2.
Perdagangan
Antarnegara
Pada
sub-bab sebelumnya, kalian telah mempelajari perdagangan antardaerah atau
antarpulau. Apakah kalian telah memahaminya? Pada zaman sekarang, batas dan
jarak bukan lagi menjadi penghalang bagi seseorang atau badan untuk melakukan
perdagangan. Bahkan antarnegara pun dapat melakukan perdagangan dengan mudah.
Perdagangan antarnegara yang dimaksud, adalah: individu atau lembaga dari negara
kita yang menjual atau membeli barang dari individu atau badan yang ada di luar
negeri. Terjadinya aktivitas perdagangan antarnegara, akan menimbulkan
aktivitas yang dinamakan: ekspor dan impor. Apakah kalian pernah mendengar kata
ekspor dan impor? Tentu sudah. Untuk memudahkan kalian memahami tentang
seluk-beluk perdagangan internasional, bacalah materi uraian berikut.
a.
Pengertian
dan Ruang Lingkup Perdagangan Antarnegara/Internasional
Perdagangan
antarnegara atau sering disebut perdagangan internasional, merupakan aktivitas
perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat suatu negara dengan masyarakat
negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Masyarakat yang dimaksud, dapat
berupa: individu; kelompok; lembaga; pemerintah suatu negara dengan negara
lain. Ruang lingkup perdagangan antarnegara, berkaitan dengan beberapa
kegiatan, yaitu:
1)
Perpindahan
barang dan jasa dari suatu negara ke negara yang lain.
2)
Perpindahan
modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri.
3)
Perpindahan
tenaga kerja dari suatu negara ke negara yang lain.
4)
Perpindahan
teknologi dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara lain.
5)
Penyampaian
informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar.
b.
Aktivitas
Perdagangan Antarnegara
Aktivitas
perdagangan antarnegara, terkait dengan 2 aktivitas yang disebut dengan: ekspor
dan impor. Untuk memahami ke-2 istilah tersebut, kalian baca uraian berikut.
1)
Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan menjual
barang atau produk ke luar negeri. Ekspor dilakukan oleh seseorang atau badan.
Pelaku ekspor ini, disebut: eksportir. Tujuan utama kegiatan ekspor, adalah:
untuk memperoleh keuntungan. Barang yang diekspor akan dibayar oleh pihak
pembeli dengan alat pembayaran berupa mata uang asing atau mata uang luar
negeri, seperti: Dollar. Mata uang asing ini selanjutkan ditukarkan menjadi
Rupiah pada bank dalam negeri. Mata uang asing ini ditampung oleh pemerintah
dan disebut sebagai devisa negara. Devisa yang terkumpul akan digunakan untuk
membiayai impor. Apa itu impor? Impor akan dijelaskan pada uraian berikutnya.
Aktivitas ekspor dan impor, tampak pada gambar di bawah ini, yaitu gambar
aktivitas di sebuah pelabuhan.
2)
Impor
Impor merupakan kegiatan membeli
barang dari luar negeri. Seseorang atau badan yang melakukan impor, disebut:
importir. Seorang importir membayar barang yang ia beli dengan mata uang asing.
Importir dapat menukarkan uang Rupiah mereka dengan mata uang asing di bank
dalam negeri. Selanjutnya, digunakan untuk membayar barang yang diimpor.
Barang-barang yang diimpor oleh
Indonesia terdiri dari 2 macam, yaitu: migas dan non-migas. Barang-barang yang
termasuk dalam kelompok migas, antara lain: minyak tanah; bensin; solar; dan
elpiji. Adapun barang-barang yang termasuk dalam kelompok non-migas, antara
lain: karet; kopi; ikan; kayu lapis; kelapa sawit; serta barang tambang
non-migas seperti: nikel dan batubara.
Untuk lebih memahami tentang
ekspor dan impor, kalian kerjakan aktivitas berikut. Ada beberapa contoh suatu
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Apakah kegiatan tersebut termasuk
kegiatan ekspor atau impor? Berilah tanda (X) pada kolom yang sesuai pada tabel
di bawah ini.
Aktivitas
Individu
Kegiatan
Ekspor Impor Yang Dilakukan Masyarakat
No
|
Kegiatan
|
Ekspor
|
Impor
|
1
|
Pak Bani merupakan produsen baju seragam yang
melayani penjualan sampai ke Malaysia
|
|
|
2
|
Perusahaan Listrik Negara membeli beberapa
komponen perlistrikan dari PT. CBT Thailand
|
|
|
3
|
Beberapa pengrajin rotan dari Yogyakarta menjual
produk mereka sampai ke Amerika, Australia, dan Jerman.
|
|
|
4
|
Pabrik gula membutuhkan bahan campuran yang dibeli
dari Vietnam.
|
|
|
5
|
Pak Roni merupakan seorang penjual grosir alat
kebersihan. Beliau membeli alat kebersihan tersebut dari Tiongkok.
|
|
|
Setelah
dapat membedakan ekspor dan impor, kalian juga perlu mengetahui beberapa faktor
yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong ekspor. Untuk mendorong ekspor,
pemerintah dapat menerapkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut.
c.
Kebijakan
Pemerintah untuk Mendorong Ekspor
1)
Memberi
Kemudahan kepada Produsen Barang Ekspor
Dalam kebijakan yang pertama ini,
untuk meningkatkan ekspor, pemerintah dapat memberikan beberapa kemudahan bagi
produsen barang ekspor. Kebijakan yang mendukung peningkatan ekspor, antara
lain berupa: kemudahan mengurus perizinan serta memberikan fasilitas kepada
produsen barang ekspor. Fasilitas dapat berupa: pemberian bantuan teknologi;
pelatihan inovasi produk; serta bantuan kredit dengan bunga rendah. Hal ini
akan menjadikan produsen menjadi semangat untuk berproduksi. Harga faktor
produksi yang murah, dapat menurunkan harga jual, sehingga dapat meningkatkan
daya saing perusahaan.
2)
Menjaga
Kestabilan Nilai Tukar Rupiah
Kestabilan nilai tukar Rupiah,
sangat penting bagi eksportir. Karena nilai tukar Rupiah yang stabil terhadap
mata uang asing, akan mempermudah para eksportir untuk menghitung biaya
produksi dari produk ekspornya. Dengan kepastian nilai Rupiah, para eksportir
lebih mudah dalam menentukan harga produknya di pasar internasional. Keadaan
ini akan mengurangi tingkat keraguan eksportir untuk melakukan ekspor pada
produk mereka.
Renungkan
Apakah
kalian pernah mendengar istilah pelemahan nilai tukar Rupiah? Hal tersebut
adalah merupakan salah satu permasalahan ekonomi. Terlalu banyak impor dan
sedikitnya ekspor, menyebabkan Negara kita kekurangan mata uang asing (Dollar)
untuk membayar impor. Akibatnya, Dollar menjadi langka sehingga harganya (nilai
tukarnya) terhadap Rupiah menjadi sangat tinggi. Di sisi lain, nilai mata uang
Rupiah sendiri menjadi murah (lemah). Sebagai siswa, bijaksanalah ketika
membeli barang. Cintailah produk dalam negeri, agar produsen dalam negeri
menjadi hidup dan impor berkurang.
3)
Membuat
Perjanjian Dagang Internasional
Perjanjian mengenai perdagangan
internasional, telah banyak dilakukan oleh beberapa negara. Perjanjian ini
mencakup kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual
suatu barang, sehingga masing-masing negara memperoleh keuntungan. Penjual atau
eksportir mempunyai pasar dengan perlindungan istimewa dari perjanjian
tersebut. Selain itu, pembeli juga dapat mempunyai penjual yang telah memenuhi
kriteria sesuai perjanjian.
4)
Meningkatkan
Promosi
Dalam rangka mengenalkan produk
dalam negeri di pasaran internasional, promosi menjadi hal yang sangat penting.
