Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII Edisi Revisi 2017:
BAB
III
Keunggulan
dan Keterbatasan Antarruang Pengaruhnya terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial,
Budaya di Indonesia dan Asean
A.
Keunggulan
dan Keterbatasan Antarruang serta Peran Pelaku Ekonomi dalam Suatu Perekonomian
1.
Keunggulan
dan Keterbatasan dalam Permintaan, Penawaran, dan Teknologi
2.
Pengertian
Pelaku Ekonomi
3.
Peran
Pelaku Ekonomi
B.
Perdagangan
Antar Daerah atau Antar Pulau dan Perdagangan Internasional
1.
Perdagangan
dan Perdagangan Antar Daerah/Antar Pulau
2.
Perdagangan
Antar Negara
C.
Penguatan
Ekonomi dan Agrikultur di Indonesia
1.
Penguatan
Ekonomi Maritim
2.
Penguatan
Agrikultur di Indonesia
3.
Strategi
Pengembangan Agrikultur di Indonesia
D.
Pendistribusian
Kembali (Redistribusi) Pendapatan Nasional
1.
Pengertian
Redistribusi Pendapatan
2.
Program
Redistribusi untuk Pemerataan Distribusi Pendapatan di Indonesia
3.
Beberapa
Alternatif Praktik Redistribusi Pendapatan di Indonesia
Bab
III
Keunggulan
dan Keterbatasan Antarruang dan Pengaruhnya terhadap Kegiatan Ekonomi, Sosial,
Budaya di Indonesia dan Asean
Prawacana
Bangsa
Indonesia harus selalu bersyukur karena telah dikaruniai oleh Tuhan sumber daya
yang cukup banyak dan beragam di setiap daerah. Akan tetapi, tidak ada daerah
yang sanggup memenuhi semua kebutuhannya dari daerahnya sendiri. Seringkali,
produk-produk tertentu didatangkan dari daerah lain. Hal itu disebabkan,
keragaman sumber daya antardaerah. Ada daerah yang kelebihan produk tertentu,
ada juga daerah yang kekurangan. Hal ini akan menimbulkan terjadinya permintaan
dan penawaran akan suatu barang tertentu, tergantung pada kebutuhan
masing-masing daerahnya. Dengan demikian, terjadilah perdagangan antardaerah
dan antarpulau di Indonesia. Aktivitas perdagangan akan terjadi, jika ada
produk yang diperdagangkan. Untuk menghasilkan produk, perlu dilakukan kegiatan
produksi, yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi.
Kegiatan
ekonomi akan berjalan jika ada pelaku-pelaku yang menjalan kegiatan ekonomi,
yang meliputi: rumah tangga keluarga; rumah tangga perusahaan; rumah tangga
pemerintah; dan rumah tangga luar negeri. Selain itu, kegiatan ekonomi akan
terjadi jika didukung teknologi yang memadai. Dengan teknologi yang memadai,
hasil produksi akan meningkat, yang berdampak pada timbulnya penawaran. Dengan
demikian, perbedaan teknologi yang dimiliki suatu daerah akan menimbulkan
keunggulan dan keterbatasan suatu daerah akan suatu produk. Dengan keunggulan
dan keterbatasan suatu daerah yang disebabkan karena potensi daerah, akan
menimbulkan permintaan dan penawaran serta perdagangan.
Untuk
pengembangan perdagangan, diperlukan penguatan produk unggulan dari suatu
daerah atau negara, seperti: penguatan ekonomi maritim dan agrikultur untuk
Indonesia. Pengembangan di 2 sektor tersebut, akan meningkatkan pendapatan
nasional. Pendapatan yang diperoleh suatu negara, akan didistribusikan kembali
untuk kepentingan masyarakat, baik dibidang ekonomi; sosial; maupun budaya,
yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mempelajari uraian materi pada bab ini, kalian diharapkan mampu:
a.
Menjelaskan
keunggulan dan keterbatasan antarruang serta peran pelaku ekonomi dalam suatu
perekonomian.
b.
Mendeskripsikan
perdagangan antarpulau.
c.
Mendeskripsikan
perdagangan antarnegara.
d.
Menganalisis
model penguatan ekonomi maritim dan agrikultur.
e.
Menganalisis
pendistribusian kembali pendapatan.
Pada
Bab 2 kalian telah mempelajari tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang
terhadap kehidupan sosial budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan, yang
meliputi: mobilitas sosial; konflik dan integrasi; serta pluralisme. Pada bab
ini kalian akan mempelajari tentang keunggulan dan keterbatasan antarruang
dalam permintaan; penawaran; teknologi; dan pelaku ekonomi, dan pengaruhnya
terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan ekonomi; sosial; budaya di
Indonesia dan Asean.
Uraian
materi bab ini, meliputi: keunggulan dan keterbatasan antarruang; peran pelaku
ekonomi; perdagangan antarpulau dan perdagangan antarnegara; peningkatan
ekonomi maritim dan agrikultur; serta pendistribusian kembali pendapatan
nasional. Untuk memahami materi tersebut, ikuti uraian materi berikut.
A.
Keunggulan
dan Keterbatasan Antarruang serta Peran Pelaku Ekonomi dalam Suatu Perekonomian
1.
Keunggulan
dan Keterbatasan Antarruang dalam Permintaan, Penawaran, dan Teknologi
Di
kelas VII kalian telah mempelajari tentang kebutuhan manusia. Kalian tentu
memahami bahwa kebutuhan manusia itu bermacam-macam dan selalu bertambah, baik
jumlah maupun kualitasnya. Coba kalian hitung berapa macam jumlah barang yang
kalian gunakan setiap hari? Kalian mungkin akan terkejut, bahwa dalam satu hari
kalian menggunakan puluhan barang untuk dikonsumsi. Tentunya barang yang kalian
konsumsi, berbeda dengan barang yang dikonsumsi orang lain. Hal ini menunjukkan
bahwa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, berbeda-beda dan
beraneka macam. Namun perlu kalian ketahui, bahwa faktor ruang akan menentukan
tindakan seseorang sebagai konsumen. Masyarakat kota memiliki perilaku konsumsi
yang berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat desa; masyarakat pegunungan;
atau masyarakat pesisir pantai. Demikian pula tindakan atau perilakunya dalam
mengalokasikan sumber daya yang ada. Dilihat dari fungsinya sebagai konsumen,
masyarakat kota lebih banyak membeli barang dan jasa karena ditunjang
pendapatan yang tinggi dan munculnya pasar-pasar modern, seperti: supermarket
dan hypermarket. Berbeda dengan perilaku masyarakat di daerah perdesaan atau
pegunungan, yang pendapatannya rendah, akses jalannya kurang baik, yang membuat
pendistribusian barang atau jasa menjadi kurang lancar. Akibatnya, masyarakat
desa atau pegunungan lebih sedikit membeli barang dan jasa.
Barang
dan jasa yang dibutuhkan manusia, sebagian besar dihasilkan oleh manusia, dan
hanya sebagian kecil yang disediakan langsung oleh alam. Oleh karena itu,
manusia harus melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang biasa
disebut dengan istilah: produksi. Produksi merupakan salah satu dari kegiatan
ekonomi yang sudah kalian pelajari di kelas VII.
Di
kelas VII, kalian juga telah mempelajari tentang konsep ruang dan interaksi
antarruang. Salah satu yang menjadi alasan adanya interaksi antarruang, adalah:
perbedaan potensi dan SDA yang dimiliki. SDA memiliki fungsi dan peran penting
dalam kehidupan manusia. Manusia hidup dengan memanfaatkan SDA yang ada
disekitarnya. Tanpa tersedianya berbagai macam SDA di bumi ini, manusia akan
kesulitan memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Sebagai
negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas, Indonesia
memiliki kekayaan alam yang cukup banyak. Di daratan, suhu dan curah hujan yang
tinggi memungkinkan penduduk menanam berbagai macam barang pertanian dan
perkebunan. Curah hujan yang tinggi juga, menjamin tersedianya air untuk
kepentingan budidaya perikanan darat. Indonesia juga memiliki laut yang luas
dan garis pantai yang sangat panjang. Potensi ikan di Indonesia, cukup banyak.
Disamping itu, ditemukan pula berbagai jenis bahan tambang di dasar laut. Di
sepanjang pesisir, juga terdapat kekayaan alam berupa: terumbu karang; rumput
laut; dan tentu saja keindahan alam, yang dapat dikembangkan untuk kepentingan
pariwisata. Indonesia memiliki terumbu karang terluas di dunia. Terumbu karang
Indonesia tidak hanya luas, tetapi juga beraneka ragam dalam hal sumber daya
hayatinya.
Selain
kekayaan laut; tanah; dan air, Indonesia juga memiliki banyak sumber daya
mineral dan hasil hutan. Seberapa besarkah potensi bahan tambang di Indonesia?
Dimana sajakah lokasi pertambangan di Indonesia? Untuk lebih memahami tentang
SDA di Indonesia, isilah tabel di bawah ini dengan teman sebangkumu.
Aktivitas
Kelompok
No
|
Nama
|
Daerah Penghasil
|
Pemanfaatan
|
1
|
Hutan
|
||
2
|
Minyak Bumi
|
||
3
|
Batu Bara
|
||
4
|
Gas Alam
|
||
5
|
Emas
|
||
6
|
Nikel
|
||
7
|
Timah
|
||
8
|
Tembaga
|
||
9
|
Marmer
|
Berdasarkan
tabel di atas, terlihat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya
akan SDA. SDA yang tersebar di Indonesia, memiliki manfaat yang besar bagi
kehidupan manusia. Itu semua merupakan keunggulan yang dimiliki Indonesia, yang
mengakibatkan munculnya penawaran beberapa produk hasil produksi Indonesia,
serta munculnya permintaan negara lain atas produk Indonesia. Adanya penawaran
dan permintaan akan produk, mengakibatkan munculnya aktivitas perdagangan.
Untuk lebih memperkaya pemahaman kalian tentang materi ini, amati keadaan
sekitar tempat tinggal kalian masing-masing. Potensi SDA apa saja yang ada di
sekitar tempat tinggalmu? Setelah itu, lihatlah tabel di halaman berikut dengan
jenis-jenis SDA dan potensi yang tersebar di wilayah Indonesia.
