golongan masyarakat bawah; buruh; dan usaha-usaha kecil, bisa mendapatkan kesempatan untuk ikut dalam kegiatan ekonomi yang rpodukstif secara keseluruhan, bukan hanya segelintir pengusaha yang mendapat perlakuan khusus (corner of previledge). Untuk keperluan tersebut, pemerintah hendaknya melaksanakan prinsip tanggung jawab sosial yang menjadi tumpuan dan jaminan bahwa setiap lapisan masyarakat secara keseluruhan bisa menikmati hasil-hasil pembangunan ekonomi yang telah dilakukan.
Untuk itu, pemerintah harus mampu bekerja sama dengan swasta lokal dan asing untuk menjalankan program CSR. Bahkan kalau perlu, mewajibkan persentase laba bersih tertentu perusahaan untuk kegiatan CSR melalui pola bapak angkat dalam kegiatan ekonomi. CSR selanjutnya dapat dijadikan sebagai salah satu indikator tanggung jawab sosial untuk membantu mengembangkan dunia usaha kecil; menengah; dan koperasi. Program ini menjadikan CSR sebagai tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi; seimbang; dan sesuai dengan lingkungan; nilai; norma; dan budaya masyarakat setempat.
e.       Pemerintah Konsisten dalam Mewujudkan Kebijakan Penegakan Hukum dan Keadilan Ekonomi
Dalam hubungan ini, peran pemerintah sangatlah besar sebagai pembuat strategi dan kebijakan-kebijakan dalam menciptakan pembagian pendapatan di golongan masyarakat yang lebih merata, dan berperan secara aktif dalam pelaksanaan program pemerataan pendapatan di masyarakat, serta secara konsisten mewujudkan penegakan hukum sehingga dunia usaha nasional dan asing dapat melakukan usaha secara berkesinambungan untuk menciptakan lapangan kerja secara luas demi terciptanya pemerataan pendapatan. Hukum dan keadilan ekonomi yang tidak mendiskriminasikan golongan miskin, merupakan modal awal, sehingga kebijakan redistribusi yang diambil pemerintah, menjadi efektif untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan ketimpangan pendapatan yang ada di Indonesia.

3.      Beberapa Alternatif Praktik Redistribusi Pendapatan di Indonesia
Pemerintah sebagai pembuat kebijakan, telah mengusahakan beberapa hal terkait dengan alternatif pendistribusian pendapatan, yaitu sebagai berikut.
a.       Subsidi
Dalam rangka pendistribusian pendapatan, pemerintah berupaya untuk mendorong usaha kecil dan menengah, agar tetap hidup dan memiliki daya saing. Maka dari itu pemerintah memberikan subsidi, baik berupa potongan harga ataupun pemberian tambahan modal kepada produsen. Contoh: subsidi pupuk kepada petani. Subsidi pupuk dari pemerintah kepada petani, dimaksudkan supaya petani dapat menekan biaya produksi. Dengan harga pupuk yang lebih rendah, diharapkan para petani dapat menjual hasil pertanian dengan harga yang lebih rendah sehingga dapat bersaing. Subsidi BBM diperuntukkan bagi kalangan menengah ke bawah. Pemberian subsidi bahan bakar ini, diharapkan dapat menekan beban biaya transportasi masyarakat.
b.      Pengenaan Pajak
Selain pemberian subsidi, cara lain yang digunakan pemerintah untuk mendistribusikan pendapatan adalah dengan pengenaan pajak. Terdapat banyak jenis pajak di Indonesia, antara lain: pajak penghasilan; pajak kendaraan bermotor; pajak terhadap barang mewah; dan sebagainya. Pajak penghasilan adalah pajak yang dibayarkan oleh seseorang yang sudah berpenghasilan dengan batas minimal penghasilan sebesar angka yang telah ditentukan pemerintah. Pajak kendaraan bermotor biasanya satu paket dengan perpanjangan masa berlaku STNK.
Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara. Berbagai proyek pemerintah, dibiayai dari hasil pembayaran pajak dari masyarakat. Pemberian subsidi kepada masyarakat juga berasal dari pendapatan pajak. Dengan demikian, pajak dan subsidi merupakan alat utama dalam pendistribusian pendapatan. Pajak merupakan sejumlah uang tunai yang dibayarkan oleh rakyat kepada negara yang sifatnya dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang. Pajak yang diterima pemerintah, digunakan untuk membiayai pembangunan, dan hasil pembangunan inilah yang akan kembali ke rakyat.