Pelaksanaan promosi dapat berupa: kegiatan pameran dagang; festival olahraga
atau seni; maupun kegiatan lainnya, yang dapat berfungsi sebagai promosi.
Pemerintah dapat menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri,
contohnya: kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian Trade
Promotion Centre (ITPC) yang mengusahakan agar produk-produk Indonesia dikenal
di luar negeri.
d.
Faktor
Pendorong Ekspor
Berikut
ini beberapa faktor yang memengaruhi ekspor, baik dari dalam ataupun luar
negeri.
1)
Keadaan
Pasar Luar Negeri
Besar atau kecilnya permintaan
dan penawaran dari berbagai negara, dapat memengaruhi harga di pasar dunia.
Apabila permintaan di pasar dunia lebih banyak daripada penawaran, maka harga
cenderung naik. Sebaliknya, apabila penawaran lebih banyak dari permintaan,
maka harga cenderung turun. Keadaan ini akan memengaruhi para eksportir untuk
meningkatkan atau menurunkan ekspornya.
2)
Keuletan
Eksportir untuk Menangkap Peluang Ekspor
Seorang eksportir harus pandai
menangkap dan memanfaatkan peluang pasar. Dengan kepandaian tersebut, mereka
dapat memperoleh wilayah pemasaran yang luas. Oleh karena itu, para eksportir
harus ahli dibidang strategi pemasaran.
3)
Kondisi
Sosial, Ekonomi, Politik suatu Negara
Bidang ekonomi; sosial; dan
politik, merupakan bidang yang terkait satu sama lain. Ketika ada
ketidakstabilan pada salah satu bidang, maka bidang lain akan terpengaruh.
Contohnya: negara tujuan ekspor sedang mengalami kerusuhan politik berupa
perang antarsuku, hal tersebut tentu sangat memengaruhi keberlangsungan proses
ekspor ke negara tersebut.
Renungkan
Pernahkah
kalian mendengar berita konflik atau kerusuhan antarsuku di negara kita? Apakah
menurutmu, hal itu merupakan sikap bijaksana sebagai warga negara yang
berpikiran maju? Tentu saja, bukan. Indonesia terdiri dari berbagai ragam suku
budaya yang memperkaya bangsa, bukan untuk dipertengkarkan. Kerusuhan yang
terjadi di suatu negara, mengakibatkan negara lain akan enggan melakukan perdagangan.
Hal ini akan dapat menurunkan ekspor dari negara yang mengalami kerusuhan. Oleh
karena itu, perbedaan harus kita sikapi dengan positif. Hal inilah yang justru
membuat negara kita istimewa. Kesadaran akan Bhinneka Tunggal Ika, harus
benar-benar tertanam kuat pada jiwa setiap warga negara. Apakah kalian sudah
memahami dan mengamalkan nilai dari Bhinneka Tunggal Ika? Berbeda-beda, akan
tetapi satu jua atau satu tujuan.
Setelah
memahami materi tentang perdagangan antarnegara, apakah menurutmu perdagangan
antarnegara mendatangkan manfaat? Tentu saja jawabnya: iya. Apakah manfaat dari
perdagangan antarnegara?
e.
Manfaat
Perdagangan Antarnegara
Menurut
Sadono Sukirno (2010), manfaat perdagangan antarnegara adalah sebagai berikut.
1)
Memperoleh
keuntungan
Manfaat dari perdagangan, adalah:
memperoleh keuntungan. Dengan adanya spesialisasi, yaitu produk unggul yang
khas di tiap-tiap negara, produsen dapat menghasilkan produk dengan efisien.
Perdagangan antarnegara menyebabkan produsen bersemangat memaksimalkan produktivitas
mereka tanpa khawatir kelebihan produknya tidak akan terjual. Sebab, mereka
dapat menjualnya ke luar negeri.
2)
Memperoleh
barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri
Setiap negara memiliki sumber
daya yang belum tentu dimiliki oleh negara lain, sehingga hasil produksi tiap
negara pun berbeda pula. Banyak faktor yang memengaruhi perbedaan tersebut,
antara lain: kondisi geografi; iklim; dan penguasaan teknologi. Dengan adanya
perdagangan antarnegara, setiap negara dapat bertukar hasil produksi untuk
memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara mereka.
3)
Menjalin
persahabatan antarnegara
Jalinan persahabatan antarnegara,
menjadi hal yang sangat penting dalam di era globalisasi. Adanya perdagangan
anternegara akan lebih memudahkan terjalinnya persahabatan. Hubungan yang baik
dibidang ekonomi, akan memengaruhi hubungan dibidang yang lain, seperti:
pendidikan; kesehatan; sosial; serta kemanusiaan.
4)
Transfer
teknologi modern
Untuk menggunakan barang-barang
impor berteknologi tinggi, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu.
maka, pada umumnya importir memberikan pelatihan penggunaan teknologi tersebut.
Hal ini akan mempercepat terjadinya transfer teknologi modern.
f.
Faktor-faktor
yang Mendorong Perdagangan Antarnegara
Banyak
faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan antarnegara,
diantaranya:
1)
Untuk
memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
2)
Keinginan
untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
3)
Adanya
perbedaan kemampuan penguasaan IPTEK dalam mengolah sumber daya ekonomi.
4)
Adanya
kelebihan produk dalam negeri, sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut.
5)
Adanya
perbedaan keadaan, seperti: SDA; iklim; tenaga kerja; budaya, dan jumlah
penduduk, yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
6)
Keinginan
membuka kerjasama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain.
7)
Terjadinya
era globalisasi sehingga tidak satu negarapun di dunia dapat dapat hidup
sendiri.
Setelah
memahami perdagangan antarpulau dan perdagangan antarnegara, kalian tentu
memahami apa perbedaan antara keduanya, bukan?
g.
Perbedaan
Perdagangan Antarpulau dengan Perdagangan Antarnegara
Ada
3 perbedaan utama antara perdagangan antarnegara dan perdagangan
domestik/perdagangan antarpulau, yaitu sebagai berikut:
1)
Peluang
Perdagangan yang Lebih Luas
Pada perdagangan antarnegara,
suatu negara dapat menjual barang/jasanya ke negara lain dan bisa membeli
barang/jasa dari negara lain. Dalam perdagangan antarpulau, kita hanya dapat
melakukan perdagangan antardaerah atau pulau dalam lingkup satu negara. Jika
tidak ada perdagangan antarnegara, orang Indonesia tidak bisa memiliki mobil
dan orang Amerika belum tentu dapat makan pisang, seluruh dunia tidak dapat
menikmati film Hollywood, dan lain sebagainya.
2)
Adanya
Kedaulatan Bangsa
Pada perdagangan antarnegara,
bangsa-bangsa dapat mengatur aliran barang/jasa; tenaga kerja; dan keuangan.
Negara-negara menunjukkan kedaulatannya di sini. Sementara di perdagangan
domestik, aliran perdagangan berjalan secara bebas tanpa regulasi yang berarti
dari negara.
3)
Penggunaan
Kurs Tukar
Dalam melakukan perdagangan
antarnegara, negara-negara menggunakan kurs tukar yang berbeda-beda. Ini
berbeda dengan perdagangan domestik yang hanya menggunakan 1 kurs tukar.
Perdagangan antarnegara juga membutuhkan sistem keuangan antarnegara yang dapat
memastikan kelancaran aliran mata uang ini.
Untuk mendukung perkembangan
perdagangan di Indonesia, perlu dikembangkan sektor yang potensial untuk
mendukung perdagangan, yaitu: ekonomi maritim dan agrikultur. Kalian dapat
menyimak uraian berikut.
A.
Penguatan
Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia
1.
Penguatan
Ekonomi Maritim
Dalam
uraian materi tentang perdagangan antarnegara, kalian telah mempelajari tentang
ekspor dan impor. Kalian tentu memahami bahwa dalam aktivitas ekspor dan impor,
diperlukan barang/jasa sebagai komoditas perdagangan antarnegara. Untuk
mendukung ketersediaan komoditas perdagangan antarnegara/internasional, perlu
upaya peningkatan ekonomi maritim. Sebab, sektor ini merupakan unggulan yang
dimiliki Indonesia. Upaya peningkatan ekonomi maritim, yang meliputi: potensi maritim
Indonesia; hambatan pembangunan ekonomi maritim; dan upaya pengembangan ekonomi
maritim Indonesia, akan dipaparkan satu per satu dalam uraian berikut ini.
a.
Potensi
Ekonomi Maritim Indonesia
Sebelum
memahami tentang potensi maritim Indonesia dan hambatan pengembangannya, kalian
perlu memahami terlebih dahulu tentang apa itu ekonomi maritim. Untuk dapat
memahami dengan mudah apa itu ekonomi maritim, amatilah gambar aktivitas
nelayan berikut ini.
Gambar
pertama adalah gambar beberapa nelayan yang sedang mengumpulkan hasil tangkapan
ikannya. Gambar kedua adalah gambar seseorang yang sedang menjemur ikan hasil
tangkapan. Setelah kalian mengamati ke-2 gambar tersebut, jawablah
pertanyaan-pertanyaan yang ada pada tabel di bawah ini.
Aktivitas
Individu
a.
Bentuk
kelompok yang terdiri dari 2 orang. Kalian dapat berkelompok dengan teman
semeja.
b.
Amati
gambar di atas dan diskusikan dengan teman satu kelompok mengenai pertanyaan di
bawah ini.
c.
Tuliskan
hasil diskusimu pada lembar kerja yang telah disediakan di bawah ini.
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1
|
Kegiatan apa yang telah dilakukan oleh orang-orang
pada ke-2 gambar tersebut?
|
|
2
|
Menurut kalian, apakah kegiatan mereka termasuk
dalam kegiatan ekonomi maritim? Berilah penjelasan berikut alasannya.
|
|
3
|
Setelah kalian menjawab pertanyaan nomor 2, kalian
diskusikan dengan teman, apa yang dimaksud dengan ekonomi maritim dan
idenfitikasi beberapa contoh aktivitas yang tergolong dengan ekonomi maritim.
|
|
Setelah
menjawab ke-3 pertanyaan dalam tabel di atas, tentunya kalian dapat merumuskan
apa yang dimaksud dengan ekonomi maritim? Apakah sama, ekonomi maritim dengan
ekonomi kelautan?
Ekonomi
kelautan (marine economy) merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah
pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan SDA dan jasa-jasa lingkungan
kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Ekonomi maritim (maritime economy)
merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup: transportasi laut; industri galangan
kapal dan perawatannya; serta pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta
industri dan jasa terkait.
Berdasarkan
ke-2 pengertian di atas, tentu kalian sudah mengetahui perbedaan antara ekonomi
kelautan dan ekonomi maritim. Apa kira-kira kesamaan dari ke-2 hal tersebut?
Kesamaannya adalah: keduanya sama-sama bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan umat manusia. Untuk menguji pemahaman kalian, jawablah beberapa
pertanyaan berikut dengan cara memberi (X) pada kolom yang sesuai, seperti contoh
nomor 1 tabel di bawah ini.
Aktivitas
Individu
Tabel
Kegiatan Ekonomi Maritim dan Ekonomi Kelautan
No
|
Kegiatan
|
Ekonomi Maritim
|
Ekonomi Kelautan
|
Alasan
|
1
|
Nelayan mencari ikan di laut
|
|
X
|
Karena nelayan merupakan kegiatan ekonomi yang
dilakukan di wilayah pesisir dan lautan
|
2
|
Usaha pengawetan ikan di pantai
|
|
|
|
3
|
Usaha budidaya rumput laut
|
|
|
|
4
|
Jasa penyeberangan antarpulau
|
|
|
|
5
|
Usaha pembuatan kapal dan servis kapal
|
|
|
|
Setelah
selesai mengerjakan aktivitas di atas, untuk mengetahui contoh kekayaan Indonesia
dibidang ekonomi maritim dalam bentuk pengembangan rumput laut, amati gambar
tanaman rumput laut pada gambar berikut.
Rumput
laut merupakan kekayaan sekaligus keindahan bawah laut untuk menarik wisatawan,
baik asing maupun lokal. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2010),
terdapat 108 kawasan konservasi perairan, dengan luas 15,78 juta ha yang
diharapkan dapat meningkat menjadi 20 juta ha pada tahun 2020. Beberapa daerah
memiliki keindahan bawah laut yang sudah sangat mendunia dan menjadi spot
menyelam yang wajib dikunjungi para penyelam (divers), seperti: Bunaken
Sulawesi Utara; Raja Ampat Papua Barat; Labuan Bajo; dan Wakatobi.
Wawasan
Apakah
kalian mengetahui bahwa sekitar 75% dari total wilayah Indonesia terdiri dari
wilayah perairan/ lautan? Wilayah laut Indonesia yang sangat luas merupakan
potensi yang penting dan perlu dipelihara serta ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan Statistik Perikanan Tahun 2012 dari Food and Agriculture
Organization (FAO), Indonesia merupakan negara peringkat ke-2 dalam produksi
perikanan tangkap, dan peringkat ke-4 dalam produksi perikanan budidaya.
Indonesia juga merupakan negara ke-2 dalam hal banyaknya jumlah kapal yang
dimiliki, setelah Tiongkok.
Berdasarkan
uraian materi di atas, dapat kalian ketahui bahwa SDA yang besar dan letaknya
strategis (berada dipersimpangan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) serta
posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, seharusnya menjadi
kekuatan penting yang dapat dimaksimalkan pengembangannya. Banyaknya kekayaan
yang terkandung di laut secara utuh, baik di dalam; di dasar; maupun di atas
permukaan laut, merupakan potensi ekonomi yang mampu memberikan kontribusi
nyata bagi perekonomian nasional. Berbagai kekayaan laut ini sebenarnya telah
dieksploitasi dan dimanfaatkan sejak dahulu hingga sekarang, baik melalui
metode produksi yang tradisional maupun berbasis teknologi.
Pandangan
ekonomi paling sederhana memberikan tuntunan tentang bagaimana suatu
perekonomian dapat bekerja dengan baik dari 3 kondisi dasar dalam bentuk
pertanyaan, yaitu:
1)
Apa
yang harus diproduksi?
2)
Bagaimana
berproduksi? dan
3)
Untuk
siapa diproduksi?
Jawaban
dari kombinasi ke-3 pertanyaan tersebut, dapat dikaitkan dengan kemampuan
Indonesia sebagai negara kepulauan, terutama membahas: apakah pembangunan yang
dilakukan telah menempatkan sektor kelautan sebagai modal pembangunan yang
unggul. Produksi sektor kelautan secara kuantitatif, barangkali, tidak
mengalami masalah walaupun sering terdapat kesenjangan antara potensi dan
realisasi.
Dengan
kekayaan laut yang sangat banyak, ironisnya, pembangunan ekonomi nasional masih
belum memberikan dampak positif yang kuat terhadap kesejahteraan masyarakat.
Gambaran nyata kondisi ini sejalan dengan pengelolaan sektor kelautan belum
digarap dengan penuh perhatian dan kemauan. Hal ini terlihat pada potret
sebagian besar nelayan Indonesia yang masih bergelut dengan kemiskinan, padahal
produksi perikanan terus meningkat. Daya saing domestik yang lemah, menyebabkan
kegiatan pengangkutan (transportasi laut) maupun eksploitasi sumber daya
mineral di wilayah perairan nasional, masih lebih banyak dilakukan oleh pihak
asing. Kekalahan dalam kompetisi ekonomi berbasis maritim juga terjadi disektor
industri dan jasa kelautan, mulai dari hulu maupun hilir.
b.
Kondisi
Ekonomi Maritim di Indonesia dan Negara-negara Asean
Keprihatinan
terhadap sektor kelautan nasional, mengharuskan adanya kebijakan strategis
untuk mempercepat pengembangan keunggulan diberbagai subsektor kelautan.
Pembangunan
dibidang kelautan diarahkan untuk mencapai 4 tujuan, yakni:
1)
Pertumbuhan
ekonomi tinggi secara berkelanjutan.
2)
Peningkatan
kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya: para nelayan; pembudidaya ikan;
dan masyarakat kelautan lainnya yang berskala kecil.
3)
Terpeliharanya
kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan.
4)
Menjadikan
laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa.
Selanjutnya
kondisi ekonomi maritim di Indonesia, dilihat dari:
a)
Sektor
Pelayaran
Sebagai negara kepulauan terbesar
di dunia, industri pelayaran merupakan infrastruktur dan tulang punggung
kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun dalam realita, industri pelayaran
nasional saat ini dalam kondisi belum begitu baik. Ditinjau dari segi daya
saing, pangsa muatan armada kapal nasional, masih tergolong rendah. Industri
galangan kapal, yang sebenarnya sangat strategis karena mempunyai rantai
hulu-hilir yang panjang, hingga saat ini belum berkembang. Sistem pelabuhan
saat ini hanya berperan sebagai cabang atau ranting dari Singapura atau
pelabuhan luar negeri lainnya. Pelayanannya masih belum efisien dan belum
produktif. Daya saing SDM disektor pelayaran, masih relatif rendah. Salah satu
bentuk perkembangan disektor pelayaran, nampak pada gambar di bawah ini.
b)
Sektor
Perikanan
Potensi sektor perikanan
Indonesia sangat besar dan sepantasnya Indonesia menjadi negara industri
perikanan terbesar di Asia. Namun demikian, kontribusi sektor perikanan
terhadap pendapatan nasional, masih rendah. Pertambahan kawasan budidaya
perikanan pun, masih sangat kurang.
c)
Sektor
Pariwisata Bahari
Pengembangan pariwisata bahari,
diyakini dapat mempunyai efek berganda (multiplier effect) yang dapat: menyerap
tenaga kerja; meningkatkan pendapatan masyarakat; mendatangkan wisatawan yang
berasal dari luar negeri (menghasilkan devisa). Selain itu, pengembangan
pariwisata bahari mempunyai dampak positif untuk tumbuh-bangkitnya jiwa dan
budaya bahari yang dapat memberikan efek berganda dalam mendorong terwujudnya
negara maritim yang tangguh. Namun demikian hingga saat ini, pariwisata bahari
belum berkembang dengan baik. Contoh wisata bawah laut, tampak pada gambar di
bawah ini.
Ekonomi
maritim di wilayah Asia Tenggara dalam kurun waktu 10-15 tahun terakhir, telah
mengalami perubahan yang sangat mendasar. Keadaan ini tidak terlepas dari
pengaruh lingkungan strategis, dimana fenomena maritim dunia telah muncul dan
menjadi tantangan nyata bagi negara-negara, khususnya negara yang memiliki
wilayah teritorial berupa laut. Seperti telah diketahui bahwa kawasan Asia
Tenggara lebih dibatasi oleh wilayah perairan, dimana batas negaranya pun masih
saling tumpang tindih dengan negara lain. Laut merupakan tempat penggalian SDA
yang akan digunakan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya dapat
dikatakan bahwa perikanan merupakan sektor ekonomi andalan di negara Asean.
c.
Strategi
dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim di Indonesia
Pengembangan
ekonomi maritim, perlu ditingkatkan, dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. Pengembangan ekonomi
maritim sangat diperlukan, mengingat besarnya potensi ekonomi maritim yang kita
miliki. Namun besarnya potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dalam
pembangunan nasional. Pada tahun 2014 kontribusi seluruh sektor kelautan
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), hanya sekitar 20%. Padahal negara-negara
dengan potensi kekayaan laut yang lebih kecil daripada Indonesia, seperti:
Islandia; Norwegia; Jepang; Korea Selatan; Thailand; dan Tiongkok, yang
kontribusi bidang kelautannya rata-rata sudah di atas 30% PDB.
Kebangkitan
ekonomi kelautan Indonesia ditandai dengan perubahan paradigma pembangunan
nasional, dari pembangunan berbasis daratan (land-based development) menjadi
pembangunan berbasis kelautan (ocean-based development). Hal ini akan memacu
berbagai produk kebijakan publik; infrastruktur; dan sumber daya finansial yang
terintegrasi menunjang pembangunan kelautan.
Melalui
perubahan basis pembangunan dari basis daratan ke lautan, maka: pelabuhan;
armada pelayaran (transportasi laut), akan lebih maju dan efisien. Semua produk
dari pertanian tanaman pangan; hortikultur; perkebunan; kehutanan; peternakan;
bahan tambang dan mineral; serta manufaktur, akan lebih berdaya saing karena
biaya logistik akan lebih murah dan pergerakan barang lebih cepat.
Di
samping itu, akan memacu percepatan pengembangan infrastruktur dan
ketersambungan maritim; membangun tol laut; pelabuhan laut dalam; logistik;
industri perkapalan, diyakini akan mengurangi in-efisiensi ekonomi nasional dan
meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Konektivitas maritim juga akan
memberikan jaminan kesatuan ekonomi dan menekan perbedaan harga serta
kesenjangan ekonomi antarwilayah.
Bentuk
kebijakan lain dibidang ekonomi maritim, adalah: dalam menyambut Asean
Connectivity, Indonesia menyiapkan 5 pelabuhan besar. Lima pelabuhan yang
dimaksud, adalah: Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara; Pelabuhan Tanjung Priok
di Jakarta; serta pelabuhan-pelabuhan di Surabaya; Makassar; dan Kalimantan.
Dari
47 pelabuhan yang akan dikembangkan di Asean, 14 diantaranya ada di Indonesia.
Kita ingin 5 pelabuhan besar kita itu siap untuk Asean Connectivity, dan
Indonesia sebetulnya berkepentingan untuk proyek-proyek sea transportation ini.
Investasi pihak swasta dibutuhkan dalam proyek-proyek Asean Connectivity ini,
khususnya pada infrastruktur transportasi.
Selain
itu dalam pengembangan ekonomi maritim juga telah disiapkan kerangka regulasi
yang sesuai dengan semua pihak. Karena regulasi tiap negara di Asean sangat
berbeda-beda, maka diperlukan harmonisasi regulasi. Menjelang pemberlakuan MEA,
mengatasi masalah sektor perikanan menjadi sebuah keharusan. Kendala kita
menghadapi MEA sekarang ini sesungguhnya bukan pada aspek perikanan itu
sendiri, tetapi lebih kepada aspek pemberdayaan, terutama pemberdayaan nelayan
karena nelayan sebagai pelaku utama perikanan. Jika nelayan tidak juga beranjak
dari kemiskinan, maka produktivitas menangkap ikan akan menurun, dampaknya:
pendapatan akan turun.
Setelah
memahami tentang penguatan ekonomi maritim, kalian dapat mempelajari tentang
penguatan agrikultur sebagai alternatif penopang ekonomi Indonesia dalam uraian
materi berikut.
2.
Penguatan
Agrikultur di Indonesia
Apakah
kalian sudah pernah mendengar kata agrikultur? Ekonomi agrikultur merupakan
upaya peningkatan perekonomian dengan memberdayakan sektor pertanian.
Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan: bahan pangan; bahan baku industri; sumber energi;
atau untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya
hayati yang termasuk dalam agrikultur, biasanya dipahami orang sebagai:
budidaya tanaman; bercocok tanam; atau pembesaran hewan ternak. Agrikultur
dapat pula berupa: pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan
produk lanjutan, seperti: pembuatan keju dan tempe; atau sekedar ekstraksi
semata, seperti: penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Untuk lebih memahami
makna agrikultur, kerjakan aktivitas berikut.
Aktivitas
Individu
Berilah
tanda centang pada gambar yang tergolong produk agrikultur dan tanda silang untuk
produk non-agrikultur.
Setelah
mengerjakan aktivitas, tentu kalian sudah dapat membedakan produk agrikultur
dengan produk non-agrikultur. Selanjutnya kalian juga harus memahami bagaimana
meningkatkan sektor agrikultur sebagai penopang peningkatan perekonomian
Indonesia. Upaya peningkatan perekonomian, sebaiknya diusahakan dengan
peningkatan berbagai sektor. Salah satunya dari sektor agrikultur atau
pertanian. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak, sektor
penghasil pangan harus diusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan seluruh
masyarakat. Dukungan pemerintah dalam pengembangan agrikultur, antara lain
berupa: pemberian subsidi pupuk serta benih. Hal ini dimaksudkan agar faktor
produksi dapat ditekan sehingga harga jual produk dapat bersaing namun
terjangkau. Selain itu, pemerintah juga selalu mengawasi harga-harga produk
pertanian dengan tujuan untuk melindungi petani apabila harga barang terlalu
rendah. Setelah memahami tentang makna agrikultur, kalian perlu memahami
tentang:
a.
Potensi
Agrikultur Indonesia
Indonesia sebagai salah satu
negara yang termasuk dalam wilayah tropis, memiliki potensi pertanian yang
sangat baik. Salah satu produk pertanian Indonesia yang berpontensi menjadi
andalan, adalah: produk pertanian segar dalam bentuk buah-buahan dan sayuran.
Produk lain yang turut menjadi andalan, adalah: rempah-rempah dan Bahan Bakar
Nabati (BBN).
Indonesia merupakan negara
agraris yang memiliki SDA yang banyak untuk produk pertanian. Di sektor
pertanian, Indonesia memiliki beragam jenis tanaman. Hal ini didukung kondisi
iklim tropis. Di bidang tanaman pangan, Indonesia memiliki tanaman unggul,
seperti: padi; kedelai; kacang tanah; ubi kayu; dan berbagai varietas yang
lain.
Pertanian merupakan sektor yang
memiliki peranan signifikan bagi perekonomian Indonesia. Sektor pertanian
menyerap 35.9% dari total angkatan kerja di Indonesia dan menyumbang 14.7% bagi
pendapatan nasional Indonesia (BPS:2012). Fakta tersebut menguatkan pertanian
sebagai megasektor yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Sektor
pertanian di Indonesia merupakan kontributor besar dalam: pendapatan nasional;
penyerapan tenaga kerja; penyediaan pangan; dan penyediaan bahan baku industri.
Sektor pertanian juga berperan dalam memeratakan pembangunan, melalui: upaya
pengentasan kemiskinan dan perbaikan pendapatan masyarakat. Selain itu, sektor
pertanian juga telah menjadi salah satu pembentuk budaya bangsa dan penyeimbang
ekosistem.
b.
Peran
Agrikultur di Indonesia
Indonesia merupakan Negara yang
kaya akan SDA. Tanahnya subur. Sampai saat ini, sebagian besar masyarakat
Indonesia ber-matapencaharian sebagai petani. Pertanian atau agrikultur,
merupakan sektor primer dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini merupakan
sektor penting untuk menyumbang hampir setengah dari perekonomian. Selain itu,
agrikultur juga berperan sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor.
Pembangunan sektor agrikultur
Indonesia, sampai saat ini, masih belum dapat memberikan sumbangan yang tinggi
jika dilihat dari tingkat kesejahteraan pelaku sektor dan kontribusinya pada
pendapatan nasional. Pembangunan agrikultur di Indonesia dianggap penting dari
keseluruhan pembangunan nasional. Pembangunan agrikultur atau pertanian di
Indonesia, mempunyai peranan penting, antara lain: potensi SDA yang besar dan
beragam; pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar; besarnya pangsa
terhadap ekspor nasional; besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan
hidupnya pada sektor ini; perannya dalam penyediaan pangan masyarakat; dan
menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia, besar.
Namun pada kenyataannya, sampai saat ini sebagian besar petani kita masih
banyak yang tergolong miskin.
c.
Hambatan
Pengembangan Agrikultur di Indonesia
Pengembangan
dibidang agrikultur di Indonesia, mempunyai beberapa hambatan, antara lain
sebagai berikut:
1)
Skala
usaha pertanian pada umumnya relatif kecil;
2)
Modal
terbatas;
3)
Penggunaan
teknologi masih sederhana;
4)
Sangat
dipengaruhi musim;
5)
Pada
umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga;
6)
Akses
terhadap kredit, teknologi, dan pasar, rendah;
7)
Pasar
hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga
akan merugikan petani;
8)
Alih
fungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian;
9)
Kurangnya
penyediaan benih yang bermutu bagi petani.
Gambar
di atas adalah contoh petani dengan skala usaha pertanian yang masih relatif
kecil, yang tampak pada petak-petak tanah sawah yang relatif sempit. Usaha
dengan skala kecil, tentu akan mendapatkan hasil yang kecil. Hasil yang kecil
menjadi cerminan dari tingkat kesejahteraan yang rendah.
Berdasarkan
fakta dalam gambar di atas, pembangunan pertanian di masa mendatang bukan hanya
untuk memecahkan masalah-masalah yang ada, melainkan untuk menghadapi tantangan
globalisasi. Oleh karena itu, pembangunan pertanian di Indonesia tidak saja
dituntut untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi,
tetapi juga mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan
masyarakat. Tantangan tersebut diharapkan mampu mendorong kita agar lebih
bekerja keras dalam mengembangkan sektor pertanian apabila menginginkan
pertanian kita dapat menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
dapat menjadi motor penggerak pembangunan bangsa. Untuk lebih memahami materi
ini, kerjakan aktivitas kelompok berikut.
Aktivitas
Kelompok
a.
Bentuk
kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
b.
Lakukanlah
pengamatan terhadap kondisi sektor pertanian disekitar tempat tinggal kalian.
c.
Buatlah
laporan hasil pengamatan tersebut pada lembar kerja yang telah disediakan di
bawah ini.
No
|
Objek Pengamatan
|
Kondisi
|
1
|
Luas Lahan Pertanian
|
|
2
|
Kondisi Lahan Pertanian
|
|
3
|
Tanaman yang ditanam di lahan pertanian
|
|
4
|
Jumlah yang diperoleh dari lahan pertanian setiap
tahun
|
|
5
|
Apakah pendapatan sektor pertanian tersebut dapat
meningkatkan kualitas hidup petani? Jelaskan!
|
|
3.
Strategi
Pengembangan Agrikultur Indonesia
Beberapa
strategi yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengembangkan agrikultur di
Indonesia, antara lain:
a.
Ekofarming
Strategi ekofarming merupakan:
meningkatkan sistem budidaya di sektor pertanian yang ramah lingkungan dan
terintegrasi dengan kearifan lokal disetiap daerah di Indonesia.
b.
Distribusi
pupuk secara merata
Langkah yang ditempuh dalam
strategi ini, adalah: petani diminta menjumlahkan kebutuhan pupuk untuk
kebutuhan tanamnya per hektar selama satu tahun. Dengan cara ini, pemerintah
akan dapat mengetahui kebutuhan pupuk selama 1 tahun, sehingga dapat
menyediakan stok pupuk sesuai dengan kebutuhan petani.
c.
Perbaikan
irigasi
Pertanian yang berhasil, tidak
lepas dari baiknya sistem irigasi yang diterapkan. Oleh karena itu, pemerintah
mengusahakan keterjaminan ketersediaan air untuk pertanian dengan perbaikan
atau pengadaan irigasi yang baik.
Strategi
lain yang dapat dilakukan di sektor agrikultur/pertanian, adalah: melakukan
pembangunan dan perbaikan berbagai sarana pendukung sektor pertanian, serta
pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru
bagi masyarakat Indonesia. Mutu SDM yang mampu memberikan konsultasi bagi
petani dalam meningkatkan produktivitasnya, perlu ditingkatkan. Hal ini
merupakan bentuk dukungan bagi petani untuk tetap mempertahankan usahanya di
sektor pertanian. Tanpa adanya dukungan, akan semakin banyak tenaga kerja dan
lahan yang akan beralih ke sektor-sektor lain yang lebih menarik. Strategi
selanjutnya adalah: mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung bagi sektor
lain yang akan menyerap pertumbuhan tenaga kerja Indonesia. Jalan; pelabuhan;
dan listrik, adalah sarana utama yang dapat mempercepat pertumbuhan di sektor
ini. Sarana tersebut akan mempermudah distribusi hasil panen serta distribusi
faktor produksi bagi petani.
Renungkan
Apakah
kalian pernah mendatangi atau melewati sebuah kompleks persawahan? Apakah
kalian juga pernah melihat suatu kompleks persawahan yang diratakan dengan tanah,
lalu dibangun sebuah gedung? Indonesia negara pertanian besar yang masih
mengimpor beberapa jenis bahan makanan dari luar negeri. Bijaksanakah kita
apabila terus mengurangi lahan pertanian tanpa memperhitungkan kerugian bagi
sektor lain?
Struktur
perekonomian Indonesia sekarang merupakan cerminan dari arah perekonomian yang
dilakukan di masa lalu. Pada masa Orba dan Reformasi juga telah menunjukkan
bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor penting, yang membuka banyak
lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Sektor pertanian juga menyediakan
pangan bagi masyarakat Indonesia.
Saat
ini kita mempunyai kesempatan untuk mempersiapkan kebijakan yang dapat
membentukstruktur perekonomian Indonesia di masa depan. Namun beberapa
permasalahan yang dihadapi sektor pertanian di masa kini, perlu segera
dibenahi.
B.
Pendistribusian
Kembali (Redistribusi) Pendapatan Nasional
Pada
sub-bab 3, kalian telah belajar mengenai upaya peningkatan ekonomi maritim dan
agrikultur. Usaha-usaha dibidang ekonomi bermuara pada tujuan yang sama, yaitu:
menyejahterakan masyarakat secara adil dan merata. Akan tetapi sampai sekarang
masih terdapat masalah dalam pendistribusian pendapatan. Kesenjangan atau
ketimpangan antara masyarakat berpendapatan tinggi dan rendah, masih sangat lebar.
Untuk lebih memperjelas gambaran masalah dalam pendistribusian pendapatan,
amati gambar di bawah ini.
Apa
yang kalian rasakan ketika melihat fenomena seperti nampak dalam gambar
ketimpangan di atas? Pada gambar tersebut kalian dapat melihat bahwa dibalik
gedung tinggi pencakar langit, masih banyak terdapat pemukiman yang tidak layak
huni. Untuk lebih memperjelas lagi pemahaman kalian terkait dengan distribusi
pendapatan, perhatikan gambar di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan pada
lembar kerja berikut.
Carilah
perbedaan antara 2 gambar di atas. Tuliskan jawabanmu pada lembar aktivitas
yang telah disediakan di bawah ini.
Aktivitas
Kelompok
a.
Bentuk
kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
b.
Amati
gambar di atas dan diskusikan dengan teman satu kelompok, apa saja yang dapat
kalian lihat dari ke-2 gambar tersebut terkait dengan pendistribusian kembali
pendapatan nasional, dilihat dari: pemerataan pendapatan; dampak; dan upaya apa
yang harus dilakukan.
c.
Tuliskan
hasil diskusimu pada lembar kerja yang telah disediakan di bawah ini.
No
|
Aspek
|
Hasil Diskusi
|
|
Pemerataan
|
Merata/Belum Merata, penjelasan…………………………….
|
|
Dampak
|
|
|
Upaya yang dapat dilakukan
|
|
|
|
|
|
|
|
Berdasarkan
gambar, tampak bahwa pendapatan di Indonesia belum dapat terdistribusi secara
optimal. Selisih besaran pendapatan yang diterima masyarakat kelas atas dan
kelas bawah, masih besar. Masalah seperti ini tidak bisa dibiarkan, karena akan
menimbulkan dampak negatif, antara lain terjadinya: kriminalitas; kemiskinan;
ataupun narkoba. Oleh karena itu, diperlukan pendistribusian pendapatan dalam
masyarakat secara adil. Namun sebelum memahami tentang upaya pendistribusian
pendapatan, kalian perlu memahami tentang pengertian redistribusi pendapatan
dalam uraian berikut.
1.
Pengertian
Redistribusi Pendapatan
Redistribusi
(pendistribusian kembali) pendapatan adalah pendistribusian kembali pendapatan
masyarakat kelompok kaya kepada masyarakat kelompok miskin, baik berasal dari
pajak ataupun pungutan-pungutan lain. Redistribusi pendapatan dilakukan sebagai
salah satu bentuk jaminan sosial yang dilakukan negara kepada masyarakat.
Jaminan sosial bukanlah pengeluaran publik yang sia-sia, melainkan sebuah
bentuk investasi sosial yang menguntungkan dalam jangka panjang yang dilandasi
2 pilar utama, yakni: redistribusi pendapatan dan solidaritas sosial.
Redistribusi pendapatan dapat berbentuk vertikal dan horizontal.
a.
Redistribusi
Vertikal, menunjukkan pada transfer uang dari orang kaya ke orang miskin. Di
sini, jaminan sosial merupakan bentuk dukungan warga masyarakat yang kuat
kepada warga masyarakat yang lemah secara ekonomi.
b.
Redistribusi
Horizontal adalah transfer uang antar kelompok, yaitu: dari kelompok satu ke
kelompok lain. Contohnya: dari laki-laki ke perempuan; dari orang dewasa kepada
anak-anak; dari remaja ke orangtua. Redistribusi horizontal dapat pula bersifat
“antar-pribadi”, yakni: dari satu siklus kehidupan seseorang ke siklus lainnya.
Jaminan sosial pada hakekatnya merupakan dukungan finansial yang diberikan
kepada anak-anak yang kelak membayarnya manakala sudah dewasa; yang diberikan
kepada orang sakit yang membayarnya manakala sehat; atau yang diberikan kepada
para pensiunan yang telah mereka bayar pada saat masih bekerja.
2.
Program
Redistribusi untuk Pemerataan Distribusi Pendapatan di Indonesia
Dalam
rangka mewujudkan program redistribusi pendapatan di Indonesia untuk dapat
memeratakan pembangunan, pemerintah telah melakukan beberapa strategi, antara
lain: dengan merealisasikan beberapa program pemerintah. Program-program
pemerintah tersebut dapat diaplikasikan pada program-program berikut ini.
a.
Program
Pemberian Jaminan Akses Kebutuhan Dasar bagi Rakyat Bawah
Langkah awal dalam upaya
pemerataan pendapatan di masyarakat adalah dengan memenuhi kebutuhan rakyat
terlebih dahulu. Kebutuhan tersebut adalah mencakup: kebutuhan dasar (sandang,
pangan, papan); akses kesehatan; dan pendidikan.
Strategi pemenuhan kebutuhan
dasar rakyat yang dilakukan pemerintah, diantaranya: Bantuan Langsung Tunai
(BLT) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari rakyat; Bantuan Tunai Bersyarat
(BTB) atau disebut juga Program Keluarga Harapan (PKH); Jaminan Sosial (social
security); Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Beasiswa untuk memenuhi akses
pendidikan bagi mereka yang kurang mampu; serta Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas) untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan yang gratis.
b.
Program
Kredit Lunak dan Penjaminan Kredit Berbasis Komunitas
Pada tanggal 5 November 2007
telah diresmikan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kebijakan ini tentunya
merupakan angin segar yang sudah lama ditunggu oleh masyarakat, khususnya:
usaha mikro dan usaha kecil.
Dengan kebijakan KUR, UMKM akan
terhindar dari kendala aturan-aturan perbankan yang menyulitkan mereka untuk
mendapatkan pinjaman modal dari lembaga keuangan formal (LKF) karena dalam
program KUR, pemerintah telah menitipkan uang (yang berasal dari APBN) sebesar
Rp 1,4 triliun pada lembaga penjaminan. Harapannya, bank-bank nasional yang
dilibatkan dalam program tersebut, akan mampu memberikan pinjaman kepada UMKM.
Kebijakan ini diharapkan dapat
membantu masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga dapat menjadi
wirausaha yang mandiri serta membantu mengurangi persentase penduduk miskin di
Indonesia.
c.
Pengembangan
Usaha atau Industri Kecil
Ada beberapa alasan mengapa usaha
kecil perlu dikembangkan, yaitu:
Pertama, usaha kecil menyerap
banyak tenaga kerja. Berkembangnya usaha kecil menengah akan menimbulkan dampak
positif terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja serta pengurangan jumlah
kemiskinan.
Kedua, pemerataan dalam
distribusi pembangunan. Lokasi UKM banyak di pedesaan dan menggunakan sumber
daya lokal. Dengan berkembangnya UKM, terjadi pemerataan dalam distribusi
pendapatan dan juga pemerataan pembangunan sehingga akan mengurangi
diskriminasi spasial antara kota dan desa.
Ketiga, pemerataan dalam
distribusi pendapatan. UKM sangat kompetitif dengan pola pasar hampir sempurna;
tidak ada monopoli; dan mudah dimasuki. Pengembangan UKM yang melibatkan banyak
tenaga kerja, pada akhirnya akan mempertinggi daya beli. Hal ini terjadi karena
pengangguran berkurang dan adanya pemerataan pendapatan yang pada gilirannya
akan mengentaskan kemiskinan.
Upaya pemerintah dalam
melaksanakan pemberdayaan UMKM melalui penerapan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) merupakan salah satu
mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam
upaya mempercepat pemerataan pendapatan, penanggulangan kemiskinan, dan
perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. Program ini dilakukan untuk
lebih mendorong upaya peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan, dan
kemandirian masyarakat di pedesaan.
d.
Pemerintah
Bekerja Sama dengan Swasta Lokal dan Asing untuk Menjalankan Program Corporate
Social Responsibility (CSR)
Dengan adanya program pemerintah
yang bekerja sama dengan swasta lokal dan asing untuk menjalankan program CSR,
diharapkan golongan masyarakat bawah; buruh; dan usaha-usaha kecil, bisa
mendapatkan kesempatan untuk ikut dalam kegiatan ekonomi yang rpodukstif secara
keseluruhan, bukan hanya segelintir pengusaha yang mendapat perlakuan khusus
(corner of previledge). Untuk keperluan tersebut, pemerintah hendaknya
melaksanakan prinsip tanggung jawab sosial yang menjadi tumpuan dan jaminan
bahwa setiap lapisan masyarakat secara keseluruhan bisa menikmati hasil-hasil
pembangunan ekonomi yang telah dilakukan.
Untuk itu, pemerintah harus mampu
bekerja sama dengan swasta lokal dan asing untuk menjalankan program CSR.
Bahkan kalau perlu, mewajibkan persentase laba bersih tertentu perusahaan untuk
kegiatan CSR melalui pola bapak angkat dalam kegiatan ekonomi. CSR selanjutnya
dapat dijadikan sebagai salah satu indikator tanggung jawab sosial untuk
membantu mengembangkan dunia usaha kecil; menengah; dan koperasi. Program ini
menjadikan CSR sebagai tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan untuk
tetap menciptakan hubungan yang serasi; seimbang; dan sesuai dengan lingkungan;
nilai; norma; dan budaya masyarakat setempat.
e.
Pemerintah
Konsisten dalam Mewujudkan Kebijakan Penegakan Hukum dan Keadilan Ekonomi
Dalam hubungan ini, peran
pemerintah sangatlah besar sebagai pembuat strategi dan kebijakan-kebijakan
dalam menciptakan pembagian pendapatan di golongan masyarakat yang lebih
merata, dan berperan secara aktif dalam pelaksanaan program pemerataan
pendapatan di masyarakat, serta secara konsisten mewujudkan penegakan hukum
sehingga dunia usaha nasional dan asing dapat melakukan usaha secara
berkesinambungan untuk menciptakan lapangan kerja secara luas demi terciptanya
pemerataan pendapatan. Hukum dan keadilan ekonomi yang tidak mendiskriminasikan
golongan miskin, merupakan modal awal, sehingga kebijakan redistribusi yang
diambil pemerintah, menjadi efektif untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan
ketimpangan pendapatan yang ada di Indonesia.
3.
Beberapa
Alternatif Praktik Redistribusi Pendapatan di Indonesia
Pemerintah
sebagai pembuat kebijakan, telah mengusahakan beberapa hal terkait dengan
alternatif pendistribusian pendapatan, yaitu sebagai berikut.
a.
Subsidi
Dalam
rangka pendistribusian pendapatan, pemerintah berupaya untuk mendorong usaha
kecil dan menengah, agar tetap hidup dan memiliki daya saing. Maka dari itu
pemerintah memberikan subsidi, baik berupa potongan harga ataupun pemberian
tambahan modal kepada produsen. Contoh: subsidi pupuk kepada petani. Subsidi
pupuk dari pemerintah kepada petani, dimaksudkan supaya petani dapat menekan
biaya produksi. Dengan harga pupuk yang lebih rendah, diharapkan para petani
dapat menjual hasil pertanian dengan harga yang lebih rendah sehingga dapat
bersaing. Subsidi BBM diperuntukkan bagi kalangan menengah ke bawah. Pemberian
subsidi bahan bakar ini, diharapkan dapat menekan beban biaya transportasi
masyarakat.
b.
Pengenaan
Pajak
Selain
pemberian subsidi, cara lain yang digunakan pemerintah untuk mendistribusikan
pendapatan adalah dengan pengenaan pajak. Terdapat banyak jenis pajak di
Indonesia, antara lain: pajak penghasilan; pajak kendaraan bermotor; pajak
terhadap barang mewah; dan sebagainya. Pajak penghasilan adalah pajak yang
dibayarkan oleh seseorang yang sudah berpenghasilan dengan batas minimal
penghasilan sebesar angka yang telah ditentukan pemerintah. Pajak kendaraan
bermotor biasanya satu paket dengan perpanjangan masa berlaku STNK.
Pajak
merupakan sumber penerimaan terbesar negara. Berbagai proyek pemerintah,
dibiayai dari hasil pembayaran pajak dari masyarakat. Pemberian subsidi kepada
masyarakat juga berasal dari pendapatan pajak. Dengan demikian, pajak dan
subsidi merupakan alat utama dalam pendistribusian pendapatan. Pajak merupakan
sejumlah uang tunai yang dibayarkan oleh rakyat kepada negara yang sifatnya
dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang. Pajak yang diterima pemerintah,
digunakan untuk membiayai pembangunan, dan hasil pembangunan inilah yang akan
kembali ke rakyat.