Tabel
Sumber Daya Alam dan Persebarannya di Wilayah Indonesia
Pulau
|
Provinsi
|
Sumber Daya Alam
|
Sumatera
|
Aceh
|
Semen Andalas, Pupuk AAF, Minyak Bumi, Emas, dan
Perak
|
Sumatera Utara
|
Minyak Bumi, Kertas, Tekstil, dan Ban Mobil
|
|
Sumatera Barat
|
Semen, Tenun, Timah, Batubara, dan Granit
|
|
Riau
|
Minyak Bumi, Emas, Perak, Bauksit, dan Kertas
|
|
Kepulauan Riau
|
Batubara
|
|
Jambi
|
Batubara, Emas, Minyak Bumi, dan Karet
|
|
Sumatera Selatan
|
Minyak Bumi, Batubara, Karet, dan Pupuk
Polipropilen
|
|
Bangka Belitung
|
Timah
|
|
Bengkulu
|
Emas, Perak, dan Batubara
|
|
Lampung
|
Emas, Pupuk, Kopi, dan Sapi Potong
|
|
Jawa
|
Jakarta
|
Pupuk TSP, Tekstil, Kayu Lapis, Susu, Logam, dan
Benang
|
Jawa Barat
|
Minyak, Teh, Susu, Sutera Alam, Baterai, Kertas,
Semen, Beras, dan Pupuk
|
|
Banten
|
Minyak, Baja, Pipa, dan Semen
|
|
Jawa Tengah
|
Semen, Pupuk, Kertas, kayu Lapis, dan Perkapalan
|
|
DI Yogyakarta
|
Batik, Rokok, Cerutu, Emas, Perak, dan Kosmetik
|
|
Jawa Timur
|
Semen, Perkapalan, Kertas, Pupuk, Baterai, Kaca,
Alkohol, Kayu lapis, Kereta Api, Garam, Tembakau, Cengkih, dan Rokok
|
|
Bali
|
Bali
|
Tenun
|
Nusa Tenggara
|
NTT
|
Semen Kupang, Mangan, dan Minyak Cendana
|
NTB
|
Emas, Perak, dan Mangan
|
|
Kalimantan
|
Kalimantan Barat
|
Bauksit, Intan, Minyak Kelapa, Rotan, dan Karet
|
Kaliman Tengah
|
Minyak Kelapa, Minyak Bumi, Intan, Karet, dan
Rotan
|
|
Kalimantan Selatan
|
Batubara, Intan, Bijih Besi, dan Rotan
|
|
Kalimantan Timur
|
Kayu Lapis, Gas Alam Cair, Minyak Bumi, Tenun,
Kristal, dan Timah
|
|
Kalimantan Utara
|
Minyak, Gas, Kelautan, dan Tambang
|
|
Sulawesi
|
Sulawesi Utara
|
Minyak Kelapa, Emas, Marmer, Mangan, Gips, dan
Kayu
|
Sulawesi Tengah
|
Emas, Bijih Besi, Nikel, dan Mika
|
|
Sulawesi Tenggara
|
Nikel, Minyak Kelapa, Aspal, dan Kapur
|
|
Gorontalo
|
Emas, Tembaga, Tekstil, dan Kayu
|
|
Maluku
|
Maluku
|
Emas, Minyak Bumi, dan Minyak Kayu Putih
|
Maluku Utara
|
Minyak Bumi, Nikel, Minyak Kayu Putih, dan Asbes
|
|
Papua
|
Papua Barat
|
Minyak Bumi, Kayu Gelondong, Kayu Lapis, Emas,
Perak, Aluminium, Asbes, dan Tembaga
|
Papua
|
Tembaga, Minyak Bumi, Kayu Lapis, Marmer,
Aluminium, Asbes, dan Kayu gelondong
|
Berdasarkan
tabel, terlihat bahwa persebaran SDA antara satu daerah dengan daerah lain, berbeda-beda.
Suatu daerah dapat dikenal sebagai penghasil barang tambang, akan tetapi daerah
lain juga dapat dikenal sebagai penghasil hasil hutan atau pertanian. Hal ini
dapat terjadi karena perbedaan keadaan geografis masing-masing daerah. Setiap
daerah di Indonesia, memiliki SDA yang beraneka ragam. Ada yang memiliki kepala
sawit, ada juga yang memiliki emas. Perbedaan potensi inilah yang dapat
mengakibatkan terjadinya permintaan dan penawaran, yang menimbulkan aktivitas
perdagangan.
Perbedaan
potensi daerah ini juga menyebabkan perbedaan keunggulan masing-masing daerah.
Perbedaan potensi daerah bisa terjadi karena perbedaan teknologi. Setiap daerah
memiliki keunggulan komparatif tersendiri. Sebagai contoh: Lampung memproduksi
kopi, sedangkan Jawa Barat memproduksi beras. Lampung dapat memproduksi kopi
secara efisien dan murah. Demikian pula Jawa Barat, dapat memproduksi beras
secara efisien. Dengan demikian, Lampung memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi kopi, dan Jawa Barat memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi beras. Dalam ilmu ekonomi, perdagangan ke-2 daerah akan saling
menguntungkan jika bersedia bertukar kopi dan beras. Keuntungan dari pertukaran
sumber daya inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi dalam dan antarruang
berupa kegiatan perdagangan. Masing-masing daerah tidak hanya dapat memenuhi
kebutuhan, tetapi juga mendapat keuntungan dari produksi yang menjadi unggulan
daerahnya. Untuk kepentingan tersebut, diperlukan kerjasama antardaerah,
mengingat adanya perbedaan dan keterbatasan SDA yang ada disetiap daerah.
Diharapkan, suatu daerah dapat menyokong daerah lain yang kekurangan. Hal ini
juga dapat mempererat integrasi antardaerah di Indonesia, yang pada gilirannya
akan menghasilkan persatuan dan kesatuan.
Renungkan
Indonesia
merupakan salah satu negara penghasil tambang terbesar di dunia. Pengelolaan
tambang-tambang tersebut masih didominasi pihak asing. Kondisi tersebut
mengakibatkan tingginya pemasukan negara dari sektor pertambangan. Pengelolaan
SDA membutuhkan SDM yang baik serta penguasaan teknologi yang unggul. Apakah
saat ini Indonesia sudah memiliki ke-2 hal tersebut? Bagaimana upaya yang harus
kita lakukan agar negara Indonesia mampu mengelola sumber daya secara mandiri?
Diskusikan dengan teman kalian!
Pada
uraian materi di atas, telah dipaparkan bahwa aktivitas perdagangan akan
terjadi jika ada produk yang diperdagangkan. Untuk menghasilkan produk, perlu
dilakukan kegiatan produksi, yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi akan berjalan, jika ada pelaku-pelaku yang menjalankan
kegiatan ekonomi. Siapakah pelaku kegiatan ekonomi dalam suatu perekonomian?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, bacalah uraian materi berikut.
2.
Pengertian
Pelaku Ekonomi
Dalam
kehidupan sehari-hari, kalian tentu tidak asing lagi melihat orang yang
membajak sawah dan menanam padi. Padi yang telah diolah menjadi beras, dijual
kepada agen. Dari agen inilah para ibu rumah tangga atau konsumen yang lain,
bisa mendapatkan beras untuk memenuhi kebutuhan pangan. Petani yang menanam
padi; agen; dan ibu rumah tangga, dapat dikatakan sebagai pelaku ekonomi. Jadi,
apa yang dimaksud pelaku ekonomi? Untuk mengetahui siapa sajakah pelaku
ekonomi, amati gambar berikut.
Kegiatan
apa yang dilakukan oleh pelaku ekonomi pada gambar tersebut? Dari ke-4 gambar
tersebut, apakah kalian pernah melakukan dari salah satu kegiatan tersebut?
Tentu jawabnya: iya. Setelah kalian mencermati gambar pelaku ekonomi, untuk
lebih memahami tentang pelaku ekonomi, kerjakan aktivitas kelompok di bawah ini
dengan mengisi lembar aktivitas pada tabel.
Aktivitas
Kelompok
a.
Bentuk
kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
b.
Amati
Gambar 1, 2, 3, 4 pada gambar di atas dan diskusikan dengan teman satu
kelompok: siapa saja pelaku ekonomi dalam setiap gambar itu, apa yang mereka lakukan,
dan apa tujuan mereka melakukan kegiatan tersebut?
c.
Tuliskan
hasil diskusimu pada lembar kerja yang telah disediakan di bawah ini.
Tabel
Aktivitas Siswa
Gambar
|
Siapa Pelakunya?
|
Apa yang Dikerjakan?
|
Apa Tujuan Mereka Melakukan Aktivitas?
|
Gambar 1
|
Produsen Pupuk
|
Mengemasi pupuk yang hendak dijual
|
Menjual pupuk kepada konsumen
|
Gambar 2
|
|||
Gambar 3
|
|||
Gambar 4
|
Setelah
kalian mengerjakan aktivitas kelompok pada tabel di atas, apakah kalian sudah
memiliki gambaran tentang pengertian pelaku ekonomi dan siapa saja pelaku
ekonomi itu? Pelaku ekonomi adalah orang/lembaga yang melakukan kegiatan
ekonomi. Ada 4 pelaku ekonomi, yaitu: rumah tangga keluarga/konsumen; rumah
tangga perusahaan/produsen; rumah tangga pemerintah; dan rumah tangga luar
negeri. Ke-4 pelaku tersebut berperan penting dalam menggerakkan perekonomian
negara sesuai dengan peran masing-masing. Kelompok masyarakat yang melakukan
kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri
sendiri ataupun keluarga, dinamakan: Rumah Tangga Konsumen (RTK). Pihak yang
melakukan kegiatan produksi, yaitu kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa
guna memenuhi kebutuhan orang lain, dinamakan: Rumah Tangga Produsen (RTP).
Selain pihak yang menghasilkan dan mengonsumsi barang dan jasa, ada pihak yang
bertugas untuk mengatur, mengendalikan, serta mengadakan kontrol terhadap jalannya
roda perekonomian, yang disebut: Rumah Tangga Pemerintah.
Hasil
produksi, sebagian disalurkan ke pembeli dalam negeri, sebagian lagi dijual ke
masyarakat luar negeri. Hal ini menimbulkan arus barang dan jasa dari dalam
negeri ke luar negeri, yang disebut: ekspor. Selain kegiatan menjual barang dan
jasa ke luar negeri, ada pula kegiatan membeli barang dan jasa dari
negara-negara lain. Arus barang dan jasa yang masuk dari luar negeri ke dalam
negeri, disebut: impor. Orang/lembaga yang melakukan kegiatan ekspor dan impor,
disebut: Rumah Tangga Luar Negeri. Jadi, pelaku ekonomi terdiri atas: rumah
tangga keluarga; rumah tangga perusahaan; rumah tangga pemerintah; dan rumah
tangga luar negeri.
Setelah
kalian memahami pelaku ekonomi, kalian dapat memahami peran dari masing-masing
pelaku ekonomi. Untuk dapat memahami peran masing-masing pelaku ekonomi, ikuti
secara seksama uraian materi berikut.
3.
Peran
Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian
a.
Peran
Rumah Tangga Keluarga/Rumah Tangga Konsumen (RTK)
Rumah
tangga keluarga atau sering disebut rumah tangga konsumen, merupakan pelaku
ekonomi yang menjalankan peran sangat penting didalam kegiatan ekonomi. RTK
adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. RTK membutuhkan barang dan jasa yang
dihasilkan oleh rumah tangga perusahaan (RTP). Jadi, barang dan jasa yang
dihasilkan RTP ditujukan untuk memenuhi kebutuhan RTK. RTK memiliki 2 peran,
yaitu: sebagai konsumen dan sebagai penyedia faktor produksi, yang meliputi:
penyediaan lahan; tenaga kerja; modal; dan keahlian. Ketika konsumen membeli
barang dan jasa dari produsen, konsumen berkewajiban membayar barang dan jasa
yang diterimanya. Oleh karena itu, RTK harus memiliki pendapatan. Pendapatan
RTK, diperoleh dari penggunaan faktor produksi yang dimilikinya. Pendapatan
RTK, terdiri atas:
1)
Sewa
(rent), yaitu balas jasa yang diterima RTK karena telah menyewakan tanahnya kepada
perusahaan;
2)
Upah
(wage), yaitu balas jasa yang diterima RTK karena telah mengorbankan tenaganya
untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi;
3)
Bunga
(interest), yaitu balas jasa yang diterima RTK karena telah meminjamkan
sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan dalam kegiatan produksi;
4)
Laba/Keuntungan
(profit), yaitu balas jasa yang diterima RTK karena telah memberikan kontribusi
berupa tenaga dan pikirannya dalam mengelola perusahaan sehingga perusahaan
memperoleh laba.
Pendapatan
yang diterima RTK, berupa: sewa; upah/gaji; bunga; dan keuntungan tersebut akan
dibelanjakan kepada perusahaan melalui pembelian barang dan jasa yang mereka
butuhkan. Pendapatan yang diterima RTP dari penjualan barang dan jasa, akan
digunakan untuk membayar balas jasa RTK karena telah meminjamkan faktor
produksi kepada RTP.
Berdasarkan
uraian di atas, terlihat disini bahwa ada interaksi antara RTK dan RTP yang
menyebabkan terjadinya aliran arus uang dan arus barang/jasa. Dari kegiatan
tersebut, dapat dilihat bahwa peran RTK, adalah sebagai:
a.
Pemakai
barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari;
b.
Pemasok
faktor produksi kepada rumah tangga perusahaan untuk melakukan proses produksi.
Untuk
lebih memperjelas apa saja peran RTK, simak uraian berikut.
RTK
menjalankan peran pertama, yaitu: sebagai konsumen, dengan cara mengonsumsi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh RTP. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh
produsen, dijual kepada konsumen. Konsumen membayar barang dan jasa tersebut dengan
uang dari hasil penggunaan faktor produksi yang mereka pinjamkan ke RTP. Pertemuan
permintaan barang dan jasa dari konsumen dengan penawaran barang dan jasa dari
produsen, terjadi di pasar output atau pasar produk. Contoh pasar
output/produk, adalah: pasar tradisional; minimarket; bengkel; lembaga
bimbingan belajar. Gambar berikut adalah contoh pasar yang menunjukkan
pertemuan antara produsen dan konsumen.
Peran
ke-2 dari RTK, adalah: sebagai penyedia faktor produksi bagi RTP. Penawaran faktor
produksi, terjadi di pasar input atau pasar faktor produksi. Salah satu contoh
pasar input, adalah: pasar tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan salah satu
faktor produksi yang penting bagi setiap perusahaan.
Untuk
menciptakan barang dan jasa, dibutuhkan berbagai macam faktor produksi. Secara
umum, faktor produksi dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu: alam (lahan);
tenaga kerja; modal; dan kewirausahaan.
Untuk
lebih memperjelas tentang faktor produksi, jawablah pertanyaan berikut. Apakah
ada saudara atau tetangga kalian yang bekerja disebuah perusahaan atau pabrik?
Jika ada, gaji atau upah yang mereka peroleh merupakan balas jasa atas
penggunaan faktor produksi yang mereka berikan dalam bentuk penawaran faktor
produksi tenaga kerja. Untuk mempermudah pemahaman kalian, faktor produksi akan
diuraikan satu per satu, mulai dari: alam; tenaga kerja; modal; dan
kewirausahaan. Untuk memahami faktor produksi yang pertama, yaitu: alam, amati
gambar berikut.
Ke-2
gambar, menunjukkan contoh faktor produksi alam. Faktor produksi alam, adalah:
segala sesuatu yang disediakan oleh alam untuk digunakan sebagai faktor
pendukung produksi barang dan jasa. Pemilik lahan berperan sebagai pemasok
faktor produksi alam kepada perusahaan. Sebagai imbalannya, ia akan mendapat
balas jasa berupa sewa atas faktor produksi yang ditawarkan.
Faktor
produksi yang ke-2, adalah: modal. Faktor produksi modal, tidak selalu berwujud
uang. Faktor produksi modal, terdiri atas: barang modal dan uang. Barang modal,
dapat berupa: mesin; gedung; serta alat-alat yang digunkan untuk kepentingan
produksi. RTK yang meminjamkan faktor produksi modal dalam bentuk uang, akan
memperoleh balas jasa berupa: bunga. Untuk mempermudah pemahaman kalian tentang
faktor produksi modal, perhatikan gambar di bawah ini. Manakah 3 dari 4 gambar
yang termasuk faktor produksi modal? Beri tanda centang pada gambar yang
merupakan faktor produksi modal dan beri tanda silang untuk gambar yang tidak
tergolong faktor produksi modal.
Faktor
produksi yang ke-3, adalah: tenaga kerja. Faktor produksi tenaga kerja, adalah:
faktor produksi yang berupa tenaga kerja manusia. RTK yang memiliki faktor
produksi tenaga kerja, akan memperoleh balas jasa berupa: upah atau gaji. Siapa
saja yang termasuk faktor produksi tenaga kerja? Coba amati 4 gambar yang ada
pada gambar di bawah ini.
Gambar
tersebut, adalah gambar: guru; dokter; teknisi; dan resepsionis sebuah bank.
Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar. Dokter merupakan orang yang
pekerjaannya mengobati orang sakit. Teknisi adalah orang yang bekerja dibidang
teknik, sedangkan resepsionis adalah orang/karyawan yang tugasnya melayani para
tamu atau calon konsumen dalam rangka menjajaki kerjasama tertentu dengan
perusahaan. Ke-4 orang tersebut, tergolong faktor produksi tenaga kerja.
Faktor
produksi yang ke-4, adalah: keahlian/kewirausahaan. Apakah pengertian
kewirausahaan? Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan: mengatur;
mengorganisasikan; serta mengambil risiko, dalam menjalankan suatu usaha.
Keistimewaan dari kewirausahaan, terletak pada kreativitas dan inovasi. Pelaku
kewirausahaan adalah seorang wirausahawan. RTK yang memiliki faktor produksi
kewirausahaan, akan mendapat balas jasa berupa: keuntungan/laba.
Wawasan
Semakin
maju suatu negara, semakin banyak penduduk yang bekerja sebagai pengusaha. Hal
ini terkait dengan faktor produksi kewirausahaan. Negara kita saat ini masih
banyak membutuhkan wirausaha-wirausaha muda yang tangguh. Apakah kalian
tertarik untuk menjadi wirausaha?
b.
Peran
Rumah Tangga Perusahaan/Rumah Tangga Produsen (RTP)
RTP
merupakan pelaku ekonomi yang berperan sebagai penyedia barang dan jasa bagi
konsumen. Perusahaan mengorganisasikan berbagai faktor produksi yang disediakan
konsumen, kemudian melakukan proses produksi untuk menghasilkan barang. Hasil
produksi ini kemudian dijual atau ditawarkan di pasar. RTP di Indonesia
dikelompokkan menjadi: Badan Usaha Milik Negara (BUMN); Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS), dan Koperasi. Dalam perekonomian, RTP berperan sebagai produsen
sekaligus pengguna faktor produksi. Adapun penjelasan dari masing-masing peran
tersebut, akan dipaparkan dalam uraian di bawah ini.
Peran
pertama dari RTP, adalah: memproduksi barang/jasa. Barang/jasa yang dihasilkan
perusahaan kemudian ditawarkan kepada konsumen atau pembeli. Pada sub-bab
sebelumnya, kalian sudah mengetahui salah satu peran RTK, yaitu: penyedia faktor
produksi. Faktor produksi yang disediakan oleh RTK, digunakan oleh RTP. Ini merupakan
peran RTP yang ke-2, yaitu: sebagai pengguna faktor produksi. Contoh: sebuah
pabrik tekstil membutuhkan banyak tenaga kerja untuk menjahit produk mereka,
maka, RTP menggunakan faktor produksi berupa tenaga kerja yang ditawarkan oleh
RTK. Sebagai balas jasa atas faktor produksi ini, RTP memberikan upah atau gaji
pada RTK. Selain faktor produksi tenaga kerja, RTP juga menggunakan faktor produksi
lahan; modal; dan faktor produksi keterampilan/kewirausahaan yang dipinjamkan
oleh RTK. Atas penggunaan faktor produksi tersebut, RTP memberikan balas jasa
berupa: sewa; bunga; dan bagian dari keuntungan yang diperoleh RTP. Hubungan antara
RTK dan RTP, dapat kalian amati pada gambar berikut.
Pada
gambar tesebut, hubungan pelaku ekonomi 2 sektor, dapat kalian amati. Dua garis
panah bagian atas, menjelaskan hubungan RTP dengan RTK di pasar output atau
pasar barang. RTP memberikan barang/jasa kepada konsumen, kemudian sebagai
imbalannya RTK memberikan sejumlah uang kepada RTP. Dua garis panah dibagian
bawah, menunjukkan hubungan RTP dan RTK di pasar faktor produksi. RTK berperan
sebagai penyedia faktor produksi, sedangkan RTP berperan sebagai pengguna faktor
produksi. RTP memberikan imbalan atas faktor produksi yang diberikan oleh RTK. Imbalan
ini, berupa: sewa; upah/gaji; bunga; dan keuntungan.
c.
Peran
Rumah Tangga Pemerintah
Rumah
tangga pemerintah, merupakan salah satu pelaku ekonomi. Pemerintah memiliki 3
peran penting, yaitu sebagai: regulator; konsumen; dan produsen.
1)
Pengatur
atau Regulator dalam Perekonomian
Pemerintah berperan sebagai
pengatur atau regulator dalam perekonomian suatu negara. Perekonomian harus
diatur sehingga perekonomian dapat menyejahterakan masyarakat secara adil dan
merata. Regulasi dan aturan yang dibuat pemerintah, antara lain berupa:
pemberian subsidi pada perusahaan dalam negeri sehingga mampu bersaing dengan
produk dari luar. Peran lain pemerintah, adalah: menentukan besarnya pajak. Dengan
adanya aturan tentang pajak progresif, orang yang kaya dipungut pajak yang
tinggi, sedangkan orang yang miskin dipungut pajak yang rendah, bahkan orang
yang sangat miskin tidak dipungut pajak tetapi malah disubsidi. Selain itu,
apakah disekitarmu terdapat toko swalayan atau minimarket? Kewenangan pemberian
izin pendirian swalayan atau minimarket tersebut, ada pada pemerintah. Kewenangan
pemberian izin tersebut mencerminkan peran pemerintah sebagai:
regulator/pengatur.
2)
Konsumen
Seperti halnya RTK, rumah tangga
pemerintah juga memiliki peran sebagai konsumen. Dalam menjalankan fungsinya
sebagai pengatur, pemerintah membutuhkan sarana dan prasarana penunjang, yang
dibeli dari RTP. Contohnya: kantor dinas pendididikan, untuk menjalankan
aktivitasnya sehari-hari, membutuhkan: kertas; printer; dan tinta. Untuk itu,
pemerintah harus membeli ke perusahaan atau produsen.
3)
Produsen
Selain sebagai konsumen,
pemerintah juga berperan sebagai produsen. Dalam menjalankan perannya sebagai
produsen, pemerintah memproduksi barang atau jasa. Pada sub-bab sebelumnya
telah dijelaskan, bahwa RTP di negara kita, salah satunya, berbentuk: BUMN.
BUMN adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah. Maka, pemerintah juga
berperan sebagai RTP. Contoh BUMN, adalah: PT Kereta Api Indonesia (KAI); dan
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ke-2 nya dapat dilihat pada gambar berikut.
d.
Peran
Rumah Tangga Luar Negeri
Pada
era abad XXI ini, perekonomian yang tidak berhubungan dengan negara lain
menjadi hal yang mustahil. Peran masyarakat luar negeri dalam perekonomian,
terlihat nyata dalam perdagangan internasional. Contoh perdagangan
internasional: Indonesia mengekspor produk tekstil ke negara Jepang, dan Jepang
mengekspor kendaraan bermotor ke Indonesia. Dengan transaksi tersebut,
terbentuklah kerjasama antara Indonesia dan masyarakat Jepang (masyarakat luar
negeri). Apakah didaerahmu terdapat perusahaan yang sudah melaksanakan ekspor
atau impor? Untuk dapat memahami lebih mendalam bagaimana masyarakat luar
negeri dan perusahaan dalam negeri bekerja sama, kalian dapat mewawancarai
pemilik perusahaan dilingkungan tempat tinggal kalian yang sudah melakukan
ekspor hasil produksinya. Tanyakan tentang proses pelaksanaan ekspor. Hasilnya dipresentasikan
di depan kelas. Untuk melihat gambaran tentang pengiriman barang yang akan
diekspor, kalian dapat mengamati gambar sebuah pelabuhan yang melakukan
aktivitas perdagangan internasional, sebagaimana diperlihatkan pada gambar
berikut.
Apakah
kalian pernah ke pelabuhan? Gambar di atas merupakan gambar barang-barang yang
hendak dikirim ke luar negeri (ekspor). Proses ekspor biasanya berawal dari
kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Setelah bersepakat, barang yang
diperdagangkan dikirim dengan angkutan laut/udara.
Setelah
kalian memahami tentang peran pelaku ekonomi dan bagan hubungan antara pelaku
ekonomi, selanjutnya kalian perlu mempelajari tentang perdagangan antardaerah
atau antarpulau. Hal tersebut perlu dilakukan karena kalian harus memahami
bahwa produksi tidak akan berjalan lancar jika tidak ada aktivitas distribusi
atau perdagangan. Perdagangan antardaerah/pulau dan perdagangan internasional,
dapat kalian ikuti pada uraian berikut.
B.
Perdagangan
Antardaerah atau Antarpulau dan Perdagangan Internasional
Pada
sub-bab di atas, kalian telah mempelajari tentang keunggulan dan keterbatasan
antarruang dalam permintaan; penawaran; teknologi; serta pelaku ekonomi.
Keunggulan masing-masing daerah disebabkan karena perbedaan potensi daerah yang
satu dengan potensi daerah yang lain. Perbedaan potensi daerah juga bisa
terjadi karena perbedaan teknologi. Setiap daerah memiliki keunggulan
komparatif tersendiri. Contoh: Lampung memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi kopi, dan Jawa Barat memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi beras. Dalam ilmu ekonomi, ke-2 daerah akan saling menguntungkan
jika bersedia bertukar kopi dan beras. Keuntungan dari pertukaran sumber daya
inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi antarruang terhadap kegiatan:
ekonomi; sosial; budaya; dan perdagangan di Indonesia dan Asean. Perdagangan
antardaerah atau antarnegara akan terjadi jika ada produk yang diperdagangkan.
Untuk menghasilkan produk, diperlukan kegiatan ekonomi berupa aktivitas produksi.
Aktivitas produksi akan menghasilkan produk. Produk apa yang dihasilkan,
bergantung pada sumber daya yang dimiliki oleh suatu daerah. Jawa Barat
memproduksi: minyak; teh; susu; sutera alam; baterai; kertas; semen; beras; dan
pupuk. Kalimantan Timur memproduksi: kayu lapis; gas alam cair; minyak bumi;
tenun; kristal; dan timah. Jawa Barat menawarkan beras; susu; teh ke Kalimantan
Timur. Begitu juga sebaliknya, Kalimantan Timur menawarkan minyak bumi; tenun;
kayu lapis ke Jawa Barat, sehingga muncul penawaran dan permintaan dari ke-2
daerah tersebut. Dengan demikian, antara Jawa Barat dan Kalimantan Timur
terjadi interaksi ekonomi.
Dalam
sub-bab ini, kalian akan mempelajari tentang perdagangan antardaerah atau
antarpulau serta perdagangan internasional. Apakah kalian telah memahami
pengertian perdagangan? Untuk memahami pengertian perdagangan dan perdagangan
antarpulau serta perdagangan internasional, simak uraian materi berikut.
1.
Perdagangan
dan Perdagangan Antardaerah/Antarpulau
a.
Pengertian
Perdagangan dan Perdagangan Antarpulau
Perdagangan
atau perniagaan merupakan kegiatan tukar menukar barang atau jasa berdasarkan
kesepakatan bersama tanpa ada unsur pemaksaan.
Perdagangan
antardaerah atau antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau dengan penduduk/lembaga daerah lain
dalam satu batas wilayah negara atas dasar kesepakan bersama. Kalian tentu
memahami bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih
dari 13.000. Lalu, bagaimana proses terjadinya perdagangan antarpulau? Apa
manfaat dari perdagangan antarpulau? Coba amati gambar berikut.
Setelah
kalian mengamati gambar bongkar muat pengangkutan barang dagangan dari pulau
lain, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini.
Aktivitas
Individu
a.
Perhatikan
gambar di atas dengan seksama.
b.
Jawablah
beberapa pertanyaan di tabel dan tuliskan jawabanmu pada lembar yang telah
disediakan.
Lembar
Aktivitas Siswa
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1
|
Kegiatan apakah yang dilakukan oleh orang-orang
pada gambar tersebut?
|
|
2
|
Ceritakan proses terjadinya perdagangan
antarpulau/daerah
|
|
3
|
Apa tujuan mereka melakukan kegiatan perdagangan
antardaerah/ antarpulau?
|
|
4
|
Apa manfaat melakukan perdagangan
antarpulau/daerah?
|
Apakah
kalian sudah mengerjakan aktivitas individu pada tabel di atas? Jika sudah,
untuk mengetahui kebenaran jawaban kalian, simak uraian materi berikut.
b.
Tujuan
Perdagangan Antarpulau
Pada
saat ini, perdagangan antardaerah atau antarpulau tidak lagi dengan cara
tradisional, walaupun masih ada beberapa wilayah yang masih mempertahankan cara
tradisional. Jual beli online telah memudahkan masyarakat untuk melakukan
perdagangan lintas daerah, bahkan lintas negara. Dengan bantuan: alat
komunikasi; jasa kirim; serta internet, jarak bukan lagi masalah. Perdagangan antarpulau
dilakukan oleh beberapa pelaku ekonomi dengan beberapa tujuan. Tujuan adanya
perdagangan antarpulau antara lain adalah sebagai berikut.
1)
Memperoleh
Keuntungan
Tujuan utama dilakukan
perdagangan antarpulau adalah untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan,
diperoleh dari selisih antara harga beli dengan harga jual. Jika barang yang
diproduksi sendiri, maka keuntungan, diperoleh dari selisih antara harga jual
dan biaya produksi.
2)
Memperluas
Jangkauan Pasar
Perdagangan sampai ke luar daerah
atau luar pulau, dapat memperluas jangkauan pasar. Jangkauan pasar yang
dimaksud adalah jumlah konsumen yang mengonsumsi barang tersebut semakin banyak
dan tersebar diberbagai daerah. Contohnya: produk minyak gosok tradisional dari
daerah X dijual ke daerah Y. Maka, sekarang pengguna minyak gosok tersebut
bukan hanya penduduk daerah X, tetapi juga penduduk daerah Y. Semakin lama,
minyak gosok semakin dikenal banyak orang, sehingga pengguna minyak gosok
tradisional di daerah Y pun juga meningkat.
c.
Faktor
Pendorong dan Manfaat Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
1)
Faktor
Pendorong Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
a)
Perbedaan
Faktor Produksi yang Dimiliki
Faktor pendorong perdagangan
antardaerah, antara lain: perbedaan faktor produksi yang dimiliki, terutama
faktor produksi alam. Daerah Kabupaten Wonosobo Jateng, dengan tanah yang subur
lebih mungkin memproduksi sayur mayur lebih banyak dan menjualnya sampai ke
luar daerah dibandingkan, misalnya, daerah Gunung Kidul Yogyakarta.
b)
Perbedaan
Tingkat Harga Antardaerah
Selain perbedaan kekayaan alam,
perbedaan tingkat harga antardaerah juga mendorong terciptanya perdagangan
antardaerah. Contoh: di daerah yang kaya akan buah durian, harga durian pasti
lebih murah dari daerah lain yang hanya sedikit memiliki pohon penghasil
durian. Hal ini juga akan mendorong adanya perdagangan antardaerah.
2)
Manfaat
Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
Manfaat dari perdagangan
antarpulau/antardaerah, antara lain adalah:
a)
Menyediakan
alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen
Manfaat dari perdagangan antardaerah
atau antarpulau, antara lain: menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi
konsumen. Perbedaan kandungan alam serta perbedaan produk antardaerah, akan
menyebabkan barang hasil produknya pun berbeda. Dengan adanya perdagangan
antardaerah atau antarpulau, konsumen dapat menikmati produk yang tidak
diproduksi di tempat tinggalnya.
b)
Meningkatkan
produktivitas
Pemasaran produk yang makin
meluas, akan menyebabkan permintaan atau pemesanan terhadap produk menjadi
meningkat. Hal ini akan mendorong produsen untuk meningkatkan produksi sehingga
meningkatkan produktivitas.
c)
Memperluas
kesempatan kerja bagi masyarakat
Peningkatan jumlah barang yang
diproduksi dalam jumlah besar, akan menyebabkan produsen butuh tenaga kerja
tambahan, sehingga akan ada lowongan kerja tambahan. Selain itu, perdagangan
lintas daerah juga akan memunculkan unit-unit usaha baru, seperti: jasa kirim;
perluasan transportasi; dan sebagainya.
Wawasan
Perdagangan
antardaerah atau antarpulau sudah dimulai sejak zaman nenek moyang kita. Di
Pulau Jawa telah berkembang beberapa pusat perdagangan. Selain itu, di
Indonesia bagian tengah maupun timur juga berkembang kerajaan dan pusat-pusat
perdagangan. Perdagangan yang dilakukan, telah meluas ke seluruh penjuru
Nusantara.
***
Trimakasi Pak..
BalasHapusKalau rangkumannya ada tidak soalnya susah kalau mau mempelajari yang seperti itu
BalasHapusKalau rangkumannya ada tidak soalnya susah kalau mau mempelajari yang seperti itu
BalasHapus