Renungkan
Pendapatan negara sebagian besar diperoleh dari penarikan pajak. Pajak yang terkumpul digunakan sebagai pembiayaan pembangunan negara, termasuk pembangunan jalan serta fasilitas umum lainnya. Bukankah semua masyarakat turut menikmati fasilitas tersebut? Lalu, apakah kalian setuju bahwa: “orang bijak bayar pajak?”.

Tugas Proyek
a.       Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.
b.      Lakukan observasi ke tempat pelelangan ikan/ industri pengolahan hasil pertanian yang ada di sekitar tempat tinggal siswa.
c.       Lakukan wawancara kepada nelayan atau penjual hasil pengolahan produk pertanian.
d.      Susunlah laporan dari hasil wawancara.
e.       Presentasikan laporan di depan kelas.

Rangkuman
Pelaku ekonomi, terdiri atas: rumah tangga konsumen; rumah tangga produsen; pemerintah; serta masyarakat luar negeri. Rumah tangga konsumen berperan sebagai konsumen sekaligus penyedia faktor produksi. Sedangkan rumah tangga produsen berperan sebagai produsen sekaligus pengguna faktor produksi. Pemerintah berperan, sebagai: konsumen; produsen; dan regulator. Sektor luar negeri berperan sebagai konsumen dan produsen. Barang/jasa yang diproduksi oleh rumah tangga produsen, dijual di pasar output atau pasar barang dan jasa. Sedangkan penawaran dan permintaan faktor produksi, terjadi di pasar faktor produksi.
Batas dan jarak bukan lagi menjadi penghalang adanya perdagangan antardaerah atau antarpulau, bahkan antarnegara. Perbedaan sumber daya serta keunggulan, menjadi faktor utama terjadinya perdagangan antardaerah dan antarnegara.
Ekonomi maritim dan agrikultur, merupakan sektor penting yang perlu dikembangkan karena perannya yang besar terhadap pembangunan ekonomi. Ekonomi maritim (maritime economy) merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup: transportasi laut; industri galangan kapal dan perawatannya; pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.
Hasil pengembangan berbagai sektor dan aktivitas perdagangan, perlu didistribusikan kembali pada masyarakat secara adil dan merata sehingga tercapai kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan pemerataan redistribusi pendapatan, pemerintah telah melakukan beberapa usaha, antara lain: pemberian subsidi dan pengenaan pajak.

Uji Kompetensi

Soal Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada huruf: A, B, C, atau D.
1.      Indonesia merupakan negara dengan kekayaan laut yang begitu besar. Pemaksimalan potensi laut dapat dilakukan dengan…
a.       Memanfaatkan sumber daya laut secara masal dengan berbagai cara.
b.      Memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara-cara memanfaatkan sumber daya laut dengan cara yang bijaksana.
c.       Menjual sumber daya laut pada pihak asing karena mereka memiliki alat yang lebih canggih.
d.      Membiarkan saja supaya sumber daya tersebut dapat berkembang dan terus berkembang.
2.      Berikut ini yang bukan upaya meningkatkan ekonomi maritim di Indonesia adalah…
a.       Mengenalkan batas-batas laut Indonesia kepada nelayan.
b.      Meningkatkan kualitas SDM oleh pemerintah.
c.       Memberikan kebebasan kepada kapal asing.
d.      Memberi bantuan untuk nelayan miskin.
3.      Rumah tangga konsumen yang menyerahkan faktor produksi berupa kompetensi kewirausahaan kepada pihak produsen, akan memperoleh imbalan berupa…
a.       sewa              b. bunga                c. keuntungan                 d. gaji
4.      Redistribusi pendapatan dilakukan sebagai salah satu bentuk berupa…
a.       Jaminan sosial yang dilakukan negara kepada masyarakat.
b.      Pembagian pendapatan nasional.
c.       Pengalokasian pajak kepada penduduk miskin.
d.      Pemberian subsidi kepada seluruh masyarakat.
5.      Pelaku ekonomi dalam suatu perekonomian, terdiri atas…
a.       Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Swasta, dan Koperasi.
b.      Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Swasta, Badan Usaha Milik Daerah, dan Koperasi.
c.       rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan, rumah tangga pemerintah, dan rumah tangga luar negeri.
d.      rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, distributor, dan pemerintah.
6.      Berikut ini yang bukan tujuan pembangunan kelautan adalah…
a.       Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan.
b.      Menjadikan laut satu-satunya sumber pendapatan nasional.
c.       Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan.
d.      Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa.
7.      Tiga peran penting rumah tangga pemerintah adalah sebagai…
a.       regulator, konsumen, dan produsen.
b.      konsumen, produsen, dan pemungut pajak.
c.       motivator, fasilitator, dan regulator.
d.      perencana, pelaksana, dan pengawas.
8.      Pengalokasian kembali pendapatan yang menunjuk pada transfer uang dari orang kaya ke orang miskin disebut dengan…
a.       redistribusi vertikal                   c. redistribusi jaminan akses
b.      redistribusi horizontal               d. redistribusi kredit lunak
9.      Berikut ini yang bukan ruang lingkup perdagangan antarnegara adalah…
a.       Perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain.
b.      Perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri.
c.       Perpindahan tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain.
d.      Perpindahan data tentang pangsa pasar dari luar negeri.
10.  Berikut ini yang bukan faktor yang memengaruhi ekspor, baik dari dalam ataupun luar negeri adalah…
a.       Keadaan pasar luar negeri.
b.      Keuletan eksportir untuk menangkap peluang pasar.
c.       Keuletan importir untuk memenangi pangsa pasar.
d.      Kondisi sosial, ekonomi, dan politik suatu negara.

Esai
Jawablah pertanyaan berikut ini secara singkat dan jelas.
1.      Jelaskan hubungan peran rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen dengan bagan siklus perekonomian 2 sektor.
2.      Jelaskan 3 peran pemerintah dalam perekonomian.
3.      Menurut pendapat kalian, apa langkah yang sebaiknya diambil pemerintah dalam meningkatkan ekonomi maritim.
4.      Menurut pendapat kalian, apa langkah yang sebaiknya diambil pemerintah dalam meningkatkan sektor agrikultur di Indonesia.
5.      Jelaskan 5 upaya pemanfaatan laut dalam meningkatkan perekonomian.
6.      Apa yang dimaksud dengan redistribusi pendapatan.
7.      Jelaskan 3 faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara.
8.      Jelaskan manfaat perdagangan antarpulau.
9.      Jelaskan masalah dalam perdagangan antarnegara bagi Indonesia.
10.  Identifikasi keunggulan dan keterbatasan Indonesia dan negara-negara Asean.

Refleksi
Setelah mempelajari materi pada bab ini, pelajaran apa yang dapat kalian ambil? Apakah kalian tahu peran dari masing-masing pelaku ekonomi? Apakah kalian telah memahami perbedaan antara perdagangan antarpulau dan perdagangan internasional? Menurut pendapatmu, bagaimana strategi untuk mengembangkan ekonomi maritim dan agrikultur? Bagaimana program redistribusi untuk pemerataan distribusi pendapatan di Indonesia? Apakah kalian setuju dengan adanya slogan “orang bijak bayar pajak?”.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar