Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII Edisi Revisi 2017:
BAB
I
Interaksi
Keruangan Dalam Kehidupan Di Negara-negara ASEAN
A.
Mengenal
Negara-negara Asean
1.
Letak
Geografis Negara-negara Asean
2.
Letak
Koordinat Asean
B.
Interaksi
Antarnegara-negara Asean
1.
Pengertian,
Faktor Pendorong dan Penghambat Kerjasama
2.
Bentuk-bentuk
Kerjasama (Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan) dan Perkembangannya
3.
Pengaruh
Kerjasama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya, dan Pendidikan terhadap
Kehidupan di Asean
4.
Upaya-upaya
Meningkatkan Kerjasama diantara Negara-negara Asean
C.
Pengaruh
Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-negara Asean
1.
Perubahan
Ruang dan Interaksi Antarruang akibat Faktor Alam
2.
Pengaruh
Perkembangan IPTEK terhadap Perubahan Ruang
3.
Pengaruh
Perubahan Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi
4.
Pengaruh
Konvensi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan
Interaksi Antarruang
Bab
I
Interaksi
Keruangan dalam Kehidupan di Negara-negara Asean
Peta
Konsep
Pada
bab ini, materi yang akan dipelajari sesuai dengan bagan peta konsep di bawah
ini:
Prawacana
Pada
bab ini, kalian akan mempelajari perubahan keruangan dan interaksi antarruang
di Indonesia dan negara-negara di Asean yang disebabkan kondisi alam dan
kegiatan manusia.
Faktor
kondisi alam meliputi: letak geografis, yakni letak suatu wilayah/negara menurut
garis lintang dan bujur negara-negara Asean; sedangkan faktor kegiatan manusia,
meliputi: teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan, dan pengaruhnya terhadap
keberlangsungan kehidupan masyarakat di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Kondisi
alam berbeda di setiap negara sehingga berpengaruh terhadap perubahan dan
interaksi antarruang diantara negara-negara Asean. Iklim tropis menjadikan
mayoritas negara di Asia Tenggara sebagai negara agraris, yang tercermin dari
mata pencaharian dan komoditas penduduknya. Adapun kondisi manusia yang berbeda
menjadikan suatu negara berbeda pula dalam hal penguasaan serta penggunaan
teknologi dan komunikasi. Kegiatan ekonomi, yang meliputi: proses produksi;
distribusi; dan konsumsi, menimbulkan perubahan ruang dan interaksi antarnegara
karena ada perpindahan barang, baik ekspor maupun impor.
Tuntutan
kebutuhan negara yang berbeda satu dengan lainnya, memengaruhi perubahan ruang
dan interaksi antarnegara Asean. Hal ini melahirkan kerjasama di bidang
ekonomi; sosial; hukum; dan budaya. Kerjasama yang dilakukan antarnegara Asean,
berpengaruh pada kehidupan sosial; budaya; ekonomi; dan pendidikan masyarakat
Asean. Seluruh masyarakat Asean harus siap menghadapi perubahan yang tidak
pernah berhenti serta interaksi yang sifatnya dinamis.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Setelah
mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu:
1.
Menjelaskan
kondisi geografis dan karakteristik negara-negara anggota Asean;
2.
Menjelaskan
makna kerjasama, bentuk kerjasama, dan upaya meningkatkan kerjasama antarnegara
Asean;
3.
Menganalisis
pengaruh perubahan ruang dan interaksi antarruang terhadap keberlangsungan
kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik, dan pendidikan.
A.
Mengenal
Negara-negara Asean
ASEAN
(Association of South East Asian Nations) merupakan organisasi yang
beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara. Asean berdiri pada 8 Agustus
1967, di Bangkok Thailand. Asean diprakarsai 5 negara, yaitu: Indonesia;
Malaysia; Filipina; Singapura; dan Thailand. Saat ini, Asean beranggotakan 10
negara, yaitu: Indonesia; Malaysia; Filipina; Singapura; Thailand; Brunei
Darussalam; Vietnam; Laos; Myanmar; dan Kamboja. Letak geografis dan letak
koordinat negara-negara Asean tersebut, ditunjukkan pada gambar berikut ini:
1.
Letak
Geografis Negara-negara Asean
Letak
geografis menunjukkan letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya di Bumi, dan
dibandingkan dengan posisi daerah lain. Sekarang, amatilah gambar dan jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
Negara
apa yang terletak paling utara? …………………..
Negara
apa yang terletak paling selatan? …………………
Negara
apa yang terletak paling barat? …………………..
Negara
apa yang terletak paling timur? ………………….
Negara-negara
Asean sebagian besar memiliki wilayah laut dengan luas sekitar 5.060.100 km2.
Adapun luas wilayah daratannya sekitar 4.817.000 km2. Hasil laut
memberikan sumbangan cukup besar bagi pendapatan masyarakat di negara-negara
Asean. Diantara anggota-anggota Asean lainnya, hanya Laos yang tidak memiliki
laut. Silahkan kalian identifikasi, negara mana saja yang berbatasan dengan
Laos.
Berdasarkan
letak geografis, Asean terletak diantara 2 samudera dan 2 benua. Dua samudera
tersebut, yaitu: Hindia dan Pasifik. Sedangkan 2 benua, yaitu: Asia dan
Australia. Perhatikan gambar di bawah ini, lalu tunjukkan letak kedua benua dan
samudera tersebut.
Posisi
samudera dan benua dari Indonesia:
1.
Timur
laut dari Indonesia, Samudera…….
2.
………….
dari Indonesia, Samudera Hindia
3.
Tenggara
dari Indonesia, Benua…………….
4.
………….
dari Indonesia, Benua Asia
Berdasarkan
bentuk secara geografis, negara-negara Asean memiliki ciri sebagai berikut:
1.
Compact,
berbentuk hampir seperti lingkaran (Kamboja);
2.
Fragmented,
berbentuk kepulauan yang terpisah-pisah (Indonesia, Filipina, Malaysia);
3.
Elongated,
berbentuk memanjang (Vietnam);
4.
Protruded,
bentuknya lebih kompleks dan beragam dengan tangan memanjang (Thailand,
Myanmar).
2.
Letak
Koordinat Asean
Letak
koordinat adalah titik yang berpedoman pada garis latitude (garis lintang) dan
longitude (garis bujur) suatu daerah pada peta. Letak koordinat, sering disebut
juga: letak astronomis. Amatilah gambar tentang titik koordinat paling utara;
titik paling selatan; titik paling barat; dan titik paling timur dari negara-negara
Asean, kemudian tuliskan hasilnya pada tabel berikut.
Lintang
|
Negara Paling Utara ………..
|
Negara Paling Selatan …….
|
Bujur
|
Negara Paling Barat ……..
|
Negara Paling Timur ……
|
Berdasarkan
hasil isian tabel di atas, tuliskan letak koordinat negara-negara Asean
berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
…………0LU sampai ………..0LS
………….0BT
sampai ………..0BT
Berdasarkan
garis lintang pada peta, sebagian besar negara-negara Asean terletak di wilayah
iklim tropis dan lainnya subtropis. Perbedaan iklim ini berpengaruh terhadap
budaya dan interaksi manusia pada masing-masing negara, seperti: cara
berpakaian; bentuk rumah; makanan; dan lain-lain.
Aktivitas
Individu
1.
Perhatikan
gambar dan Kegiatan 1 atau sumber yang lain, seperti: internet atau atlas.
2.
Identifikasikan
letak astronomis masing-masing negara Asean.
3.
Identifikasikan
iklim dari masing-masing negara Asean dan tuliskan pada tabel.
Negara
|
Letak Bujur
|
Letak Lintang
|
Iklim
|
Indonesia
|
950BT-1410BT
|
60LU-110LS
|
Tropis
|
Selanjutnya
kalian akan memahami karakteristik masing-masing negara anggota Asean secara
umum.
Indonesia
1)
Identitas
Negara:
Nama
Resmi: Indonesia
Ibukota:
Jakarta
Bentuk
Pemerintahan: Republik
Kepala
Negara: Presiden
Kepala
Pemerintahan: Presiden
Bahasa
Nasional: Bahasa Indonesia
Agama
Resmi: Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu
Suku
Bangsa: Dari hasil Sensus 2010, jumlah suku bangsa 1.128. Beberapa contoh suku
bangsa: Jawa, Sunda, Batak, Bugis, Sasak, Ambon, Asmat, Madura, dan lain-lain
Penduduk:
255,7 juta jiwa (tahun 2015)
Mata
Uang: Rupiah
Hari
Kemerdekaan: 17 Agustus 1945
Lagu
Kebangsaan: Indonesia Raya
Maskapai
Penerbangan: Garuda Indonesia Airlines
Bandar
Udara: Soekarno-Hatta; Ngurah Rai; Kualanamu.
Catatan:
1)
Mengalami
penjajahan bangsa-bangsa Barat, seperti: Inggris, Potugis, Spanyol, dan Belanda.
Belanda merupakan negara paling lama menjajah Indonesia. Jepang menjajah
Indonesia tahun 1942-1945.
2)
Antara
tahun 1942-1945, Indonesia dijajah Jepang sebelum memproklamasikan kemerdekaan.
3)
Sejak
merdeka tahun 1945 hingga sekarang, mengalami beberapa kali perubahan
konstitusi (hukum dasar), yaitu: UUD1945 (1945-1949); Konstitusi RIS1949
(1949-1950); UUDS 1950 (1950-1959); UUD1945 (Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga
1998); Amandemen I 1999; Amandemen II 2000; Amandemen III 2001; Amandemen IV
2002.
4)
Presiden
pertama: Ir. Soekarno
5)
Presiden
ketujuh (berdasarkan hasil pemilu tahun 2004): Ir Joko Widodo (Jokowi)
6)
Istana
Kepresidenan: Istana Negara atau Istana Merdeka
2)
Keadaan
Alam
Menurut
Badan Informasi Geospasial, jumlah pulau Indonesia: 13.466; luas daratan:
1.922.570 km2; dan luas perairan: 3.257.483 km2.
a)
Letak
dan Batas Negara
Indonesi terletak di 60LU-110LS
dan 950BT-1410BT serta dipersilangan 2 benua dan 2
samudera. Secara geologis, Indonesia merupakan daerah pertemuan deretan
pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Selain itu, Indonesia juga
merupakan pertemuam antara lempeng Asia; Indo-Australia; dan lempeng dasar
Samudera Pasifik. Akibatnya, Indonesia dikelompokkan sebagi daerah yang labil,
memiliki banyak gunung berapi, dan sering terjadi gempa bumi, baik gempa
tektonik maupun vulkanik.
b)
Iklim
Indonesia beriklim tropis karena
terletak diantara 2 garis balik (23,50LU-23,50LS).
c)
Bentang
Alam
Permukaan bumi memiliki perbedaan
ketinggian secara vertikal yang disebut relief. Indonesia memiliki relief yang
beraneka ragam bentuknya. Beberapa relief daratan Indonesia, antara lain:
(1)
Pegunungan
Indonesia memiliki 2 deretan
pegunungan besar, yaitu: Sirkum Pasifik, melalui Sulawesi; Maluku; Irian; dan
Halmahera. Sirkum Mediterania yang meliputi 2 jalur/busur, yaitu Busur Dalam yang
bersifat vulkanis dan Busur Luar yang non-vulkanis. Busur Dalam, melalui
Sumatera; Jawa; Bali; Lombok; Sumbawa; Flores; Solor; Alor; Weter; Damar; Nila;
Serua; Manuk; Banda dan berakhir di Pulau Ambon.
Adapun Busur Luar, melalui pulau:
Simelue; Nias; Batu; Mentawai; Enggano; tenggelam di selatan Pulau Jawa; Sawu;
Roti; Timor; Kepulauan Leti; Sermata; Kepulauan Barbar; Kepulauan Tanimbar; Kepulauan
Watubela; Kepulauan Laut Seram; Manipa; Baru; dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya. Kepulauan Maluku merupakan daerah yang labil, karena merupakan
pertemuan 2 sirkum tersebut (Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania).
Puncak tertinggi dari keseluruhan
relief di Indonesia ada di Puncak Cartenz (4.484 mdpal) di Gunung Jaya Wijaya Papua.
(2)
Dataran
Tinggi
Beberapa dataran tinggi di
Indonesia yang terkenal, antara lain: DT Dieng; Magelang; Malang; Bandung. Dataran
Tinggi ini disebut juga Plato atau Plateau.
(3)
Dataran
Rendah
Dataran Rendah adalah bagian
permukaan bumi yang tanahnya hampir rata. Ketinggiannya 0-200 mdpal (meter di
atas permukaan air laut). Dataran rendah juga banyak dijumpai di daerah aliran
sungai. Contoh dataran rendah di Indonesia adalah dataran rendah di Sumatera
bagian timur dan Jawa Barat bagian utara.
(4)
Peneplain
Daerah yang semula berelief
kasar, namun karena adanya proses perombakan batuan/lapisan atas permukaan bumi
oleh tenaga dari luar bumi (eksogen) yang berlangsung lama sehingga bentang
alam sisanya (denudasi) berubah menjadi relief datar disebut Peneplain.
Sisa-sisa permukaan bumi hasil erosi yang berbentuk batuan menonjol yang
disebut Monadnock ditemukan di beberapa tempat, antara lain di: Pulau Bangka dan
Belitung.
(5)
Depresi
Depresi adalah bagian permukaan
bumi yang mengalami penurunan. Bentuk depresi yang memanjang, disebut: slenk.
Sedangkan bentuk depresi yang membulat, disebut: basin. Contoh depresi di
daratan Indonesia adalah depresi Serayu (memanjang dari
Cilacap-Purwokerto-Wonosobo); dan depresi Lembah Semangkok (memanjang dari
utara Pulau Sumatera hingga selatan Pulau Sumatera).
Beberapa contoh relief dasar laut
di Indonesia, adalah sebagai berikut:
(a)
Palung
Laut (Palung laut Kai dan Mindanau);
(b)
Lubuk
Laut (Laut Sulu dan Laut Banda);
(c)
Punggung
Laut (Sibolga dan Snelius);
(d)
Gunung
Laut (Krakatau)
(e)
Ambang
Laut (Laut Sulu, Gibraltar);
(f)
Dangkalan
(Shelf): Laut Jawa dan Arafuru.
d)
Keadaan
Perairan
Perairan merupakan bagian
terbesar dari luas wilayah Indonesia, yang meliputi: laut; sungai; danau; dan
air tanah. Laut Indonesia kaya dengan berbagai jenis ikan dan hasil laut
lainnya. Berbagai jenis ikan tersebut, banyak dijumpai pada laut transgresi
dengan kedalaman kurang dari 200 m. Letak laut transgresi ini, meliputi bagian
barat (Paparan Sunda) Indonesia dan bagian timur (Paparan Sahul). Hasil laut
seperti teripang dan mutiara, banyak dijumpai pada laut bagian tengah sebagai
hasil proses ingresi.
Secara umum, sumber air
sungai-sungai Indonesia berasal dari air hujan sehingga disebut sungai hujan
atau sungai periodik. Pada beberapa sungai lain, sumber airnya berasal dari
salju (gletser) dan air hujan, yang disebut hujan episodik, seperti: Sungai
Memberamo dan Sungai Digul di Papua. Kedua jenis sungai di Indonesia tersebut,
mempunyai tingkat kemungkinan erosi yang tinggi. Beberapa sungai di pulau-pulau
besar, seperti Sumatera dan Kalimantan, dapat dilayari dengan alat transportasi
air (perahu, speedboat, dan kapal). Contohnya: Sungai Musi di Sumatera dan
Sungai Barito di Kalimantan.
Danau di Indonesia pada umumnya
menjadi tempat penampungan air. Selain itu, digunakan sebagai pembangkit tenaga
listrik; tempat rekreasi; irigasi; dan perikanan darat. Berikut ini 10 danau
terluas di Indonesia:
No
|
Nama Danau
|
Letak Danau
|
Luas Danau (ha)
|
1
|
Toba
|
Sumatera Utara
|
107.216
|
2
|
Towuti
|
Sulawesi Selatan
|
59.840
|
3
|
Sentani
|
Irian Jaya
|
34.375
|
4
|
Poso
|
Sulawesi Tengah
|
34.280
|
5
|
Matana
|
Sulawesi Selatan
|
16.640
|
6
|
Ranau
|
Sumatera Barat
|
12.528
|
7
|
Laut Tawar
|
Aceh
|
10.937
|
8
|
Singkarak
|
Sumatera Barat
|
10.176
|
9
|
Maninjau
|
Sumatera Barat
|
9.980
|
10
|
Tempe
|
Sulawesi Selatan
|
9.406
|
3)
Penduduk
Jumlah
penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah 255,7 juta jiwa. Pada tahun 1015 ini,
rata-rata tingkat kepadatannya mencapai 475 jiwa/km2 dengan tingkat
pertumbuhan -0,1% per tahun. Penurunan ini tidak terlepas dari suksesnya
program keluarga berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah. Sebagian besar
penduduk Indonesia, tinggal di pulau: Jawa; Sumatera; Sulawesi; dan Kalimantan.
Kepadatan
yang tidak merata, penyebaran yang timpang, komposisi penduduk yang sebagian
besar berusia muda, terbatasnya lapangan pekerjaan, kurangnya penguasaan
teknologi, dan jumlah penduduk yang besar, menjadi masalah kependudukan di
Indonesia.
Lapangan
kerja yang dianggap semakin sedikit dan tingkat persaingan yang tinggi,
mengakibatkan banyak dari penduduk Indonesia yang mengadu nasib ke negara-negara
lain, seperti: Malaysia; kawasan Timur Tengah; Korea; dan Singapura.
Etnis
Jawa merupakan suku bangsa dengan penduduk paling banyak (45%) di Indonesia. Hampir
disetiap pulau ditemukan orang-orang keturunan Jawa. Berikutnya adalah suku
Sunda (8%); suku Madura (7%); dan sisanya suku bangsa lain. Dalam berinteraksi,
rakyat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia yang berakar dari bahasa Melayu
sebagai bahasa resmi. Bahasa keseharian setiap suku bangsa, menggunakan bahasa
sukunya masing-masing (bahasa ibu). Sebagian besar rakyat Indonesia, memeluk
agama Islam yaitu 88% dari jumlah penduduk.
4)
Perekonomian
Laporan
perkembangan ekonomi dunia dari IMF (International Monetary Fund) menunjukkan
bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4% pada tahun 2013. Pertumbuhan
ini mengalami fluktuasi setiap tahun karena faktor ekonomi dunia atau karena
sensitifnya respon pasar atas kebijakan ekonomi. Contohnya pada tahun 2015, pertumbuhan
ekonomi dunia yang melambat mengakibatkan turunnya harga-harga sejumlah
komoditas Indonesia dan memperkecil peluang-peluang baru. Akan tetapi
pertumbuhan yang mengecil ini, dapat berbalik arah jika investasi di negeri
kita semakin ditingkatkan, termasuk juga iklim investasinya.
Ekspor
utama Indonesia mengandalkan sektor minyak dan gas (migas) serta hasil SDA
berupa bahan-bahan mentah, seperti: hasil hutan (kayu, rotan, karet, dan
lain-lain); tekstil; serta hasil pertanian dan perikanan (beras, udang, dan
hasil laut). Adapun impor utamanya, berupa: perkakas industri; farmasi dan
kimia; barang-barang elektronik; dan otomotif.
5)
Sumber
Daya Alam
SDA
Indonesia, terutama berupa: hasil tambang; pertanian; dan bahan baku industri.
Hasil tambang utama: minyak bumi di Pulau Sumatera (Aceh; Riau; Muara Enim) dan
di Pulau Jawa (Cepu dan Surabaya). Timah di Pulau Bangka; Singkep; dan Riau
daratan. Bijih emas di papua. Bijih besi di Cilacap; Lampung; dan Derawan.
Intan di Martapura Kalimantan Selatan.
Adapun
hasil pertaniannya, berupa: padi; jagung; kelapa; tebu; pisang; abaca
(sisal/serat); tembakau; nanas; dan ikan.
6)
Kerjasama
Kerjasama
yang dilakukan oleh Indonesia, berlangsung secara: bilateral; regional; dan
multilateral. Kerjasama bilateral atau kerjasama dengan satu negara lain, pada
umumnya menitikberatkan pada sektor ekonomi berupa ekspor dan impor. Contoh Indonesia
mengekspor hasil hutan (kayu) dan bahan tambang ke Jepang, sementara Jepang
mengekspor barang elektronik dan otomotif ke Indonesia.
Kerjasama
dalam satu kawasan (regional) dengan negara lain dalam suatu wadah organisasi,
terlihat melalui: ASEAN dan APEC. Kerjasama Indonesia dalam Asean meliputi
berbagai bidang sesuai latar belakang ketika 5 negara menyatakan untuk
membentuk organisasi Asean, seperti: ekonomi; budaya; pertahanan; dan sosial.
Kerjasama
di bidang ekonomi negara-negara kawasan Asia Tenggara, meliputi perdagangan
ekspor-impor barang-barang mentah serta barang jadi, pengelolaan tanaman pangan
dan hutan, pendirian pabrik bersama, pengiriman tenaga kerja, dan masih banyak
lagi. Asean juga mendirikan pabrik pupuk urea di Indonesia (di Aceh) sebagai
bentuk proyek industri bersama.
Agar
terjaga stabilitas kawasan, dilakukan kerjasama politik dan keamanan, yang
mulai sejak pertemuan para menteri luarnegeri Negara anggota Asean di Kuala
Lumpur tanggal 27 November 1971. Dalam pertemuan tersebut dideklarasikan Asia
Tenggara sebagai kawasan yang: damai; bebas; dan netral, atau biasa dikenal
dengan ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, And Neutrality). Salah satu contoh
kejasama pertahanan keamanan ini, yaitu: mengadakan perjanjian ekstradisi
(penyerahan pelarian yang tertangkap kepada negara asal) antarnegara Asean dan
kesepakatan kawasan bebas senjata nuklir.
Kerjasama
Indonesia di negara-negara Asean dalam bidang sosial dan budaya, yaitu melalui
promosi pariwisata. Contoh: Bali yang dijadikan wisata unggulan, menyajikan
keindahan panorama; budaya (seperti Tari Kecak dan Pendet); dan wisata kuliner.
Selain itu, Indonesia mengekspor kerajinan seni ukir kayu, seperti: kerajinan
mebel dari Jepara, ke beberapa Negara di Asia Tenggara, seperti: Thailand;
Malaysia; dan lainnya. Sejak tahun 2009, United Nations Educational Scientific
and Cultural Organization (Unesco) mengukuhkan Batik sebagai: world heritage
atau warisan budaya dunia, yang membuat batik terkenal di mancanegara,
khususnya di Asia Tenggara.
Kerjasama
antara Indonesia dan berbagai negara, dilakukan dengan organisasi internasional
yang terdiri atas beberapa negara. Contoh: selain di kawasan regional, ada juga
kerjasama dalam organisasi-organisasi lain, seperti: OPEC, Gerakan Non Blok
(GNB), dan PBB.
Brunei
Darussalam
1)
Identitas
Negara:
Nama
Resmi: Negara Brunei Darussalam
Ibukota:
Bandar Seri Begawan
Bentuk
Pemerintahan: Kesultanan
Kepala
Negara: Sultan
Kepala
Pemerintahan: Sultan
Bahasa
Resmi: Melayu, Inggris, Tiongkok
Agama
Resmi: Islam, Buddha, Kristen
Rakyat:
Bangsa Melayu
Penduduk:
0,4 juta jiwa (tahun 2015)
Mata
Uang: Dollar Brunei
Lagu
Kebangsaan: Allah Peliharakan Sultan
Hari
Kemerdekaan: 1 Januari 1984
Istana
Kesultanan: Nurul Iman
Bandar
Udara: Bandar Sri Begawan (BWN)
Maskapai
Penerbangan: Royal Brunei Airlines
2)
Keadaan
Alam
a)
Letak
dan Batas Negara
Negara Brunei Darussalam terletak
pada 40LU-60LU dan 1140BT-1150BT. Wilayah
Brunei dikelilingi oleh negara Malaysia. Negara Brunei Darussalam terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu: bagian barat (Brunei; Tutong; Belait), dan bagian timur
(Temburong). Batas negara Brunei, sebagai berikut:
·
Bagian
selatan; timur; dan barat, berbatasan dengan negara bagian Serawak (Malaysia)
·
Bagian
utara, berbatasan dengan Laut Cina Selatan
Brunei Darussalam termasuk negara
yang memiliki wilayah sempit, yaitu: 5,765 km2.
b)
Iklim
Brunei memiliki iklim tropis. Temperatur
dan kelembapan udara di Brunei cukup tinggi karena letaknya dekat pantai dengan
ketinggian yang relatif rendah. Rata-rata temperatur harian Brunei Darussalam,
antara 240C-300C. Curah hujan yang terjadi, berkisar
antara 2500-3000 mm/tahun. Semakin ke wilayah pedalaman, curah hujannya semakin
besar.
c)
Bentang
Alam
Pantai bagian utara Brunei merupakan
daerah dataran yang relatif luas dan di wilayah ini terdapat Teluk Brunei. Pada
bagian selatan, reliefnya relatif kasar dan berbukit-bukit serta berbatasan
langsung dengan negara bagian Serawak (Malaysia). Ketinggian daerah selatan ini
berkisar 1.000-1.500 mdpal dan merupakan bagian dari lereng Pegunungan Crocker.
Dibagian barat wilayah Brunei, terdapat aliran Sungai Baram. Sungai Baram
memiliki arti penting bagi kegiatan lalu lintas penduduk Brunei Darussalam.
3)
Penduduk
a)
Jumlah
Penduduk
Penduduk Brunei tahun 2015
berjumlah 0,4 juta jiwa, dengan kepadatan 9.796 jiwa/km2. Angka kelahiran
17, dan angka kematian 3 per 1000 penduduk. Pertumbuhan penduduk 0,1%. Setengah
dari keseluruhan penduduk Brunei, adalah orang Melayu. Etnis terbesar ke-2
adalah: Tionghoa, dan sisanya pendatang yang diperkirakan berasal dari: Jawa;
Sumatera; dan Kalimantan (Dayak).
b)
Bahasa
dan Agama
Bahasa resmi penduduk Brunei,
adalah: Melayu, juga bahasa Inggris dan Tiongkok sebagai bahasa ke-2. Lebih
dari 60% penduduk Brunei memeluk agama Islam. Sudah sejak dahulu, Brunei
merupakan kerajaan Islam. Setelah pendudukan Jepang tahun 1941, Brunei kembali
lagi menjadi daerah jajahan Inggris. Pada tahun 1945, Brunei resmi menjadi
persemakmuran Inggris (sampai tahun 1984). Mulai tahun 1984, Brunei menjadi
kesultanan yang dipimpin oleh seorang sultan. Kesultanan merupakan sistem
ketatanegaraan yang dianut. Sultan berperan sebagai simbol kenegaraan, juga
berperan sebagai pengambil kebijakan pemerintahan. Dengan demikian, seluruh
kekuasaan kesultanan terpusat pada seorang sultan. Sultan juga dianggap sebagai
orang yang paling tinggi kedudukannya. Titah sultan dianggap sebagai berkah
bagi rakyatnya. Pengabdian kepada raja, merupakan dambaan setiap rakyat Brunei.
Agama terbesar ke-2, adalah: Buddha yaitu 12%, dan disusul Kristen dengan
jumlah 9%.
4)
Perekonomian
Kegiatan
perekonomian Brunei sebagian besar ditopang dari hasil minyak dan gas bumi.
Saat ini Brunei merupakan negara yang paling tinggi dalam pendapatan
perkapitanya diantara negara-negara Asia. Oleh karena itu, Brunei dijuluki
sebagai: negara petro dolar Asia Tenggara. Daerah pertambangan minyak bumi,
terdapat di daerah: Seria; lepas pantai Kuala Belait; Ampar; dan Jerudong.
Industri
utama ke-2 yang memberikan kontribusi bagi devisa negara, adalah: tekstil;
makanan dan minuman; serta bahan bangunan. Guna memenuhi kebutuhan dalam
negeri, Brunei melakukan impor mesin-mesin dan peralatan transportasi serta
bahan-bahan kimia. Pembangunan transportasi, meliputi: darat; laut; dan udara.
5)
Sumber
Daya Alam
Minyak
dan gas merupakan SDA andalan yang tersebar di hampir seluruh wilayah Brunei. Perikanan
merupakan sumber daya alam kedua terbesar setelah minyak dan gas. Sepanjang
garis pantai utara Brunei, hampir disibukkan dengan kegiatan penangkapan ikan
(Pantai Utara dan Laut Cina Selatan). Kontribusi pertanian di Brunei terhadap
kesejahteraan penduduknya, terbilang kecil. Meskipun pengelolaannya dalam
jumlah yang relatif kecil, dalam menggarap lahan pertanian Brunei sudah menerapkan
teknologi tinggi, yaitu dengan: sistem intensifikasi pertanian. Hasil pertanian
yang banyak diusahakan, adalah: padi; sagu; dan ubi kayu.
6)
Kerjasama
Pada
tahun 1984, Brunei resmi bergabung dengan ASEAN sebagai wadah kerjasama
regional di kawasan Asia Tenggara. Kerjasama internasional yang diikuti oleh
Brunei Darussalam, adalah: WTO (World Trade Organization); G-7; APEC (Asia
Pacific Economic Cooperation); OPEC (Organization of Petroleum Exporting
Countries); dan OKI (Organisasi Konferensi Islam/Organisasi Kerjasama Islam).
Brunei menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia. Indonesia merupakan mitra
dagang yang sudah lama menjalin hubungan dengan Brunei Darussalam. Ke-2 negara
saling bekerja sama dalam kegiatan ekspor dan impor. Ekspor Brunei ke Indonesia
adalah: kapas; besi; dan baja. Adapun impor dari Indonesia, berupa: semen;
bahan bangunan; dan pakaian jadi.
Filipina
1)
Identitas
Negara
Nama
Resmi: Republik Filipina (Republica de Filipinas)
Ibukota:
Manila
Bentuk
Pemerintahan: Republik
Badan
Legislatif: Dewan Nasional
Bahasa
Resmi: Filipino atau Tagalog, Inggris, Cebuano, Ilocano, dialek lokal
Agama:
Katolik Roma, Prostestan, Islam, Buddha
Penduduk:
103 juta jiwa (tahun 2015)
Mata
Uang: Peso
Lagu
Kebangsaan: Lupang Hinirang
Maskapai
Penerbangan: Philipines Airlines (PAL)
Bandar
Udara: Ninoy Aquino
Hari
Kemerdekaan: 12 Juni 1898 dan 4 Juli 1946 diperingati sebagai The American
Friendship Day.
2)
Keadaan
Alam
a)
Letak
dan Batas Negara
Filipina terletak di wilayah Asia
Tenggara, yang dibatasi oleh:
·
Sebelah
utara dan timur, Filipina berbatasan dengan Samudera Pasifik
·
Sebelah
selatan, dibatasi Laut Sulawesi dan Laut Sulu
·
Sebelah
barat dengan Laut Cina Selatan
Filipina terletak diantara 50LU-210LU
dan diantara 1170BT-1260BT. Luas wilayahnya 30.000 km2.
Garis pantai negara ini sepanjang 36.289 km. Filipina merupakan negara
kepulauan, dengan jumlah pulau 7.107 (data tahun 2012). Pulau yang sudah
didiami, baru 4.000 (2015).
b)
Iklim
Iklim di Filipina pada umumnya
tropis basah dengan suhu udara antara 250C-300C, dan
curah hujan yang terjadi antara 1.275 mm-5.000 mm per tahun. Wilayah barat
daya, beriklim musim pada bulan November-April. Wilayah tenggara, beriklim
musim pada bulan Mei-Oktober. Bencana-bencana alam yang terjadi, diantaranya: angin
topan atau badai siklon; tanah longsor; gempa bumi; gunung berapi; dan tsunami.
c)
Bentang
Alam
Bentang alam Filipina, hampir
seluruhnya pegunungan dengan pesisir yang landai dan sempit. Titik terendah
terletak diparit atau palung laut Philipina dengan kedalaman 10.539 m. Letaknya
di lepas pantai Pulau Mindanao, yang dinamakan: Palung Marina. Titik tertinggi
terdapat di Gunung Apo dengan ketinggian 2.954 mdpal. Filipina tersusun atas
hamparan pulau, yang membentang dari utara ke selatan, dan dari barat ke timur
dengan jumlah 7.107 pulau. Pulau-pulau besar di Filipina, adalah: Pulau Luzon;
Mindanao; Mindoro; Bohol; Pahlawan; dan Cebu. Danau-danau terbesar di Filipina
terdapat di Pulau Luzon, yaitu: Danau Laguna de Bay, dan Danau Sultan Alonton
di Pulau Mindanao.
Bentang alam yang menonjol,
antara lain berupa:
·
Titik
tertinggi: Gunung Apo (2.954 m)
·
Titik
terendah: paras laut (Palung) Mindanao (10.000 m)
·
Sungai
utama: Cagayan; Pampanga; Agno di Luzon, dan Agusan di Mindanao
3)
Penduduk
Filipina
bernama resmi: Republik Filipina. Pada tahun 2015, penduduk Filipina sebesar
103 juta jiwa, dengan pertumbuhan sebesar -0,1% per tahun. Etnis mayoritas penduduk,
adalah: Filipino atau Mestis (campuran Melayu-Spanyol); Melayu; Spanyol: dan
Moro Negrito. Agama yang paling banyak dianut, adalah: Katolik Roma (85%);
Kristen (5%); Islam (7%); dan Buddha (3%). Penjajahan Spanyol tahun 1520-1898,
banyak memengaruhi kondisi sosial dan budaya rakyat Filipina, diantaranya:
a)
Orang
Filipina sebagian besar beragama Katolik, yang merupakan agama penjajah. Hanya Suku
Moro di Pulau Mindanao dan Pulau Palawan yang sebagian besar beragama Islam.
b)
Banyak
terjadi perkawinan antara orang-orang Spanyol dan orang suku bangsa Melayu yang
disebut orang Mestis atau disebut juga orang Filipino. Oleh karena itu,
nama-nama orang Filipino memiliki banyak kemiripan dengan nama orang bangsa
Spanyol.
Tagalog
merupakan suku utama di Filipina. Bahasa resmi yang digunakan rakyat Filipina
adalah: bahasa Inggris dan bahasa Tagalog.
4)
Perekonomian
Pada
umumnya, rakyat Filipina masih banyak mengandalkan bidang pertanian. Namun
seiring kemajuan teknologi dan kemampuan SDM, telah terjadi pergeseran, yang
tercermin dari meningkatnya pendapatan dari sektor industri. Hasil pertanian
dan peternakan negara Filipina, diantaranya: beras; kelapa; tebu; jagung;
pisang; nanas; mangga; daging babi; daging sapi; telur; dan ikan. Filipina
memiliki tempat penelitian padi terbesar di Asia Tenggara, yang didirikan oleh
IRRI (international rice research institute) dan telah menemukan jenis padi
yang tahan wereng dan angin, yaitu: IR-36 dan IR-38.
Pertumbuhan
ekonomi penduduk Filipina sebesar 6,2% (2015). Perekonomian Filipina dari
sektor industri, berupa: peralatan elektronik; tekstil; obat-obatan; kimia;
produksi kayu; minyak bumi; serta teknologi makanan dan perikanan.
5)
Sumber
Daya Alam
SDA
yang terdapat di Filipina, antara lain: kayu; minyak bumi; nikel; cobalt;
perak; emas; dan perunggu. Sedangkan hasil pertaniannya, berupa: padi; jagung;
kelapa; tebu; pisang; abaca (sisal/serat); tembakau; nanas; dan ikan.
6)
Kerjasama
Filipina
dan Indonesia telah lama menjalin hubungan perdagangan. Indonesia banyak
mengekspor minyak bumi; bijih besi; baja; dan alumunium. Sementara itu, Filipina
mengekspor gula; kopra; dan hasil pertanian/perkebunan lainnya ke Indonesia.
Kerjasama ke-2 negara hingga saat ini telah berkembang dalam hal-hal lain,
misalnya: perjanjian memberantas terorisme di wilayah ke-2 negara.
Kamboja
1)
Identitas
Negara
Nama
Resmi: Republik Rakyat Kampuchea
Ibukota:
Phnom Penh
Bentuk
Pemerintahan: Republik Komunis
Kepala
Negara: Presiden (Dewan Negara)
Kepala
Pemerintahan: Ketua Dewan Menteri (Perdana Menteri)
Dewan
Legislatif: Majelis Nasional
Penduduk:
15,4 juta jiwa (tahun 2015)
Bahasa
Resmi: Khmer, Perancis
Agama
Resmi: Buddha Theravada
Rakyat:
Bangsa Kampuchea atau Kamboja
Mata
Uang: Rie
2)
Keadaan
Alam
a)
Letak
dan Batas Negara
Kamboja terletak pada 100LU-150LU
dan 1020BT-1080BT. Kamboja mempunyai wilayah seluas 181.300 km2.
Batas wilayah Kamboja: di
·
Utara:
Negara Thailand dan Laos
·
Timur:
Vietnam
·
Selatan:
Laut Cina Selatan (Teluk Siam)
·
Barat:
Thailand
b)
Iklim
Kamboja beriklim tropis muson,
dengan musim hujan pada bulan November-Mei. Iklim ini dipengaruhi iklim muson
timur laut, sehingga dalam bulan Januari sebagian besar daerahnya menerima
curah hujan kurang dari 50 mm tiap bulan. Dalam kurun Juni-Oktober, angin
bertiup dari arah laut. Tiupan angin musim barat daya, menyebabkan daerah ini
banyak menerima curah hujan. Daerah Pegunungan Elephant dan Pegunungan
Cardamon, dapat menerima curah hujan sampai dengan 3050 mm per tahun. Dataran
Tonle Sap yang terletak didaerah bayangan hujan, menerima curah hujan kurang
dari 1525 mm per tahun. Suhu rata-rata per tahun di wilayah Kamboja, mencapai
sekitar 270C.
c)
Bentang
Alam
Sampai sekarang, Sungai Mekong
merupakan sungai yang terpenting di Kamboja. Sungai ini melintasi Kamboja dari
utara ke selatan, sepanjang 500 km. Sungai Mekong dapat dilalui kapal-kapal yang
melintas dari delta Sungai Mekong di Vietnam sampai ke Phnom Penh.
Tonle Sap merupakan danau
terbesar di Asia Tenggara yang terletak di Kamboja. Danau ini dihubungkan ke
Sungai Mekong melalui sebuah anak sungai kecil, yang bernama: Tonle Sap
(memiliki nama yang sama dengan danau tersebut). Sungai ini mengalir dari Danau
Tonle Sap ke Sungai Mekong. Namun sepanjang musim hujan, yaitu: bulan
Juni-Oktober, arah aliran Sungai Tonle Sap berbalik dari Sungai Mekong menuju
ke Danau Tonle Sap. Hal ini mengakibatkan banjir yang sangat parah di
daerah-daerah sekitar danau. Pada saat itu, ukuran Danau Tonle Sap bertambah
besar menjadi lebih dari 2X lipat dari ukuran biasanya.
Kamboja tengah merupakan sebuah
daerah yang subur. Pegunungan-pegunungan yang berjajar, membentuk setengah
lingkaran menjadi perbatasan alamiah antara Kamboja dan Thailand. Di sebelah
barat, terdapat Gunung Cardamon. Di sebelah tenggara, Gunung Gajah. Sedangkan
di sebelah utara, terdapat Pegunungan Dankret. Gunung tertinggi di Kamboja,
adalah: Gunung Phnom Aural, yang berada di Pegunungan Cardamon, dengan
ketinggian 1.813 meter.
3)
Penduduk
Kamboja
tergolong negara dengan jumlah penduduk sedikit di Asia Tenggara, yakni: 15,4
juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan sebesar -0,2% per tahun. Kelompok penduduk
yang dominan di Kamboja, adalah: etnis Khmer, sekitar 85% jumlah penduduk
Kamboja. Sisanya, adalah: etnis Vietnam; lalu diikuti etnis Tiongkok; sekitar
100.000 muslim Cham; serta beberapa dari suku primitif. Orang-orang Vietnam
masih mencakup 5% dari jumlah keseluruhan penduduk Kamboja, atau data lain
bahkan 10% dari jumlah penduduk.
Dibandingkan
dengan etnis Vietnam, etnis Tiongkok berintegrasi baik dengan penduduk Khmer.
Sebelum Khmer Merah mengambil alih kekuasaan pada tahun 1975, orang-orang
Tiongkok atau orang-orang Khmer, memainkan peranan yang sangat penting bagi
perekonomian dan politik di Kamboja. Lon Nol, seorang diktator yang menguasai
Kamboja sebelum Khmer Merah, memiliki seorang kakek yang berasal dari Tiongkok.
4)
Perekonomian
Mata
pencaharia penduduk Kamboja bertumpu pada bidang pertanian dengan sistem
pengolahan yang masih tradisional. Industri besar, tidak dimiliki Kamboja.
Perang yang berlangsung di negara tersebut, telah meluluhlantakkan sektor
industri. Kurangnya: SDM yang terampil; bahan mentah; suku cadang; serta
minimnya sarana transportasi dan telekomunikasi, juga menjadi penyebab terpuruknya
sektor industri. Industri yang menjadi andalan di Kamboja, terbatas pada:
industri semen dengan skala yang tidak besar; industri kayu; dan industri
rokok.
Saat
ini seiring dengan kondisi negara yang mulai stabil, perdagangan sudah mulai
menunjukkan peningkatan. Pemerintah terus berupaya mengusahakan penambahan
jalur-jalur transportasi darat, baik jalan raya maupun rel kereta api.
Negara-negara yang menjadi rekan dagang Kamboja, terutama: Rusia; Vietnam; dan
negara-negara sosialis lain. Berdasarkan data tahun 2003, GDP Kamboja telah
mencapai US $ 4,215 pada tingkat harga pasar.
5)
Sumber
Daya Alam
Kamboja
merupakan daerah yang memiliki SDA yang kurang sebanding dengan luas
wilayahnya. SDA paling dominan terdapat pada bidang pertanian. Perang yang
berkepanjangan menyebabkan produksi dari sektor pertanian mengalami penurunan.
Sebelum perang meletus, Kamboja mampu melakukan ekspor beras, tetapi kini
justru mengandalkan beras dari negara lain. Pertanian di negara itu berada
disepanjang Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap. Selain itu, dijumpai di
plato-plato tanah basalt di Provinsi Kompong Cham dan Provinsi Rotanokiri.
6)
Kerjasama
Saat
ini kerjasama yang diikuti oleh Kamboja, yaitu melalui badan-badan PBB,
seperti: ILO; UNESCO; WHO; serta forum kerjasama lain yang dilakukan dengan
suatu negara (bilateral) dan organisasi internasional dalam kawasan regional
ataupun internasional. ASEAN adalah organisasi regional yang diikuti, sementara
organisasi internasional, diantaranya: ESCAP; IAEA; IDA; IBRD; IFC; dan organisasi
lain.
Antara
Indonesia dan Kamboja, terjalin hubungan politik dan keamanan dengan saling
menempatkan duta besarnya. Selain itu, Indonesia juga ikut berperan dalam usaha
menyelesaikan pertikaian di Kamboja melalui Jakarta Informal Meeting dan
pengiriman pasukan Garuda XII tahun 1992 di bawah UNTAC untuk menjaga
perdamaian di Kamboja.
Laos
1)
Identitas
Negara
Nama
Resmi: Republik Demokratik Rakyat Laos
Ibukota:
Vientiane
Bentuk
Pemerintahan: Republik Komunis
Kepala
Negara: Presiden
Kepala
Pemerintahan: Perdana Menteri
Badan
Legislatif: Dewan Nasional
Bahasa
Resmi: Lao; Perancis; Inggris
Agama
Resmi: Buddha, Animisme
Rakyat:
Orang Lao atau Bangsa Lao
Penduduk:
6,9 juta jiwa (tahun 2915)
Mata
Uang: Kip
Hari
Kemerdekaan: 2 Desember
Lagu
Kebangsaan: Pheng Kat Lao (Lagu Nasional Lao)
2)
Keadaan
Alam
a)
Letak
dan Batas Negara
Letak astronomis Laos 140LU-220LU
dan 1000BT-1070BT, dengan batas-batas sebagai berikut:
·
Sebelah
barat, berbatasan dengan: Thailand dan Birma/Myanmar
·
Sebelah
utara, berbatasan dengan: Tiongkok dan Vietnam
·
Sebelah
timur, dengan: Vietnam
·
Sebelah
selatan, dengan: Kamboja
b)
Iklim
Laos beriklim tropis dengan suhu
rata-rata tahunan 260C pada bagian utara, 280C pada
bagian selatan.
Laos memiliki 3 musim, yaitu:
·
Musim
hujan yang panas, terjadi antara bulan Juni-Oktober pada saat adanya pengaruh
angin musim barat daya yang datang ke wilayah itu.
·
Musim
kemarau yang sejuk, terjadi antara bulan November-Februari pada saat angin
bertiup dari arah timur laut.
·
Musim
pancaroba yang kering dan panas, terjadi antara bulan Maret-Mei, pada masa
peralihan antara musim kemarau dan musim hujan.
c)
Bentang
Alam
Laos adalah negara pegunungan,
dengan kawasan hutan tropis yang belum terjamah. Hanya 5% dari lahan mereka
cocok untuk pertanian, namun lahan pertanian yang 5% itu menyediakan sampai 80%
lapangan kerja. Laos memiliki luas wilayah 236.804 km2. Luas dari
wilayah Laos tersebut merupakan ½ bagian dari luas Pulau Sumatera di Indonesia.
Laos merupakan satu-satunya negara
di Asia Tenggara yang jalan masuk ke wilayahnya tanpa melalui laut. Sebagian
besar wilayah Laos adalah daerah pegunungan dan wilayah lainnya merupakan
dataran tinggi. Kawasan Laos terdiri dari 4 kesatuan geografis utama sebagai
berikut:
·
Barisan
pegunungan lipatan dari utara ke selatan yang bertopografi kasar. Pada bagian
utara barisan pegunungan, lipatannya terpotong-potong. Puncak gunung tertinggi
berada pada Gunung Phou Bia (2.820 m). Adapun datarannya ada pada daerah plato
Xiangkhoang;
·
Lereng
barat Pegunungan Annam;
·
Plato
Bolovens; dan
·
Daerah
lembah Sungai Mekong.
Sungai Mekong merupakan urat nadi
dari negara Laos, yang memiliki panjang 1.800 km. Hampir sebagian dari panjang keseluruhannya
melewati wilayah Laos dan membuat perbatasan dengan Thailand.
3)
Penduduk
Laos
adalah satu dari beberapa negara komunis yang masih tersisa di dunia. Sejak
jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Laos tetap bertahan dengan paham komunisme
sambil berupaya menyesuaikan diri dengan perubahan politik dunia yang cepat.
Jumlah penduduk negara Laos bila dibandingkan dengan beberapa negara Asean, termasuk
yang paling kecil. Penduduk Laos tahun 2015 berjumlah 6,9 juta jiwa, dengan
pertumbuhan -0,3% per tahun. Kurang dari 50% penduduknya memeluk agama
Konghucu; 34% menganut kepercayaan suku; 2% Kristen; dan lain-lain mencapai 6%.
Bahasa nasional yang digunakan adalah: bahasa Laos. Adapun bahasa keduanya,
yaitu: Inggris; Vietnam; dan Prancis.
Etnis
bangsa yang banyak ditemukan, yaitu: etnis Laosian (60%); suku gunung 35%; dan
suku lainnya hanya 5%. Orang Laos banyak tinggal di dataran rendah di pinggiran
sungai. Orang Meo dan Yao, keturunan dari Tiongkok bagian selatan, banyak
tinggal didaerah pegunungan dan memanfaatkan lahan untuk pertanian dengan
sistem tebang bakar. Tingkat pendidikan Laos telah mengalami banyak perubahan
ke arah lebih baik, meskipun kuantitasnya masih rendah. Hampir 40% penduduk
Laos, masih buta huruf.
4)
Perekonomian
Pertanian
merupakan kegiatan ekonomi utama yang menyerap lebih dari 72% tenaga kerja.
Luas lahan pertanian 932.000 hektar dan dimanfaatkan untuk budidaya tanaman
padi dan jagung, terutama di Provinsi Xiangkhoang dan Houphan.
Sarana
transportasi, belum banyak. Sarana telekomunikasi juga masih sedikit. Hal ini
membuat laju perdagangan, berjalan kurang lancar. Ekspor utama Laos berupa
barang tambang, seperti: bijih timah; kayu; kapas; kopi; kapur barus; dan
kulit. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, diantaranya:
beras; minyak bumi; mesin-mesin; barang elektronika; dan barang-barang konsumsi
lain. Pusat perekonomian Laos terdapat disepanjang Sungai Mekong yang memiliki
banyak dermaga pelabuhan. GDP Laos mencapai angka 12.043 ribu pada harga pasar.
5)
Sumber
Daya Alam
Sumber
daya hutan di Laos telah mengalami penurunan secara signifikan. Diperkirakan,
Laos tinggal memiliki luas hutan 130.000 km2. Dari jumlah itu,
70.000 km2 saja yang memiliki nilai jual. Namun demikian, Laos mampu
melakukan ekspor hasil hutan ini ke negara lain. Sumber daya yang menjadi
andalan Laos hampir sama dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, yaitu:
dari sektor pertanian. Selain itu, sektor perikanan; peternakan; dan
pertambangan juga memberikan kontribusi yang cukup besar bagi devisa negara.
6)
Kerjasama
Dalam
tata pergaulan dengan negara lain, Laos banyak melakukan kerjasama yang
berkaitan dengan kegiatan ekonomi, seperti: ekspor dan impor. Dilain pihak,
kerjasama yang dilakukan Laos juga sudah lebih berkembang dalam bidang-bidang
lain, baik di level regional maupun internasional.
Sebagai
anggota Asean, Laos turut aktif dalam kegiatan kerjasama tersebut, misalnya:
KTT Asean ke-10 yang dilaksanakan di Viantiane. Beberapa organisasi
internasional yang diikuti Laos, diantaranya: ASEM; FAO; IBRD; IDA; IFC; UNDP;
UNIDO; ILO; UNESCO; WHO; APEC; dan lain-lain. Indonesia dan Laos menjalin
hubungan kerjasama yang baik dengan menempatkan duta besarnya. Selain itu, Laos
juga terlibat kerjasama pada forum ASEAN.
Malaysia
1)
Identitas
Negara
Nama
Resmi: Federation of Malaysia
Ibukota:
Kuala Lumpur
Bentuk
Pemerintahan: Monarki Konstitusional
Kepala
Negara: Yang Dipertuan Agong Sultan Abdul Halim Muadzam Shah
Kepala
Pemerintahan: Perdana Menteri, Najib Tun Razak
Bahasa
Resmi: Melayu, Cina, Tamil, Inggris
Agama
Resmi: Islam, Konghucu, Tao, Buddha, Hindu, Kristen
Penduduk:
30,8 juta jiwa (tahun 2015)
Mata
Uang: Ringgit atau Dolar Malaysia (MS)
Lagu
Kebangsaan: Negaraku
Hari
Kemerdekaan: 31 Agustus 1957
Maskapai
Penerbangan: Malaysia Airline System (MAS)
Bandar
Udara: Kuala Lumpur (KLIA)
2)
Keadaan
Alam
a)
Letak
dan Batas Negara
Secara geografis, Malaysia
berbatasan dengan: Laut Cina Selatan; Indonesia; Selat Singapura; Singapura;
Selat Malaka; dan Thailand. Malaysia terletak diantara 10LU-70LS
dan 1000BT-1200BT.
Batas-batas wilayah negara
Malaysia:
·
Sebelah
utara, berbatasan dengan: Thailand dan Laut Cina Selatan
·
Sebelah
timur, berbatasan dengan: Laut Sulu dan Laut Sulawesi
·
Sebelah
selatan, berbatasan dengan: Pulau Kalimantan dan Kepulauan Riau
·
Sebelah
barat, berbatasan dengan: Selat Malaka dan Pulau Sumatera
b)
Iklim
Malaysia memiliki iklim tropis,
yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi, rata-rata 260-800 mm sepanjang
tahun. seperti wilayah lain di Asia Tenggara, keadaan iklim itu dipengaruhi
angin muson. Temperatur harian rata-rata, adalah: 210C-320C
di daerah pantai, dan 120C-250C di daerah pegunungan.
c)
Bentang
Alam
Berdasarkan pembagian daerah,
Malaysia dibagi menjadi 2 daerah yang berada pada 2 pulau yang berbeda. Malaysia
Barat, terletak di Semenanjung Malaka (Asia); dan Malaysia Timur ada di Kalimantan
Utara.
Topografi Malaysia barat diliputi
bentukan pegunungan dengan puncak tertinggi di Gunung Tahan yaitu 2.189 m.
Titiwangsa merupakan pegunungan terpanjang di Malaysia (483 km) yang membentang
dari perbatasan Malaysia dengan Thailand sampai dengan negara bagian Malaka. Di
wilayah ini, tanahnya tidak begitu subur. Oleh karena itu, lahan banyak
digunakan sebagai area perkebunan dengan jenis tanaman yang homogen, seperti:
kelapa sawit. Dataran rendah di Malaysia barat terletak di sisi timur dan sisi
selatan. Dataran rendah di timur Pegunungan Tahan (Johor; Selangor; Kedah;
Kelantan; dan Pahang), terdiri dari: rawa-rawa; hutan lebat; dan tanah yang
tandus.
Dataran pantai Malaysia timur,
umumnya sempit dan berawa-rawa serta sungai-sungai yang pendek dan
berkelok-kelok. Wilayah Malaysia bagian timur, mempunyai relief yang kasar.
Pada daerah Serawak, gunung-gunung bukan merupakan pegunungan vulkanis. Di
daerah Sabah saja gunung-gunung merupakan pegunungan vulkanis. Titik tertinggi
dari gunung-gunung di Malaysia timur, terletak di puncak Gunung Kinabalu.
Secara geografis, Malaysia
terdiri atas 2 bagian/wilayah, yaitu:
1.
Malaysia
bagian barat, terletak di Semanjung Malaya yang terdiri atas 11 negara dalam
bentuk kesultanan: 1) Selangor; 2) Negeri Sembilan; 3) Johor; 4) Pahang; 5) Perak;
6) Kelantan; 7) Trengganu; 8) Kedah; 9) Perlis; 10) Malaka; dan 11) Penang.
2.
Malaysia
bagian timur, terletak di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan Indonesia
terdiri atas 2 negara bagian: 1) Serawak dan 2) Sabah.
3)
Penduduk
Penduduk
Malaysia 30,8 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan 0,3% per tahun. Penduduk
Malaysia, terdiri atas: orang Melayu 50%; Tiongkok 37%; India 11%; sisanya
adalah: orang-orang Eurasia; Eropa; dan keturunan bangsa lain. Bahasa yang
digunakan, yaitu: bahasa Malaysia. Bahasa tersebut hampir sama dengan bahasa
Indonesia, karena keduanya sama-sama berakar pada bahasa Melayu. Namun, bahasa
Inggris juga sering digunakan sebagai bahasa nasional.
Kepadatan
penduduk Malaysia tahun 2015, mencapai 3.321 jiwa per km2. Penduduk
Malaysia lebih dari 50% beragama Islam, disusul: agama Buddha 12%; kepercayaan
Tiongkok (Taoisme) 7%; sisanya, yaitu: Kristen, Hindu, serta agama lainnya.
Undang-undang yang diberlakukan di Malaysia banyak mengambil hukum-hukum yang
diterapkan oleh ajaran Islam. Oleh karena itu, di Malaysia dikenal: hukuman
rajam; cambuk; dan hukum gantung, bagi orang yang melakukan pelanggaran hukum
yang berat. Hukum tersebut diberlakukan bagi siapa saja yang melakukan
pelanggaran di wilayah kedaulatan negara Malaysia.
4)
Perekonomian
Sebagai
negara agraris, perekonomian utama Malaysia juga banyak bergantung pada hasil
pertanian. Lebih dari separuh penduduk Malaysia, bekerja dibidang pertanian.
Diversifikasi pertanian (usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman
pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian),
belum banyak dilakukan penduduk. Dalam bidang perkebunan, tenaga kerja yang
digunakan banyak berasal dari Indonesia.
Malaysia
merupakan negara yang cepat kembali pulih dari krisis moneter yang melanda
kawasan Asia Tenggara beberapa tahun lalu. Hal ini ditunjang kebijakan
pemerintah yang menganjurkan rakyat untuk mencintai produk dalam negeri. Dengan
demikian, produk-produk dari asing yang membanjiri kawasan Asia Tenggara, bisa
diambil-alih oleh produk-produk dalam negeri. Namun bukan hanya faktor
penggunaan produk dalam negeri saja, tetapi juga ada banyak hal yang dilakukan
untuk memulihkan dan menstabilkan ekonomi.
Sumber
devisa terbesar bagi negara, masih mengandalkan penjualan barang tambang minyak
dan gas, ditambah hasil perkebunan karet yang melimpah. Kegiatan ekspor dan
impor di Malaysia, banyak dilakukan melalui pelabuhan laut terbesar, yaitu:
Port Swetenham.
5)
Sumber
Daya Alam
Sama
seperti negara-negara sebelumnya, Malaysia memiliki lahan pertanian dan
perkebunan serta hutan yang cukup luas. Hasil pertanian terutama untuk memenuhi
kebutuhan pokok, seperti: padi dan sayur-mayur. Hasil utama dari bidang
perkebunan, yaitu: karet dan kelapa sawit. Sebanyak 40% kebutuhan karet dunia,
disuplai oleh Malaysia. Kayu merupakan komoditas yang banyak dihasilkan dari
hutan.
Pada
bidang pertambangan, Malaysia merupakan penghasil timah terbesar di dunia.
Barang tambang lain yang dihasilkan, yaitu: bauksit; batu bara; besi; tembaga;
emas; dan perak. Usaha pemerintah yang sungguh-sungguh juga nampak pada
peningkatan pemanfaatan SDA untuk dikelola oleh negaranya sendiri sebagai
sumber bahan mentah sehingga diharapkan mengurangi ketergantungan pada negara
lain. Dengan kemampuan pengelolaan bahan baku sendiri, Malaysia dalam beberapa
tahun terakhir telah mengembangkan pabrik otomotif.
6)
Kerjasama
Dalam
level internasional, Malaysia terlibat dalam kerjasama diberbagai bidang,
seperti: hubungan diplomatik; kerjasama ekonomi; kebudayaan; ketenagakerjaan;
dan pendidikan.
Malaysia
merupakan salah satu negara yang turut dalam pendirian kerjasama regional
ASEAN. Selain itu, terlibat aktif dalam beberapa organisasi internasional,
seperti: ADB; ASEM; ESCAP; FAO; IBRD; IDA; IFC; IMF; ILO; UNESCO; WHO; WIPO;
dan APEC.
Indonesia
menjalin hubungan kerjasama dengan Malaysia dalam berbagai bidang, misalnya:
bidang diplomatik; ekonomi yang berwujud dalam kegiatan ekspor dan impor; serta
bidang sosial ketenagakerjaan.
Myanmar
1)
Identitas
Negara
Nama
Resmi: Pyee Daung Su Socialist Thamada Myanma Naigan (Republik Sosialis Uni
Myanmar)
Ibukota:
Yangon (dulu Rangon)
Bentuk
Pemerintahan: Republik
Kepala
Negara: Presiden
Kepala
Pemerintahan: Perdana Menteri
Badan
Legislatif: Dewan Rakyat
Bahasa
Resmi: Myanmar, Inggris, dialek lokal
Hari
Kemerdekaan: 4 Januari
Agama
Resmi: Buddha, Islam, Hindu, Kristen, dan kepercayaan animisme
Rakyat:
dahulu disebut bangsa Burma, sekarang bangsa Myanmar
Jumlah
Penduduk: 55 juta jiwa (tahun 2014); 52,1 juta jiwa (tahun 2015)
Lagu
Kebangsaan: Kaba Makye (Tanah negaraku yang bebas)
Mata
Uang: Kyat
2)
Keadaan
Alam
a)
Letak
dan Batas Negara
Secara astronomis, Myanmar terletak
antara 110LU-280LU dan 920BT-1010BT.
Luas wilayah Myanmar 678.036 km2. Adapun batas negara, meliputi:
Sebelah utara: Tiongkok
Sebelah selatan: Laut Andaman
Sebelah barat: Teluk Benggala
Sebelah timur: Laos dan Thailand
b)
Iklim
Berdasarkan letak lintangnya,
Myanmar terbagi dalam 2 musim, yaitu: bagian selatan beriklim tropis, dan
bagian utara beriklim subtropis. Di wilayah Myanmar disekitar Khatulistiwa,
suhu udara rata-ratanya sedang; bagian tengah suhu rata-ratanya tinggi; dan
bagian utara suhu udaranya dingin karena
terdapat pegunungan tinggi, yaitu: Pegunungan Himalaya. Iklim Myanmar
dapat digambarkan sebagai iklim muson tropis. Hal ini ditandai dengan pengaruh
musim hujan yang kuat; mendapatkan penyinaran matahari yang cukup; tingkat
curah hujan yang tinggi; dan kelembapan yang tinggi sehingga cuaca dirasa
kurang nyaman. Perkiraan suhu tahunan rata-rata 220 sampai 270C
sepanjang tahunnya.
Curah hujan tertinggi terjadi di
pegunungan Arakan Yoma. Di daerah pedalaman, termasuk plato Shan, curah hujan
rata-rata adalah: 1300 mm-1900mm per tahun. Dataran tinggi Mandalay, merupakan
zona kering. Curah hujan yang jatuh di suatu tempat, tergantung relief serta
jarak tempat tersebut dari garis pantai.
c)
Bentang
Alam
Negara Myanmar terbentuk dari dua
lipatan pegunungan di sebelah barat, dan sebuah patahan blok di sebelah timur.
Keduanya berjajar dari utara ke selatan. Jajaran sebelah barat mencakup deretan
pegunungan Letha; Bukit Chin; dan pegunungan Arakan Yoma yang diliputi
hutan-hutan lebat. Pada daerah perbatasan dengan India dan Bangladesh, ditutupi
jalur pegunungan yang terpisah satu sama lainnya oleh lembah yang sangat dalam.
Dataran rendah membentang
mengikuti alur Sungai Irawadi dan Sungai Sithang sampai ke pedalaman Mandalay.
Dataran tersebut merupakan dataran rendah alluvial yang letaknya diapit 2 jalur
pegunungan barat dan timur. Hampir separuh wilayah Myanmar terletak di lembah
Sungai Irawadi dan cabang-cabangnya. DAS Irawadi bermuara di Laut Andaman.
Disalah satu bagian dataran rendah ini, terdapat plato Shan dengan ketinggian
mencapai 900 mdpal.
Dari arah timur laut, mengalir
Sungai Salween yang melintasi plato Shan melalui lembah yang sempit. Di bagian
paling utara Myanmar yang berbatasan dengan Tiongkok, terdapat gunung tertinggi
Myanmar yaitu: Gunung Hkakabon Razi.
3)
Penduduk
Penduduk
Myanmar berjumlah 52,1 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan sebesar -0,1% per
tahun. Dalam bidang pendidikan, Myanmar menghadapi masalah yang sama dengan
negara-negara berkembang lainnya, yaitu: tingkat pendidikan yang umumnya masih
rendah. Penduduk Myanmar terdiri dari beberapa kelompok etnis. Dewasa ini,
etnis Tibet Burma mencapai 72% dari jumlah keseluruhan penduduk Myanmar. Etnis
ini dianggap sebagai pewaris peradaban bangsa-bangsa Pyus dan Mon yang
menempati wilayah sekitar dataran rendah Irawadi. Kelompok suku lain ialah:
Shan (9%); Karen (7%); Tiongkok (3%); dan India (2%). Komunikasi sehari-hari
menggunakan bahasa resmi, yaitu: Bahasa Burma. Adapun alat tukar uang,
digunakan uang Kyat. Mayoritas penduduk Myanmar memeluk agama Buddha (85%).
Inilah sebabnya penduduk Myanmar banyak yang tinggal disekitar kuil-kuil
Buddha. Sisanya, penduduk Myanmar memeluk agama Kristen; Islam; Hindu;
kepercayaan suku; dan lain-lain.
4)
Perekonomian
Produk-produk
ekspor andalan Myanmar, adalah: beras; kacang-kacangan; ikan dan udang; bahan
mineral; kayu; karet; batu perhiasan; dan gas. Adapun produk-produk impor,
antara lain: baja; mesin dan suku cadang kendaraan bermotor; semen; minyak
mentah; bahan baku kimia; dan pupuk.
Pertanian
merupakan aktivitas ekonomi yang penting. Kira-kira 65% penduduk Myanmar,
bermata pencaharian sebagai petani. Industri-industri yang muncul, kebanyakan
didirikan dengan berbasis pada sektor pertanian (agro-based industry).
Bidang-bidang lain telah mulai dikembangkan, seperti: pertambangan dan
peningkatan hasil industri perikanan dan peternakan. Semua kegiatan industri
yang berskala besar, dikendalikan oleh pemerintah.
5)
Sumber
Daya Alam
SDA
utama Myanmar berasal dari hasil pertanian; perkebunan; perikanan; dan
pertambangan. Hampir di setiap wilayah Myanmar, lahan-lahan dimanfaatkan untuk
pertanian. Kegiatan pertanian yang dilakukan, mulai dari tebang bakar dengan cara
membuka hutan; pertanian tadah hujan; sampai diversifikasi pertanian. Beras
merupakan komoditas utama, disusul teh yang menghampar di plato Shan dan
tembakau dibagian utara; tebu; dan sayur-sayuran. Tanah di zona kering
dimanfaatkan untuk tanaman jagung; kapas; wijen; dan gandum.
Hasil
perikanan paling banyak diusahakan di daerah Myanmar bagian pantai barat. Di
Kota Manhin dan Hanthawaddy, terdapat pusat penelitian perikanan. Sedangkan di
Mergui, didirikan sekolah perikanan. Karet; kayu jati; dan kayu besi, merupakan
hasil utama dari perkebunan. Dalam pengolahan perkebunan ini, para pemilik
perkebunan biasanya memanfaatkan gajah sebagai tenaga bantuan untuk mengangkut
hasil kayu dari perkebunan menuju tepian sungai. Setelah itu, dihanyutkan
mengikuti arus sungai. Hasil dari pertambangan di Myanmar, diantaranya: minyak
bumi di Chauk dan Penangyung; gas alam di Chauk; timah dipertambangan
Tenasserin; serta jenis-jenis mineral atau barang tambang lainnya.
6)
Kerjasama
Sebagai
negara yang sedang berkembang, Myanmar mulai meningkatkan kerjasama dengan
negara-negara lain dalam ikatan kerjasama bilateral; regional; maupun
internasional serta multilateral. Kerjasama ini mencakup berbagai bidang,
diantaranya: ekonomi; kebudayaan; pertahanan dan keamanan; teknologi; serta
bidang-bidang yang lain. Sampai tahun 2003, Myanmar tercatat sebagai anggota:
ASEAN; ADB; ESCAP; ACU; FAO; IBRD; IDA; IFC; ILO; IMF; WTO; UNESCO; UNIDO;
UNICEF; EALAF.
Singapura
1)
Identitas
Negara:
Nama
Resmi: His Chia P’o (Cina Mandarin); Republik Singapura (Melayu); Singapore
Kudiyarasu (Tamil); Republic of Singapore (Inggris).
Ibukota:
Singapura
Luas:
697 km2
Penduduk:
5,5 juta jiwa (tahun 2015)
Bentuk
Pemerintahan: Republik
Kepala
Negara: Presiden, sekarang Tony Tan Keng Yam
Kepala
Pemerintahan: Perdana Menteri, sekarang Lee Hsien Loong
Bahasa
Resmi: Melayu; Cina; Tamil; Inggris.
Agama
Resmi: Buddha; Tao; Konghucu; Hindu; Islam; Kristen
Mata
Uang: Dolar Singapura
Lagu
Kebangsaan: Majulah Singapura
Maskapai
Penerbangan: Singapore Airlines (SIA)
Hari
Kemerdekaan: 9 Agustus 1965
Bandar
Udara: Payalebar, Changi
2)
Keadaan
Alam
a)
Letak
dan Batas Negara
Singapura terletak
pada: 1011’LU-1027’LU dan 103039’BT-10405’BT.
Singapura secara langsung berbatasan dengan Selat Johor disebelah barat dan
utara; serta Selat Singapura di sebelah timur dan selatan. Secara geografis,
Singapura memiliki beberapa pulau kecil, diantaranya: Pulau Tekong Besar,
Sentosa, dan Pulau Ubin.
b)
Iklim
Singapura beriklim tropis;
lembab; dan banyak turun hujan. Suhu rata-rata harian berkisar antara 210-320C,
dan curah hujan rata-rata 2.438 mm/tahun. Hujan berlangsung dari bulan
November-Maret seiring datangnya angin muson timur laut yang basah. Pada bulan
April-September, terjadi angin muson dari barat daya yang kering. Hujan lebih
banyak berlangsung di daerah-daerah perbukitan, terutama dibagian tengah.
c)
Bentang
Alam
Keadaan alam negara Singapura,
pada umumnya relatif datar. Akan tetapi di beberapa tempat, dijumpai
perbukitan. Sungai-sungai yang ada, pendek-pendek dan turun dataran tinggi yang
curam. Bentuk sungai yang demikian dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga
listrik dan irigasi, sedangkan sungai di dataran rendah dimanfaatkan sebagai
sarana transportasi. Keadaan fisik Singapura, meliputi:
(1)
Bagian
tengah agak ke utara merupakan perbukitan dengan puncak bukit agak membulat.
Beberapa bukit itu, adalah: bukit Timah (178 m); bukit Gombak (133 m); bukit
Panjang (154 m); dan bukit Mandai (129 m).
(2)
Bagian
timur berupa dataran rendah dan dataran alluvial serta sebagian rawa-rawa.
(3)
Daerah
barat daya memiliki relief yang bergelombang diliputi oleh rawa-rawa dan
lembah-lembah yang kering, namun ada juga yang dialiri sungai. Pada igir
lembah-lembah tersebut, terhampar bukit-bukit kecil, seperti: bukit Faber;
bukit Pasir Panjang; dan bukit Sesop. Adapun sungai-sungai yang dijumpai,
diantaranya: Jurong; Kranji; Singapura; Cua Chu Kang; dan sungai Ulu Panda.
Beberapa bentang alam menonjol
lainnya, antara lain:
Titik tertinggi: Gunung Timah
(178 m)
Titik terendah: Paras Laut
Sungai utama: Sungai Ulu Pandan
3)
Penduduk
Penduduk
Singapura berjumlah 5,5 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan sebesar 1,4% per
tahun. Sebagian besar penduduk Singapura adalah keturunan Tiongkok (78%); orang
Melayu (14%); orang India (7%); dan sisanya suku bangsa yang lain. Kepadatan
penduduknya mencapai 80.270 per km2, dengan tingkat pertumbuhan
penduduk 1,4% per tahun. Agama Buddha merupakan keyakinan paling banyak yang
dianut rakyat Singapura, disusul: Islam; Taoisme; Kristen; dan Hindu.
Mata
pencaharian penduduk Singapura, kebanyakan disektor industri. Target oriented
dan kompetisi yang tinggi, menyebabkan penduduk Singapura banyak menghabiskan waktu
untuk bekerja.
4)
Perekonomian
Letak
Singapura yang strategis dalam jalur transito perdagangan (distribusi berbagai
produk dari berbagai negara) dan lalulintas laut (pusat dan pangkalan operasi
pelayaran ke negara lain) serta lalulintas udara dunia, memberi keuntungan bagi
Singapura. Semua kemajuan teknologi dan informasi dari belahan dunia, dapat
segera diterima dan diadopsinya. Selain itu, pajak-pajak yang diterimapun
semakin bertambah. Oleh sebab itu, jalur transito ini menjadi sumber devisa
yang sangat besar bagi Singapura.
Seperti
telah dijelaskan dengan singkat di atas, penduduk kebanyakan melakukan kegiatan
dalam sektor industri. Singapura merupakan pelopor industri di kawasan Asia
Tenggara, bahkan menjadi negara yang mempunyai kekuatan industri terbesar di
dunia. Sarana prasarana yang modern, telah menjadi bagian dari kehidupan
penduduk Singapura. Industri yang dikembangkan di Singapura, meliputi:
elektronika; bahan kimia; keuangan dan perbankan; turisme (pariwisata); dan
perdagangan.
Mitra
dagang utama Singapura (tujuan ekspor), yaitu: Malaysia (mencapai 17,4%);
Amerika Serikat (15,3%); Hongkong (9,2%); dan sisanya tersebar di negara-negara
diseluruh belahan dunia termasuk Indonesia.
5)
Sumber
Daya Alam
Singapura
bukanlah negara yang kaya SDA. Oleh karena itu, Singapura mengembangkan
negaranya pada sektor pariwisata dan perdagangan. Hampir semua daerah di
Singapura dimanfaatkan untuk dunia pariwisata sehingga mampu mendongkrak
perekonomiannya. Pertambangan dan pertanian yang menjadi andalan dari beberapa
negara di Asia Tenggara, tidak dimiliki oleh Singapura dalam jumlah yang cukup
besar. Namun demikian, letak Singapura yang strategis di jalur persilangan
lalulintas (transito) dunia, merupakan sumber devisa yang besar bagi negara.
6)
Kerjasama
Kerjasama
yang dikembangkan Singapura, lebih banyak bergerak dalam sektor ekonomi.
Singapura merupakan salah satu negara pendiri Asean, bersama: Indonesia;
Malaysia; dan Thailand. Sumber bahan mentah industri, banyak didatangkan dari
negara-negara di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pada forum-forum
internasional, Singapura banyak mengambil peranannya, seperti di: APEC; WTO;
ADB; badan-badan PBB; dan lain-lain.
Kerjasama
perdagangan dengan Indonesia berupa disepakatinya kawasan teritori Batam
sebagai daerah yang terbuka bagi industri-industri Singapura.
Thailand
1)
Identitas
Negara:
Nama
Resmi: Muang Thai atau Prathet Thai/Kerajaan
Ibukota:
Bangkok
Luas:
513.120 km2
Penduduk:
65,1 juta jiwa (tahun 2015)
Bentuk
Pemerintahan: Kerajaan Konstitusional
Kepala
Negara: Raja Vajiralongkorn (menggantikan Raja Bhumibool Adulyadej)
Kepala
Pemerintahan: Perdana Menteri (saat ini Prayuth Chan-ocha)
Bahasa
Resmi: Thai, Inggris, Cina, Melayu, bahasa-bahasa suku
Agama
Resmi: Buddha, Islam, Kristen, animisme
Mata
Uang: Bath Thailand
Lagu
Kebangsaan: Pleng Chard Thai
Kota-kota
Penting: Bangkok, Thonburi, Nakon, Ratchasima, Ubonratcthami, Chiangmai, Hat
Yai.
2)
Keadaan
Alam
a)
Letak
dan Batas Negara
Terletak diantara 60LU-210LU
dan 970BT-1060BT.
·
Sebelah
utara berbatasan dengan Myanmar dan Laos
·
Sebelah
barat berbatasan dengan Myanmar
·
Sebelah
timur berbatasan dengan Kamboja dan Laos
·
Sebelah
selatan berbatasan dengan Malaysia (dan Teluk Thailand)
b)
Iklim
Thailand beriklim tropis dengan
temperature rata-rata 260C di musim hujan sekitar bulan Januari.
Adapun di awal musim kemarau sekitar bulan Juli, suhu rata-rata 280C.
Di bagian utara, udaranya lebih dingin dengan curah hujan lebih besar
dibandingkan bagian lainnya, yaitu: 1500 mm tiap tahun. Musim kering di bagian
timur, terjadi pada bulan November-Februari yang dipengaruhi angin dari daratan
Tiongkok.
Daerah bagian selatan mengalami
musim hujan pada bulan Mei-Oktober yang mendapat pengaruh dari angin muson
Samudera Hindia. Adapun pada musim panas, kondisi paling kering terjadi pada
bulan Februari-Mei.
c)
Bentang
Alam
Jarak terjauh utara-selatan
sekitar 150 km, dan jarak terjauh timur-baratnya 800 km. Topografinya berupa
permukaan tanah yang dilewati aliran sungai-sungai yang berliku-liku dibagian
tengah; dataran tinggi di timur laut; hutan dan pegunungan serta bukit-bukit
disebelah utara; dan wilayah selatan kebanyakan berupa bukit-bukit. Daerah yang
menjadi pusat kegiatan atau jantungnya negara Thailand pada dasarnya berupa
dataran rendah di daerah aliran Sungai Chao Phraya. Daerah ini paling subur dengan
irigasi serta kanal yang baik. Kota Bangkok berada di dataran rendah ini. Di
Thailand bagian utara, terbentang barisan pegunungan dengan ketinggian
rata-rata 1.200 m di atas permukaan laut, yang di tengah-tengahnya terdapat
Lembah Ping; Lembah Wang; Lembah Yom; dan Sungai Nan. Sebagian besar daerah
pegunungan ini diliputi hutan hujan tropis yang banyak menghasilkan kayu-kayu
yang memiliki nilai jual tinggi, seperti: kayu jati. Namun akhir-akhir ini,
hutan-hutan tersebut semakin berkurang seiring dengan semakin maraknya
penebangan secara liar oleh masyarakat. Daerah Doi Inthanon yang memiliki
ketinggian 2.595 mdpal, merupakan daerah tertinggi yang terletak di barat laut
Thailand.
Wilayah timur laut Thailand
terdiri dari dataran tinggi yang disebut dataran tinggi Khorat dengan
ketinggian rata-rata 200 m. Tanah didaerah ini kurang subur; berpasir; dan
jarang turun hujan, kecuali pada saat musim hujan dari bulan Juni sampai
Oktober. Daerah ini jarang memiliki daerah pertanian, karena selain faktor
kesuburan tanah dan kurangnya curah hujan, banyak wilayahnya berupa padang
rumput dan semak belukar. Wilayah timur laut ini merupakan wilayah yang
pembangunannya lambat dan kurang dikenal.
Sepanjang bagian selatan dari
timur laut Thailand sampai bagian timur laut Thailand, dibatasi garis pantai
timur. Secara administratif wilayah ini berdiri sendiri, tetapi secara
geografis memang masuk dalam wilayah timur laut Thailand. Wilayah ini terkenal
sebagai wilayah terkaya ke-2 setelah wilayah pusat dataran rendah Thailand.
Sebagian wilayah selatan
Thailand, masuk dalam gugusan Pegunungan Malaya (Malay Peninsula) dengan
topografi berupa pegunungan dengan tanah teras. Wilayah ini sedang dikembangkan
sebagai daerah pariwisata. Wilayah ini juga menghasilkan kekayaan alam yang paling
penting, yaitu: timah dan karet. Pegunungan yang penting di Thailand: Doi
Inthanon 2.595 m; Doi Pha Ham Pok 2.297 m; Doi Luang 2.195 m; Doi Suthep 2.185
m; dan Doi Pha Cho 2.024 m.
Sungai yang paling penting di
Thailand, yaitu:
·
Di
barat daya: Chao Phraya (365 km) dan Pasak (513 km)
·
Di
timur laut: Mekong (4.335 km, hanya sebagian di Thailand), Chi (442 km), Mun
(673 km)
·
Di
utara: Ping (590 km), Wang (335 km), Yom (555 km), Nan (672 km)
·
Di
barat dan selatan: Maeklong (140 km), Petchburi (170 km), Tapi (214 km),
Pattani (165 km)
3)
Penduduk
Penduduk Thailand berjumlah 65,1
juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan 0%. Sebagian besar (75%) berasal dari suku
bangsa Thai. Sisanya: orang-orang Tiongkok (14%); Melayu; dan Mongolia yang
berkulit kuning (11%). Pada tahun 2002 jumlah penduduk Thailand telah mencapai
lebih dari 62 juta jiwa. Bahasa Siam atau Thai, merupakan bahasa nasional.
Penduduk Thailand kebanyakan memeluk agama Buddha (lebih dari 94%). Oleh karena
itu, disana banyak ditemukan pagoda, yaitu: tempat ibadah pemeluk agama Buddha.
Hanya sebagian kecil penduduk penduduk dekat perbatasan Malaysia memeluk agama
Islam dan beberapa agama yang lain tersebar diseluruh Thailand. Sama halnya
dengan Indonesia, lebih dari 80% penduduk Thailand bermata pencaharian sebagai
petani.
4)
Perekonomian
Seperti telah disebutkan di atas,
perekonomian Thailand sangat tergantung pada bidang pertanian dengan beras dan
karet sebagai komoditas utamanya. Selain itu juga dihasilkan: kelapa; tembakau;
sutera; kapas; dan berbagai jenis tanaman dan buah-buahan. Pertanian yang
dilakukan telah mengalami usaha-usaha diversifikasi dan menerapkan teknologi.
Kalian pernah mendengar jambu Bangkok; apel Bangkok; nangka Siam; dan jenis
buah yang lain? Bagaimana ukuran dan rasa dari buah-buahan tersebut? Jauh lebih
besar dari ukuran buah-buahan yang sama yang ada di Indonesia dan terasa lebih
manis. Itu semua merupakan hasil rekayasa teknologi yang digunakan para petani.
Sektor pertambangan; peternakan;
dan hasil alam lainnya juga memberikan kontribusi yang cukup besar bagi devisa
negara. Thailand telah mulai memasuki dunia industri yang lebih maju
dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Hasil industri utamanya,
yaitu: semen; kertas; dan gula. Industri perakitan kendaraan bermotor dan mobil,
sudah mengambil posisi yang strategis sebagai sumber devisa non-migas.
Kerja keras pemerintah dalam
meningkatkan sarana dan prasarana pariwisata disertai peningkatan pelayanan
yang lebih baik, turut mendongkrak perekonomian Thailand. Hingga saat ini, Thailand
menjadi salah satu negara tujuan wisata di daerah tropis. Pantai Pattaya
merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Thailand. Keramahan penduduk dan
keunikan peninggalan sejarah dan kegiatan penduduknya, menjadi daya tarik
tersendiri dalam dunia pariwisata.
5)
Sumber
Daya Alam
Thailand merupakan negara
terbesar ke-4 penghasil timah di dunia. Selain timah, terdapat juga minyak bumi
dan worfram sebagai hasil dari SDA barang tambang. Padi adalah komoditas ekspor
yang memberikan devisa cukup besar bagi negara. Selain itu, hasil pertanian
yang banyak dihasilkan adalah: jagung; ketela pohon; tembakau; kopra; dan
karet. Wilayah paling utara Thailand, dijuluki sebagai: Golden Triangle
(segitiga emas), dan merupakan salah satu penghasil opium terbesar di dunia. Selain
mengandalkan hasil pertambangan dan pertanian, peternakan juga banyak
dikembangkan, seperti: peternakan sapi dan kerbau. Ikan hiu dan ikan gergaji,
merupakan hasil tangkapan dari perairan laut oleh kebanyakan nelayan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah
Thailand giat memberdayakan kekayaan dan keindahan alamnya melalui industri
pariwisata. Pantai timur, selain berkembang dengan baik sebagai pusat
perindustrian, juga memiliki prasarana pariwisata yang lengkap. Daerah ini
terkenal sebagai penghasil buah durian dan mangga, juga penghasil batu-batuan
(batu delima dan batu safir).
Tambang utama: gas alam;
tungsten;
6)
Kerjasama
Hubungan
kerjasama yang dijalin Thailand tidak hanya kerjasama bilateral regional dalam
wadah Asean, tetapi juga aktif menjalin kerjasama yang lebih besar dengan
cakupan negara yang lebih luas. Kerjasama yang dilakukan tidak semata-mata
hanya dalam bidang ekonomi, seperti: kegiatan ekspor impor, tetapi juga telah
meningkatkan pada berbagai bidang kehidupan, seperti: perdamaian dunia, dengan
turut mengirimkan pasukan bersenjata ke daerah-daerah konflik atas nama PBB.
Keaktifan dalam kerjasama internasional ditunjukkan dengan mengikuti beberapa
organisasi, seperti: ASEAN; ADB; ASEM; ESCAP; FAO; IBRD; IDA; IFC; IMF; ILO;
UNESCO; WHO; WIPO; APEC; dan lain-lain.
Kerjasama
perdagangan Indonesia dengan Thailand, meliputi kegiatan ekspor dan impor.
Thailand mengekspor: beras; yute; gula; dan kapuk, sedangkan Indonesia
mengekspor: kayu dan pesawat terbang.
Vietnam
1)
Identitas
Negara:
Nama
Resmi: Cong Hoa Xa Hol Chu Viet Nam (Republik Sosialis Vietnam)
Ibukota:
Hanoi
Bentuk
Pemerintahan: Republik Komunis
Kepala
Negara: Ketua Dewan Negara
Kepala
Pemerintahan: Perdana Menteri
Bahasa
Resmi: Vietnam, selain itu digunakan bahasa Perancis, Cina, Inggris, Khmer
Agama
Resmi: Buddha, Kong Hu Chu, Kristen, Islam
Mata
Uang: Dong. Uang kertas Vietnam terdiri dari satuan 200 Dong, 500 Dong. (1 Dong
= 10 Hao)
Hari
Kemerdekaan: 2 Juli 1976
Lagu
Kebangsaan: Tien Quan Ca
2)
Keadaan
Alam
a)
Letak
dan Batas Negara
Di sebelah barat, Vietnam
berbatasan dengan: Teluk Siam; Laos; dan Kamboja. Di sebelah utara berbatasan
dengan Cina, serta di sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Laut Cina
Selatan. Secara astronomis, Vietnam terletak antara 230LU-90LU
dan 1050BT-1090BT. Luas wilayahnya adalah 513.120 km2.
b)
Iklim
Seperti yang sudah diterangkan
sebelumnya, Vietnam memiliki 2 daerah iklim yang berbeda. Daerah bagian utara,
beriklim sedang. Dan di daerah bagian selatan, iklimnya tropis atau panas.
c)
Bentang
Alam
Vietnam merupakan salah satu negara
yang berada di kawasan Asia Tenggara yang menempati wilayah seluas 325.000 km2.
Ibukotanya adalah Hanoi. Bentuk negaranya Republik Sosialis, sedangkan lagu
kebangsaannya For Ward Soldier. Vietnam hanya berukuran 6,25% luas wilayah
kesatuan Indonesia. Vietnam mempunyai 2 zona iklim, yakni: iklim sedang di
utara dan iklim tropis di bagian selatan.
Secara geografis, Vietnam terdiri
dari 5 wilayah:
·
Daerah
pegunungan utara yang mencapai ketinggian 3.000 meter
·
Delta
Sungai Merah (dimana Hanoi terletak)
·
Barisan
Pegunungan Annam, yang berhubungan dengan Vietnam Utara dan Vietnam Selatan
·
Garis
pesisir pantai yang sempit antara Barisan Pegunungan Annamite dan Laut Cina
Selatan
·
Delta
Sungai Mekong disebelah selatan Vietnam
Sejumlah ciri fisik/bentang alam
Titik tertinggi : Puncak Fansipan
(3.143 m)
Titik terendah : Paras Laut
Sungai utama : Sungai Mekong dan
Merah
Kota utama : Hanoi; Ho Chi Minh;
Haipong; Cholon; Hue; dan Danang.
3)
Penduduk
Penduduk Vietnam berjumlah
sekitar 91,7 juta jiwa pada tahun 2015, dengan pertumbuhan 0%. Vietnam
merupakan negara berpenduduk nomor 2 terbesar di Asia Tenggara setelah
Indonesia. Secara etnis, Vietnam menjadi negara yang homogen di Asia Tenggara.
90% penduduknya orang Vietnam. Meskipun begitu, terdapat banyak etnis
minoritas, meskipun tidak sebanyak di Myanmar dan Indonesia. Sekitar 85% dari 7
juta penduduk etnis minoritas Vietnam termasuk etnis minoritas asli; wilayah
tempat tinggal mereka adalah barisan pegunungan Vietnam. Kelompok yang terbesar
adalah: rumpun Thai dan Hmong. Berbeda dengan di Burma, etnis minoritas di
Vietnam tidak memiliki keinginan yang kuat untuk menjadikan negara bagiannya
mempunyai kekuasaan. Ada sekitar 1 juta etnis China tinggal dipusat kota
dibagian selatan kota. Sejak kaum komunis mengambil-alih kekuasaan, orang-orang
Tiongkok mendapat larangan keras, menggambarkan fakta bahwa etnis Tiongkok
memainkan peranan dominan pada sistem kapitalis komunis sebelum kaum komunis
mengambil-alih kekuasaan.
4)
Perekonomian
Produk Domestik Bruto (PDB)
Vietnam mencapai titik tertinggi pada tahun 2014, yakni: US $ 186,20 miliar
(World Bank dari Tradingeconomics, 2015). Pertumbuhan ekonomi Vietnam sejak
tahun 2015, tumbuh 6,28%. Angka ini menyaingi negara-negara lain di Asean.
Banyak media memprediksi, Vietnam akan menggantikan Tiongkok sebagai primadona
di Asia. Tahun 2014 Vietnam adalah eksportir terbesar ke Amerika Serikat
se-Asean. Sementara itu investasi asing di dalam negeri, mengalami peningkatan
setiap tahunnya hingga sekarang. Berbagai produsen dunia, saat ini, banyak yang
memindahkan pabriknya dari China/Tiongkok ke Vietnam, seperti: perusahaan
raksasa elektronik asal Korea, Samsung Electronics.
Vietnam terus berusaha untuk
memandu jalannya pembangunan ekonomi melalui kebijakan Doi Moi yang menjamin
perkembangan yang sehat dari perekonomian dan pembangunan daerah yang seimbang.
Namun demikian, kebijakan ekonomi Vietnam ini melahirkan distribusi kekayaan
yang tidak merata, terutama didaerah pedesaan. Jutaan petani diusir dari tanah
mereka karena perluasan modal. Di tahun 1990-an, hampir semua rumah tangga di
perdesaan (91,8%) punya tanah. Di tahun 2010, hampir seperempat dari mereka
(22,5%) menjadi petani gurem dan tak bertanah. Kebijakan upah murah menjadi
salah satu penarik lainnya bagi para investor. Dalam beberapa tahun terakhir,
kenaikan upah minimum di Vietnam mencapai 21% namun masih tergolong kecil,
yakni: hanya 73 US$ atau Rp 700 ribu per bulan. Pemulihan ekonomi Vietnam ini
ditopang aktivitas dibidang industri pengolahan; manufaktur; elektronik; dan
pembangunan. Penawaran didalam negeri, terus mengalami pemulihan. Investasi dan
konsumsi perseorangan, terus membaik.
5)
Sumber
Daya Alam
Vietnam terkenal dengan irigasi
yang baik. Oleh sebab itu, bidang pertanian masih menjadi salah satu bidang
yang memberikan kontribusi cukup besar bagi rakyatnya. Hasil pertanian utama,
yaitu: buah-buahan; sayur-sayuran; ubi jalar; jagung; tebu; teh; dan kopi.
Hasil dari peternakan masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,
sedangkan perikanan memberikan sumbangan bagi devisa negara melalui kegiatan
ekspornya. Pelabuhan laut yang terkenal di Vietnam, berada di Teluk Tonkin.
Vietnam memiliki luas hutan 13,2 juta hektar yang diliputi oleh: jati; kayu
hitam; dan kayu merah.
SDA yang tidak dapat
diperbaharui, berupa barang-barang tambang sebagai berikut:
·
Antrasit.
Banyak ditemukan di Quang Yen, sebelah utara Hanoi. Endapan tersebut hingga
saat ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Daerah lain yang memiliki
endapan antasit, adalah: Phan Me dan Tungengguang.
·
Batubara.
Ditemukan di daerah Nong Son, sebelah utara Danang.
·
Bijih
Besi. Ditambang dan diolah, di: Thai Nguyen; Than Hoa; Vinh; dan Hatinh.
·
Barang-barang
tambang lain, seperti: fosfat di Cao Cai; timah di Tinh Tuc; grafit di Lao Kav;
dan emas di Bong Mieu.
·
Hasil
pertanian padi; karet; jagung; tebu; tepung tapioca; teh; kopi; tembakau;
buah-buahan; dan sayuran (hortikultura).
6)
Kerjasama
Vietnam
merupakan salah satu negara anggota Asean yang pernah menjadi tuan rumah KTT
Asean yang ke-6 pada 1998. Kerjasama bilateral antara Indonesia dan Vietnam
sudah terjalin sejak Vietnam masih mengalami perang saudara, dengan mengirimkan
pasukan garuda di bawah bendera PBB. Disamping itu, Indonesia pernah
menyediakan salah satu pulaunya, yaitu: Pulau Galang di Riau, sebagai kamp
pengungsi Vietnam. Hingga saat ini, perkampungan bekas pengungsi di Pulau
Galang masih banyak menyisakan peninggalan para manusia perahu dari Vietnam,
baik itu dalam bentuk benda-benda, seperti: rumah tinggal yang khas; kuil,
sampai adat istiadat.
Saat
ini Vietnam menjadi anggota beberapa organisasi internasional, seperti: ASEM;
FAO; IBRD; IDA; IFC; IMF; MIGA; UNDP; UNCTAD; GSPT; UNIDO; ILO; UNESCO; WHO;
dan APEC.
Aktivitas
Kelompok
Agar
kalian lebih memahami tentang negara-negara di Asean, kerjakan aktivitas
kelompok berikut ini.
Aktivitas
3: kerjakan dan diskusikan bersama kelompokmu.
1.
Buatlah
satu kelompok bersama 4 temanmu
2.
Sediakan
kertas 4 lembar kertas asturo berwarna; spidol berwarna; lem; gunting; dan
gambar semua peta negara Asean
3.
Setelah
mempelajari karakteristik
4.
Dari
kesamaan dan perbedaan tersebut,
5.
Buatlah
peta konsep, presentasikan di depan kelas
B.
Interaksi
Antarnegara-negara Asean
1.
Pengertian,
Faktor Pendorong, dan Penghambat Kerjasama
Kalian
tentunya tahu mengenai kegiatan Sea Games yang diadakan setiap 2 tahun sekali.
Apakah latar belakang dan tujuan diadakannya Sea Games? Apakah terdapat bentuk
kerjasama dalam pelaksanaannya?
Hubungan
antarnegara Asean semakin diperlukan, seiring dengan munculnya berbagai macam
kebutuhan yang berbeda-beda dari tiap-tiap negara anggota. Kebutuhan sosial;
politik; ekonomi; maupun bidang lainnya, menuntut suatu negara untuk berperan
aktif dengan melakukan kerjasama antarnegara ataupun dengan dunia
internasional. Organisasi internasional kemudian dibentuk guna mengatasi dan
meminimalisasi masalah yang dapat ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam
berbagai bidang. Contohnya: Association of South East Asian Nations (ASEAN)
yang merupakan salah satu organisasi internasional yang bersifat kawasan atau
region. Dapat disimpulkan bahwa kerjasama adalah menjalin hubungan antara 2
negara atau lebih, demi mencapai suatu kesepakatan.
Terdapat
faktor pendorong dan penghambat dalam kerjasama, sebagai berikut.
a.
Faktor
Pendorong
Setidaknya
ada 2 faktor pendorong terbentuknya kerjasama, yaitu: didasari kesamaan ataupun
perbedaan potensi alam yang dimiliki oleh suatu negara.
1)
Kesamaan
dan Perbedaan Sumber Daya Alam
Kesamaan SDA antara beberapa
negara, dapat mendorong terbentuknya kerjasama antarnegara. Sebagai contoh:
beberapa negara penghasil minyak bumi, membentuk suatu kerjasama yang diberi
nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries). Perbedaan sumber
daya pangan di setiap negara Asean juga, melahirkan kerjasama. Indonesia
mengekspor hasil pertanian ke Singapura. Indonesia juga mengimpor beras dari
Myanmar dan Thailand untuk memenuhi kebutuhannya.
2)
Kesamaan
dan Perbedaan Wilayah (Kondisi Geografis)
Karena kesamaan letak geografis,
beberapa negara di suatu kawasan pada umumnya mengadakan kerjasama untuk
menjaga stabilitas dan keamanan negara. Contoh: negara-negara yang terletak di
wilayah Asia Tenggara, membentuk kerjasama melalui organisasi Asean.
b.
Faktor
Penghambat
Beberapa
faktor penghambat kerjasama di kawasan Asean, antara lain:
1)
Perbedaan
Ideologi
Faktanya, saat ini hamper tidak
ada negara Asean yang menutup diri dari kerjasama antarnegara Asean.
2)
Konflik
dan Peperangan
Kondisi konflik dan peperangan
yang terjadi di dalam negeri maupun antara negara mengganggu stabilitas
negaranya sehingga akan menghambat kerjasama.
3)
Kebijakan
Protektif
Suatu negara yang menerapkan
kebijakan yang bertujuan melindungi kepentingan dalam negeri dan meningkatkan
daya saing. Misalnya: tidak menerima impor hasil pertanian, karena dapat
mempengaruhi kondisi pendapatan hasil pertanian di dalam negerinya. Dampak
kebijakan ini juga dapat mempengaruhi hubungan antarnegara sehingga memnghambat
kerjasama yang harmonis.
4)
Perbedaan
Kepentingan Tiap-tiap Negara
Kerjasama dibutuhkan bagi
perkembangan dan masa depan negara di dunia. Akan tetapi dalam kerjasama
antarnegara, tiap-tiap negara memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan ini
dapat menghambat kerjasama yang harmonis.
2.
Bentuk-bentuk
Kerjasama (Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan, dan Perkembangannya)
Silahkan
kalian baca dan pahami artikel di bawah ini terlebih dahulu.
Wawasan
Interaksi
dan Kerjasama Antarnegara-negara Asean
Pada
tahun 2003, Komite Asean untuk Penanganan Bencana (Asean Committee on Disaster
Management/ ACDM) secara resmi dibentuk dengan mandat mempersiapkan program
kerja beserta prioritas kegiatan yang kemudian dikenal sebagai Program Regional
Asean untuk Penanganan Bencana (Asean Regional Programme on Disaster
Management/ ARPDM). ARPDM membuat kerangka kerjasama antarnegara Asean dan juga
dengan Mitra Wicara dan organisasi internasional untuk periode 2004-2011.
Rangkaian program terpadu ARPDM mencakup 5 komponen inti dan mencakup lebih
dari 29 kelompok kegiatan. Ke-5 komponen inti dimaksud, adalah:
1.
Pembentukkan
Kerangka Penanganan Bencana Regional Asean;
2.
Peningkatan
Kapasitas;
3.
Pertukaran
Informasi dan Sumber Daya;
4.
Peningkatan
Kolaborasi dan Penguatan Kemitraan;
5.
Peningkatan
Pengetahuan, Kesadaran, dan Advokasi Publik.
Kejadian
tsunami telah mendorong negara-negara anggota Asean untuk menata kembali dan
memperkuat kerjasamanya di bidang penanganan bencana. Masalah penanganan
bencana, tidak dapat lagi hanya dilakukan di tingkat sektoral, tetapi harus
melibatkan seluruh sektor terkait. Tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga
regional bahkan melalui kerjasama internasional bila memang diperlukan. Dalam
kaitan ini, Pemerintah Indonesia telah mengambil inisiatif untuk
menyelenggarakan Pertemuan Khusus Para Pemimpin Asean pasca gempa dan tsunami
(KTT Tsunami) di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2005. KTT Tsunami antara lain
telah menghasilkan pernyataan bersama, yang dikenal dengan nama: Deklarasi
Jakarta, yaitu Deklarasi tentang Aksi untuk Memperkuat Bantuan Darurat,
Rehabilitasi, Rekonstruksi, dan Pencegahan atas Dampak Bencana Gempa Bumi dan
Tsunami.
Bagaimana
pendapatmu tentang interaksi dan kerjasama antarnegara-negara Asean dalam
artikel tersebut?
Interaksi
dan kerjasama antarnegara-negara Asean semakin berkembang seiring dengan
munculnya berbagai kebutuhan setiap negara anggota. Kebutuhan sosial; politik;
ekonomi; dan bidang-bidang lainnya, menuntut suatu negara untuk berperan aktif
melakukan kerjasama antarnegara. Hal ini yang terkadang menimbulkan
permasalahan sebagai akibat dari keinginan masing-masing negara untuk
mendapatkan dan mewujudkan kepentingan nasionalnya. Organisasi internasional
kemudian dibentuk guna mengatasi dan meminimalisasi masalah yang dapat
ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam berbagai bidang.
a.
Bentuk
Kerjasama di Bidang Sosial dan Budaya
Kerjasama
antarnegara-negara Asean dalam bidang sosial dilakukan agar tercipta kerukunan
dan kemajuan bersama. Setiap negara anggota Asean diminta berperan aktif dan
ikut serta dalam upaya kerjasama guna mendukung kesejahteraan negaranya
sendiri. Kerjasama dalam bidang sosial dan budaya dilaksanakan oleh COSD
(Committee on Social Development). Beberapa bentuk kerjasama di bidang sosial negara-negara
anggota Asean, antara lain sebagai berikut.
1)
Bidang
pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan
rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran (upah) yang wajar;
2)
Membantu
kepada kaum wanita dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan;
3)
Menanggulangi
masalah-masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan badan-badan
internasional yang bersangkutan;
4)
Pengembangan
SDM;
5)
Peningkatan
kesejahteraan;
6)
Program
peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan);
7)
Pertukaran
budaya dan seni, juga festival film Asean ;
8)
Penandatanganan
kesepakatan bersama di bidang pariwisata Asean (Asean Tourism Agreement/ATA);
serta
9)
Penyelenggaraan
pesta olahraga 2 tahun sekali melalui SEA-Games.
b.
Bentuk
Kerjasama di Bidang Politik dan Keamanan
Kerjasama
politik ini ditujukan untuk menciptakan keamanan; stabilitas; dan perdamaian
antarnegara di Asean. Kerjasama ini menyepakati adanya ZOPFAN; traktat
persahabatan dan kerjasama (Traktat Treaty of Amity and Cooperation/TAC in
Southeast Asia); dan kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara (Traktat
Treaty on Southeast Asian Nuclear Weapon Free Zone/SEANWF). Selain itu,
kerjasama dalam bidang politik, menciptakan Asean Regional Forum (ARF) untuk
membahas kasus-kasus terkini yang menjadi perhatian Asean. Beberapa contoh
nyata kerjasama politik dan keamanan, adalah:
1)
Traktat
Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Assistance in
Criminal Matters/MLAT).
2)
Konvensi
Asean tentang Pemberantasan Terorisme (Asean Convention on Counter
Terrorism/ACCT).
3)
Pertemuan
Para Menteri Pertahanan (Asean Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan
mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerjasama
di bidang pertahanan dan keamanan.
4)
Penyelesaian
sengketa Laut Cina Selatan.
5)
Kerjasama
pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme;
perdagangan obat terlarang; pencucian uang; penyelundupan dan perdagangan
senjata ringan dan manusia; bajak laut; kejahatan internet; dan kejahatan
ekonomi internasional.
6)
Kerjasama
di bidang hukum; bidang migrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan
antarparlemen.
c.
Bentuk
Kerjasama di Bidang Pendidikan
Kerjasama
bilateral maupun multilateral di bidang pendidikan terus dilakukan oleh
negara-negara Asean demi tercapainya tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di
Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing internasional. Contoh bentuk
kerjasama negara-negara Asean dalam bidang pendidikan:
1)
Asean
Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur Denpasar, Sabtu 8/12/2012 dengan
tema Asean Community 2015: Teacher Professionalism for Quality Education dan
Humanity. Pada pertemuan ini, hadir organisasi guru dari: Indonesia; Brunei
Darussalam; Malaysia; Filipina; Singapura; Thailand; Vietnam; serta Korea
Selatan.
2)
Penawaran
beasiswa pendidikan. Contohnya: Singapura memberikan beasiswa latihan
mengelolaan jasa pelabuhan udara; kesehatan dan keselamatan kerja industri;
komunikasi bahari; dan lain-lain. Contoh lain: Indonesia memberikan beasiswa
pendidikan kedokteran; bahasa; dan seni, kepada pelajar negara-negara anggota
Asean dan kawasan negara berkembang.
3)
Negara-negara
Asean memanfaatkan beasiswa untuk belajar diberbagai universitas di
negara-negara Asean dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh Asean Japan
Scholarship Fund (Dana Beasiswa Asean-Jepang).
4)
Olimpiade
di bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia Tenggara. Contoh:
Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015.
Aktivitas
Individu
Kerjakan
tugas berikut ini di buku tugasmu.
Dari
penjelasan materi mengenai kerjasama negara-negara di Asean, silahkan kalian
cari bentuk kerjasama yang dilakukan oleh negara-negara Asean dalam waktu dekat
ini, kemudian analisis apakah Indonesia berperan dan ikut serta dalam kerjasama
tersebut.
3.
Pengaruh
Kerjasama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya dan Pendidikan terhadap
Kehidupan di Asean
a.
Pengaruh
Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan
Ekonomi di Negara Asean
Para
pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara
pada akhir 2015. Kesepakatan ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat
serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing.
Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk memperluas
lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pasar tunggal ini disebut
dengan istilah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Secara bertahap MEA membuka
peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara
anggota Asean. Selain itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional,
seperti: dokter; ahli keteknikan; guru; akuntan; dan lain-lain. Bentuk
interaksi ini akan membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai
jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau kekurangan SDM-nya.
Kondisi
tersebut menuntut semua penduduk di Asia Tenggara dapat bersaing untuk menjadi
tenaga kerja di negara-negara Asean. MEA membuka pasar dan lapangan kerja yang
semakin bersaing sehingga berpengaruh terhadap penyiapan SDM. Pendidikan yang
berkualitas menjadi modal persaingan dalam menghasilkan lulusan yang mempunyai
pengetahuan; sikap; dan keterampilan yang terbuka berpikiran global. Kegiatan
ekonomi, berupa: produksi; distribusi; dan konsumsi, semakin luas dan bersaing
bebas antarnegara Asean.
b.
Pengaruh
Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan
Sosial di Negara-negara Asean
Kehidupan
sosial, sangatlah dinamis. Kondisi dan status sosial masyarakat Asia tenggara
yang berbeda dan hidup berdampingan, terkadang memunculkan pertentangan karena
perbedaan kepentingan. Masalah-masalah kemanusiaan banyak terjadi akibat
interaksi sosial yang masih dipengaruhi sekat-sekat kepentingan.
Pada
tahun 2015 ribuan pengungsi warga Myanmar membanjiri negara-negara tetangga,
yaitu: Malaysia; Thailand; dan Indonesia, dengan menggunakan perahu. Pengungsi
ini kemudian dikenal, sebagai: manusia perahu.
Asean
menghimbau negara-negara anggotanya agar menerima untuk sementara para manusia
perahu itu atas pertimbangan kemanusiaan. Migrasi ini berpengaruh terhadap
dinamika jumlah kependudukan suatu negara, baik bagi yang mengungsi ataupun
negara tujuan pengungsi. Selain itu, menimbulkan interaksi sosial, seperti:
simpati dan empati antarpengungsi dan penduduk setempat daerah pengungsian.
c.
Pengaruh
Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan
Budaya di Negara-negara Asean
Kebudayaan
adalah salah satu dari 3 pilar utama Asean dalam proses mengarah ke tujuan
membangun komunitas pada tahun 2015. Konferensi ke-6 Menteri Kebudayaan dan
Kesenian Asean di Kota Hue Vietnam 19-20 April 2014, menegaskan tekad semua
Negara Asean tentang: satu komunitas bersama; visi bersama; dan jati diri
bersama.
Seiring
dengan perjalanan selama 47 tahun, kerjasama budaya Asean telah mengalami
perkembangan dan perubahan, yang menonjolkan kebudayaan sebagai faktor yang
penting bagi pembangunan komunitas Asean secara berkesinambungan. Banyak
kegiatan hingga saat ini telah atau sedang dilaksanakan, misalnya: membangun
Kota Budaya Asean; Perkemahan Pemuda Asean; dan Jaringan Kota Kuno Asean.
Beberapa
aktivitas lain yang dilakukan sebagai dampak pengaruh perubahan komitmen kebudayaan
Asean, antara lain sebagai berikut:
1)
Festival
Budaya Asean (FBA)
FBA
2013 digelar di Kota Purwakarta Jabar tanggal 29 Juni 2013. Kegiatan ini diikuti
9 negara (minus Singapura), merupakan ajang memperkenalkan kebudayaan Kota dan
Kabupaten Purwakarta ke masyarakat Asean, juga merupakan ajang mempertautkan
dan memperkenalkan kebudayaan sesama negara Asean. Bagi Indonesia, kegiatan ini
merupakan salah satu cara memperoleh devisa dari sektor pariwisata.
2)
Perkemaham
Budaya Serumpun Asean
Perkemahan
budaya serumpun adalah kegiatan perkemahan budaya negara-negara Asean yang di
prakarsai oleh 3 negara, yaitu: Indonesia; Malaysia; dan Brunei Darussalam.
Kegiatan ini bertujuan menanamkan dan meningkatkan pemahaman penghayatan
nilai-nilai budaya bangsa serumpun demi menciptakan ketahanan budaya.
Perkemahan ini diarahkan pada: pembinaan mental dan spiritual; wawasan
kebangsaan budaya; IPTEK; persaudaraan dan persahabatan; peningkatan
keterampilan dan olahraga; serta kepedualian terhadap masyarakat.
Kegiatan
ini sudah beberapa kali berlangsung: tahun 2010 di Sambas; tahun 2012 di
Makassar; dan yang akan datang pada tahun 2017 di Kabupaten Siak. Kegiatan ini
turut mendukung kelestarian dan peningkatan silaturahmi Bangsa Serumpun
Indonesia-Malaysia-Brunei Darussalam. Selain itu, turut serta mewariskan dan
menanamkan nilai-nilai budaya luhur kepada generasi muda
Indonesia-Malaysia-Brunei Darussalam, serta memperkuat komitmen terhadap
suksesnya pendidikan, mendukung program kepariwisataan, khususnya dengan
memperkenalkan budaya daerah sebagai daerah tujuan wisata terpilih dan
spesifik.
3)
Industri
Musik
Musik
merupakan salah satu hasil dari budaya. Saat ini musik sudah menjadi salah satu
cabang industri yang dapat dinikmati oleh siapapun dan dimanapun. Di Asia
Tenggara, jenis musiknya beragam. Di Indonesia, salah satu musik khasnya adalah
musik dangdut. Perkembangan industri musik sangat maju. Konser; festival musik;
dan berbagai even lainnya, menunjukkan hal tersebut.
d.
Pengaruh
Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan
Politik di Negara-negara Asean
Perubahan
dan interaksi antarruang juga dapat berpengaruh terhadap kehidupan politik,
baik antarnegara maupun antarmasyarakat di Asia Tenggara. Beberapa kasus yang
menjadi sorotan, antara lain:
1)
Sengketa
Perbatasan Wilayah
Masalah
perbatasan wilayah, telah menjadi persoalan di beberapa negara Asean, seperti:
kasus Pulau Natuna; kasus Sipadan dan Ligitan; kasus Kepulauan Spratly; Kuil
Preah Vihear; dan Pulau Pedra Branca.
Kasus
Pulau Natuna diawali klaim sepihak oleh Cina tahun 2009 melalui gambar 9 titik
yang ditarik dari Kepulauan Spratly di tengah Laut Cina Selatan, dengan cara
itu mengklaim Pulau Natuna sebagai wilayah Zona Ekonomi Eksklusifnya. Pengaruh
perubahan kebijakan Tiongkok tersebut diprotes Indonesia melalui Komisi Landas
Kontinen PBB. Sampai saat ini, PBB belum memproses hal tersebut. Tiongkok juga
tidak pernah menyinggung isu itu, sehingga hubungan Beijing-Jakarta relatif
tenang. Untuk mencegah agar potensi konflik tidak meluas, lebih dari 20 ribu
personil TNI dikerahkan untuk menjaga perairan Natuna, yang diperkirakan
mengandung cadangan gas terbesar di Asia.
Pulau
Sipadan dan Ligitan yang seharusnya milik Indonesia, diklaim oleh Malaysia.
Mahkamah Internasional mengabulkan klaim tersebut. Pengaruh putusan Mahkamah
Internasional menjadi pelajaran agar Indonesia lebih tertib dan tegas lagi
dalam melakukan inventarisasi batas wilayah, terutama di pulau-pulau terluar.
Saat
ini, Kepulauan Spratly masih menjadi obyek sengketa negara Vietnam; Filipina;
dan Tiongkok. Thailand dan Kamboja juga bersengketa terkait batas wilayah di
Kuil Preah Vihear. Kasus Pulau Pedra Branca diklaim Malaysia, tetapi akhirnya kepemilikannya
jatuh kepada Singapura. Sengketa perebutan wilayah yang mengklaim atau mengakui
kepemilikan suatu wilayah tersebut, terkadang menimbulkan konflik antarnegara,
sehingga perbatasan wilayah sangat sensitif apabila terjadi sengketa.
Negara-negara yang bersengketa tersebut, terus mengupayakan penyelesaian
melalui cara diplomasi.
2)
Pekerja
Migran
Pesatnya
laju globalisasi meningkatkan jumlah pekerja migran dari berbagai negara.
Banyaknya pekerja migran ini memerlukan aturan perlindungan hak dan kewajiban
yang selayaknya disepakati oleh negara-negara asal dan negara-negara tujuan.
Beberapa kasus pekerja migran yang menjadi perhatian negara-negara Asean,
antara lain: kerja paksa tenaga asing dengan biaya murah dan perdagangan
pekerja rumah tangga migran.
Bagi
Asean, kasus tersebut menjadi perhatian tersendiri. Beberapa negara Asean menawarkan
untuk menyusun peraturan terkait sistem: rekrutmen; penempatan kerja; dan besaran
upah yang diberikan.
·
Penguatan
kerangka kebijakan regional bagi perlindungan pekerja migran: Fokusnya adalah
bantuan teknis kepada Kelompok Kerja Asean tentang Pekerja Migran, yang terdiri
dari: serikat perkerja; organisasi non-pemerintah; organisasi pekerja migran
dan akademisi, untuk melakukan advokasi, lobi, menyusun rancangan dan
menyelenggarakan konsultasi regional dan nasional mengenai Deklarasi Asean dan
suatu Instrumen Asean yang bersifat mengikat bagi Perlindungan Tenaga Kerja
Migran, sebagaimana ditetapkan dalam mandat Rencana Aksi Vientiane Asean.
·
Penguatan
Aliansi Regional bagi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (migran) (ADWA):
Fokusnya adalah mendukung jejaring nasional pekerja migran dan pekerja rumah
tangga migran dalam membentuk Aliansi Pekerja Rumah Tangga Asia ditingkat
regional (Asian Domestic Workers Alliance/ADWA) untuk mengadvokasi kesetaraan
HAM dan perlindungan ketenagakerjaan bagi pekerja rumah tangga di Asia.
e.
Pengaruh
Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan
Pendidikan di Asia Tenggara
Ketimpangan
mutu pendidikan antarnegara anggota Asean, menjadi salah satu kendala terbesar
Asean.
Dari
10 negara Asean, terdapat 7.446 perguruan tinggi dengan mutu pendidikan yang
berbeda-beda. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri Asean dalam bidang
pendidikan.
Kualitas
pendidikan dan lulusan yang kompeten merubah paradigma pendidikan disetiap
negara. Objek pelajaran; metode pembelajaran; dan guru yang kompeten menjadikan
masyarakat negara-negara Asean, terutama pelajar, akan mengakses informasi dan
belajar untuk meningkatkan pendidikannya.
Secara
khusus menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, pemerintah Indonesia berupaya memberikan
kesempatan kepada lembaga pendidikan melakukan reformasi menyeluruh dalam sistem
pendidikan. Contohnya: meningkatkan mutu pendidik melalui proses: sertifikasi;
akreditasi; standarisasi pendidikan; peningkatan kesejahteraan pendidik; serta
rekrutmen pendidik yang profesional.
4.
Upaya-upaya
Meningkatkan Kerjasama di Antara Negara-negara Asean
Upaya
meningkatkan kerjasama antarnegara-negara Asean yang telah terbangun melalui
Tiga Pilar Asean dalam rangka pembentukan Masyarakat Asean tahun 2015, terus
ditingkatkan. Tiga Pilar tersebut, yaitu: kerjasama bidang politik-keamanan,
ekonomi, dan sosial budaya.
Peningkatan
kerjasama tersebut memerlukan dorongan, antara lain: kekompakan; konsistensi;
keterbukaan; rasa ke-kita-an (we feeling); saling menghormati; dan
kesetiakawanan sosial (a caring and sharing community); serta dinamis dalam
menjalani kerjasama. Kerjasama yang dibangun harus berfokus pada masyarakat (people-centered
approach) dalam berbagai sektor (multisektor). Dalam pilar sosial budaya,
masyarakat Asean akan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan dibidang:
kependudukan; kemiskinan; ketenagakerjaan; dan kesejahteraan masyarakat. Dalam
memperkuat daya saing kawasan, Asean berkomitmen meningkatkan kualitas SDM dan
kualitas lingkungan hidup. Asean membuka akses yang seluas-luasnya bagi seluruh
penduduk di negara-negara anggotanya diberbagai bidang, seperti: dibidang pendidikan;
kebudayaan; IPTEK; kesehatan; serta lingkungan hidup.
Dalam
bidang politik dan keamanan, Asean terus berupaya meningkatkan kualitas
pelayanan publik melalui peningkatan kemampuan pemerintahan dan pelibatan
masyarakat madani (civil society) dalam pengambilan keputusan. Masyarakat Asean
dapat lebih mengenali keragaman budaya negara anggota; saling menghargai
identitas nasional masing-masing; serta mewariskan sebuah kawasan Asia Tenggara
yang aman; damai; dan makmur, kepada generasi penerus.
Pertemuan
ke-1 Asean Ministerial Meeting on Women di Vientiane Laos, 16-19 Oktober 2012,
telah mengadopsi: Vientiane Declaration on Enhancing Gender Perspective and
Asean Women’s Partnership for Environmental Sustainability. Deklarasi tersebut
merupakan komitmen Asean untuk meningkatkan:
a.
Pengetahuan
dan keterampilan perempuan dalam bidang lingkungan;
b.
Akses,
kepemilikan, dan kontrol terhadap sumber daya; dan
c.
Pembuatan
kebijakan, strategi, dan program mengenai lingkungan berkelanjutan untuk
perempuan terutama yang berasal dari kelompok rentan. Selanjutnya AMMW
menugaskan Asean Commission on Women (AWC) untuk mengimplementasikan deklarasi
tersebut melalui kolaborasi dan koordinasi dengan badan sektoral terkait,
seperti: Asean Senior Officials Meeting on Environment (ASOEN) dan Asean
Committee on Disaster Management (ACDM).
Dengan
berperan dalam kerjasama Asean, Indonesia selayaknya dapat meningkatkan daya
tawarnya. Dalam pilar politik dan keamanan, secara historis, Indonesia adalah
pendiri Asean, sehingga secara politis mempunyai pengaruh yang kuat. Selain
itu, militer Indonesia diyakini masih yang terkuat di Asean. Pilar sosial
budaya menempatkan Indonesia sebagai negara dengan SDM yang banyak dengan usia
produktif yang meningkat. Secara kultural, Indonesia memiliki kebudayaan yang
paling banyak dan beragam diantara negara-negara Asean, sehingga menjadi daya
tarik tersendiri. Pada pilar ketiga, yaitu ekonomi, pertumbuhan Indonesia masih
yang tertinggi, dan produk kreatif yang dihasilkan memiliki daya saing yang
cukup bagus. Dalam pilar ekonomi ini, koperasi dapat dijadikan suatu program
yang menarik, karena sektor menengah ke bawah adalah salah satu komponen
penunjang ekonomi.
Kalian
sebagai penerus bangsa, harus melangkah lebih jauh lagi dengan pembenahan
tiap-tiap lini pilar. Pembenahan itu, meliputi: pembenahan struktur politik;
kekuatan penegak hukum dan militer; penyatuan visi dan semangat kultural;
pembenahan kesejahteraan sosial; dan juga penguatan ekonomi dan daya saing
produk kita.
C.
Pengaruh
Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-negara Asean
1.
Perubahan
Ruang dan Interaksi Antarruang Akibat Faktor Alam
Kondisi
alam dan kondisi sosial negara-negara Asean yang relatif homogen dan saling
membutuhkan, memudahkan interaksi antara satu negara dan negara lainnya.
Interaksi ini terjadi dalam bentuk kerjasama di berbagai bidang. Banyak faktor
yang menimbulkan berbagai bentuk interaksi antara negara tersebut, antara lain;
faktor iklim dan faktor geologi.
a.
Faktor
Iklim
Sebelum
mempelajari materi pada sub-bab ini, cobalah lengkapi tabel berikut ini bersama
2 teman kalian.
No
|
Negara
|
Letak Lintang dan Bujur
|
Iklim Matahari
|
Posisi Negara dari Indonesia
|
1
|
Brunei Darussalam
|
40LU-50LU dan 1140BT-1150BT
|
Tropis
|
Utara
|
2
|
Filipina
|
|||
Sekarang
perhatikan hasil jawabannya dan diskusikan.
o
Berapa
negara Asean yang terletak di utara dan barat daya?
o
Sebutkan
negara Asean yang tidak termasuk iklim tropis!
o
Mengapa
sebagian besar negara-negara Asean beriklim tropis?
Lokasi
negara-negara Asean yang berada diantara Benua Asia dan Benua Australia,
menyebabkan wilayah ini memiliki pola arah angin yang berganti setiap setengah
tahun sekali. Angin ini dinamakan: angin muson timur dan angin muson barat,
masing-masing menyebabkan terjadinya musim kemarau dan musim hujan. Iklim yang
dipengaruhi tiupan angin muson, dinamakan: iklim muson. Selain iklim matahari
dan iklim muson, wilayah negara-negara Asean juga dipengaruhi iklim fisis.
Iklim fisis dipengaruhi keadaan fisik suatu wilayah, seperti: peraian laut;
pegunungan; dan dataran.
Negara-negara
Asean terkadang mengalami perubahan iklim yang tidak terprediksi, sebagai
akibat adanya perubahan pola penggunaan lahan dan perilaku, yang menimbulkan
pemanasan global. Perubahan iklim ini memicu terjadinya bencana alam klimatik
atau bencana alam yang disebabkan kerusakan faktor-faktor iklim.
Dalam
upaya menanggulangi bencana di kawasan Asia Tenggara, Asean melakukan kerjasama
antarnegara anggotanya. Contoh: kerjasama Asean dalam menanggulangi bencana
klimatik, yaitu ketika terjadi kebakaran hutan yang hebat di Sumatera tahun
2015. Malaysia dan Singapura atas nama Asean, memberikan bantuan peminjaman
pesawat pemadam kebakaran. Indonesia dan beberapa negara Asean lain, membantu
Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan tahun 2004.
Berdasarkan
kondisi iklim matahari; fisis; maupun muson, hampir seluruh negara Asean
memiliki kesamaan kondisi. Kondisi iklim yang sama ini, membuat negara-negara
di Asean ini bahu membahu untuk saling membantu.
Aktivitas
Kelompok
Kegiatan
4
1.
Bentuklah
kelompok terdiri atas 3-4 orang.
2.
Diskusikan
mengenai bencana yang terjadi di kawasan Asean akibat faktor iklim. Tuliskan
hasil diskusi kalian pada tabel berikut ini.
Bencana Alam
|
Faktor Iklim yang Berpengaruh
|
Negara-negara Asean
|
Badai Haiyan
|
Tekanan Udara dan Curah Hujan
|
Filipina
|
Badai Topan Nargis
|
||
Banjir
|
Curah Hujan
|
|
Kekeringan
|
||
Kebakaran
|
b.
Faktor
Geologi
Berdasarkan
faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi geologi, seperti: kondisi tanah dan
batuan penyusunnya di bumi, negara-negara Asean berada di daerah tumbukan
antarlempeng. Amatilah gambar berikut ini yang menunjukkan posisi lempeng di
wilayah negara-negara Asean.
Perhatikan
arah pergerakan lempeng yang bertemu di wilayah Asia Tenggara. Negara manakah
yang paling luas mengalami tumbukan? Tumbukan lempeng, identik dengan
kemunculan gunung berapi. Rangkaian gunung di kawasan negara-negara Asean,
dikenal dengan: Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
Aktivitas
Individu
Kegiatan
5
Pasangkan
nama gunung dengan negara tempat gunung tersebut berada.
Nama Gunung
|
Negara
|
a.
Indonesia
b.
Malaysia
c.
Singapura
d.
Thailand
e.
Brunei
Darussalam
f.
Vietnam
g.
Laos
h.
Myanmar
i.
Kamboja
|
Dindawrazi
|
||
Jaya Wijaya
|
||
Kinabalu
|
||
Krakatau
|
||
Bukit Timah
|
||
Doi Inthanon
|
||
Bukit Pagon
|
||
Gamalama
|
||
Pulag
|
||
Fansipan
|
||
Phou Bia
|
||
Konkrumadin
|
||
Phnom Aural
|
||
Tambuyukon
|
Pergerakkan
lempeng yang bertumbukkan, mengakibatkan terjadinya bencana geologis, seperti
gempa bumi. Apabila terjadi di laut atau memengaruhi pergerakan gelombang laut,
gemba bumi dapat menimbulkan bencana tsunami.
Setidaknya
4 dari 11 negara Asean, yaitu: Indonesia; Malaysia; Thailand; dan Myanmar,
pernah mengalami kejadian gempa yang merenggut korban jiwa sangat banyak.
Sebagian besar korban, diakibatkan tsunami yang terjadi setelah gempa
berlangsung. Korban tsunami yang menggemparkan dunia, terjadi di wilayah
Indonesia, yaitu: di Aceh pada tahun 2006. Sama seperti kejadian gempa lain,
negara-negara Asean sebagai organisasi ataupun negara-negara tetangga, melalui
Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusian, memberikan bantuan berupa: kebutuhan
pokok; fasilitas kesehatan; maupun donasi untuk perbaikan lingkungan dalam masa
pemulihan.
c.
Faktor
Ketersediaan Sumber Daya Alam
Pernahkah
kalian mengamati tempat tinggalmu? Apakah ada sesuatu yang dimiliki oleh daerah
tempat tinggalmu yang tidak terdapat di daerah lain? Kondisi yang kalian
rasakan, sama seperti ketersediaan SDA yang ada di negara-negara Asean.
Sebagai
contoh, hampir semua negara-negara Asean memiliki SDA berupa barang tambang,
kecuali Singapura. Negara Singapura yang wilayahnya sangat sempit, memiliki
keterbatasan SDA barang tambang, tetapi menguasai perdagangan dan industri.
Negara-negara Asean yang kaya dengan barang tambang mentah, mengekspornya ke
Singapura untuk diolah menjadi berbagai barang kebutuhan pokok. Negara-negara
Asean yang lain juga melakukan kegiatan yang serupa dengan volume yang
berbeda-beda sesuai kemampuan masing-masing negara.
Daftar
barang tambang yang dimiliki oleh negara-negara Asean ditunjukkan dalam tabel
berikut.
Tabel
Barang Tambang Negara-negara Asean
Negara
|
Barang Tambang yang Dimiliki
|
Indonesia
|
Minyak Bumi, Batu Bara, Timah, Emas, Perak
|
Malaysia
|
Bijih Timah, Bauksit, Bijih Besi, Minyak Bumi
|
Filipina
|
Tembaga, Nikel, Emas, Timber, Seng, Kobalt, Batu
Bara, Krom, Mangan
|
Singapura
|
|
Thailand
|
Timah, Mangan
|
Brunei Darussalam
|
Minyak Bumi, Gas Alam
|
Vietnam
|
Batu Bara, Besi, Timah, Emas, Antimony, Krom,
Fosfat
|
Laos
|
Timah, Briket Batu Bara, Besi, Tembaga, Emas,
Gibs, Belerang
|
Myanmar
|
Timbal, Seng, Perak, Timah, Minyak Bumi, Mangan,
Tungsten, Emas, Batu Mulia, Batu Giok
|
Kamboja
|
Bijih Besi, Batu Bara, Tembaga, Fosfat, Emas
|
Setiap
jenis barang tambang memiliki kegunaan tertentu untuk menunjang kehidupan
masyarakat.
Lakukan
kegiatan 6 untuk lebih mengetahui kegunaan barang tambang yang terdapat di negara-negara
anggota Asean.
Aktivitas
Kelompok
Kegiatan
6
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 3-4 siswa.
2.
Diskusikan
kegunaan dari barang tambang yang terdapat di negara-negara berikut.
3.
Tuliskan
hasilnya dalam tabel berikut.
Negara
|
Barang Tambang
|
Kegunaan
|
Fosfat
|
||
Indonesia
|
||
Minyak Bumi
|
||
Myanmar
|
||
Belerang
|
||
Vietnam
|
||
Gas Alam
|
||
Filipina
|
||
Mangan
|
SDA
tidak hanya berupa barang tambang. SDA hayati dan non-hayati lainnya dapat
dijumpai di negara-negara Asean. Hutan dan laut merupakan contoh lain SDA yang
dimiliki hampir semua negara Asean. Hutan; laut; dan barang tambang, merupakan
SDA yang banyak dieksplorasi untuk menunjang kehidupan setiap negara. Indonesia
memiliki hutan paling luas diantara negara yang lain. Namun laju kerusakan
hutan atau deforestasi di Indonesia juga paling tinggi diantara negara-negara
Asean lainnya. Hasil hutan dari Indonesia dan negara-negara Asean lain,
digunakan sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Salah satu tujuan
ekspornya yaitu ke negara-negara industri, seperti: Singapura.
Perairan
laut di kawasan negara-negara Asean, banyak diekplorasi untuk menghasilkan
devisa atau pendapatan negara. Perikanan; mutiara; rumput laut; sampai barang
tambang, merupakan contoh eksplorasi perairan laut sebagai SDA. Saat ini, perairan
laut banyak yang dikelola sebagai tempat wisata.
Tidak
semua sumber daya yang diperlukan suatu negara, tersedia di negara tersebut.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhannya, negara-negara anggota Asean
melakukan pertukaran SDA dalam kegiatan jual beli. Kegiatan jual beli dan
pertukaran sumber daya ini merupakan bentuk interaksi antarnegara-negara Asean
dengan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
SDA
perlu dilestarikan. Kalian sebagai generasi penerus bangsa, sebaiknya turut
melestarikan SDA yang ada. Lakukanlah kegiatan berikut ini.
Aktivitas
Kelompok
Kegiatan
7
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 2-3 orang.
2.
Diskusikan
langkah apa yang dapat kalian lakukan untuk menanggulangi ataupun mencegah
kerusakan sumber daya hutan dan laut.
3.
Tuliskan
hasil diskusi kalian pada tabel berikut ini.
Jenis Sumber Daya
|
Bentuk Kerusakan
|
Cara Menanggulangi
|
Laut
|
Pencemaran Laut
|
|
Hutan
|
Penebangan Liar
|
|
2.
Pengaruh
Perkembangan Ilmu dan Teknologi terhadap Perubahan Ruang
Perkembangan
ilmu dan teknologi, telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan
manusia. Manusia lebih dimudahkan dalam berbagai hal ketika beraktivitas. Ilmu
yang menghasilkan teknologi komunikasi mengurangi jarak dan waktu dalam
berinteraksi antarpihak. Teknologi yang memiliki peranan besar dalam mengubah
kehidupan manusia dalam berinteraksi adalah: teknologi transportasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi transportasi dimanfaatkan untuk memindahkan
barang dan manusia dari satu tempat ke tempat lain. Teknologi komunikasi dimanfaatkan
untuk bertukar informasi. Teknologi produksi digunakan untuk memproduksi
sandang; pangan; dan papan.
Segala
macam jenis teknologi bermanfaat karena memudahkan pekerjaan manusia. Sebagai
contoh: perhatikan gambar di bawah ini.
a.
Teknologi
Transportasi
Saat
ini berbagai macam bentuk alat transportasi dapat dijumpai, baik di darat;
laut; dan udara. Ilmu dan pengetahuan yang semakin luas telah memungkinkan
perkembangan berbagai macam alat transportasi yang: nyaman; cepat; dan dengan
tingkat keamanan yang tinggi. Kereta cepat monorel; pesawat terbang; dan speed
boat, terus mengalami perbaikan demi kenyamanan penumpangnya. Namun demikian,
alat transportasi tradisional yang belum menggunakan mesin, masih dapat
dijumpai dan bertahan sampai saat ini di negara-negara Asean, seperti: pedati;
delman; dan becak.
Adanya
perkembangan teknologi transportasi, membawa perubahan aktivitas manusia yang
berakibat terhadap perubahan tata kehidupan. Jumlah orang Indonesia yang pergi
ke Malaysia dan Singapura atau sebaliknya, semakin meningkat setiap tahunnya.
Pesawat, bukan lagi alat transportasi yang mahal. Setiap orang dapat menikmati
layanan karena harganya yang terjangkau; cepat; dan nyaman. Kapal laut selain
digunakan sebagai sarana transportasi, juga saat ini digunakan sebagai sarana
wisata. Transportasi darat semakin banyak memberikan alternatif perjalanan.
Perkembangan
sarana transportasi, membutuhkan ruang sebagai sarana ataupun prasarana.
Semakin banyak alat transportasi di darat; laut; ataupun udara, sarana dan prasarana
penunjang seperti perluasan jalan; terminal; bandara; dermaga pelabuhan juga
semakin mendesak pembangunannya.
Pembangunan
prasarana transportasi, akan mengubah kondisi wilayah disuatu negara.
Lahan-lahan produktif, seperti: hutan atau sawah, diubah untuk membangun
jaringan jalan. Dibeberapa negara Asean, rekayasa jaringan lalu-lintas
transportasi darat, sudah sangat canggih. Singapura dan Thailand mengembangkan
jaringan transportasi darat bawah tanah.
Perubahan
penggunaan lahan sebagai sarana transportasi, terjadi juga disekitar bandara.
Lahan yang sebelumnya digunakan sebagai pemukiman atau persawahan, dikonversi
demi perluasan area bandara. Contoh: pembangunan Bandara Suvarnabhumi di
Thailand yang menggantikan Bandara Don Muang; Bandara Luang Prabang di Laos;
Bandara Ninoy Aquino di Filipina; dan lain-lain.
Aktivitas
Kelompok
Kegiatan
8
1.
Bentuklah
kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2.
Pilihlah
salah satu negara Asean.
3.
Identifikasilah
berbagai jenis sarana dan prasarana transportasi darat, air, dan udara di negara-negara
Asean.
4.
Carilah
informasi dari buku, internet, atau sumber lain dan diskusikan kelebihan dan
kekurangan transportasi air.
5.
Tuliskan
hasil diskusimu pada tabel berikut ini:
Alat Transportasi
|
Prasarana Transportasi
|
Benda yang Diangkut
|
Keunggulan
|
Kelemahan
|
Perahu Dayung
|
Dermaga, Sungai
|
Manusia, Barang
|
Tidak tergantung bahan bakar
|
Jarak tempuh pendek, muatan barang sedikit
|
6.
Presentasikan
hasil diskusimu di depan kelas.
b.
Teknologi
Komunikasi
Komunikasi
merupakan cara manusia saling berhubungan atau berinteraksi. Cara berkomunikasi
pertama kali diajarkan oleh ibu kepada anaknya. Bahasa yang diajarkan sang ibu
kepada anaknya, dinamakan: bahasa ibu. Bahasa ibu dapat berupa: bahasa
Indonesia, bahasa Melayu, bahasa Inggris, atau bahasa lainnya.
Ilmu
pengetahuan telah berjasa mengubah perkembangan teknologi komunikasi menjadi
semakin canggih. Teknologi komunikasi memungkinkan informasi dapat menyebar
luas dalam waktu yang singkat. Berbeda dengan keadaan pada masa lalu ketika
komunikasi masih menggunakan surat, yang membutuhkan waktu lama untuk sampai ke
tujuan. Perkembangan teknologi komunikasi sangat menguntungkan karena dapat
mengurangi jarak dan waktu.
Meskipun
demikian, perkembangan teknologi komunikasi dapat juga membawa kerugian, antara
lain: mengurangi intensitas interaksi secara langsung antarmasyarakat.
Lakukan
kegiatan berikut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teknologi informasi.
Aktivitas
Kelompok
Kegiatan
9
1.
Bentuklah
kelompok beranggotakan 3-4 orang.
2.
Diskusikan
mengenai kelebihan dan kekurangan teknologi komunikasi, lalu tuliskan dalam
tabel berikut ini:
Teknologi Komunikasi
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Surat
|
||
Telephone
|
||
Smartphone
|
||
Perubahan
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di Negara-negara Asean sebagai akibat
perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi, dapat dilihat contohnya
dalam berbagai aspek, baik sosial; ekonomi; budaya; maupun keamanan.
1)
Sosial
a)
Bertambahnya
jumlah penduduk dalam waktu singkat;
b)
Kebutuhan
transportasi masal semakin tinggi untuk menghindari kemacetan;
c)
Maraknya
perdagangan manusia;
d)
Kerjasama
luar negeri semakin mudah.
2)
Ekonomi
a)
Bertambahnya
pendapatan negara dari pajak dan pendapatan dari sewa tempat tinggal akibat
munculnya pusat-pusat aktivitas masyarakat, seperti: perbelanjaan, wisata, dan
tempat tinggal yang diperlukan pendatang;
b)
Nilai
barang lokal meningkat seiring permintaan mata uang asing;
c)
Barang-barang
asing semakin mudah dijangkau.
3)
Budaya
a)
Terjadi
akulturasi budaya secara sadar maupun tidak;
b)
Perubahan
sistem nilai dan norma;
c)
Terjadinya
kecenderungan gaya hidup hedonis;
d)
Aliran-aliran
yang bertentangan dengan budaya semakin mudah masuk.
4)
Keamanan
a)
Gangguan
kondisi keamanan suatu Negara semakin rentan;
b)
Narkotika
dan obat terlarang semakin mendapat tempat;
c)
Jaringan
kelompok perusuh antarnegara semakin mudah diorganisir.
3.
Pengaruh
Perubahan Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi
Negara-negara
anggota Asean mulai menerapkan AFTA (Asean Free Trade Area) dalam kehidupan
internasionalnya. Secara ekonomis, pemberlakuan AFTA akan menjadikan kegiatan
ekonomi lebih meluas. Produsen beras seperti Thailand dapat dengan mudah
mengekspor produknya ke: Singapura; Indonesia; dan negara anggota Asean lain,
tanpa dibebani pajak, begitupun sebaliknya. Pilihan konsumsipun semakin banyak,
baik kualitas maupun harganya. Kerjasama negara-negara Asean ini, mendorong
terjadinya perubahan tatanan kerjasama antarnegara dalam bidang ekonomi.
Persaingan dalam kegiatan ekonomi menjadi lebih ketat dengan adanya kompetitor
dari luar negeri.
Kegiatan
produksi yang dilakukan oleh produsen atau pelaku kegiatan produksi suatu
negara Asean, akan dapat dengan mudah dipasarkan ke negara lain dalam lingkup
Asean. Contoh: Indonesia dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh petani dari
Thailand dan Myanmar. Produk elektronik Singapura dapat lebih mudah diperoleh
oleh masyarakat di negara Asean.
Kerjasama
Asean menjadikan proses distribusi menjadi lebih jauh jangkauannya. Barang atau
jasa yang dihasilkan oleh produsen, sampai ke tangan masyarakat (konsumen)
melalui distributor. Perkembangan teknologi transportasi, dapat memperpendek
jarak dan waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan barang atau jasa sampai
ke tangan konsumen. Lautan luas, tidak lagi menjadi penghalang untuk
mendistribusikan barang dan jasa. Kemudahan distribusi ini sangat menguntungkan
pelaku kegiatan ekonomi dan memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan yang
lebih besar.
Kegiatan
distribusi antarnegara dalam bentuk ekspor dan impor yang melibatkan 2 negara
atau lebih, identik dengan pergerakan barang atau jasa antarnegara. Kegiatan
ekspor dan impor ini menunjukkan adanya interaksi antarruang negara yang satu
dengan negara lainnya. Kegiatan produksi dan distribusi, bertujuan memenuhi
kebutuhan masyarakat sebagai konsumen. Konsumen adalah pengguna barang atau
jasa yang telah diproduksi oleh produsen dan didistribusikan oleh distributor.
Untuk
memahami konsep ekspor dan impor, silahkan cermati artikel berikut ini.
Wawasan
Singapura
adalah negara yang mengutamakan sektor perdagangan dan sangat bergantung pada
ekspor dan impor. Ekonomi di Singapura mendapat peringkat sebagai negara yang
paling terbuka di dunia, negara dengan angka korupsi paling sedikit, dan negara
yang paling pro-bisnis. Selain itu Singapura juga termasuk salah satu dari 4
Macan Asia. Pajak Di Singapura, relatif rendah (14,2% dari PDB). Singapura juga
merupakan negara dengan pendapatan per kapita tertinggi ke-3 di dunia. BUMN
memainkan peran besar dalam perekonomian Singapura, dimana negara memegang
saham mayoritas dibeberapa perusahaan besar, seperti: Singapore Airlines;
SingTel; ST Engineering; dan MediaCorp. Investor juga sangat tertarik untuk
berinvestasi di Singapura, karena iklim investasi yang sangat menarik dan suhu
politik yang stabil.
AFTA
memungkinkan setiap orang di negara-negara Asean, untuk dapat mengonsumsi
barang-barang produk luar negeri. Kalian diminta untuk melihat produk yang
digunakan dalam keseharian, seperti barang elektronik. Negara manakah yang
memproduksi barang itu?
4.
Pengaruh
Konversi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan
Interaksi Antarruang
Pernahkah
kalian mendengar negara Singapura melakukan reklamasi untuk memperluas daratan?
Reklamasi adalah alih fungsi lahan pantai menjadi daratan. Reklamasi tersebut
disebut salah satu bentuk alih fungsi lahan yang disebut: konversi lahan.
Biasanya, mengubah area pertanian menjadi area dengan kegunaan lain, misalnya:
menjadi permukiman atau industri. Konversi lahan menjadi fenomena yang sering
dijumpai di negara-negara Asean.
Amati
gambar. Dapatkah kalian membayangkan bagaimana perubahan yang terjadi di daerah
dimana lahannya yang dikonversi?
Konversi
lahan pertanian sering terjadi di negara-negara Asean dengan laju pertumbuhan
penduduk relatif tinggi, seperti: Indonesia; Malaysia; Thailand; Vietnam; Laos;
Kamboja; dan Filipina. Konversi terjadi terutama di daerah pinggiran kota
ataupun area persawahan yang letaknya berdekatan dengan fasilitas umum,
seperti: di dekat pasar. Konversi lahan pertanian bersifat menular, artinya:
ketika satu petak lahan telah dikonversi, maka lahan pertanian disekitar petak
tersebut juga rawan dikonversi. Hal ini berpengaruh terhadap kelangsungan
kehidupan masyarakat di daerah tersebut.
a.
Pengaruh
Konversi Lahan Pertanian menjadi Lahan Industri
Konversi
lahan pertanian menjadi lahan industri, banyak terjadi di negara-negara sedang
berkembang seperti negara-negara Asean. Konversi lahan pertanian menjadi lahan
industri, banyak terjadi di pinggir kota. Biasanya pemilik perusahaan
mendirikan industri di sana karena beberapa alasan, diantaranya sebagai
berikut.
1)
Pembangunan
industri lebih memilih lahan yang strategis. Sebagian besar lahan strategis
tersebut, merupakan lahan pertanian.
2)
Harga
lahan pertanian relatif lebih murah dibandingkan dengan lahan terbangun.
3)
Pembangunan
industri memilih akses yang lebih mudah.
4)
Industri
dibangun dekat dengan bahan baku, lahan pertanian menjadi pilihan yang baik.
5)
Faktor
sosial dan budaya hukum waris. Konversi lahan pertanian menjadi industri
mengakibatkan petani terusir dari tanah mereka digantikan oleh uang. Awalnya
petani di pedesaan mempunyai tanah, namun kemudian mereka menjadi petani gurem
dan tak bertanah. Kondisi ini memengaruhi sistem sosial dan budaya hukum waris
yang berorientasi pada nilai uang. Anak-anak petani tidak lagi diwarisi lahan
pertanian, tetapi diganti dengan pembagian uang hasil penjualan lahan
pertanian.
Penggunaan
lahan dalam pembangunan industri memerlukan perhatian beberapa negara industri.
Pasalnya, tidak semua industri yang akan atau sudah dibangun berada di lahan
yang tepat dan tidak menempati lahan produktif seperti lahan pertanian.
Berbagai masalah akan timbul akibat konversi lahan dari lahan pertanian menjadi
industri, antara lain:
1)
Lahan
pertanian berkurang, yang membuat produktivitas pangan dari pertanian menurun.
2)
Lahan
pertanian sekitar industri berpotensi terkena imbas pencemaran akibat limbah
atau polusi dari industri, baik tanah; air; maupun udara.
3)
Konversi
lahan itu menular, yang mengancam ketersediaan lahan pertanian.
b.
Pengaruh
Konversi Lahan Pertanian menjadi Lahan Permukiman
Permukiman
menjadi kebutuhan pokok manusia. Semakin banyak jumlah manusia, area permukiman
yang dibutuhkan juga semakin luas. Kondisi ini juga terjadi di negara-negara
anggota Asean. Konversi lahan pertanian menjadi permukiman, marak dilakukan di
negara-negara Asean.
Konversi
lahan pertanian menjadi permukiman, pasti akan menimbulkan dampak, sama seperti
konversi lahan pertanian menjadi lahan industri. Biasanya selalu berdampak
negatif apabila dilihat dari sisi fungsi lahan pertanian itu sendiri. Adapun
dampak negatifnya itu, adalah sebagai berikut:
1)
Luas
lahan pertanian semakin berkurang sehingga produktivitas pangan semakin kecil.
2)
Petani
dan buruh tani kehilangan mata pencahariannya.
3)
Hilangnya
lahan ruang terbuka hijau (RTH).
4)
Berkurangnya
lahan resapan air.
Konversi
lahan identik dengan perubahan kondisi ruang. Konversi lahan tidak dapat
dicegah, karena kebutuhan manusia akan ruang, tidak dapat dihindari. Mencegah
konversi lahan, bisa jadi menghambat pembangunan suatu negara. Oleh karena itu,
konversi lahan pertanian harus tetap terjadi. Meskipun demikian, kita harus
mengawasi konversi lahan yang terjadi, jangan sampai mengganggu keseimbangan
alam; ekosistem; dan kelangsungan hidup sebagian warga negara.
Ringkasan
·
Letak
astronomi negara-negara Asean adalah 280LU-110LS dan 930BT-1410BT.
·
Berdasarkan
letak geografis, negara-negara Asean berada diantara 2 samudera dan 2 benua.
·
Perkembangan
iptek, menyebabkan jarak relatif antara 2 negara semakin pendek.
·
Adanya
kebutuhan untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi, menyebabkan terjadinya
interaksi antarnegara, terutama dalam hal perdagangan.
·
Konversi
lahan pertanian, menyebabkan perubahan ruang.
·
Setiap
negara di Asia Tenggara, memiliki karakteristik berbeda.
·
Kerjasama
antarnegara dilakukan karena terdapat kebutuhan berbeda di setiap negara.
·
Kerjasama
di berbagai bidang mengakibatkan adanya perubahan ruang dan interaksi atau
aktivitas masyarakat Asean dalam bidang: ekonomi; sosial; budaya; politik; dan
pendidikan.
Latihan
Kerjakan
di buku tugasmu!
Pilihlah
salah satu jawaban yang paling tepat.
1.
Negara
yang berbentuk geografis protruded dan penduduknya mayoritas ras Mongol, yaitu…
a.
Myanmar b. Thailand c.
Laos d. Vietnam
2.
Negara
yang terletak paling utara di Asean, yaitu…
a.
Thailand b. Myanmar c. Filipina d. Kamboja
3.
Bentuk
karakteristik budaya yang diakibatkan perbedaan iklim kawasan negara-negara
Asean, yaitu…
a.
cara
berpakaian b. cara berbicara c. upacara perkawinan d. pola makan
4.
Akibat
dari banyak negara-negara Asean yang dilewati jalur lipatan Sirkum Pasifik,
adalah…
a.
sering
terjadi banjir c. banyak
memiliki pantai
b.
beriklim
tropis d. sering terjadi
gempa bumi
5.
Negara
anggota Asean yang kegiatan perekonomiannya tidak didukung oleh pertanian,
yaitu…
a.
Indonesia b. Malaysia c. Singapura d. Laos
6.
Manakah
dari negara-negara Asean berikut yang memiliki iklim subtropis?...
a.
Myanmar b. Laos c. Filipina d. Vietnam
7.
Iklim
yang terbentuk akibat letak negara-negara Asean disekitar khatulistiwa dan
diapit daratan luas Asia dan Australia, yaitu…
a.
iklim
tropis dan iklim musim c. iklim laut
dan iklim hutan hujan
b.
iklim
tropis dan iklim laut d. iklim
kemarau dan iklim musim penghujan
8.
Kerjasama
yang diadakan para menteri pada pertemuan Defence Ministers Meeting (ADMM)
membahas bidang…
a.
sosial b. pendidikan c. politik d. budaya
9.
Berdasarkan
keputusan Mahkamah Internasional, Pulau Ligitan dan Sipadan diberikan kepada
negara…
a.
Indonesia b. Singapura c. Filipina d. Malaysia
10. Nilai positif dari kasus
pengungsi manusia perahu dari Myanmar yang menimbulkan interaksi antarnegara
Asean, antara lain…
a.
bertambahnya
warga asing c. meningkatkan
persaingan kerja
b.
memupuk
rasa kemanusiaan d. diskriminasi
sosial pengungsi
11. Salah satu bentuk kerjasama
negara-negara Asean dibidang pendidikan, yaitu…
a.
Asean
Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children
b.
Asean
Council Teachers Convention
c.
Asean
Tourism Agreement
d.
Defence
Ministers Meeting
12. Salah satu kerjasama antarnegara
Asean dibidang industri berikut ini adalah…
a.
proyek
industri tambang Asean Copper Fabrication Project di Filipina dengan Singapura
b.
proyek
vaksin Asean Vaccine Project di Singapura dengan Kamboja
c.
proyek
pupuk Asean Aceh Fertilizer Project di Indonesia dengan Malaysia
d.
proyek
soda api Rock Salt Soda Ash Project di Thailand dengan Indonesia
13. Salah satu bentuk kerjasama
dibidang politik antarnegara-negara Asean, adalah…
a.
membangun
pupuk urea di Malaysia
b.
menanggulangi
penyalahgunaan narkotika
c.
melaksanakan
festival seni Asean
d.
membentuk
Pusat Informasi Pariwisata
14. Faktor pendorong kerjasama
antarnegara Asean, yaitu…
a.
kesamaan
dan perbedaan ideologi
b.
kesamaan
dan perbedaan SDA
c.
kesamaan
dan perbedaan kondisi geografis
d.
jawaban
a, b, dan c benar
15. Bentuk kerjasama dalam bidang
politik, antara lain…
a.
penyelenggaraan
pesta 2 tahun sekali SEA-Games
b.
menyediakan
cadangan pangan untuk Negara-negara Asean
c.
traktat
Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Assistance in
Criminal Matters/MLAT)
d.
penandatanganan
kesepakatan bersama Asean Tourism Agreement
16. Sungai yang dimanfaatkan sebagai
sarana transportasi utama di Indonesia, yaitu…
a.
Sungai
Musi b. Sungai Barito c. Sungai Mahakam d. Sungai Bengawan Solo
17. Perhatikan contoh di bawah ini.
1)
Penggunaan
monorel kereta jurusan Bandung-Jakarta.
2)
Kemacetan
yang panjang di Johor Malaysia.
3)
Penggunaan
hutan sebagai Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Jawa.
4)
Pembangunan
transportasi bawah tanah di Thailand.
5)
Alih
fungsi lahan dari pemukiman menjadi kawasan bandar udara.
Manakah pernyataan yang
menunjukkan dampak negatif dari interaksi antarnegara-negara Asean yang
menimbulkan perubahan dibidang transportasi?
a.
1,
2, dan 4 b. 1, 3, dan 5 c. 2, 3, dan 5 d. 3, 4, dan 5
18. Nelayan ikan dengan skala besar
yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara, memanfaatkan data cuaca; suhu; dan
arah angin, untuk mencari ikan di lautan. Fenomena ini berkaitan dengan faktor
yang mempengaruhi interaksi antarruang, yaitu…
a.
faktor
geologi b. faktor ketersediaan sumber
daya c. faktor iklim d. faktor teknologi
19. Perubahan sebagian atau seluruh
fungsi lahan dari fungsi semula menjadi fungsi yang lain dan memengaruhi
lingkungan dan potensi lahan itu sendiri, disebut…
a.
pergantian
lahan c. konversi lahan
b.
penggunaan
tanah d. konversi tanah
20. Dampak alih fungsi lahan
pertanian menjadi pemukiman, yaitu produktivitas pangan akan menjadi…
a.
naik b. turun c. signifikan d. menguntungkan
Esai
1.
Sebutkan
batas wilayah Asean berdasarkan letak geografisnya!
2.
Berikan
contoh bahwa iklim dapat memengaruhi perubahan ruang dan interaksi antarruang!
3.
Bagaimana
peran teknologi komunikasi dalam interaksi antarruang di negara-negara Asean?
4.
Jelaskan
mengapa negara Singapura lebih berfokus pada perdagangan dan industri!
5.
Jelaskan
alasan negara-negara Asia Tenggara, perlu mengandalkan kerjasama ekonomi!
***