Tema IV
Keragaman Sosial Budaya sebagai Modal
Dasar Pembangunan Nasional
Kamu tentu masih ingat tentang keragaman
sosial budaya masyarakat Indonesia, yang kamu pelajari pada saat kelas VII.
Bangsa Indonesia memiliki khazanah budaya berbeda-beda, seperti dalam: bahasa,
adat istiadat, pakaian, teknologi, dan sebagainya. Perbedaan tersebut, harus
dimanfaatkan dengan baik, sehingga mendukung proses pembangunan nasional.
Keragaman sosial budaya, merupakan modal
penting dalam pembangunan nasional. Kekayaan sumber daya alam, tidak akan
menjamin kesejahteraan masyarakat, apabila masyarakat tidak mampu mengelola
sumber daya alam tersebut dengan baik. Keragaman sosial budaya, sering disebut:
Modal Sosial atau Modal Masyarakat. Masyarakat Indonesia memiliki berbagai
budaya positif, yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan nasional.
Optimalisasi fungsi dan peran
keberagaman sosial budaya dalam pembangunan nasional, akan kamu pelajari dalam
tema ini. Uraian pada tema ini dibagi menjadi 4 subtema, yang meliputi: 1)
sifat dan bentuk interaksi sosial budaya dalam pembangunan, 2) fungsi dan peran
keberagaman sosial budaya dalam pembangunan, 3) fungsi dan peran kelembagaan
dalam mengelola keberagaman sosial budaya, dan 4) kemerdekaan sebagai modal
pembangunan.
Tujuan:
Setelah mempelajari uraian pada tema
ini, diharapkan kamu mampu:
1.
Mengidentifikasi
bentuk dan sifat interaksi sosial budaya dalam pembangunan.
2.
Menjelaskan
fungsi dan peran keragaman sosial dan budaya.
3.
Mendeskripsikan
fungsi dan peran kelembagaan sosial budaya.
4.
Mendeskripsikan
kemerdekaan sebagai modal pembangunan.
A. Sifat dan Bentuk
Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan
Sebelum kamu mempelajari tentang bentuk
dan sifat interaksi sosial budaya dalam pembangunan, cermatilah peta konsep di
bawah ini.
Masyarakat Indonesia yang bertempat
tinggal menyebar diberbagai wilayah Indonesia, memiliki karakteristik yang
berbeda, baik dalam aspek seni, budaya, politik, dan sebagainya. Secara kodrat,
manusia selalu membutuhkan manusia lain. Untuk membantu memahami berbagai sifat
dan bentuk interaksi sosial budaya dalam pembangunan, kamu dapat mempelajari
uraian berikut.
1.
Sifat-sifat
Interaksi Sosial Budaya dalam Kehidupan Masyarakat
Manusia tidak lepas dari kebutuhan akan
interaksi sosial, sejak ia lahir. Interaksi terjadi, baik antar-individu,
individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Ayah yang sedang
menasehati anaknya, merupakan contoh interaksi individu dengan individu. Guru
yang sedang mengajar murid-muridnya, merupakan contoh interaksi individu dengan
kelompok. Diskusi antar-kelompok di dalam kelas, merupakan contoh interaksi kelompok
dengan kelompok. Mengapa manusia, memerlukan interaksi dengan manusia lain ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kerjakan aktivitas kelompok berikut.
Aktivitas Kelompok
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.
Masing-masing
anggota dalam kelompok, mengidentifikasi dua aktivitas rutin yang dilakukan
setiap hari. Kemudian menuliskan jenis aktivitas dan siapa yang membantu untuk
melakukan aktivitas tersebut.
3.
Hasil
dari identifikasi masing-masing anggota, disatukan. Kemudian didiskusikan dalam
kelompok untuk memperoleh jawaban: siapa saja yang membantu melakukan aktivitas
tersebut.
4.
Dari
hasil diskusi, tuliskan kesimpulanmu tentang perlunya melakukan interaksi
dengan orang lain.
5.
Presentasikan
hasil simpulanmu di depan kelasmu.
6.
Tuliskan
simpulan hasil diskusi kelas
Mengenal Tokoh
Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada 1
Ramadan 1332, dikenal sebagai sejarawan dan Bapak Sosiologi Islam yang hafal
Al-Qur’an sejak muda. Menurut ibnu Khaldun, manusia diciptakan sebagai makhluk
politik atau sosial, yaitu makhluk yang selalu membutuhkan orang lain dalam
mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupan manusia dengan masyarakat dan
organisasi sosial, merupakan keharusan.
Apakah kamu sudah mengerjakan aktivitas
kelompok tersebut ? Simpulan yang diperoleh, orang melakukan interaksi dengan
orang lain, karena manusia tidak dapat mencukupi semua kebutuhan hidupnya.
Contoh: saat kalian makan, dari mana kalian memperoleh nasi, siapa yang menanam
padi, siapa yang menggiling padi, dan siapa yang mengantar beras sampai di rumahmu
hingga ibu kalian memasaknya ? Contoh tersebut, merupakan hal sederhana yang
kalian hadapi setiap hari. Inilah salah satu bukti, pentingnya interaksi dengan
sesama.
Makan bersama, merupakan media
berinteraksi dalam keluarga. Interaksi juga merupakan salah satu sarana untuk
mencapai tujuan bersama. Contoh: ayah, ibu, dan anak-anak, memiliki tujuan
mencapai keluarga bahagia dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan tersebut, semua
anggota keluarga tentu harus berinteraksi dengan baik, sehingga masing-masing
saling memahami dan membantu. Interaksi di sekolahmu juga merupakan contoh lain
interaksi antarmanusia, untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya, interaksi
antara pengurus kelas yang membicarakan tentang aktivitas sosial yang akan
dilakukan selama satu tahun.
Dalam berinteraksi, tidak semua mengarah
pada kebersamaan atau persatuan. Kamu mungkin menemukan sifat interaksi yang
mengarah kepada perpecahan, seperti: pertengkaran antarorang disekitar tempat
tinggalmu, tawuran pelajar, perang antara Indonesia dan Belanda pada masa lalu,
dan sebagainya.
Interaksi yang mengarah kepada
persatuan, sering disebut interaksi yang bersifat asosiatif. Sedangkan
interaksi manusia yang terjadi mengarah kepada perpecahan, disebut interaksi
disosiatif.
Kehidupan manusia, berlangsung
berubah-ubah atau dinamis. Interaksi yang positif pada saat ini, diwaktu lain
dapat berubah menjadi interaksi negatif.
Perselisihan antarteman juga terjadi
antar-kelompok, bahkan antarbangsa. Contoh: Jepang merupakan salah satu sahabat
perdagangan Indonesia, sebelum menjajah Indonesia. Berbagai produk Jepang,
telah masuk ke Indonesia sebelum Perang Dunia II. Pada masa pendudukan Jepang,
mereka menjadi musuh bangsa Indonesia. Kebencian dan perlawanan, dilakukan
bangsa Indonesia. Konflik terbuka, terjadi diberbagai daerah.
Bagaimana setelah Indonesia merdeka ?
Bangsa Jepang berusaha membina hubungan baik dengan Indonesia. Saat ini, Jepang
menjadi salah satu sahabat penting Indonesia. Jepang sangat membutuhkan
Indonesia, dan Indonesia sangat membutuhkan Jepang. Kedua bangsa, berusaha
menjaga hubungan baik yang menguntungkan.
Setelah kamu mempelajari uraian di atas,
untuk lebih memperjelas pemahamanmu tentang interaksi yang bersifat asosiatif
dan disosiatif, kerjakan aktivitas di bawah ini.
Aktivitas Kelompok
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.
Lakukan
pengamatan disekitar tempat tinggalmu, seperti: pasar, terminal, sekolah, dan
sebagainya.
3.
Identifikasilah
sifat-sifat interaksi sosial disekitar tempat tinggalmu.
No.
|
Interaksi
Asosiatif
|
Interaksi
Disosiatif
|
1.
|
||
2.
|
||
3.
|
||
4.
|
||
5.
|
4.
Presentasikan
hasil diskusi di depan kelasmu.
5.
Tuliskan
simpulan hasil diskusi kelas.
Setelah mengerjakan aktivitas kelompok,
tentu kamu dapat menemukan interaksi yang bersifat asosiatif dan disosiatif.
Selanjutnya kamu akan mempelajari bentuk-bentuk interaksi sosial pada uraian
berikut ini.
2.
Bentuk-bentuk
Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Dalam pertandingan sepak bola, terjadi
interaksi yang mengarah kepada kerjasama dan persaingan. Parapemain dalam satu
kesebelasan, saling bekerja sama untuk memenangkan pertandingan. Hubungan
antar-pemain dalam satu kesebelasan, merupakan bentuk interaksi: kerjasama.
Sedangkan, hubungan antara dua kesebelasan yang saling ingin memenangkan
pertandingan, merupakan bentuk interaksi: persaingan. Keinginan untk
mengalahkan lawan, kadang dapat menjurus pada interaksi yang mengarah kepada
perpecahan. Perselisihan antara pendukung tim sepak bola, merupakan contoh
interaksi yang mengarah kepada perpecahan.
Bentuk interaksi manusia dengan
lingkungan sosial, ada yang berbentuk asosiatif dan disosiatif. Bentuk
interaksi asosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah dalam bentuk
kerjasama sebagai sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerjasama
timbal balik antara orang perorangan atau kelompok satu dengan lainnya, dimana
proses ini menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama. Bentuk-bentuk
interaksi asosiatif, yaitu:
a.
Kerjasama
(cooperation)
Kerjasama yaitu bentuk utama dari proses
interaksi sosial, karena pada dasarnya, interaksi sosial yang dilakukan oleh
seseorang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama. Contoh:
dalam kegiatan ekonomi, kamu dapat mengamati berbagai kegiatan produksi,
konsumsi, dan distribusi. Koperasi Sekolah, PT, dan CV, merupakan contoh
kerjasama dalam interaksi asosiatif.
b.
Akomodasi
(accommodation)
Akomodasi yaitu proses penyesuaian
sosial dalam interaksi antar-individu dan antar-kelompok, untuk meredakan
pertentangan. Contoh: romusha, merupakan contoh pemaksaan. Apakah rakyat
Indonesia, rela melakukan kerja paksa tersebut ? Tentu saja mereka merasa
keberatan, dengan pelaksanaan kerja paksa. Mereka bersedia melakukan kerja
paksa, karena merupakan pilihan paling aman untuk kehidupan mereka. Seandainya
mereka menolak, penjajah tidak segan-segan untuk melakukan kekerasan terhadap
keluarganya. Sebagai bentuk akomodasi, pemaksaan kehendak oleh individu atau
kelompok terhadap individu atau kelompok lain, disebut: akomodasi pemaksaan.
Dampak akomodasi pemaksaan, sangat merugikan bagi individu atau kelompok yang
lebih lemah. Perbudakan pada masa lalu, juga merupakan contoh akomodasi
pemaksaan. Perbudakan, memberikan kesempatan tindakan semena-mena oleh majikan.
Sebagai insan yang berperikemanusiaan, maka kamu perlu memperhatikan
nilai-nilai keadilan saat menjadi orang atau kelompok yang memiliki kekuasaan
dan kekuatan yang dominan.
Kamu masih ingat, bagaimana sengketa
Indonesia dan Malaysia dalam masalah Pulau Sipadan dan Ligitan. Kedua negara,
sama-sama mengklaim kedua pulau tersebut sebagai wilayahnya. Pada akhirnya,
Indonesia dan Malaysia sepakat menyelesaikan konflik melalui meja pengadilan
internasional. Konflik selesai, setelah pengadilan internasional menyatakan
Sipadan dan Ligitan merupakan hak Malaysia. Indonesia menghormati hukum
internasional, dan ikhlas melepas kedua pulau tersebut. Penyelesaian konflik
melalui pengadilan tersebut, merupakan jenis: akomodasi ajudikasi. Meski hasil
pengadilan tidak selalu membuat puas kedua belah pihak, sebagai masyarakat taat
hukum sepantasnya kita selalu menghormati keputusan pengadilan.
c.
Asimilasi
(assimilation)
Asimilasi yaitu proses ke arah peleburan
kebudayaan, sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal
milik bersama. Asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai adanya
usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat antara beberapa orang atau
kelompok. Misalnya: perkawinan antara orang dari suku Jawa dan suku
Minangkabau. Masyarakat Minangkabau memiliki tradisi warisan melalui garis ibu,
sedangkan masyarakat jawa memiliki tradisi warisan keluarga berdasarkan garis
ayah. Perkawinan yang berlangsung antara kedua orang yang berbeda budaya,
merupakan salah satu bentuk asimilasi.
d.
Akulturasi
(acculturation)
Akulturasi yaitu proses sosial yang
timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan
asing, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri. Contoh:
bakpao merupakan makanan tradisional khas masyarakat bangsa Tionghoa. Bakpao,
banyak dijumpai di Indonesia yang memiliki isi berbeda dengan bakpao di
Tionghoa. Di negara asalnya, bakpao lazimnya berisi daging babi, tetapi di
Indonesia berisi bahan lainnya, seperti: daging ayam, sayuran, selai kacang,
kacang azuki, kacang hijau, dan sebagainya, sesuai selera. Bakpao, merupakan
contoh bentuk akulturasi dalam kehidupan masyarakat kita dalam hal makanan.
Penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru,
dalam akulturasi, antara lain terjadi dengan mudah apabila dalam bentuk
peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasakan manfaatnya secara langsung.
Contoh: perubahan cara membajak sawah dari menggunakan tenaga binatang (kerbau)
menjadi tenaga mesin (traktor). Bangunan menara Masjid Kudus di Jawa Tengah,
mirip bangunan candi atau bangunan Bale Kulkul yang terdapat di Pura Taman Ayun
Bali. Bangunan menara masjid tersebut membuktikan kepada generasi masa
sekarang, bahwa nenek moyang Indonesia sangat menyukai toleransi. Sunan Kudus
mengajarkan agama Islam, dengan tetap menghargai budaya Hindu Buddha yang
berkembang pada masa itu.
Renungkan
Dalam pembangunan nasional, sangat
membutuhkan terjadinya interaksi yang mengarah pada persatuan dan kerjasama
(asosiatif). Kamu harus selalu menjaga interaksi yang mendukung pembangunan
nasional, dengan selalu melakukan hubungan baik dengan sesama. Perbedaan adalah
kodrat dari Tuhan YME, sehingga kita harus mengelola perbedaan tersebut menjadi
kekuatan.
Bentuk interaksi manusia dengan
lingkungan sosial, yaitu: disosiatif. Disosiatif adalah interaksi sosial yang
mengarah ke bentuk perpecahan atau merenggangkan solidaritas. Beberapa proses
disosiatif, yaitu: persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
e.
Persaingan
(competition)
Persaingan merupakan bentuk interaksi
disosiatif, yang banyak kita temukan di lingkungan kehidupan kita. Persaingan
merupakan perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu,
agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan
ancaman atau benturan fisik. Contoh: pedagang di sentra industri kulit yang
menjajakan barang dagangan sejenis, yakni: kerajinan dari kulit. Pedagang yang
ada di sentra industri kulit tersebut, jumlahnya banyak dan pembelinya juga
banyak. Dilihat dari teori ekonomi, sentra industri kulit termasuk contoh
pasar. Dalam arti sempit, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan
pembeli untuk melakukan jual beli barang/jasa. Dengan adanya kemajuan dalam
bidang pengetahuan dan teknologi, pertemuan antara penjual dan pembeli dapat
dilakukan tidak hanya di pasar, tetapi dapat terjadi: di jalan, di kantor, di
rumah, dan juga dapat melalui media lain, seperti: telepon. Berdasarkan uraian
di atas, pengertian pasar lebih luas lagi, bukan sekedar tempat bertemunya
pembeli dan penjual, melainkan: terjadinya transaksi jual beli antara penjual
dan pembeli.
f.
Kontravensi
Kontravensi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), adalah proses persaingan yang ditandai oleh gejala
ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang
disembunyikan terhadap kepribadian seseorang. Kontravensi merupakan bentuk
interaksi sosial yang berada diantara: persaingan dan pertentangan atau
konflik.
g.
Konflik
Perebutan wilayah oleh tentara Belanda
pada saat agresi II, dapat dikategorikan dalam konflik. Konflik dapat berupa
tindakan yang berupaya mengalahkan lawan, secara memaksa. Contoh: konflik fisik
antara kelompok masyarakat dan antarnegara, yang dapat menjadi perang terbuka.
Wawasan
Bentuk interaksi manusia dengan
lingkungan budaya, dapat dilihat dari pola interaksinya, yaitu: intern dan
ekstern. Bentuk interaksi intern, merupakan bentuk interaksi yang terjadi
karena adanya proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat yang
bersangkutan. Interaksi ini meliputi beberapa proses, yaitu: internalisasi (internalization), sosialisasi (socialization), dan enkulturasi (enculturation). Jadi, proses ini hanya
dapat terjadi apabila nilai-nilai suatu kebudataan sudah diakui dan dijadikan
sebagai milik diri dari suatu masyarakat.