Renungkan
Pendapatan
negara sebagian besar diperoleh dari penarikan pajak. Pajak yang terkumpul
digunakan sebagai pembiayaan pembangunan negara, termasuk pembangunan jalan
serta fasilitas umum lainnya. Bukankah semua masyarakat turut menikmati
fasilitas tersebut? Lalu, apakah kalian setuju bahwa: “orang bijak bayar
pajak?”.
Tugas
Proyek
a.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 4-5 orang.
b.
Lakukan
observasi ke tempat pelelangan ikan/ industri pengolahan hasil pertanian yang
ada di sekitar tempat tinggal siswa.
c.
Lakukan
wawancara kepada nelayan atau penjual hasil pengolahan produk pertanian.
d.
Susunlah
laporan dari hasil wawancara.
e.
Presentasikan
laporan di depan kelas.
Rangkuman
Pelaku
ekonomi, terdiri atas: rumah tangga konsumen; rumah tangga produsen;
pemerintah; serta masyarakat luar negeri. Rumah tangga konsumen berperan
sebagai konsumen sekaligus penyedia faktor produksi. Sedangkan rumah tangga
produsen berperan sebagai produsen sekaligus pengguna faktor produksi.
Pemerintah berperan, sebagai: konsumen; produsen; dan regulator. Sektor luar
negeri berperan sebagai konsumen dan produsen. Barang/jasa yang diproduksi oleh
rumah tangga produsen, dijual di pasar output atau pasar barang dan jasa.
Sedangkan penawaran dan permintaan faktor produksi, terjadi di pasar faktor
produksi.
Batas
dan jarak bukan lagi menjadi penghalang adanya perdagangan antardaerah atau
antarpulau, bahkan antarnegara. Perbedaan sumber daya serta keunggulan, menjadi
faktor utama terjadinya perdagangan antardaerah dan antarnegara.
Ekonomi
maritim dan agrikultur, merupakan sektor penting yang perlu dikembangkan karena
perannya yang besar terhadap pembangunan ekonomi. Ekonomi maritim (maritime
economy) merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup: transportasi laut; industri
galangan kapal dan perawatannya; pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta
industri dan jasa terkait.
Hasil
pengembangan berbagai sektor dan aktivitas perdagangan, perlu didistribusikan
kembali pada masyarakat secara adil dan merata sehingga tercapai kesejahteraan
masyarakat. Dalam rangka mewujudkan pemerataan redistribusi pendapatan,
pemerintah telah melakukan beberapa usaha, antara lain: pemberian subsidi dan
pengenaan pajak.
Uji
Kompetensi
Soal
Pilihan Ganda
Pilihlah
satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada huruf: A, B, C,
atau D.
1.
Indonesia
merupakan negara dengan kekayaan laut yang begitu besar. Pemaksimalan potensi
laut dapat dilakukan dengan…
a.
Memanfaatkan
sumber daya laut secara masal dengan berbagai cara.
b.
Memberikan
pelatihan kepada masyarakat tentang cara-cara memanfaatkan sumber daya laut
dengan cara yang bijaksana.
c.
Menjual
sumber daya laut pada pihak asing karena mereka memiliki alat yang lebih
canggih.
d.
Membiarkan
saja supaya sumber daya tersebut dapat berkembang dan terus berkembang.
2.
Berikut
ini yang bukan upaya meningkatkan ekonomi maritim di Indonesia adalah…
a.
Mengenalkan
batas-batas laut Indonesia kepada nelayan.
b.
Meningkatkan
kualitas SDM oleh pemerintah.
c.
Memberikan
kebebasan kepada kapal asing.
d.
Memberi
bantuan untuk nelayan miskin.
3.
Rumah
tangga konsumen yang menyerahkan faktor produksi berupa kompetensi
kewirausahaan kepada pihak produsen, akan memperoleh imbalan berupa…
a.
sewa b. bunga c. keuntungan d. gaji
4.
Redistribusi
pendapatan dilakukan sebagai salah satu bentuk berupa…
a.
Jaminan
sosial yang dilakukan negara kepada masyarakat.
b.
Pembagian
pendapatan nasional.
c.
Pengalokasian
pajak kepada penduduk miskin.
d.
Pemberian
subsidi kepada seluruh masyarakat.
5.
Pelaku
ekonomi dalam suatu perekonomian, terdiri atas…
a.
Badan
Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Swasta, dan Koperasi.
b.
Badan
Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Swasta, Badan Usaha Milik Daerah, dan
Koperasi.
c.
rumah
tangga keluarga, rumah tangga perusahaan, rumah tangga pemerintah, dan rumah
tangga luar negeri.
d.
rumah
tangga konsumen, rumah tangga produsen, distributor, dan pemerintah.
6.
Berikut
ini yang bukan tujuan pembangunan kelautan adalah…
a.
Pertumbuhan
ekonomi tinggi secara berkelanjutan.
b.
Menjadikan
laut satu-satunya sumber pendapatan nasional.
c.
Terpeliharanya
kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan.
d.
Menjadikan
laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa.
7.
Tiga
peran penting rumah tangga pemerintah adalah sebagai…
a.
regulator,
konsumen, dan produsen.
b.
konsumen,
produsen, dan pemungut pajak.
c.
motivator,
fasilitator, dan regulator.
d.
perencana,
pelaksana, dan pengawas.
8.
Pengalokasian
kembali pendapatan yang menunjuk pada transfer uang dari orang kaya ke orang
miskin disebut dengan…
a.
redistribusi
vertikal c.
redistribusi jaminan akses
b.
redistribusi
horizontal d. redistribusi
kredit lunak
9.
Berikut
ini yang bukan ruang lingkup perdagangan antarnegara adalah…
a.
Perpindahan
barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain.
b.
Perpindahan
modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri.
c.
Perpindahan
tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain.
d.
Perpindahan
data tentang pangsa pasar dari luar negeri.
10. Berikut ini yang bukan faktor
yang memengaruhi ekspor, baik dari dalam ataupun luar negeri adalah…
a.
Keadaan
pasar luar negeri.
b.
Keuletan
eksportir untuk menangkap peluang pasar.
c.
Keuletan
importir untuk memenangi pangsa pasar.
d.
Kondisi
sosial, ekonomi, dan politik suatu negara.
Esai
Jawablah
pertanyaan berikut ini secara singkat dan jelas.
1.
Jelaskan
hubungan peran rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen dengan bagan
siklus perekonomian 2 sektor.
2.
Jelaskan
3 peran pemerintah dalam perekonomian.
3.
Menurut
pendapat kalian, apa langkah yang sebaiknya diambil pemerintah dalam
meningkatkan ekonomi maritim.
4.
Menurut
pendapat kalian, apa langkah yang sebaiknya diambil pemerintah dalam meningkatkan
sektor agrikultur di Indonesia.
5.
Jelaskan
5 upaya pemanfaatan laut dalam meningkatkan perekonomian.
6.
Apa
yang dimaksud dengan redistribusi pendapatan.
7.
Jelaskan
3 faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara.
8.
Jelaskan
manfaat perdagangan antarpulau.
9.
Jelaskan
masalah dalam perdagangan antarnegara bagi Indonesia.
10. Identifikasi keunggulan dan
keterbatasan Indonesia dan negara-negara Asean.
Refleksi
Setelah
mempelajari materi pada bab ini, pelajaran apa yang dapat kalian ambil? Apakah
kalian tahu peran dari masing-masing pelaku ekonomi? Apakah kalian telah
memahami perbedaan antara perdagangan antarpulau dan perdagangan internasional?
Menurut pendapatmu, bagaimana strategi untuk mengembangkan ekonomi maritim dan
agrikultur? Bagaimana program redistribusi untuk pemerataan distribusi
pendapatan di Indonesia? Apakah kalian setuju dengan adanya slogan “orang bijak
bayar pajak?”.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar