1.
Melawan
Keserakahan Penjajah
Kamu amati gambar 1.41. Bandingkan luas
negara Indonesia dan Belanda. Kira-kira berapa kali lipat, luas Indonesia
dibandingkan Belanda ? Indonesia hanya dianggap sebuah provinsi bagi bangsa
Belanda.
a.
Perlawanan
terhadap Persekutuan Dagang
Kamu tentu tidak asing dengan gambar
Sultan Hasanuddin di samping. Tokoh ini sangat ditakuti Belanda, karena
ketangguhannya dalam melawan Belanda, sehingga beliau disebut sebagai “ayam
jantan dari Timur”. Sultan Hasanuddin adalah raja Gowa dari Sulawesi Selatan.
Perjanjian Bongaya, baru terlaksana
tahun 1669, karena Sultan Hasanuddin masih melakukan perlawanan kembali.
Akhirnya Makassar harus menyerahkan benteng kepada VOC. Sejak masa itu, tidak
ada lagi kekuatan besar yang mengancam kekuasaan VOC di Indonesia Timur.
Perjanjian Bongaya telah memangkas
kekuasaan kerajaan Gowa sebagai kerajaan terkuat di Sulawesi. Tinggal
kerajaan-kerajaan kecil yang sulit melakukan perlawanan terhadap VOC.
Wawasan
Perjanjian Bongaya adalah perjanjian
antara Sultan Hasanuddin dengan VOC, yang isinya:
1)
VOC
mendapatkan wilayah yang direbut oleh Sultan Hasanuddin, selama perang Gowa dan
Tallo.
2)
Bima
diserahkan kepada VOC.
3)
Kegiatan
pelayaran parapedagang Makassar, dibatasi dibawah pengawasan VOC.
4)
Penutupan
Makassar sebagai Bandar perdagangan bagi bangsa Barat, kecuali VOC.
5)
Monopoli
oleh VOC
6)
Alat
tukar/mata uang yang digunakan di Makassar, adalah mata uang Belanda.
7)
Pembebasan
cukai dan penyerahan 1.500 budak kepada VOC.
Kisah di atas merupakan salah satu
contoh perlawanan rakyat Indonesia di Sulawesi Selatan terhadap persekutuan
dagang VOC.
Aktivitas Kelompok
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.
Carilah
informasi dari buku di perpustakaan, tentang perang atau perlawanan kerajaan
diberbagai daerah.
3.
Temukan
penyebab perlawanan tersebut yang berkaitan dengan adu domba atau monopoli VOC.
4.
Diskusikan
dalam kelompok kecil, lalu tuliskan secara ringkas bagaimana penyebab
perlawanan tersebut.
No.
|
Perlawanan
Rakyat
|
Penyebab
|
Jalannya
Perlawanan
|
Akhir
Perlawanan
|
1.
|
Perlawanan Sultan Baabullah
|
|
|
|
2.
|
Perlawanan Mataram terhadap VOC
|
|
|
|
3.
|
Perlawanan Kerajaan Aceh
|
|
|
|
Setelah kamu melakukan aktivitas
kelompok di atas, tentu kamu menemukan bagaimana perlawanan rakyat Indonesia
terhadap penjajah Belanda.
Pada tahun 1799, terjadi peristiwa
penting dalam sejarah kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia. VOC
dinyatakan bangkrut, hingga dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Semua
utang piutang dan segala milik VOC, diambil alih oleh pemerintah Belanda. Sejak
itu, Indonesia berada langsung dibawah pemerintah Hindia Belanda.
b.
Perlawanan
terhadap Pemerintah Hindia Belanda
Coba kamu perhatikan gambar 1.43 Masjid
Agung Aceh di atas. Masjid tersebut, menjadi salah satu benteng perjuangan
rakyat melawan Belanda.
Perlawanan terhadap pemerintah Hindia
Belanda, terjadi diberbagai daerah di Indonesia. Perlawanan diberbagai daerah
tersebut, belum berhasil membuahkan kemerdekaan.
Kamu dapat menelusuri jejak-jejak
perlawanan tersebut, dari berbagai peninggalan yang masih ada hingga sekarang.
Dengan mengunjungi berbagai museum dan berbagai tempat peninggalan perlawanan
rakyat Indonesia melawan Belanda, akan menggugah semangat kebangsaan.
Apabila kamu tinggal di Maluku, kamu
dapat mencari jejak peninggalan perjuangan Pattimura. Apabila kamu tinggal di
Sulawesi, kamu dapat mengunjungi Benteng Rotterdam. Peninggalan di Yogyakarta
adalah Goa Selarong, di Sumatera Barat terdapat Benteng Fort de Kock, di
Kalimantan terdapat peninggalan masa Perang Banjar.
Untuk memahami beberapa peninggalan
sejarah pada masa perlawanan terhadap penjajah, kamu kerjakan aktivitas
kelompok berikut ini.
Aktivitas Kelompok
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 4-5 orang.
2.
Lakukan
kunjungan terhadap peninggalan sejarah di lingkungan tempat tinggalmu yang
berhubungan dengan perlawanan rakyat terhadap pemerintah Hindia Belanda.
3.
Apabila
kamu tidak memungkinkan berkunjung ke lokasi tersebut, lakukan pencarian
peninggalan tersebut pada buku sejarah daerah atau buku pariwisata di
provinsimu.
4.
Identifikasilah
beberapa peninggalan pada masa pemerintah Hindia Belanda disekitar tempat
tinggalmu (provinsi).
5.
Carilah
informasi bagaimana hubungan peninggalan tersebut dengan perlawanan rakyat
terhadap pemerintah Hindia Belanda.
No.
|
Nama
Peninggalan
|
Isi
Peninggalan
|
Kondisi
Peninggalan
|
Hubungan
dengan peristiwa
|
1.
|
Goa Selarong di Yogyakarta
|
1.
Tempat
ibadah
2.
Bekas
tempat tinggal Pangeran Diponegoro dan pasukannya.
|
1.
Sangat
terawatt
2.
Sering
ada kunjungan masyarakat
|
Perang Diponegoro
|
2.
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
6.
Presentasikan
hasil diskusimu di depan kelas.
Setelah kamu mengerjakan aktivitas
kelompok di atas, tentu kamu menemukan berbagai peninggalan pada masa
perlawanan terhadap penjajah. Peninggalan tersebut menjadi bukti keberanian
rakyat Indonesia.
Apakah kamu pernah mengunjungi berbagai
peninggalan pada masa perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda di atas ?
Bagaimana sikap kamu terhadap peninggalan tersebut ?
Perlawanan pada masa pemerintah Hindia
Belanda, terjadi diberbagai wilayah Indonesia. Lokasi Indonesia pada masa lalu,
sulit dijangkau, sehingga perlawanan tidak dapat dilakukan secara serentak.
Faktor inilah salah satu penyebab Belanda, dapat melumpuhkan perlawanan bangsa
Indonesia. Bagaimana perjuangan rakyat Indonesia diberbagai daerah, dapat kamu
buktikan dengan mengerjakan aktivitas kelompok berikut.
Aktivitas Kelompok
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 4-5 orang.
2.
Carilah
referensi buku atau sumber dari internet, tentang perlawanan rakyat Indonesia
terhadap pemerintah Hindia Belanda.
3.
Pilihlah
salah satu perlawanan, kemudian diskusikan dalam kelompokmu. Pastikan bahwa
setiap kelompok, memilih tema yang berbeda.
4.
Pastikan
bahwa perlawanan yang terjadi didekat tempat tinggalmu, dipilih oleh salah satu
kelompok.
5.
Jelaskan
bagaimana: latar belakang, proses, dan akhir perlawanan tersebut.
6.
Seandainya
kamu hidup pada masa lalu, saran apa yang kamu berikan agar perlawanan tersebut
berhasil.
Nama Perlawanan
|
|
Latar Belakang
|
|
Proses
|
|
Akhir Perlawanan
|
|
7.
Presentasikan
hasil diskusimu di depan kelas.
Peta perlawanan rakyat Indonesia diberbagai
daerah, dapat kamu amati pada gambar di bawah ini.
Bagaimana hasil pencarian yang kamu
lakukan ? Pasti kamu menemukan banyak perlawanan rakyat diberbagai daerah.
Beberapa contoh perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintah Hindia Belanda,
adalah sebagai berikut.
1)
Perang
Saparua di Ambon
Merupakan
perlawanan rakyat Ambon, dipimpin Thomas Matulesi (Pattimura). Dalam
pemberontakan tersebut, seorang pahlawan wanita bernama Christina Martha
Tiahahu melakukan perlawanan dengan berani. Perlawanan Pattimura dapat
dikalahkan, setelah bantuan pasukan Belanda dari Jakarta, datang. Pattimura
bersama tiga pengikutnya, ditangkap dan dihukum gantung.
2)
Perang
Paderi di Sumatera Barat
Merupakan
perlawanan yang sangat menyita tenaga, dan biaya sangat besar bagi rakyat
Minang dan Belanda. Bersatunya kaum Paderi (ulama) dan kaum Adat melawan
Belanda, menyebabkan Belanda kesulitan untuk memadamkannya.
Belanda
menerapkan sistem pertahanan Benteng Stelsel. Benteng Fort de Kock di Bukit
Tinggi dan Benteng Fort van der Cappelen, merupakan dua benteng pertahanannya.
Benteng pertahanan Paderi di Bonjol, tahun 1837 jatuh ke tangan Belanda. Tuanku
Imam Bonjol ditangkap, kemudian diasingkan ke Priangan, kemudian ke Ambon, dan
terakhir di Menado hingga wafatnya tahun 1864.
3)
Perang
Diponegoro 1825-1830
Perang
Diponegoro merupakan salah satu perang besar yang dihadapi Belanda. Latar
belakang perlawanan Pangeran Diponegoro diawali dari campur tangan Belanda
dalam urusan politik Kerajaan Yogyakarta. Beberapa tindakan Belanda yang
dianggap melecehkan harga diri dan nilai-nilai budaya masyarakat, menjadi
penyebab lain kebencian rakyat kepada Belanda. Belanda akan membangun jalan
baru, pada bulan Mei 1825. Mereka memasang patok-patok pada tanah leluhur
Diponegoro. Terjadi perselisihan, saat pengikut Diponegoro, Patih Danureja IV,
mencabuti patok-patok tersebut. Belanda mengutus serdadu untuk menangkap
Pangeran Diponegoro. Perang tidak dapat dihindarkan, pada tanggal 20 Juli,
Tegalrejo sebagai basis pengikut Diponegoro, direbut dan dibakar Belanda.
Pada bulan Maret
1830, Diponegoro bersedia mengadakan perundingan dengan Belanda di Magelang,
Jawa Tengah. Perundingan tersebut hanya sebagai jalan tipu muslihat, karena
ternyata Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Menado kemudian ke Makassar
hingga wafat tahun 1855. Setelah berakhirnya Perang Jawa (Diponegoro), tidak
lagi muncul perlawanan yang lebih berat di Jawa.
Renungkan
Perang Diponegoro adalah perlawanan
besar. Sebanyak 8.000 serdadu Belanda dan 7.000 tentara sewaan Belanda, mati.
Lebih dari 200.000 penduduk Jawa Tengah dan Yogyakarta meninggal, sehingga
penduduk Yogyakarta hanya tinggal setengahnya. Betapa gigihnya bangsa kalian
untuk menegakkan keadilan dan mempertahankan harga diri. Pengorbanan dan
kegigihan yang perlu kamu teladani.
4)
Perang
Aceh
Semangat jihad
(perang membela agama Islam) merupakan spirit perlawanan rakyat Aceh. Jendral
Kohler terbunuh, saat pertempuran di depan Masjid Baiturrahman Banda Aceh.
Kohler meninggal dekat dengan pohon yang sekarang diberi nama: Pohon Kohler.
Siasat konsentrasi stelsel dengan sistem bertahan dalam benteng besar oleh
Belanda, tidak berhasil.
Belanda sama
sekali tidak mampu menghadapi secara fisik, perlawanan rakyat aceh. Menyadari
hal tersebut, Belanda mengutus Dr. Snouck Hurgroje yang memakai nama samaran
Abdul Gafar, seorang ahli bahasa, sejarah, dan sosial Islam, untuk mencari
kelemahan rakyat Aceh. Setelah lama belajar di Arab, Hurgroje memberikan
saran-saran kepada Belanda mengenai cara mengalahkan orang Aceh. Menurutnya,
Aceh tidak mungkin dilawan dengan kekerasan, sebab karakter orang Aceh yang
tidak akan pernah menyerah. Jiwa jihad orang Aceh, sangat tinggi.
Taktik yang
paling mujarab adalah dengan mengadu domba antara golongan Uleebalang
(bangsawan) dengan ulama. Belanda menjanjikan kedudukan pada Uleebalang yang
bersedia damai. Taktik ini berhasil, banyak Uleebalang yang tertarik pada
tawaran Belanda. Sejak tahun 1898, kedudukan Aceh semakin terdesak. Belanda
mengumumkan, perang Aceh selesai tahun 1904. Namun demikian, perlawanan
sporadis rakyat Aceh masih berlangsung hingga tahun 1930-an.
5)
Perlawanan
Sisingamangaraja di Sumatera Utara
Perlawanan
terhadap Belanda di Sumatera Utara dilakukan Sisingamangaraja XII. Perlawanan
di Sumatera Utara, berlangsung selama 24 tahun. pertempuran diawali dari Bahal
Batu sebagai pusat pertahanan Belanda tahun 1877.
Untuk menghadapi
Perang Batak (sebutan perang di Sumatera Utara), Belanda menarik pasukan dari
Aceh. Pasukan Sisingamangaraja dapat dikalahkan, setelah Kapten Christoffel
berhasil mengepung benteng terakhir Sisingamangaraja di Pakpak. Kedua putra beliau,
Patuan Nagari dan Patuan Anggi, ikut gugur, sehingga seluruh Tapanuli dapat
dikuasai Belanda.
6)
Perang
Banjar
Perang Banjar
berawal ketika Belanda campur tangan dalam urusan pergantian raja di Kerajaan
Banjarmasin. Belanda memberi dukungan kepada Pangeran Tamjid Ullah yang tidak
disukai rakyat.
Pemberontakan
dilakukan oleh Prabu Anom dan Pangeran Hidayat. Pada tahun 1859, Pangeran
Antasari memimpin perlawanan setelah Prabu Anom tertangkap Belanda. Dengan
bantuan pasukan dari Belanda, pasukan Antasari dapat didesak. Tahun 1862,
Pangeran Antasari menyerah dan berakhirlah perlawanan Banjar di Pulau
Kalimantan. Perlawanan benar-benar dapat dipadamkan pada tahun 1866.
7)
Perang
Jagaraga di Bali
Perang Jagaraga
berawal ketika Belanda dan kerajaan di Bali, bersengketa tentang hak tawan
karang. Hak tawan karang berisi: bahwa setiap kapal yang kandas diperairan
Bali, merupakan hak penguasa di daerah tersebut. Pemerintah Belanda memprotes
Raja Buleleng yang menyita dua kapal milik Belanda, dan menuntut untuk
mengembalikannya. Belanda melakukan serangan terhadap kerajaan Buleleng, tahun
1846. Kerajaan Buleleng berhasil dikuasai, sementara Raja Buleleng menyingkir
ke Jagaraga dibantu oleh Kerajaan Karangasem.
Setelah berhasil
merebut Benteng Jagaraga, Belanda melanjutkan ekspedisi militer tahun 1849. Dua
kerajaan Bali, Gianyar dan Klungkung menjadi sasaran Belanda. Tahun 1906,
seluruh kerajaan di Bali, jatuh ke pihak Belanda setelah rakyat melakukan
perang habis-habisan sampai mati, yang dikenal dengan Perang Puputan.
Renungkan
Perang Puputan merupakan salah satu
wujud semangat rakyat Bali dalam melawan penjajah. Mereka merelakan jiwa dan
raga demi kehormatan dan kemerdekaan bangsa. Selayaknya bangsa Indonesia,
selalu meneladani semangat pengorbanan parapahlawan.
Untuk memahami peran paratokoh dalam
perlawanan terhadap penjajah, kamu kerjakan aktivitas individu berikut ini.
Aktivitas Individu
1.
Kunjungilah
perpustakaan sekolah, kemudian carilah buku tentang perlawanan atau perang yang
terjadi di berbagai darah Indonesia.
2.
Bacalah
buku tersebut dengan seksama. Cermati setiap tokoh yang berperan dalam
peristiwa tersebut.
3.
Tuliskan
laporan singkat dengan format di bawah ini.
4.
Pajanglah
hasil pengamatanmu pada majalah dinding kelas.
Nama Perlawanan: …………………….
No.
|
Nama Tokoh
|
Peran dalam
peristiwa
|
Nilai
Keteladanan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kamu telah melakukan kajian beberapa
perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah. Parapahlawan telah menunjukkan
kegigihan melawan Belanda. Namun, sampai akhir abad XIX, Belanda belum berhasil
diusir dari Indonesia. Apakah kamu menemukan hubungan lokasi Indonesia dengan
kesulitan mengusir penjajah ? Pada bagian sebelumnya, kamu telah mempelajari
keunggulan lokasi Indonesia yang terdiri atas: iklim, geostrategis, dan kondisi
tanah. Ketiga hal tersebut, berdampak langsung pada kegiatan ekonomi,
transportasi, dan komunikasi. Kondisi Indonesia yang berpulau-pulau,
menyulitkan transportasi dan komunikasi masyarakat pada masa lalu. Akibatnya,
rakyat Indonesia melakukan perlawanan di daerahnya sendiri. Hal ini
dimanfaatkan Belanda untuk melakukan strategi memecah belah bangsa Indonesia.
Belanda juga menggunakan strategi
mengasingkan parapemimpin perlawanan. Sebagai contoh, Pangeran Diponegoro
diasingkan di Sulawesi, Cut Nya Dien diasingkan di Jawa Barat, Tuanku Imam
Bonjol juga diasingkan ke Ambon. Strategi tersebut merupakan upaya Belanda
memutus komunikasi pemimpin dengan rakyat. Terbatasnya komunikasi dan
transportasi pada masa lalu, menyebabkan terputusnya hubungan pemimpin dengan
pengikut. Parapemimpin tentu kesulitan untuk memimpin perlawanan dengan
surat-menyurat, bukan ?
Kondisi di atas tentu berbeda dengan
masa sekarang. Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi, menjadikan jarak
dan tempat bukan menjadi masalah yang berarti. Kamu di Banjarmasin dapat
melakukan diskusi dengan saudara-saudaramu di Jayapura dan Banda Aceh. Melalui
jaringan telepon dan internet, kamu dapat melakukan komunikasi dengan cepat.
Untuk bertemu langsungpun, kamu tidak perlu menghitung berbulan-bulan. Dalam
satu hari, kamu yang tinggal di Jayapura dapat mencapai Banda Aceh menggunakan
pesawat terbang. Karena itu, mari gunakan kemudahan transportasi dan komunikasi
untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Wawasan
Secara umum, kegagalan perjuangan rakyat
Indonesia di berbagai daerah dalam mengusir penjajah adalah:
1)
Bersifat
lokal/kedaerahan
Perlawanan di
berbagai daerah di Indonesia, melibatkan parapemimpin pada masyarakat setempat.
Seandainya parapemimpin tersebut bersatu, tidak berjuang sendiri-sendiri, tentu
perjuangan mengusir penjajah lebih mudah. Karena itu, kamu harus selalu menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa, agar tidak dapat dipecah belah.
2)
Lebih
mengandalkan kekuatan senjata
Masyarakat di
berbagai daerah melakukan perlawanan dengan mengandalkan senjata. Sementara,
senjata lawan lebih modern, sehingga musuh mudah mengalahkan rakyat Indonesia.
3)
Tergantung
pada pimpinan
Perjuangan
rakyat di berbagai daerah, sangat tergantung pada pemimpin. Apabila pemimpin
tertangkap atau terbunuh, rakyat kurang mampu mengkoordinasikan perlawanan.
Musuh mengetahui kelemahan tersebut, sehingga mereka berusaha menangkap
pemimpin, kemudian membunuh atau mengasingkan.
4)
Belum
terorganisir secara nasional dan modern
Seandainya
rakyat Indonesia pada masa tersebut memiliki organisasi modern, tentu tidak
kesulitan melanjutkan kepemimpinan.
Latihan
Untuk melatih kemampuanmu dalam
menguasai materi di atas, kerjakan latihan di bawah ini.
Tingkatan
|
Soal
|
Menjelaskan
|
Jelaskan latar belakang bangsa-bangsa
Barat datang ke Indonesia.
|
Menerapkan
|
Buktikan dalam satu kasus perlawanan
di Indonesia, bahwa salah satu strategi Belanda untuk mengalahkan perlawanan,
adalah melalui tipu muslihat.
|
Menganalisis
|
Mengapa perlawanan rakyat kerajaan di
berbagai daerah, gagal mengusir penjajah dari Indonesia.
|
Mengevaluasi
|
Bagaimana kelebihan perjuangan
pergerakan nasional dibandingkan perjuangan rakyat di berbagai daerah di
Indonesia.
|
Mengkreasi
|
Kegiatan apa yang dapat kamu lakukan,
untuk mengamalkan nilai-nilai pahlawan dalam berjuang mengusir penjajah dari
Indonesia.
|
Renungkan
Keunggulan lokasi Indonesia telah
memberikan keuntungan banyak bagi masyarakat Indonesia. Letak yang strategis,
menyebabkan Indonesia menjadi negeri yang mudah berhubungan dengan berbagai
bangsa. Kondisi iklim di Indonesia berdampak pada kesuburan tanah di Indonesia.
Dibalik berbagai keuntungan tersebut, bangsa Indonesia harus selalu
berhati-hati, karena banyak bangsa asing yang berusaha menguasai kekayaan
Indonesia. Karena itu, kamu harus belajar giat agar mampu berpartisipasi dalam
memanfaatkan dan menjaga kelestarian sumber daya alam Indonesia secara optimal.
Setelah kamu memahami materi tema 1,
untuk meningkatkan penguasaanmu tentang tema 1, kerjakan tugas proyek berikut
ini.
Proyek
1.
Tetapkan
Tema Proyek yang akan dikerjakan. Misalnya: “Mengembangkan Wisata Alam di
Kotaku”.
2.
Diskusikan
bagaimana caranya, kalau kamu akan mengembangkan wisata alam di kotamu.
Misalnya:
a.
Apa
saja keunggulan lokasi yang dimiliki jika akan mengembangkan wisata alam di
kotamu (kondisi iklim, geostrategis, dan tanah).
b.
Kegiatan
ekonomi dan atau wisata lain apa saja yang sudah ada dan yang akan muncul jika
di kotamu dikembangkan objek wisata alam.
c.
Bagaimana
kondisi transportasi dan komunikasi yang sudah ada dan yang harus diadakan.
d.
Siapa
saja yang diharapkan dapat menjadi penyandang dana dan pengelolanya.
e.
Apa
kesimpulan kamu untuk mengembangkan wisata alam di kotamu.
3.
Bagilah
kelasmu menjadi 4-5 kelompok, masing-masing kelompok bertugas mencari informasi
dari berbagai sumber yang ada, untuk menjawab kelima pertanyaan di atas. Jika
tersedia, carilah sumber dari: buku, koran, majalah, atau sumber internet di
sekolahmu, untuk mendapatkan informasi serta menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan di atas.
4.
Laporkan
hasil kegiatan proyekmu, dalam laporan yang berisi:
No.
|
Komponen
|
Uraian
|
1.
|
Halaman Judul
|
“Mengembangkan Wisata Alam di Kotaku”
|
2.
|
Daftar Isi Laporan Proyek
|
I.
Keunggulan
Lokasi yang dimiliki.
II.
Kegiatan
ekonomi dan atau wisata lain yang sudah ada dan yang akan muncul.
III.
Kondisi
transportasi dan komunikasi yang sudah ada dan yang harus diadakan.
IV.
Penyandang
dana dan pengelolanya.
V.
Kesimpulan.
|
3.
|
Isi Laporan Proyek
|
I.
Keunggulan
Lokasi yang dimiliki.
II.
Kegiatan
ekonomi dan atau wisata lain yang sudah ada dan yang akan muncul.
III.
Kondisi
transportasi dan komunikasi yang sudah ada dan yang harus diadakan.
IV.
Penyandang
dana dan pengelolanya.
V.
Kesimpulan.
|
5.
Presentasikan
hasil diskusimu di depan kelas
Rangkuman
Semangat
BalasHapusJawabannya dimana ya ?
BalasHapus