Bentuk interaksi ekstern, yaitu:
interaksi budaya antara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat
lain yang memiliki nilai-nilai kebudayaan yang berbeda. Beberapa proses
interaksi ekstern, yaitu: akulturasi (acculturation)
dan asimilasi (assimilation), yang
timbul dari adanya proses penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh
perpindahan masyarakat dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Proses penyebaran
budaya ini, disebut sebagai: difusi (diffution).
Gambaran lebih lanjut dari masing-masing proses, dapat kamu baca pada
pembahasan berikutnya.
Interaksi manusia dengan lingkungan
ekonomi, berbentuk pola kegiatan ekonomi masyarakat dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan hidup ini, sangat terkait dengan konsep
penerimaan dan penawaran yang didasari oleh nilai keuntungan dan kerugian yang
diperoleh oleh manusia. Misalnya, terkait mata pencaharian penduduk. Mata
pencaharian penduduk, merupakan suatu kegiatan sehari-hari penduduk untuk
memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya, penduduk berusaha mencari lapangan kerja yang sesuai dengan
kemampuannya. Mata pencaharian, dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan:
berdasarkan tempat (desa dan kota) dan berdasarkan jenis pekerjaan (pertanian
dan bukan pertanian).
Renungkan
Dapatkah kamu menemukan beberapa bentuk
interaksi sosial disosiatif yang menganggu keselarasan kehidupan masyarakat ?
Bagaimana mencegah terjadinya konflik yang merugikan masyarakat ? Kamu dapat
berpartisipasi mencegah interaksi disosiatif yang merugikan, dengan menghindari
diri dari kegiatan persaingan yang tidak sportif.
Apakah kamu telah memahami interaksi
asosiatif dan disosiatif ? Untuk memperdalam pemahamanmu tentang materi
tersebut, kerjakan aktivitas kelompok di bawah ini.
Aktivitas Kelompok
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.
Lakukan
pengamatan terhadap berbagai bentuk interaksi sosial yang terjadi di lingkungan
tempat tinggalmu.
3.
Identifikasilah
berbagai interaksi sosial tersebut, lalu masukkan ke dalam tabel di bawah ini.
4.
Pajanglah
hasil karyamu di majalah dinding kelas.
5.
Berikan
komentar positif terhadap pajangan kelompok lain.
Bentuk
Interaksi
|
Contoh
Kejadian
|
Latar Belakang
|
Dampak
|
Kerjasama
|
|||
Akomodasi
|
|||
Asimilasi
|
|||
Akulturasi
|
|||
Persaingan
|
|||
Kontravensi
|
|||
Konflik
|
Apakah kamu telah memahami bagaimana
sifat dan bentuk interaksi sosial budaya dalam pembangunan ? Untuk mengetahui
bagaimana pemahamanmu tentang keunggulan lokasi Indonesia, kamu dapat melakukan
latihan berikut ini.
Latihan
Tingkatan
|
Soal
|
Menjelaskan
|
Jelaskan pengertian interaksi
asosiatif dan disosiatif.
|
Menerapkan
|
Sebutkan dan tuliskan, contoh
bentuk-bentuk kegiatan yang termasuk interaksi asosiatif dalam mendukung
pembangunan nsional.
|
Menganalisis
|
Bagaimana dampak interaksi disosiatif
berupa tawuran antarkelompok, bagi pembangunan nasional.
|
Mengevaluasi
|
Menurut pendapatmu, apa keuntungan
terjadinya kompetisi dalam perdagangan di pasar.
|
Mengkreasi
|
Sebagai pelajar, kegiatan apa saja
yang dapat kamu lakukan untuk menghindari terjadinya tawuran pelajar.
|
Setelah kamu mempelajari sifat dan
bentuk interaksi sosial budaya dalam pembangunan, selanjutnya kamu perlu
memahami fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan. Materi
tersebut dapat kamu pelajari, dalam uraian berikut.
B. Fungsi dan Peran
Keragaman Sosial Budaya dalam Pembangunan
Pakaian batik yang telah menjadi warisan
budaya bangsa Indonesia, memiliki corak yang beraneka ragam dari berbagai
daerah. Warisan budaya tersebut telah diakui dunia, dan menjadi salah satu
promosi pariwisata Indonesia. Batik menjadi kebanggaan Indonesia, mengangkat
derajat bangsa Indonesia, dan menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat
Indonesia.
Apakah kamu dapat menumukan keragaman
lain yang dimiliki bangsa Indonesia ? Pada saat kelas VII, kamu telah
mempelajari berbagai keragaman sosial budaya bangsa Indonesia, seperti:
keragaman suku bangsa, bahasa, budaya, dan religi. Apakah semua keragaman
tersebut memiliki fungsi dan peran dalam pembangunan nasional ? Uraian berikut
ini akan membantumu memahami bagaimana fungsi dan peran keragaman sosial budaya
dalam pembangunan nasional.
1.
Fungsi
dan Peran Keragaman Suku Bangsa
Setiap suku bangsa memiliki kemampuan
yang berbeda-beda. Contoh: suku bangsa yang tinggal di Pulau Jawa, rata-rata
pandai dalam bidang pertanian. Suku bangsa di daerah kepulauan, pandai dalam
bidang pelayaran. Keragaman suku bangsa, akan menyebabkan keragaman budaya,
teknologi, bahasa, dan sebagainya. Dengan demikian, sesungguhnya keragaman suku
bangsa di Indonesia merupakan potensi pembangunan bangsa Indonesia.
Setiap suku bangsa memiliki keahlian,
teknologi, dan kebudayaan bawaan yang diturunkan oleh nenek moyang. Dapatkah
kamu mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan yang banyak dikerjakan oleh masyarakat
dari berbagai suku bangsa tersebut ?
Untuk membantu kamu lebih memahami
berbagai keunggulan yang dimiliki setiap suku bangsa di Indonesia, kamu
kerjakan aktivitas kelompok berikut ini.
Aktivitas Kelompok
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.
Amatilah
jenis pekerjaan yang biasa dilakukan penduduk dari berbagai macam etnis.
3.
Diskusikan
keunggulan keahlian penduduk tersebut dalam kegiatan ekonomi.
4.
Tuliskan
hasilnya pada tabel di bawah ini.
No.
|
Suku Bangsa
|
Jenis
pekerjaan yang dilakukan
|
1.
|
Minang
|
Berdagang dan berjualan nasi
|
2.
|
Jawa
|
Bertani, berjualan bakso, dan menjual
jamu
|
3.
|
Sunda
|
|
4.
|
Madura
|
|
5.
|
Batak
|
|
dst
|
…….
|
5.
Presentasikan
hasil pekerjaan kalian di depan kelas.
Setelah kamu melakukan aktivitas
kelompok di atas, tentu kamu semakin memahami bahwa perbedaan suku bangsa yang
dimiliki bangsa Indonesia merupakan potensi. Setiap suku bangsa, memiliki
keunggulan. Berbagai keunggulan tersebut, harus dikelola dengan baik. Setiap
suku bangsa, saling mengisi dan melengkapi sehingga bangsa Indonesia menjadi
bangsa yang kuat dan hebat.
2.
Fungsi
dan Peran Keragaman Bahasa
Pada saat ini, bangsa Indonesia telah
memiliki bahasa nasional dan bahasa persatuan, yaitu: bahasa Indonesia. Bahasa
daerah masih tetap dijunjung tinggi, karena merupakan salah satu hasil budaya
bangsa yang bernilai sangat tinggi. Sejak lahir, manusia telah melakukan kontak
dengan lingkungan di sekelilingnya. Kontak manusia dengan manusia, dilakukan
dengan bahasa simbol dan lisan. Bahasa lisan, merupakan bahasa yang paling
mudah dipelajari dan dipahami. Bagaimana peran dan fingsi bahasa bagi kehidupan
manusia ?
a.
Bahasa
sebagai alat komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses ketika
seseorang atau beberapa orang, menciptakan dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat berhubungan dan
berinteraksi dengan sesama manusia. Melalui bahasa, manusia dapat menyampaikan
semua pesan yang ada didalam akal pikiran. Di sekolah, guru menyampaikan
informasi pembelajaran kepada peserta didik, menggunakan bahasa.
b.
Bahasa
sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Apa yang terucap pada dirimu, apabila
kamu: senang, sedih, geli, cemas, dan sebagainya. Bahasa yang terucap merupakan
bentuk ekspresi untuk mengungkapkan perasaan manusia. Bahasa, merupakan sarana
untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik
berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Manusia
mengungkapkan semua yang diingat, dipikirkan, dan diinginkan, melalui bahasa.
Ingatan, pikiran, dan keinginan manusia, meliputi semua bidang kehidupan
manusia. Untuk memahami suatu masyarakat, seseorang harus memahami bahasa yang
digunakan masyarakat tersebut. Puisi yang sedang dibaca oleh seorang siswa,
juga merupakan salah satu ekspresi diri seseorang.
c.
Bahasa
sebagai alat kontrol sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat
efektif diterapkan pada individu atau masyarakat. Berbagai informasi dan
pendidikan, disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku
panduan, adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol
sosial. Kamu tentu sering menemukan berbagai tulisan yang bersifat himbauan
atau larangan dalam berperilaku di tengah-tengah masyarakat.
Wawasan
Bangsa Indonesia memiliki aneka ragam
bahasa yang digunakan disetiap masyarakat. Untuk menerapkan fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi, sebagai sarana ekspresi diri, dan sebagai kontrol
sosial, tentu memiliki banyak hambatan. Sesama masyarakat yang tinggal di satu
pulau, kadang memiliki bahasa yang berbeda-beda. Sebagai contoh, masyarakat di
Pulau Jawa memiliki bahasa Jawa dan bahasa Sunda.
Bagaimana menerapkan ketiga fungsi
bahasa dalam perbedaan bahasa disetiap masyarakat Indonesia ? Peristiwa Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, merupakan kunci penting bangsa Indonesia mengatasi
keragaman bahasa di Indonesia. Para-pemuda menerima perbedaan berbagai bahasa
di Indonesia, tetapi mereka sepakat menjunjung tinggi bahasa nasional, yakni:
bahasa Indonesia. Pada saat ini, bahasa Indonesia juga merupakan Bahasa Negara
seperti tercantum dalam UUD 1945, Bab XV, Pasal 36. Dengan demikian, bahasa
Indonesia mempunyai kedudukan, baik sebagai bahasa nasional maupun bahasa
negara.
Kedudukan sebagai bahasa nasional,
bahasa Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut, ialah sebagai:
1) lambang identitas nasional, 2) lambang kebanggaan nasional, 3) alat
pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya dan
bahasa yang berbeda-beda, dan 4) alat perhubungan antarbudaya dan daerah.
Berkaitan dengan statusnya sebagai
bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: 1) bahasa resmi negara, 2)
bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, 3) bahasa resmi dalam
perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta pemerintahan, dan 4) bahasa resmi didalam pengembangan
kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Setelah kamu mempelajari bagaimana
peranan bahasa dalam kehidupan masyarakat, bagaimana pendapatmu dengan fungsi
dan peran keragaman bahasa di Indonesia dalam pembangunan nasional ?
Keragaman bahasa adalah potensi besar
bagi bangsa Indonesia. Potensi tersebut memiliki fungsi dan peran penting bagi
pembangunan nasional. Beberapa fungsi dan peran keragaman bahasa dalam
pembangunan nasional, adalah sebagai berikut.
a.
Keragaman
bahasa sebagai wujud kekayaan budaya bangsa Indonesia
Bahasa adalah salah satu wujud
kebudayaan. Keragaman bahasa, selayaknya selalu dibanggakan bangsa Indonesia,
karena mencerminkan kehebatan nenek moyang bangsa Indonesia dalam melahirkan
budaya berupa bahasa.
Kekayaan bahasa di Indonesia,
memungkinkan terjadinya penyerapan unsur-unsur bahasa daerah menjadi bahasa
nasional. Contoh: penyerapan berbagai kosa kata dari bahasa-bahasa daerah yang
kemudian menjadi bahasa Indonesia. Apakah kamu dapat menemukan contoh kosa kata
yang diserap dari bahasa daerah ? Untuk menemukan beberapa kosa kata yang
merupakan serapan dari bahasa daerah, kamu lakukan aktivitas kelompok di bawah
ini.
Aktivitas Kelompok
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 2-3 orang.
2.
Carilah
kosa kata bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa daerah.
3.
Tuliskan
hasilnya pada tabel di bawah ini.
No.
|
Kosa Kata
|
Serapan dari
Bahasa Daerah
|
1.
|
||
2.
|
||
3.
|
||
4.
|
||
5.
|
||
dst
|
4.
Presentasikan
hasil pekerjaan kalian di depan kelas.
b.
Keragaman
bahasa mengandung nilai-nilai penting budaya bangsa
Kamu telah mempelajari salah satu fungsi
nbahasa sebagai sarana ekspresi diri. Ekspresi yang dilahirkan manusia, dapat
berupa: pemikiran, kesenian, ajaran, dan sebagainya. Bahasa yang dimiliki
masyarakat diberbagai daerah, bukan sekedar sebagai alat komunikasi belaka,
tetapi didalamnya juga terkandung nilai-nilai budaya tinggi. Contoh: masyarakat
Jawa memiliki bahasa Jawa yang sistemnya bertingkat: ngoko, kromo alus, dan
kromo inggil. Menyebut kata ganti “kamu” untuk anak kecil, sangat berbeda
dengan menyebut “kamu” untuk teman sebaya atau untuk orang yang lebih tua.
Sikap menghormati masyarakat Jawa terhadap orangtua sangat tinggi, sehingga
mereka membedakan bahasa untuk teman sebaya dan orang yang lebih tua. Artinya,
bahasa bukan sekedar sebagai alat komunikasi, melainkan juga mencerminkan
nilai-nilai kebudayaan yang sangat tinggi.
Kamu dapat menemukan berbagai karya
sastra dilingkungan tempat tinggalmu, yang mengandung nilai-nilai kehidupan.
Nilai-nilai tersebut, dapat berupa: peringatan, nasehat, hiburan, dan
sebagainya. Nilai yang terkandung dalam berbagai karya seni dan sastra di
berbagai daerah, menjadi pendorong semangat bangsa Indonesia untuk terus maju.
Perhatikan pantun berikut:
Ilmu
insan setitik embun
Tiada
umat sepandai nabi
Kala
nyawa tinggal diubun
Turutlah
ilmu insan nan mati
Pesan-pesan apa yang disampaikan dalam
pantun di atas ? Untuk memperdalam pemahamanmu tentang fungsi dan peran bahasa
dalam menumbuhkan semangat dalam pembangunan nasional, kerjakan aktivitas
kelompok berikut ini.
Aktivitas Kelompok
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.
Carilah
karya seni dan sastra dari berbagai daerah yang mengandung pesan-pesan nilai
kehidupan.
3.
Kalian
dapat melakukan pencarian di internet dan perpustakaan sekolah.
4.
Diskusikan
dalam kelompok, apa pesan nilai dalam karya seni dan sastra tersebut.
5.
Tuliskan
hasilnya pada tabel di bawah ini.
No.
|
Karya Seni dan
Sastra
|
Asal Daerah
|
Nilai-nilai
yang terkandung
|
1.
|
|||
2.
|
|||
3.
|
|||
4.
|
|||
5.
|
|||
dst
|
6.
Presentasikan
hasil pekerjaan kalian di depan kelas.
Setelah kamu mengerjakan aktivitas
kelompok di atas, tentu kamu semakin paham bagaimana peranan keragaman bahasa
sebagai pendorong semangat masyarakat dalam pembangunan nasional.
c.
Bahasa
sebagai media kontrol sosial
Bahasa daerah atau lebih dikenal sebagai
bahasa ibu bagi masyarakat yang setiap hari menggunakannya, memiliki fungsi dan
peran penting dalam melakukan kontrol sosial. Dalam bidang pendidikan, bahasa
memiliki peran penting untuk melakukan transfer pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Tidak semua pesan, dapat diterjemahkan dalam bahasa nasional.
Contoh: tidak semua bahasa daerah untuk upacara adat, dapat diganti dengan
bahasa nasional.
Setelah mempelajari materi tersebut, kamu
tentu dapat menyimpulkan bahwa bahasa daerah tetap berperan penting dalam
pembangunan nasional. Bahasa daerah, tidak lebih rendah daripada bahasa
nasional. Keduanya memiliki persamaan derajat, sehingga harus tetap terus
dijaga keberadaannya.
3.
Fungsi
dan Peran Keragaman Budaya
Indonesia memiliki lebih dari 100 tarian
daerah yang tersebar di seluruh Nusantara. Kekayaan tersebut, menggambarkan
keberagaman budaya Indonesia. Kekayaan kesenian berupa tarian daerah, menjadi
salah satu daya pikat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Tarian daerah bukan hanya sekedar tarian
untuk dilihat, tetapi didalamnya mengandung makna sangat penting bagi bangsa
Indonesia. Tarian daerah merupakan ekspresi jiwa seniman Indonesia masa lalu,
dan menggambarkan nilai-nilai penting yang dapat menjadi inspirasi dan teladan
masyarakat masa sekarang. Seni tari Indonesia, tidak lepas dari pesan-pesan
nilai moral dan keagamaan, sebagai ciri khas bangsa Indonesia.
Tarian hanya sebagian dari keragaman
budaya bangsa Indonesia. Keragaman budaya daerah, dapat dikenali melalui
bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik,
seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain. Untuk memahami lebih dalam
fungsi dan peran keragaman budaya dalam pembangunan nasional, kalian kerjakan
aktivitas kelompok berikut.
Aktivitas Kelompok
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.
Carilah
sumber dari buku atau internet, tentang contoh fungsi dan peran keragaman
budaya di Indonesia.
3.
Tuliskan
kesimpulanmu.
4.
Presentasikan
hasil simpulan di depan kelas.
5.
Tuliskan
simpulan hasil diskusi kelas, dan bagikan ke seluruh siswa.
Sudahkah kalian selesai mengerjakan
aktivitas kelompok ? Simpulan yang kalian peroleh terkait dengan fungsi dan
peran keragaman budaya dalam pembangunan nasional, adalah sebagai berikut.
a.
Sebagai
daya tarik bangsa asing
Indonesia adalah salah satu tujuan
wisata dari berbagai negara. Salah satu daya tarik wisatawan mancanegara,
adalah: kekayaan budaya bangsa Indonesia. Contoh: kebudayaan yang masih
berkembang di Bali, merupakan salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke
sana. Banyaknya wisatawan yang berkunjung, membantu kegiatan perekonomian
masyarakat Bali. Berbagai barang dan jasa, diperjualkan di Pulau Dewata
tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, biro perjalanan, produksi cindera mata,
seni kerajinan, dan sebagainya, tumbuh subur di Bali.
b.
Mengembangkan
kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional, adalah puncak dari
kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah, akan memperkaya kebudayaan
nasional. Kebudayaan nasional merupakan suatu kebudayaan yang didukung oleh
sebagian besar warga suatu negara dan memiliki syarat mutlak bersifat khas dan
dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap warga. Budaya nasional adalah
budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut, sejak zaman dahulu
hingga kini, sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan bangsa
tersebut, dan memberi identitas warga serta menciptakan suatu jati diri bangsa
yang kuat. Pakaian batik merupakan salah satu contoh budaya nasional. Semula,
batik adalah hasil budaya lokal. Kemudian, beberapa daerah di Indonesia dapat
menciptakan batik dengan corak khas yang berbeda-beda. Batik kemudian diangkat
menjadi salah satu pakaian nasional. Dengan demikian, budaya lokal menjadi
budaya nasional.
Wawasan
Batik Indonesia sebagai keseluruhan
etnik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO
telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi
(Masterpieces of the Oral and Intangible
Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Menurut Soerjono Soekanto,
terdapat 7 unsur budaya yang dianggap sebagai cultural universal, yaitu:
1)
Peralatan
dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga,
senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya).
2)
Mata
pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, sistem produksi, sistem
distribusi, dan sebagainya).
3)
Sistem
kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan
sistem perkawinan).
4)
Bahasa
(lisan dan tertulis).
5)
Kesenian
(seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
6)
Sistem
pengetahuan.
7)
Religi
(sistem kepercayaan).
Renungkan
Batik merupakan warisan budaya bangsa
Indonesia yang diakui dunia. Sebagai generasi penerus, sepantasnya bangsa Indonesia
bangga dengan mahakarya bangsa Indonesia tersebut. Pakaian batik, bukan sekedar
pakaian yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dan memperindah penampilan saja,
tetapi juga mengandung makna nilai-nilai moral bangsa Indonesia. Bangsa
Indonesia harus bangga dan selalu mengembangkan serta menggunakan pakaian
batik.
c.
Tertanamnya
sikap toleransi
Kekayaan budaya bangsa Indonesia,
memberikan pendidikan positif dalam menanamkan sikap toleransi masyarakat
Indonesia. Setiap budaya, ingin dikembangkan. Karena itu, muncul sikap
kebersamaan untuk saling memberi kesempatan kebudayaan lain untuk berkembang.
Kebudayaan Indonesia, bukan milik satu suku bangsa tetapi milik seluruh rakyat
Indonesia.
d.
Saling
melengkapi hasil budaya
Kebudayaan sebagai hasil pemikiran dan
kreasi manusia, tidak pernah sempurna. Keanekaragaman budaya di Indonesia,
justru memberikan kesempatan untuk saling mengisi antar-kebudayaan. Contoh:
seni membatik pada masa lalu, lebih banyak dikembangkan oelh masyarakat suku
Jawa, khususnya Jawa Tengah, dengan corak atau motif batik Jawa. Pada saat ini,
masyarakat diberbagai daerah memiliki motif batik yang diambil dari motif karya
seni di daerah tersebut.
e.
Mendorong
inovasi kebudayaan
Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan
kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Contoh: kebudayaan berupa teknologi
pertanian yang telah diwariskan nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki cara
bercocok tanam yang kadang berbeda, perbedaan ini tentu didasari oleh berbagai
penyebab. Dengan terjadinya komunikasi kebudayaan cara bertani, maka akan
memperbaiki kebudayaan yang telah berkembang. Bentuk-bentuk inovasi kebudayaan
dapat terjadi karena akulturasi dan asimilasi. Contoh: menara masjid Kudus dan
Bale Kulkul Ayun Bali, merupakan akulturasi Hindu, Buddha, dan Islam. Hal tersebut
membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia, sangat kreatif dan sangat
terbuka. Interaksi budaya tersebut, menunjukkan sikap toleransi masyarakat pada
masa lalu.
4.
Fungsi
dan Peran Keragaman Agama
Agama merupakan pedoman hidup manusia
dalam mencapai cita-cita hidup, di dunia dan di akhirat. Untuk memahami lebih
dalam, fungsi dan peran keragaman agama dalam pembangunan nasional, kalian
kerjakan aktivitas kelompok berikut.
Aktivitas Kelompok
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.
Carilah
sumber dari buku atau internet, tentang contoh fungsi dan peran keragaman agama
dalam pembangunan.
3.
Tuliskan
kesimpulanmu di dalam kertas.
4.
Presentasikan
hasil simpulan di depan kelas.
Sudahkah kalian selesai mengerjakan
aktivitas kelompok ? Jika sudah, tentu simpulan yang kalian peroleh terkait
dengan fungsi dan peran keragaman agama dalam pembangunan nasional, antara lain
adalah:
a.
Pendidikan
Fungsi dan peran agama berkaitan dengan
pengajaran pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dimiliki manusia.
Setiap agama, pasti mengajarkan berbagai pengetahuan yang berkaitan dengan
kehidupan di dunia dan akhirat. Agama juga mengajarkan nilai-nilai atau sikap
yang seharusnya dilakukan umat manusia dalam berhubungan dengan Tuhan dan
sesama manusia. Ajaran agama juga berkaitan dengan bagaimana manusia memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sebagai alat pendidikan, agama dapat mewujudkan peranannya
sebagai motivator dan inspirasi masyarakat untuk berkreasi.
b.
Penyelamat
Agama adalah sebagai petunjuk manusia
untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat, karena itu, agama juga disebut
sebagai penyelamat. Kitab suci adalah panduan yang selalu memberikan jalan
hidup atau petunjuk bagaimana manusia dapat selamat dunia akhirat.
c.
Kontrol
Sosial
Sebagai kontrol sosial, agama berfungsi
mengatur bagaimana pranata hubungan sosial. Setiap agama memiliki norma-norma
yang harus dipatuhi oleh para-penganutnya. Agama mengajarkan bagaimana
menghormati orangtua, bersikap dengan orang lain, berhubungan didalam
masyarakat, dan sebagainya. Dalam agama Islam, mengatur bagaimana norma
berpakaian, bertingkah laku, dan sebagainya.
Setiap agama memiliki pranata dalam
melakukan perkawinan antarmanusia. Hal tersebut menggambarkan, agama sebagai
kontrol sosial, sangat kuat bagi kehidupan manusia. Terdapat berbagai perintah
dan larangan, yang harus ditaati manusia.
Setelah kamu mempelajari bagaimana
fungsi dan peran agama bagi kehidupan manusia, kamu perlu memahami bagaimana
peran keberagaman agama di Indonesia dalam pembangunan nasional.
a.
Agama
sebagai spirit pembangunan
Setiap agama, selalu mengajarkan
kebaikan dan cita-cita mulia dan menekankan bagaimana manusia menyembah Tuhan
serta selalu memperjuangkan kehidupan manusia. Semua amal usaha yang dilakukan,
adalah untuk memperoleh pahala atau kebaikan dari Tuhan YME. Setiap agama yang
dianut masyarakat Indonesia, selalu mengajarkan cara berhubungan dengan Tuhan
dan berhubungan dengan sesama manusia. Walaupun masyarakat Indonesia memiliki
agama yang berbeda, tetapi semua masyarakat memiliki cita-cita sama untuk membangun
bangsa dan negara Indonesia. Keberagaman agama tersebut, tidak membuat
perpecahan masyarakat, tetapi justru menjadi spirit masyarakat Indonesia untuk
maju bersama.
Perhatikan Sumpah Presiden RI berikut
ini.
Sumpah Presiden (Wakil Presiden):
“Demi
Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil
Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang
teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya
dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”
Sumpah di atas menggambarkan bahwa
seorang presiden di Indonesia, menjalankan tugasnya karena untuk beribadah
kepada Tuhan YME. Dia akan takut melanggar hukum dan amanah, bukan karena takut
kepada manusia tetapi takut kepada Tuhan.
b.
Kontrol
masyarakat dalam berperilaku
Keragaman agama di Indonesia, memiliki
persamaan dalam memandang perbuatan baik dan buruk. Setiap agama juga
mengajarkan bagaimana manusia menghormati pemeluk agama lain, mengajak manusia
lain berbuat baik, amanah pada tugas dan tanggung jawab, bersikap adil, saling
menolong, dan sebagainya.
Setiap ajaran agama mengandung perintah
dan larangan yang sangat sesuai dengan kebutuhan umat manusia. Contoh: seorang
koruptor yang dijatuhi hukuman, karena melakukan pencurian uang negara.
Tindakan koruptor tersebut, bukan hanya melanggar hukum negara, tetapi juga
hukum agama apapun.
Renungkan
Tuhan menciptakan manusia dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya saling
mengenal. Sesungguhnya, setiap manusia memiliki derajat yang sama di mata Tuhan
YME. Karena itu, keberagaman sosial budaya pada masyarakat Indonesia merupakan
karunia Tuhan YME. Bangsa Indonesia, harus bersyukur dan mengelola perbedaan
tersebut sebagai modal pembangunan nasional.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar